Adm-Kepeg Univ T Penang
Adm-Kepeg Univ T Penang
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
p
PENGADAAN PEGAWAI
(PROCUREMENT OF PERSONNEL)
1. PERENCANAAN PEGAWAI (HUMAN RESOURCES
/MANPOWER PLANNING)
2. PENARIKAN PEGAWAI (RECRUITMENT)
3. SELEKSI PEGAWAI (SELECTION)
4. PENEMPATAN PEGAWAI (PLACEMENT)
5. PEMBEKALAN
(INDOCTRINATION/INDUCTION/ORIENTATION)
BAB II
PERENCANAAN PEGAWAI
2.1. Pengertian
2.2. Komponen
1. Tujuan
2. Perencanaan organisasi
d. Falsafah Manajemen
e. Peranan Pemerintah
b. Penentuan Kualitas
c. Daftar Kemampuan
4. Peramalan Pegawai
1. Dasar penyusunan
2. Sistem penyusunan
1. rencana rekrutmen,
2. rencana seleksi,
3. rencana promosi,
4. rencana pelatihan dan pengembangan,
5. rencana pengembangan karier,
6. rencana pemeliharaan (kompensasi-benefit), dan
7. rencana pemberhentian (pensiun/PHK)
KOMPONEN PERENCANAAN PEGAWAI
1. TUJUAN
a. individu
b. organisasi
c. nasional
2. PERENCANAAN ORGANISASI
a. Peramalan bisnis
b. Perluasan dan perkembangan usaha
c. Rancangan dan perubahan struktur
d. Palsafah manajemen
e. Peranan pemerintah
f. Produk dan kemampuan manusia
3. PENGAUDITAN PEGAWAI
a. Kualitas kekuatan kerja
b. Penentuan kualitas
c. Daftar kemampuan
d. Kehilangan harapan
e. Perubahan secara intern
4. PERAMALAN PEGAWAI
5. SISTEM PERENCANAAN PEGAWAI
A. Penyusunan anggaran pegawai/penyusunan formasi
1. dasar penyusunan,
2. system penyusunan,
3. analisa kebutuhan pegawai,
4. anggaran belajar pegawai
B. Penyusunan Program Pegawai
1. rencana rekrutment
2. rencana seleksi
3. rencana promosi
4. rencana pelatihan dan pengembangan,
5. rencana pengembangan karier,
6. rencana pemeliharaan (kompensasi/benefit)
7. rencana pemberhentian
2.3. Kepentingan Perencanaan Pegawai
1. Individu
2. Organisasi
3. Nasional
Pengertian
3.2. Sumber-Sumber
1. Promosi jabatan
1. production transfer,
2. reflecement transfer,
3. versatility transfer,
4. shift transfer,
5. remedial transfer,
2. Permanent transfer
3. Demosi Jabatan
1. Iklan/advertensi (advertising),
2. Biro tenaga kerja (employment agency),
3. Rekomendasi dari pegawai lama (recommendation of
present employess)
4. Lembaga pendidikan (schools and colleges),
5. Serikat pekerja (labour unions),
6. Pelamar secara insidentil (casual applicants),
7. Nepotisme (nepotism),
8. Sewa kontrak (leasing).
4. nepotisme (nepotism),
1. Jumlah pelamar,
2. Jumlah penawaran,
Pengertian
Proses Seleksi
Metode/Teknik Seleksi
2. Testing
d. projective test,
untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
menginterpretasikan suatu masalah.
3. Wawancara (interview),
b. stress interview
1. Personal biases
2. Prasangka (prajudice)
3. Emosional
METODE/TEKNIK SELEKSI
1. BLANKO ISIAN/LAMARAN
2. TESTING
A. TEST PRESTASI
1. test akademik
2. test leterampilan
B. TEST PSIKOLOGI
1. test bakat
2. test minat
3. test kepribadian
4. projective test
5. terst kecerdasan
3. WAWANCARA
A. TUJUAN
1. untuk seleksi
2. untuk pengumpulan data
B. TEKNIK/STRUKTUR
1. dept interview/planned/action
2. stress interview
C. PERHATIKAN
1. personnal biases
2. prasangka
3. emosional
4. kesan sesaat
5. kondisi/suasana (baik dan bersahabat)
6. sikap (hindari banyak bicara sedikit mendengar)
7. pewawancara (memiliki kepribadian baik, menyenangkan,
pengalaman luas dan ilmu pengetahuan cukup)
8. sesuai dengan rencana (waktu, tempat, jenis dan banyak
pertanyaan)
4. PENGUJIAN KESEHATAN
5. PENELUSURAN LATAR BELAJAR
BAB V
PENEMPATAN (PLACEMENT)
BAB VII
PENGEMBANGAN PEGAWAI
Pendahuluan
Pengertian T & D
1. Kemampuan/keterampilan teknis,
2. Kemampuan untuk melakukan interaksi, dan
3. Kemampuan teori/konsepsi
Komponen T & D
Komponen-komponen pelatihan dan pengembangan terdiri atas:
3. Materi,
4. Metode,
5. Peserta (trainee).
Tahapan T & D
Tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan adalah
sebagai berikut:
1. organizational analysis,
2. job or task analysis, and
3. person analysis.
