Anda di halaman 1dari 11

Vol. 1, No. 1 Januari 2018 Vol. 1, No.

1 Januari 2018
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes

PERAN PUSKESMAS DALAM PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN


SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN
PADAIDI KECAMATAN MATTIRO BULU
KABUPATEN PINRANG

Role Of Puskesmas In Implementation Of Phbs Household Setting In Kelurahan Padaidi


Kecamatan Mattiro Bulu Pinrang Regency

Herlina Muin3, Lisnawati1, Muhammad Arsyad2,


(herlinamuin@gmail.com)
(lisnawaticiput@gmail.com)
(arsyad_uh@yahoo.com)

ABSTRAK

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui peran pusksmas dalam program PHBS tatanan rumah tangga dan untuk
Mengetahui pelaksanaan PHBS dimasyarakat diwilayah kerja puskesmas Mattiro Bulu.
Lokasi penelitian dilaksanakan di 3 lingkungan yaitu lingkungan Pao, Barugae dan Karangan,
di Kelurahan Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni-juli 2017 Penelitian ini menggunakan penelitian survei dengan
rancangan deskriptif. Tehnik pengambilan sampel yang di gunakan adalah pendekatan simple
random sampling dan terpilih sebanyak 124 Kepala keluarga. Berdasarkan hasil penelitian,
dari 124 Masyarakat yang menilai petugas kesehatan di Puskesmas melaksanakan peran untuk
program PHBS tatanan rumah tangga sebanyak (60,4%) yang berperang dan sebanyak
(39,6%) yang tidak berperan. responden yang mengatakan pelaksanaan program PHBS
terlaksana sebanyak (66,1%) dan yang mengatakan tidak dilaksanakan sebanyak (33,9%).
Agar masyarakat memberdayakan anggota keluarganya agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan PHBS dan menerapkannya dikehidupan sehari-hari sampai seterusnya.

Kata Kunci : Peran Puskesmas, Pelaksanaan PHBS

ABSTRACT

PHBS is all health behavior that is done on awareness so that family members or
family can help themselves in the health field and can play an active role in health activities
in the community. The purpose of this research is to know the role of puskesmas in PHBS
program of household arrangement and to know PHBS implementation in the community in
the work area of puskesmas Mattiro Bulu. The location of the research was carried out in 3
neighborhoods namely Pao, Barugae and Karangan neighborhoods, in Sub-District of
Padaidi Subdistrict Mattiro Bulu Pinrang Regency. This research was conducted in June-July
2017 This research used survey research with descriptive design. The sampling technique

42
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

used was simple random sampling and selected 124 family heads. Based on the results of the
study, of the 124 communities assessing health workers at the Puskesmas perform the role for
the PHBS program of the household order as much as 60.4% who fought and 39.6% did not
play a role. respondents who said the implementation of the PHBS program was implemented
as much as (66.1%) and that said not implemented as much (33.9%). In order for the
community to empower their family members to know, willing and able to implement the
PHBS and apply it in daily life until the next.

Keywords: Role of Puskesmas, Implementation of PHBS

PENDAHULUAN anggota rumah tangga agar tahu, mau dan


mampu mempraktikan perilaku hidup bersih
Pembangunan kesehatan menuju dan sehat serta berperang aktif dalam
Indonesia sehat 2025 adalah meningkatnya gerakan kesehatan dimasyarakat. Program
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup pembinaan PHBS yang dicanamkan
sehat bagi setiap orang agar peningkatan pemerintah sudah berjalan cukup lama,
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- namun pada kenyataannya capaian
tingginya dapat teruwujud melalui terciptnya keberhasilannya masih jauh dari harapan
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia (Arikunto, 2006 dalam Ayu Khoirotul
yang ditandai oleh penduduknya yang hidup Umaroh, 2015)2.
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, Perilaku hidup bersih dan sehat
memiliki kemampuan untuk menjangkau (PHBS) di Rumah Tangga dilakukan untuk
pelayanan kesehatan yang bermutu secara mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup
adil dan merata, serta memiliki derajat bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan
kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh sehat seseorang sangat berkaitan dengan
wilyah Republik Indonesia. Pembangunan peningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kesehatan diprioritaskan pada pemberdayaan masyarakat dan lingkungannya. Menurut
1
upaya promotif dan preventif . teori HL BLUM diketahui bahwa status
Gerakan perilaku hidup bersih dan kesehatan individu erat kaitanya dengan
sehat (PHBS) merupakan ujung tombak perilakunya, semakin baik perilaku yang
untuk pembangunan kesehatan dalam rangka berhubungan dengan kesehatan maka status
meningkatkan perilaku hidup sehat kesehatanya akan semakin baik. 2
masyarakat. Program PHBS dirumah tangga Indikator yang dapat digunakan untuk
merupakan upaya untuk memberdayakan PHBS sesuai dengan kriteria PHBS yang

