Anda di halaman 1dari 3

Nama :Muhammad Shidieq

NPM : 1831028

Jurusan : T. Sipil

Mata Kuliah : B. Indonesia

1.

Bahaya Minuman Energi

Efek segar dan nikmat dari minuman energi memang menggoda. Namun, dibalik itu
tersembunyi bahaya besar bagi anak remaja dan kalangan muda. Mengapa mereka? Sejauh
ini manfaat minuman energi belum terbukti. Didalam penelitian terakhir yang tertuang dalam
jurnal kesehatan Pediatric (14-2-2011), disebutkan bahwa anak remaja yang mengonsumsi
minuman energi secara berlebihan berpotensi menyimpan bahaya. Karena dapat memicu
jantung berdebar kencang, stroke dan kematian mendadak.
Apa sebenarnya minuman energi? Itu adalah jenis minuman ringan yang diharapkan
menambah energi dan kekuatan seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan,
minuman energi diminum dengan tujuan mencegah kelelahan dan kantuk. Umumnya
minuman energi dipasarkan dalam kemasan botol kecil siap minum. Namun dalam
perkembangannya di Indonesia, dilakukan ide kreatif untuk mengganti kemasan botol itu
dengan sachet. Ide cemerlang ini bertujuan untuk menekan harga jual. Terbukti, minuman
energi yang lebih laku dipasaran memang dalam bentuk sachet yang harus dicampur dengan
air mineral sebelum dikonsumsi.
Ancaman minuman energi berasal dari kandungan Kavein yang berlebihan. Dari
penelitian terungkap bahwa kandungan Kaveinnya 14 kali lebih banyak dibandingkan
minuman jenis cola. Ini setara dengan meminum 7 cangkir kopi. Bagi orang dewasa mungkin
tak masalah, namun bagi anak-anak dan remaja bisa menimbulkan dampak kesehatan serius.
Oleh karena itu berhati-hatilah dalam mengonsumsi minuman energi.

(Sumber: Intisari, 2014 dengan perubahan)

2. a. menerjemahkan.
b. penyuksesan.
c. mencintai.
d. berkaitan.
e. menerapkan.
f.
g. berdasarkan.
h. bertunangan.
i. berjumpa
j. berkuliah

3. a. bagian
b. menyanyikan
c. berulang-ulang
d. profesi
e. melainkan
f. ketika
g. karena
h.
i. pembangunan.
j. menemukan.
4. a. pemeriksaan dengan saksama; peme-riksaan secara langsung tentang pelaksanaan
peraturan, tugas, dan sebagainya
b. kerja sama rahasia untuk maksud tidak terpuji; persekongkolan
c. eksekutif : berkenaan dengan pengurusan (pengelolaan, pemerintahan) atau
penyelenggaraan sesuatu
legislatif : dewan yang berwenang membuat undang-undang
yudikatif : bersangkutan dengan badan yang bertugas mengadili perkara
transparan :tembus cahaya; tembus pandang; bening (tentang kaca), jernih, nyata, jelas,
tidak terbatas pada orang tertentu saja, terbuka
d. kritik : kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan
baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya
koreksi : pembetulan; perbaikan; pemeriksaan
e. bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
f. transplantasi : pemindahan jaringan tubuh dari suatu tempat ke tempat lain (seperti
menutup luka yang tidak berkulit dengan jaringan kulit dari bagian tubuh yang lain)
Jenazah : mayat
g. perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya)
h. mencocokkan kembali benar tidaknya (tentang perhitungan, daftar angka, berita, dan
sebagainya); memeriksa
i. implementasi: pelaksanaan; penerapan
konsisten : tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek
kontribusi : uang iuran (kepada perkumpulan dan sebagainya)
j. sifat yang membenci penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain

5. a. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Bahasa
Indonesia.
b. Rapat berlangsung pukul 09.00-12.00.
c. Paragraf adalah rangkaian kalimat yang berkaitan dan mengandung satu gagasan.
d. Ibadah haji merupakan simbol-simbol yang sangat indah.
e. Uraian pidatonya panjang sekali sehingga pendengar menjadi bosan.
f. Banyak buku telah kami baca. Tetapi kami tidak memukan petunjuk penggunaan
bahasa Indonesia secara baik dan benar.
g. Istri Lurah yang menderita Epilepsi itu sangat ramah.
h. Uang kuliah mahasiswa baru akan dinaikkan pada 1-januari-2018
i. Bayi yang mendapat ASI lebih sedikit terjangkit virus dibandingkan dengan bayi
yang mendapat susu botol.
j. Yang menjadi informan dalam penelitian ini hanya yang sudah bekerja.

6. a. untuk pengumpulan data, teknik observasi dan wawancaralah yang digunakan.


b. di desa yang kami teliti, desa itu memerlukan tambahan Puskesmas.
c. Dalam masyarakat Jawa, mereka mengenal sistem religi.
d. Untuk mendapatkan data yang valid, peneliti harus terjun ke lapangan
e. Penelitian ini untuk memperoleh data tentang kehidupan nelayan.

Anda mungkin juga menyukai