1. Multiple response
2. Set or attitude
3. Prepotency of elements
4. Response by analogy
5. Associative shifting
1. Respondent
2. Operant behavior
hukum dasar
hukum tambahan
1. multiple response
2. set of attitude
3. prepotency of elements
4. response by analogy
5. associative shifting
3. Apprenticeship (magang)
1. in basket
2. business game
2. coaching
metode-metodenya:
METODE DEVELOPMENT
1. DECISION MAKING SKILLS (keterampilan mengambil keputusan)
a. in basket,
b. business game,
c. studi kasus
2. INTERPERSONAL SKILL (keterampilan antar pribadi)
a. role playing (permainan peran)
b. sensitivity training (latihan kepekaan)
3. JOB KNOWLEDGE (pengetahuan tentang pekerjaan)
a. on the job experience (pengalaman di tempat kerja)
b. coaching
c. under study (pemain pengganti)
4. ORGANIZATION KNOWLEDGE (pengetahuan tentang organisasi)
a. position rotation (rotasi jabatan)
b. multiple management (manajemen ganda)
5. GENERAL KNOWLEDGE (pengetahuan umum)
a. kursus-kursus khusus,
b. pertemuan-pertemuan khusus
c. bacaan-bacaraan pilihan
6. SPECIAL INDIVIDUAL NEED
a. proyek-proyek khusus (spesial projects)
b. penugasan-penugasan panitia (commite assignment)
3.12. Evaluasi T & D
1. kiteria pendapat
2. kiteria belajar
3. kiteria perilaku
4. kiteria hasil
Pengertian
3.13.2. Tujuan
Mutasi Personal
3.14.1. Pendahuluan
Tujuan Mutasi
Landasan Mutasi
a. politik,
b. non politik (nepotisme), seperti: keluarga, kawan akrab,
teman yang baik
1. Mutasi vertikal,
2. Mutasi horizontal.
1. Promosi
2. Demosi
b. Pembebastugasan (skorsing)
a. pensiun,
1. faktor kontradiktif
3. faktor sosial
e. Rehabilitasi
2. Production transfer
3. Replecement transfer
4. Versality transfer
6. Remidal transfer
1. Personal transfer
2. Production transfer
1. Temporary transfer
2. Permanent transfer
a. sementara,
b. tetap,
c. kecil,
d. kering
2. DEMOSI
B. HORIZONTAL
1. Job Rotation,
- mutasi tempat,
- mutasi jabatan,
- rehabilitas.
2. Production transfer
3. Replecement transfer
4. Versality transfer
5. Shif transfer
6. Remidial transfer
SUMBER-SUMBER GAGASAN MUTASI
A. PERSONAL TRANSFER
B. PRODUCTION TRANSFER
8.1. Pengertian
8.2. Kepentingan
1. Pegawai, dan
2. organisasi/majikan/perusahaan
a. tingkat bayaran,
b. struktur pembayaran,
d. metode pembayaran,
e. kontrol pembayaran
Dalam pemberian upah dan gaji, ada dua syarat yang harus
dipenuhi, yaitu:
1. memperkecil turnover,
2. meningkatkan moral kerja,
3. meningkatkan keamanan (jaminan) pegawai.
3. Menjamin keadilan
Kepentingan A Kepentingan
Organisasi Pegawai
A C
B
Keterangan:
A. Teori kebutuhan
1. Kebutuhan psikologis
1. Existenced needs
2. Relatednees needs
3. Growth needs
C. Teori Insting
D. Teori Drive
E. Teori Lapangan
1. Direktif (langsung)
Atasan menentukan tujuan dan membatasi metode kerja secara
langsung (menentukan sendiri).
2. Demokratis
3. permisif
1. turnover
3. umur
4. tingkat pekerjaan
5. ukuran organisasi
1. Faktor pegawai
2. Faktor pekerjaan
2. komunikasi,
skala ini terdiri atas segi gambar wajah-wajah orang mulai dari
sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut.