43
Vol. 1, No. 1 Januari 2018

ditetapkan oleh Pusat Permenkes pada tahun atau penimbangan empat kali atau lebih
2011, yaitu mencakup delapan indikator dalam enam bulan terakhir.
individu (cuci tangan, BAB dengan jambang, Perilaku yang menunjang kesehatan
mengkonsumsi sayur dan buah, aktivitas adalah adanya rumah tangga yang
fisik, tidak merokok dalam rumah, persalinan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
oleh tenaga kesehatan, memberi ASI Rumah tangga ber-PHBS yang di pantau
eksklusif, menimbang balita), dan dua tahun 2014 sebanyak 1.175.513 (62,24%)
Indikator rumah tangga (sumber air bersih dan terdapat 65.384 (55.62%) rumah tangga
dan memberantas jentik nyamuk) 3. ber-PHBS adapun dengan capaian tertinggi
Upaya peningkatan perilaku sehat di yaitu Kabupaten Takalar (73,03 %) dan
rumah tangga belum menunjukkan hasil terendah pada Kabupaten Bone yaitu
optimal, hal ini antara lain dapat dilihat dari (33,88%) 5.
hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kabupaten Pinrang tahun 2016
tahun 2010 yang menunjukkan bahwa di kondisi kesehatan secara umum dianggap
Indonesia hanya 24,9% rumah penduduk baik, namun pada beberapa wilayah yaitu di
yang tergolong rumah sehat. Terdapat 16 Kelurahan Padaidi ditemukan masyarakat
provinsi di Indonesia dengan persentase yang mengalami gangguan kesehatan cukup
rumah sehat yang lebih rendah dari nilai tinggi, yaitu sekitar 4,9% kondisi tersebut
nasional (24,9%) yang mana Sulawesi disebabkan karena kurangnya pengetahuan
Selatan merupakan salah satu provinsi masyarakat tentang cara pemenuhan
dengan persentase rumah sehat rendah kebutuhan kesehatan.
17,6%4. Di Kelurahan Padaidi masih banyak
Hasil Riset Kesehatan Dasar masyarakat utamanya laki-laki yang merokok
(RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan, dalam rumah karena mereka tidak
dari 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga mengetahui bahaya merokok didalam rumah,
yang telah ditetapkan ada beberapa indikator mereka hanya mengetahui bahaya merokok
yang persentasenya masih jauh dari harapan. pada dirinya sendiri tetapi mereka tidak
Persentase bayi yang menyusui secara mengetahui siapa-siapa saja yang dapat
eksklusif sampai dengan enam bulan hanya dibahayakan kondisi kesehatannya bila
15,3%. Kemudian, hanya 49,4% bayi/balita merokok didalam rumah. Untuk itu,
yang melakukan pemantauan pertumbuhan diperlukan peran serta organisasi lokal

