Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN KONSEP ASUHAN KEBIDANAN ANAK SAKIT DENGAN KEJANG

DEMAM
Manajemen kebidanan adalah metode atau bentuk pendekatan yang digunakan bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
merupakan alur pikir bidan dalam memecahkan masalah atau pengambilan keputusan klinik.
(Jannah, 2011)
Pada langkah asuhan kebidanan ada 7 langkah proses manajemen menurut varney 2007.

ASUHAN KEBIDANAN
Pada An “….” Usia….tahun dengan Kejang Demam
Tanggal /Jam Pengkajian : Untuk mengetahui kapan dilakukan pengkajian
Tempat Pengkajian : Untuk mengetahui dimana dilakukan pengkajian
Tanggal MRS : Untuk mengetahui kapan anak masuk rumah sakit
No Register : Menghindari kekeliruan antar data pasien satu dengan pasien
yang lain
I. PENGKAJIAN
Pada langkah ini melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data dasar, data subyektif
dan data obyektif, semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien secara lengkaap, yaitu pengkajian anak dengan kejang demam.
(Megasari, 2015)
A. Data Subyektif
Data yang didapat dari hasil wawancara langsung kepada klien, keluarga meliputi
identitas terdiri dari nama anak, nama orang tua, umur, agama, pendidikan, suku
bangsa, alamat.
1. Identitas anak/pasien
Nama anak : untuk memastikan identitas pasien yang diperiksa
benar-benar anak yang dimaksud agar tidak terjadi
kekeliruan.
Umur anak : umur anak <5 tahun disesuaikan dengan tanggal
lahir,dikaji untuk menentukan periode anak yang
dihubungkan untuk pemberian terapi.
Jenis Kelamin : identitas seks pasien yang diperlukan untuk
penilaian dan pemeriksaan klinis.
Agama : untuk memberikan motivasi kepada keluarga
sesuai kepercayaan yang dianut.

Identitas Orang Tua


Nama Orang Tua : nama orang tua di tulis dengan jelas agar tidak
keliru dengan orang lain
Umur Orang Tua : umur orang tua di kaji untuk menentukan cara
pendekatan dalam menjelaskan informasi
kesehatan
Agama : kepercayaan seseorang yang juga menunjang
perilaku kehidupan sehari hari
Suku Bangsa : untuk mengetahui tentang kebudayaan yang akan
mempengaruhi cara perawatan anak dan untuk
mengetahui apakah keluarga pasien WNI atau
warga negara lain.
Pendidikan : dikaji untuk menentukan cara pendekatan dalam
menjelaskan informasi kesehatan
Pekerjaan : dikaji untuk menentukan cara pendekatan dalam
penentuan perawatan anak dan pemeriksaan
penunjang yang berhubungan dengan
pembiayaan.
Alamat : menunjukkan dimana pasien tinggal alamat ditulis
dengan jelas dan lengkap.
(Matondang,dkk.2009)