Pegawai diminta untuk memilih ekspresi wajah yang sesuai dengan
kondisi pekerjaan yang dirasakan pada saat itu.
skala ini terdiri atas pekerjaan yang dirasakan sangat tidak puas,
tidak puas, netral, memuaskan, dan sangat memuaskan. Pegawai
diminta memilih satu alternatif jawaban yang sesuai dengan
kondisi pekerjaannya.
9.6. Disiplin Kerja
1. Disiplin preventif
2. Disiplin korektif
1. Pemberian peringatan
a. keterampilan sender,
c. pengetahuan sender,
a. keterampilan receiver,
b. sikap receiver,
c. pengetahuan receiver,
1. rintangan pribadi,
2. rintangan fisik,
3. rintangan bahasa.
9.8.1. Pengertian
1. Traits approach
2. Behavior approach
3. Contingency approach
2. Bottom up authority
Yaitu pemimpin dipilih oleh mereka yang akan menjadi
bawahannya (pemimpin berasal dari bawah).
1. deserter
2. bureacrat
3. missionary
4. developer
5. autocrat
7. compromiser
8. executive
I II
orientasi 7 compromiser
pada
2 6
hubungan bureacrat benovolent
autoocrat
III IV
1 deserter autocrat 5
Orientasi
pada
tugas
9.9.1. Pengertian
1. negatif
dikaitkan dengan sifat-sifat animalistic, kebuasan, kekerasan,
barbarisme, destruktif/pengrusakan, penghancuran,
irasionalisme, tanpa kontrol emosional, huru hara,
pemogokan, perang, dan sebagainya.
2. positif
3. netral
1. tradisional
9.9.5. Konseling
1. memberikan nasehat,
2. penentraman hati,
3. komunikasi,
4. pengenduran ketegangan emosional, dan
5. penjernihan pemikiran.
BAB X
PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
Wasistiono, Sadu, Chabib Soleh, Sayekti, Dety Mulyati, dan Abu Hasan
(penyunting).2002.”Manajemen Sumberdaya Aparatur
Pemerintah Daerah”.Bandung: Fokusmedia bekerjasama dengan
Pusat Kajian Pemerintahan STPDN.
90
PROFESIONALISME
1. SANGAT KUAT,
2. SENTRALISTIK,
3. OTORITARIATN,
4. MONOLOYALITAS.
1. Sentralistik ke desentralistik;
2. Otoritarian ke egalitarian/demokrasi;
3. Kedaulatan negara ke kedaulatan rakyat;
4. Bentuk organisasi besar ke ramping;
5. Rowing (semua dikerjakan sendiri) ke steering (mengarahkan, mengendalikan,
dan memberi kebijakan
6. Orientasi kekuasaan negara ke berorientasi pasar.
MASALAH-MASALAH:
1. PELAKSANAAN DEMOKRASI
2. PERUBAHAN SISTEM POLITIK NASIONAL
3. DILAKSANAKANNYA OTONOMI DAERAH.
1. Reformasi politik,
2. Sistem ekonomi dunia,
3. otonomi daerah
1. Kecenderungan penyelewengan,
2. Sebagai abdi masyarakat,
3. Aspek inovasi,
4. Aspek budaya,
KUALITAS
SUMBERDAYA MANUSIA
DAN OTONOMI DAERAH *)
suhardi mukhlis **)
A. Pendahuluan
**) staf fungsional (lektor) pada sekolah tinggi ilmu sosial dan ilmu
politik raja haji tanjungpinang, mahasiswa pascasarjana BKU
Kybernologi Unpad Bandung.
1
Melihat kenyataan ini maka berkembanglah pola pikir yang lain,
yaitu pertumbuhan endogen (dari dalam system). Inti pola pikir ini
adalah bahwa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan serta dinamisasi
ekonomi bersumber dari dalam dan unsur dalam ini diwujudkan dalam
bentuk efisiensi dan produktivitas masyrakat.
Sumber pertumbuhan endogen, antara lain dikembangkan oleh
Romer (1990), yaitu meningkatnya stok pengetahuan dan ide baru
dalam perekonomian yang mendorong tumbuhnya daya cipta dan
inisiatif yang diwujudkan dalam kegiatan inovatif dan produktif.