44
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

maupun orang-orang yang menjadi panutan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
di Kelurahan Padaidi Kabupaten Pinrang. ini adalah kuesioner.
Mengingat dampak dari perilaku Jumlah sampel sebanyak 124 Kepala
terhadap derajat kesehatan cukup besar maka Keluarga. Analisis data adalah proses
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah penyederhanaan data kedalam bentuk lebih
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. mudah dibaca dan diinterprestasikan. Data
Salah satunya adalah perilaku hidup bersih yang di peroleh disajikan dalam bentuk tabel
dan sehat tatanan rumah tangga. Oleh karena distribusi frekuensi dilengkapi dengan
itu peran puskesmas dalam pelaksanaan penjelasan-penjelasan (narasi).
PHBS tatanan rumah tangga sangat di
butuhkan agar masyarakat dapat mengetahui HASIL
tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan Hasil penelitian yang di lakukan oleh
sehat6 peneliti dengan melihat Karakteristik umum
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui dalam penelitian ini mencakup kelompok
peran puskesmas Mattiro Bulu dalam jenis kelamin, umur, pendidikan dan
program PHBS di Kelurahan Padaidi pekerjaan. Maka peneliti memperoleh jumlah
Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten karakteristik umum sebagai berikut
Pinrang.Mengetahui pelaksanaan PHBS di menunjukkan bahwa distribusi responden
wilayah kerja puskesmas Mattiro Bulu berdasarkan jenis kelamin laki-laki lebih
Kabupaten Pinrang. besar persentasenya jika dibandingkan
dengan perempuan, dengan hasil sebagai
BAHAN DAN METODE berikut: laki-laki sebanyak 83 orang (67%)
Jenis penelitian yang digunakan dan perempuan sebanyak 41 orang (33%).
adalah penelitian survei dengan rancangan Berdasarkan kelompok umur dari
deskriptif yang bertujuan untuk memberikan 124 responden dengan distribusi tertinggi
gambaran tentang peran puskesmas dalam pada kelompok umur 40 – 49 tahun yaitu
program PHBS tatanan rumah tangga. Lokasi sebanyak 58 orang (46,8%) dan distribusi
penelitian bertempat di wilayah Kelurahan terkecil ada pada kelompok umur 50 – 59
Padaidi, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten tahun yaitu sebanyak 9 orang (7,2%). Rata-
Pinrang. Waktu penelitian dilaksanakan rata tingkat pendidikan responden masih
mulai bulan Mei sampai Juni 2017. tergolong pada tingkat pendidikan rendah.

45
Vol. 1, No. 1 Januari 2018

Tingkat pendidikan SD sebanyak 32 orang Tabel 1 Distribusi Responden Mengenai


(25,9% ), SMP sebanyak 28 orang (22,6%), Peran Puskesmas dalam Program PHBS
SMA sebanyak 23 orang (18,5%), Peran
Pusksmas
D3/Sarjana sebanyak 12 orang (9,7%).
dalam n %
Bahkan masih ada masyarakat yang tidak Program
PHBS
pernah duduk di bangku sekolah sebanyak 29
Berperan 75 60,4
orang (23,3%). Salah satu karakteristik yang
Tidak
paling menonjol dalam penelitian ini adalah 49 39,6
berperan
tingkat pendiikan responden, karena dimana Total 124 100
tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
masyarakat untuk melaksanakan dan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 124
menerapkan program prilaku hiup bersih dan responden lebih banyak pada yang menilai
sehat (PHBS). petugas kesehatan di puskesmas yang
Berdasarkan jenis pekerjaan berperan untuk melaksanakan program
responden rata-rata petani dengan hasil perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu
jawaaban responden dengan pekerjaan sebanyak 75 responden (60,4%) dan
sebagai petani sebanyak 64 orang (51,7%), sebanyak 49 responden (39,6%) yang tidak
kemudian URT sebanyak 35 orang (28,2%), berperan.
PNS sebanyak 11 orang (8,9%), Wiraswasta Peran puskesmas sangatlah besar,
sebanyak 8 orang (6,4%) dan pekerjaan yang karena puskesmas merupakan pusat
paling sedikit adalah sopir mobil sebanyak 6 pelayanan pertama yang di tuju masyarakat
orang (6,4%). sebelum ke rumah sakit. Pemberian
Peran Puskesmas informasi melalui sosialisasi, pada
Salah satu indikator keberhasilan masyarakat tentang pentingnya hidup sehat
pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih sangatlah bermanfaat dan merupakan salah
dan Sehat adalah peran puskesmas itu satu tugas dari pusksmas. Upaya yang
sendiri, berdasarkan hasil penelitian dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
distribusi jawaban responden tentang peran pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
Puskesmas terlihat pada Tabel 1. penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemeliharaan kesehatan8

46
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Pelaksanaan program PHBS tatanan teknis, dituntut memiliki kemampuan