2. Alasan Kunjungan
Untuk mengetahui alasan kenapa ibu membawa anaknya ke tenaga
kesehatan, pada kasus kejang demam alasan ibu adalah karena anaknya
kejang, rewel, dan nafsu makan berkurang.
3. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang terjadi pada pasien. Pada kasus
kejang demam anak biasanya demam dengan suhu tubuh >38°c.
(Arifianto, 2012)
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Untuk mengetahui kedaan anak saat ini, pada kasus kejang demam
anak demam selama kurang lebih dengan suhu tubuh >38°c,
sebelumnya anak dibawa kebidan dan diberi
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien yang lalu apakah klien
memiliki riwayat penyakit kejang demam sebelumnya. (Febry,
2010)
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui apakah didalam keluarga ada yang mempunyai
penyakit menurun, menular, menahun.(Motandang,dkk.2009)
5. Riwayat Neonatal
a. Riwayat Prenatal
Untuk mengetahui bagaimana keadaan ibu saat hamil, keluhan
yang pernah dialami, ANC berapa kali, imunisasi TT berapa kali.
b. Riwayat Natal
Untuk mengetahui kapan persalinan, BB lahir, panjang badan,
jenis kelamin, bagaimana proses kelahirannya, apakah ada
penyulit, dimana dan ditolong siapa.
c. Riwayat Postnatal
Untuk mengetahui bagaimana keadaan bayi saat lahir, apakah ada
kelainan, ada infeksi tali pusat atau tidak, sudah diberi slaep
mata,vit k, dan HBO
6. Riwayat Imunisasi
Status imunisasi klien ditanyakan khusunya yang diimunisasi Hepatitis B,
BCG, Campak, hal hal tersebut diperlukan untuk mengetahui status
perlindungan pediatri yang diperoleh.
7. Pola Kebiasaan Sehari hari
a. Pola Nutrisi
Dikaji tentang makanan yang dikonsumsi anak, baik sebelum sakit
maupun saat sakit untuk menentukan intake dan output. Resiko
tinggi perubahan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurangnya intake cairan, peningkatan suhu
tubuh. Kaji tingkat dehidrasi (Dehidrasi ringan, sedang, berat).
Monitor tanda tanda dehidrasi (turgor kulit, adanya haus, mata
cekung). Kemudian pantau makanan, cairan yang masuk dan
cairan yang keluar( urine, keringan, BAB). Pada anak kejang
demam biasanya anak masih demam sehingga biasanya anak
rewel, dan susah makan minum. ( Arifianto, 2012)
b. Pola Istirahat
Untuk mengetahui berapa lama anak tidur siang dan malam, pada
anak kejang demam biasanya anak rewel sehingga pola
istirahatnya kurang. (Arifianto, 2012)
c. Pola Personal Hygiene
Untuk mengetahui kebersihan anak, seperti berapa kali mandi dang
anti pakaian, pada anak kejang demam biasanya hanya seka
dengan waslap.
( Arifianto, 2012)
d. Pola Aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas anak sebelum dan saat sakit, pada nak
kejang demam anak hanya berbaring ditempat tidur atau digendong
orangtua.
e. Pola Eliminasi
Untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK anak sebelum sakit
dan saat sakit. Pada anak kejang demam biasanya BAB cair atau
diare hal ini disebabkan karena infeksi saluran cerna.
( Arifianto,2012)
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Keadaan sakit meliputi ekspresi wajah pasien. (Motandang, dkk.2009)
Pada anak kejang demam keadaan umumnya lemah.
b. Kesadaran
Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai
Composmentis : Kondisi pasien sadar penuh baik terhadap
lingkungan atau dirinya sendiri
Apatis : Konsdisi pasien dimana tampak acuh tak acuh dan
segan terhadap lingkungannya.
Delirium : Kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran
disertai dengan kekacauan motoric dan siklus tidur
bangun terganggu.
Samnolen : Kondisi pasien mengantuk yang dapat kembali
penuh bila dirangsang, akan tetapi bila rangsangan
itu berhenti maka pasien akan tidur kembali.
Sopor : Kondisi paien mengantuk yang dalam
Semi Koma : Kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran
yang tidak memberikan respon rangsang terhadap
rangsang verbal, dan tidak mampu untuk
dibangunkan sama sekali, akan tetapi respon
terhadap nyeri tidak adekuat dan reflek (pupil dan
kornea) masih baik.
c. TTV
Nadi : Menilai frekwensi atau laju nadi irama serta
ekualitas nadi. Normal nadi 80 – 130x/menit. Pada
anak kejang demam terjadi takikardi yang laju
denyut nadi yang lebih cepat dari normal.
( Motandang,dkk.2009)
Suhu : Menilai suhu, suhu dapat meningkat apabila anak
menangis, setelah makan, bermain. Normal suhu
36,5°c – 37,5°c. pada anak kejang demam suhu
tubuh lebih dari 38°c (Lestari, 2006)
Pernafasan : Menilai laju pernafasan iramma atau keteraturan
normal pernafasan 20- 30x/menit. Pada anak
kejang demam pernafasan lebih cepat dari normal.
(Motandang,dkk.2009)
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik melibatkan pemeriksaan dari ujung kepala sampai ujung
kaki.
a. Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui kebersihan rambut,
rontok/tidak, ada lesi atau tidak, hidrocepalus atau
mikrocepalus atau tidak.
Wajah : Simetris/tidak, pucat/tidak, bentuk wajah, ada
pembengkakan/tidak.
Mata : Simetris/tidak, conjungtiva merah muda/ tidak,
odema pada palpebral/tidak, sclera kuning/ tiak,
juling/tidak. Pada anak kejang demam mata anak
berputar/atau keatas. (Arifianto,2012)
Hidung : Simetris/tidak, ada secret/tidak, ada pernafasan
cuping hidung/tidak. (Sunaryo, 2015)
Mulut : Mukosa bibir lembab/ kering, stomatitis/tidak,
bersih/tidak, caries/tidak.
Telinga : Simetris/tidak, ada serumen/tidak, pendengaran
terganggu/tidak. (Sunaryo,2015)
Leher : Ada pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, ada
bendungan vena jugularis/tidak.
Dada : Bentuk dada simetris/ tidak, ada retraksi
dada/tidak.(Sunaryo,2015)
Abdomen : Perut kembung/tidak, bentuk abdomen
destendad/flat/lainnya.(Sunaryo,2015)
Genetalia laki-laki : Skrotum ada 2/tidak, bersih/tidak.
Perempuan : Labia mayor ada/tidak, bersih/tidak.
(Sunaryo,2015)
Ekstremitas atas : Ada gangguan pergerakan/ tidak, ada
sindaktili/tidak, polidaktili/tidak. Pada anak kejang
demam tangan kaku yang diakibatkan kejang.
Bawah : Ada gangguan pergerakan/ tidak, ada
sindaktili/tidak, polidaktili/tidak. Pada anak kejang
demam kaki kaku yang diakibatkan kejang.