Pengembangan teori pertumbuhan endogen ini meningkatkan perhatian
yang lebih besar terhadap pembangunan manusia. Apabila pengetahuan
baru dan keterampilan terkandung dalam sumberdaya manusia, dan
pembangunan ekonomi tergantung pada peningkatan teknologi,
pengetahuan dan cara-cara baru dalam proses produksi, maka
keberhasilan pembangunan akan ditentukan oleh proses akumulasi dari
kualitas sumberdaya manusia (Becker, Murphy dan Tamura dalam
Ginandjar Kartasasmita, 1996:266)
2
Secara rinci penulis susun ukuran kualitas sumberdaya manusia
yang sebagai berikut:
Sumberdaya Proses/cara kerja Produk
Manusia
Barang jasa
3
Perlu diingat bahwa besarnya investasi yang dilakukan dalam
sumberdaya manusia tidak akan membawa hasil bagi pertumbuhan
ekonomi tanpa disertai peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang
dibutuhkan dan prasarana serta sarana penunjang.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa kualitas sumberdaya manusia
dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain tingkat pendidikan dan
tingkat kesehatan masyarakat. Tingkat pendidikan dan tingkat
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari besarnya pengeluaran
masyarakat dan pemerintah dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Sebagai perbandingan penulis tampilkan data pengeluaran masyarakat
dan pemerintah di kawasan Asean dalam bidang pendidikan dan
kesehatan sebagai berikut:
C. Otonomi Daerah
5
garaan negara, sedangkan otonomi menyangkut hak yang mengikuti
pembagian wewenang tersebut.
Visi desentralisasi merupakan simbol adanya trust (kepercayaan)
dari pemerintah pusat kepada daerah di bidang politik, ekonomi, dan
sosial. Kepercayaan di bidang politik harus dipahami sebagai sebuah
proses untuk membuka ruang bagi lahirnya pemimpin pemerintahan
daerah yang dipilih secara demokratis, memungkinkan berlangsungnya
penyelenggaraan pemerintahan yang responsip. Sedangkan dibidang
ekonomi terbukanya peluang bagi pemerintah daerah mengembangkan
kebijakan regional dan lokal untuk mengoptimalkan pendayagunaan
potensi ekonomi di daerahnya. Dan di bidang sosial diupayakan
menciptakan kemampuan masyarakat untuk merespon dinamika
kehidupan di sekitarnya.
6
4. Kualitas Sumberdaya Manusia Melayu
Keunggulan sumberdaya manusia melayu sebenarnya sudah
dibuktikan sejak tahun 1890-an dengan munculnya karya-karya besar
Raja Ali Haji serta lahirnya perkumpulan-perkumpulan pengajian, dan
percetakan di pulau Penyengat dan Lingga. Diakui pula pulau penyengat
merupakan pusat kebudayaan Melayu dan agama Islam yang utama
dengan Raja Ali Haji sebagai sosok dan simbol keunggulan.
7
3. Tidur dipuncak gelombang
Tidur tidak nyenyak karena memikirkan masa depan (anak-anaknya
bagi orang tua, agama, bangsa dan negara bagi pemimpin)
8
8. Isak ditelah bumi
Tabah dan sabar; tidak mengalah dengan musibah, bencana,
malapetaka dan ujian; tidak terlalu mengharapkan bantuan;
menghadapi ujian dengan optimis; tangis tersembunyi dalam benak;
penderitaan ditanggung sendiri dalam hati; tidak mudah mengeluh;
tegar dalam menghadapi ujian.
DAFTAR BACAAN
Kaho, Josef Riwu, 2002, “Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia,
identifikasi beberapa factor yang mempengaruhi penyelenggaraannya”.
Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
9
analisis sumberdaya pemerintahan
by Prof. Dr. Josy Adiwisastra
tanggal 27-02-2005
SDM
- pri
- nsif, tidak semua manusia menjadi SDM,
- SDM (Keth Devis) orang-orang yang memiliki kemauan, kemampuan,
keterampilan (willing, ebility, & skill) – (konseftual, social,
skill/teknis).
SECARA MAKRO
FUNGSI MSDM
1. Perencanaan
Proses yang sistematis meneliti kebutuhan akan sama untuk
menjamin persediaan SDM akan jumlah dan mutu yang sesuai
dengan kebutuhan;
2. Recruitmen dan seleksi
Proses penarikan calon pegawai yang memenuhi persyaratan
seleksi pemilihan calon pegawai agar lebih memahami persyaratan
sesuai dengan kualifikasi jabatan;
3. development (pengembangan)
peningkatan kemampuan pegawai dan performance (kinerja)
melalui pelatihan, pendidikan dan pengembangan.
5. Keselamatan kerja;
6. Kesehatan kerja;
7. industrial relation;
8. penelitian SDM (cascio, managing, human, resources productivity,
quality).
1. penarikan,
2. seleksi,
3. pemeliharaan.