rumah tangga manajerial an wawasan jauh kedepan untuk
Berdasarkan dari beberapa indikator meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
dalam program PHBS tatanan rumah tanggga Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk
maka hasil penelitian dari beberapa indikator keikutsertaan dalam menentukan kebijakan
tersebut dapat terlihat seperti pada Tabel 2. daerah melalui sistem perencanaan yang
Tabel 2 menunjukkan hasil bahwa matang dan realistis, tata laksana kegiatan
dari 124 Responden yang menyatakan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan
pelaksanaan program PHBS terlaksana pemantauan yang akurat. Pada masa
sebanyak 88 masyarakat (71%) dan yang mendatang, puskesmas juga dituntut
menyatakan tidak dilaksanakan sebanyak 36 berperang dalam pemanfaatan teknologi
masyarakat (29%). informasi terkait upaya peningkatan
Tabel 2 Distribusi Responden Mengenai pelayanan kesehatan secara komprehensif
Pelaksanaan PHBS di Masyarakat di
dan terpadu.9
Kelurahan Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu
Kabupaten Pinrang Tahun 2017. Hasil wawancara langsung terhadapa
Peran Pusksmas
masyarakat yang ada di Kelurahan Padaidi
dalam Program n %
PHBS mengenai peran puskesmas terhadap perilaku
Di Laksanakan 88 71 hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga
Tidak
36 29 mereka mengatakan hal yang berbeda-beda
Dilaksanakan
diantara setiap lingkungan. Selain itu petugas
Total 124 100
kesehatan di puskesmas juga memiliki peran
Pelaksanaan PHBS di wilayah kerja untuk melakukan pendekatan kepada kepala
puskesmas Mattiro Bulu masyarakat di sana desa/lurah untuk memperoleh dukungan
sudah banyak yang menerapkan program dalam pembinaan PHBS di rumah tangga.
PHBS dalam kehidupan sehari-harinya hanya Peran lainnya adalah sosialisasi
ada beberapa yang belum melaksanakan PHBS tatanan rumah tangga keseluruh rumah
8
PHBS tatanan rumah tangga. tangga yang ada di desa/kelurahan melalui
kelompok daswisma. Selain itu
PEMBAHASAN memberdayakan keluarga untuk
Puskesmas mempunyai peran yang melaksanakan PHBS melalui penyuluhan
sangat vital sebagai institusi pelaksanaan perorangan, penyuluhan kelompok,

47
Vol. 1, No. 1 Januari 2018

penyuluhan massal, dan penggerakan menganjurkan ibu hamil untuk


masyarakat.10 memeriksakankan kandungannya dan
Menurut masyarakat di lingkungan melakukan suatu penggerakan perilaku hidup
Pao tenaga kesehatan melakukan pendataan bersih dan sehat dimasyarakat akan tetapi
terhadap masyarakat dan menganjurkan ibu tenaga kesehatan tidak pernah melakukan
hamil untuk memeriksakan kandungannya suatu penyuluhan baik penyuluhan kesehtan
atau melakukan posyandu dan tenaga maupun penyuluhan bahaya merokok di
kesehatanpun melakukan suatu penyuluhan dalam rumah.
tetapi mereka hanya melakukan penyuluhan Masyarakat yang ada di Kelurahan
tentang penyakit. Dan tidak melakukan suatu Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten
penyuluhan tentang bahaya merokok di Pinrang masih banyak laki-laki yang
dalam rumah dan tenaga kesehatan pernah merokok di dalam rumah, mereka tidak
melakukan penggerakan masyarakat dalam mengetahui bahaya-bahaya merok didalam
melaksanakan perilaku hidup bersih dan rumah, mereka tidak tahu siapa saja yang
sehat. dapat di bahayakan bila merokok di dalam
Menurut masyarakat yang berada di rumah. Maka sangat diperlukan peran
lingkungan Barugae mengenai peran puskesmas untuk memberikan suatu
Puskesmas dalam program perilaku hidup penyuluhan tentang bahaya merokok dalam
bersih dan sehat tatanan rumah tangga, rumah
tenaga kesehatan di puskesmas tidak pernah Pada dasarnya petugas kesehatan di
melakukan suatu penyuluhan di lingkungan puskesmas memiliki beberapa peran dalam
tersebut. Tetapi tenaga kesehatan di mewujudkan rumah tangga sehat yaitu:
puskesmas melakukan penggerakan perilaku melakukan pendataan rumah tangga yang ada
hidup bersih, melakukan pendataan dan di wilayahnya dengan menggunakan kartu
menganjurkan ibu hamil memeriksakan PHBS atau pencatatan kartu rumah tangga.
kehamilannya dan petugas tidak pernah Selain itu petugas kesehatan di puskesmas
menganjurkan masyarakat untuk mencuci juga memiliki peran untuk melakukan
tangan sesudah bekerja. pendekatan kepada kepala desa/lurah untuk
Menurut masyarakat yang berada di memperoleh dukungan dalam pembinaan
Lingkungan Karangan tenaga kesehatan PHBS di rumh tangga. (Martina N. 2016)11
biasanya melakukan pendataan,