b. Palpasi
Kepala : Terdapat benjolan/tidak, ada nyeri tekan/ tidak.
Leher : Teraba bendungan vena jugularis/ tidak.
Abdomen : Ada nyeri tekan/ tidak.
c. Uskultasi
Dada : Ada suara tambahan wheezing dan ronchi/tidak.
Abdomen : Bising usus normal/tidak.
d. Perkusi
Abdomen : Terdapat bunyi tambahan/tidak.
3. Pemeriksaan Antopometri
Berat Badan : Digunakan untuk mengetahui kecukupan nutrisi
pada anak
Panjang Badan : Digunakan untuk mengetahui tingkat
perkembangan anak

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan kemudian diimplementasikan sehingga dapat
menemukan diagnose dan masalah yang spesifik. (Megasari,2015)
1. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktik kebidanan.
Diagnosa : An “….” Usia….tahun dengan kejang demam
Data Subyektif : Ibu mengatakan anaknya panas.
Data Obyektif
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : Nadi : 80-130x/menit, Suhu : >38°c, Respirasi : 20-
30x/menit. Turgor kulit : Normal.
2. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang muncul yang berkaitan dengan klien. Pada anak kejang
demam maalah yang timbul adalah
Masalah : Nafsu makan berkurang
Data Subyektif : Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurang
Data Obyektif
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : Nadi : 80-130x/menit, Suhu : >38°c, Pernafasan : 20-
30x/menit.
d. Anak makan 2 sendok
e. Anak minum susu formula setengah/500cc