48
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

Peran tenaga kesehatan di puskesmas pengaruh langsung kepada seseorang yaitu


sangatlah dibutuhka bagi masyarakat yang disebut kelompok ke anggotaan yakni
ada di daerah lingangan kerjanya, dan kelompok dimana seseorang menjadi
tenagakesehatan sangatlah dibutuhkan untuk anggotanya dan saling berinteraksi.12
melakukan suatu penyuluhan kesehatan Penelitian ini sesuai dengan
lingkungan, agar masyarakat tau dan mau penelitian yang di laksanakan oleh
untuk mengubah perilaku tidak bersih Syamsuriati Aliah dengan judul Peran
menjadi perilaku bersih.11 Puskesmas Dalam Pelaksanaan Perilaku
Peran lainnya adalah sosialisasi Hidup Bersih Tatanan Rumah Tangga bahwa
PHBS dirumah tangga keseluruh rumah di Kelurahan Lakessi Kota Parepare petugas
tangga yang ada di desa atau kelurahan puskesmas berperan dalam PHBS di
melalui kelompok dasawisma. Kegiatan lain lingkungan kerjanya.13
yang dilakukan adalah memberdayakan
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui
penyuluhan perorangan, kelompok, PHBS adalah upaya memberikan
penyuluhan massa dan penggerakan pengalaman belajar bagi perorangan,
masyarakat. Peran lainnya adalah keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
mengembangkan kegiatan-kegiatan yang membuka jalur komunikasi, memberikan
mendukung terwujudnya rumah tangga sehat. informasi dan melakukan edukasi, guna
Memantau pencapaian rumah tangga sehat di meningkatkan pengetahuan, sikap dan
wilayahnya setiap tahun melalui pencatatan perilaku, melalui pendekatan Advokasi, Bina
rumah tangga, sosialisasi kesekolah-sekolah Suasana (Social Support) dan Gerakan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat.4 Masyarakat (Empowerment) sehingga dapat
Dari uraian tersebut diatas, maka menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam
diketahui bahwa petugas kesehatan memiliki rangka menjaga, memelihara dan
peran yang cukup besar dalam pelaksanaan meningkatkan kesehatan masyarakat.1
PHBS. Perilaku seseorang amat dipengaruhi Masih ada beberapa masyarakat yang
oleh berbagai kelompok. Kelompok- berada di Kelurahan Padaidi yang tidak
kelompok sosial memberi pengaruh langsung memiliki tempat pembuangan sampah akhir.
ataupun tidak langsung terhadap sikap dan Masyarakat yang berada di Lingkungan
perilaku seseorang. Kelompok yang memberi Karangan masih ada beberapa masyarakat

49
Vol. 1, No. 1 Januari 2018

yang membuang sampah di perkebunan keluarga yang senantiasa memperhatikan dan


orang lain, ada pula masyarakat yang menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.
membakar sampahnya, membuang sampah Semua perilaku kesehatan yang dilakukan
tidak jauh dari rumahnya atau membuang atas kesadaran sehingga anggota keluarga
sampah di depan rumah dan adapula atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
beberapa masyarakat yang membuang dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif
sampah di selokan. dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
Masyarakat yang berada di wilayah masyarakat.12.
kerja puskesmas Mattiro Bulu Kelurahan Untuk mengukur keberhasilan sasaran
Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten strategis tersebut di atas, maka ditetapkan
Pinrang masih banyak laki-laki yang indikator “Persentase Rumah Tangga yang
merokok di dalam rumah disebabkan mereka melaksanakan PHBS”. Rumah Tangga ber-
tidak tahu siapa saja yang dapat dibahayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan
jika merokok dalam rumah mereka hanya upaya untuk memberdayakan anggota
mengetahui bahaya merokok untuk diri keluarga agar tahu, mau, dan mampu
sendiri karena di sebabkan tidak adanya melaksanakan perilaku hidup bersih dan
penyuluhan tentang bahaya merokok didalam sehat serta berperan aktif dalam gerakan
rumah yang dilakukan oleh petugas kesehatan di masyarakat. Rumah Tangga
puskesmas di wilaya tersebut. Maka Ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga
diperlukan peran petugas puskesmas untuk yang seluruh anggotanya berperilaku hidup
melakukan suatu penyuluhan di wilayah bersih dan sehat.14
kerjanya untuk menyadarkan masyarakat Ada pun indikator-indikator yang
setempat akan bahaya merokok didalam dilakukan dalam PHBS yaitu: Pertolongan
rumah. persalinan oleh tenaga kesehatan, Bayi diberi
Perilaku hidup bersih dan Sehat Asi eksklusif, Balita ditimbang setiap bulan,
merupakan salah satu indikator untuk menilai Menggunakan air bersih, Mencuci tangan
kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota di dengan air, Menggunakan jamban sehat,
bidang kesehatan, yaitu dengan pencapaian Membrantas jentik dirumah, Makan sayur
70% rumah tangga sehat.9 dan buah, Melakukan aktivitas fisik setiap
Perilaku hidup bersih dan sehat hari, Tidak merokok dalam rumah.14
(PHBS) merupakan cerminan pola hidup