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial yang sudah diidentifikasi, langkah ini
membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegaha. (Megasarai,2015).
Pada anak kejang demm antisipasi masalah potensial adalah kejang demam kompleks,
epilepsy. (Arifianto,2015)
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tindakan segera oleh bidan untuk mencegah kegawatdaruratan yang terjadi pada klien.
Pada anak kejang demam kebutuhan segera adalah kolaborasi dengan dokter spesialis
anak dalam pemberian
V. INTERVENSI
Perencanaan merupakan langkah dari maslaah atas diagnosa yang tidak didentifikasi dan
juga merupakan pengembangan pemberian asuhan menyeluruh (Megasari,2015)
Diagnosa : An “….”usia…tahun dengan kejang demam
Tanggal / Jam : Tanggal/jam dilakukannya intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan kurang lebih selama
1x24jam panas anak turun dan keadaan anak membaik.
Kriteria Hasil : Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Lemah
Suhu : 36,5°c
Nadi : 110x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Turgor Kulit : Normal
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
R/ Dengan melakukan terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya dan terjalin
kerjasama antara tenaga kesehatan dank lien.
2. Memberi tahu keluarga untuk kompres hangat
R/ Pemberian kompres hangat pada anak kejang demam dilakukan untuk menurunkan
suhu tubuh sehingga tidak terjadi kejang berulang
3. Beritahu ibu untuk memakaikan pakaian tipis pada klien
R/ Pemberian pakaian tipis bisa membuat panas cepat keluar
4. Memfasilitasi obat penurun panas
R/ Agar suhu tubuh cepat turun
5. Observasi cairan infus HSD 10tpm
R/ Agar terpenuhinya cairan tubuh yang berkurang
6. Observasi suhu setiap 1 jam
R/ Agar suhu tubuh terpantau
Masalah : Nafsu makan berkurang
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selaa 1x24jam nafsu makan anak
meningkat
Kriteria Hasil : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36°c
Nadi : 110x/menit
Pernafasan : 24X/menit
Nafsu makan meningkat
Intervensi
1. Memfasilitasi makanan yang disukai anak
R/ Agar nafsu makan anak kembali berikan makanan yang disukai anak karna dengan
memberikan makan yang disukai anak akan makan dengan sendirinya.
2. Memberitahu ibu memberi makan anak sedikit tapi sering
R/ Agar nutrisi anak terpenuhi.
VI. IMPLEMENTASI
Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara aman dan efisien(Megasari,2015)
Tanggal/Jam : Tanggal/jam dilakukannya implementasi
Daignosa : An”…”usia…tahun dengan kejang demam
1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
H/ Keluarga kooperatif
2. Memberi tahu keluarga untuk kompres hangat
H/ Keluarga menegerti
3. Beritahu ibu untuk memakaikan pakaian tipis pada klien
H/ Ibu mengerti
4. Memfasilitasi obat penurun panas
H/ Sudah diberikan
5. Observasi cairan infus HSD 10tpm
H/ Sudah diberikan
6. Observasi suhu setiap 1 jam
R/ Sudah dilakukan
Masalah
Tanggal/Jam : Tanggal/Jam dilakukannya implementasi
Masalah : Nafsu makan berkurang
Implementasi
1. Memfasilitasi makanan yang disukai anak
R/ Sudah diberikan
2. Memberitahu ibu memberi makan anak sedikit tapi sering
R/ Ibu mengerti

VII. EVALUASI
Merupakan langkah terakhir untuk menilai keberhasilan dari rencana asuhan yang telah
diberikan yang meliputi pemenuhan kebutuhan apakah kebutuhan sudah terpenuhi sesuai
dengn masalah dan diagnosa (Megasari.2015)
Tanggal/Jam : Tanggal/Jam dilakukannya evaluasi
S : Subyektif
Data yang terfokus mencatat hasil data subyektif setelah asuhan kebidanan
diberikan
O : Obyektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran/pemeriksaan
A : Assesment
An”…”usia…tahun dengan kejang demam
P : Planning
Tindak lanjut dengan intervensi yang dibuat

Anda mungkin juga menyukai