50
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Ayu KU. 2015. Gambaran Perilaku Hidup


Berdasarkan hasil penelitian yang Bersih Dan Sehat (PHBS) di
dilakukan pada responden di Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Bulu
Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Kabupaten Sukoharjo.
Pinrang dapat di simpulkan bahwa Petugas 3. Riskesdas. 2013. Badan penelitian dan
puskesmas berperan dalam program PHBS pengembangan kesehatan
tatanan rumah tangga sebanyak 60,4% kementrian kesehatan RI.
Pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga di 4. Muhammad Taufiq. 2013. Gambaran
wilayah kerja Puskesmas Mattiro Bulu Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
sebanyak (41,12 %). Saran yang diajukan (PHBS) Masyarakat Dikelurahan
Agar petugas kesehatan memberikan Parangloe Kecamatan
penyuluhan kesehatan atau penyuluhan Tamanlanrea Kota Makassar.
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 5. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
secara merata pada setiap Lingkungan yang Selatan. 2015. Profil Kesehatan
ada di Kelurahan Padaidi Kecamatan Mattiro Provinsi Sulawesi Selatan.
Bulu Kabupaten Pinrang. Agar masyarakat
memberdayakan anggota keluarganya agar 6. Kemenkes RI Indonesia. 2015. Profil
tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS Kesehatan Indonesia.
dan menerapkannya dikehidupan sehari-hari 7. Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi
sampai seterusnya. Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA 8. Bayu A. 2013. Peran Para Medis Dalam
1. Fitriani. 2014 Peran Sarjana Kesehatan Meningkatkan Pelayanan
Masyarakat (SKM) Kesehatan di Puskesmas Pembantu
DalamPelaksanaan Program Kampung Kasai Kcamatan Pulau
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Derawan Kabupatn Barau.
(PHBS) Pada Tatanan Rumah 9.Nunun N. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan
Tangga Kota Parepare. [Skripsi] Sehat (PHBS) Masyarakat Desa
Universitas Muhammadiyah Samir DalamMeningkatkan
Parepare, Fakultas Ilmu Kesehatan Kesehatan Masyarakat.

51
Vol. 1, No. 1 Januari 2018

10. Prita EP. 2015. Perilaku Hidup Bersih 13. Syamsuriati A. 2009. Peran Puskesmas
Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan DalamPelaksanaan Perilaku Hidup
Rumah Tangga Masyarakat Using. Bersih dan TatananRumah Tangga
11. Martina N. 2016. Peran Tenaga Medis di Kelurahan Lakessi Kota
Dalam Pelayanan Kesehatan Parepare. [Skripsi] Universitas
Masyarakat Di Puskesmas Muhammadiyah Parepare.
Pembantu Linggang Amer Fakultas Ilmu Kesehatan.
Kecamatan Linggang Bingung 14. Erna I, Wahyuni. 2011. Gambaran
Kabupaten Kutai Barat. Karakteristik Tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
12. Siska D, Crisni H. 2014. Hubungan
Pada Tatanan Rumah Tangga di
Pengetahuan Ibu Rumah Tangga
Desa Karagasem Wilayah Kerja
dan Peran Kader dengan Perilaku
Puskesmas Tanon II Sragen.
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
15. Siti N, Sri M. 2012. Survei Rumah
Dalam Rumah Tangga Di
Tangga Sehat di Wilayah Kerja
Kelurahan Laing Wilayah Kerja
Puskesmas Ciawi Kabupaten
Puskesmas Nan Balimo
Tasikmalaya.
Kecamatan Tanjug Harapan Kota
Solok.

52

Anda mungkin juga menyukai