Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN 1000 HARI KEHIDUPAN

DI POLI HAMIL RSU HAJI SURABAYA


SURABAYA

Oleh:
SITA AULIA (011813243085)
HENY RACHMAWATI (011813243086)
YULIN DWIYA. (011813243032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
2

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : 1000 hari pertama kehidupan anak


Hari/tanggal :
Waktu Pertemuan : 30 menit
Tempat : Di Poli Hamil RSU Haji Surabya
Sasaran : Pengunjung Poli Hamil RSU Haji Surabaya

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diadakan penyuluhan ini,diharapkan Ibu hamil dapat mengetahui pentingnya
1000 hari pertama kehidupan bagi anak mereka.
.
2. Tujuan khusus
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian 1000 hari pertama kehidupan anak
b. Peserta mampu mengerti periode emas pertumbuhan bayi
c. Peserta mampu mengerti gizi yang di butuhkan untukperiode emas
d. Peserta mampu menyebutkan jadwal imunisasi sesuai Buku KIA
B. Sasaran
Ibu hamil dan pengunjung 15 orang
C. Materi
Pokok bahasan : 1000 hari pertama kehidupan anak
Sub pokok bahasan :
1. Asi esklusif
2. MPASI
3. Imunisasi
D. Metode
1. Ceramah
3

2. Tanya jawab
E. Media
1. OHP
2. Leaflet
F. PENGORGANISASIAN
Moderator : HENY R
Pemateri : YULIN
Observer : SITA

G. KEGIATAN PENYULUHAN
4

NO Waktu Pembicara Peserta

1. 5 menit Pembukaan:
a. Mengucapkan salam Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Memperkenalkan Pemateri Mendengarkan
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan
e. Menjelaskan gambaran materi dan Menjawab
manfaat materi pretest

H. f. Pretest lisan
2. 20 Penyuluhan
menit 1. Menjelaskan tentang : Menjawab
 Pengertian 1000 hari pertama Mendengarkan
kehidupan Memperhatikan.
 Golden perode anak Bertanya
 Gizi
 Imunisasi
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. 5 menit Penutup
a. Memberikan soal post test lisan Mendengarkan
b. Pemberian hadiah untuk peserta Menjawab post
penyuluhan yang aktif test dan salam.
c. Membacakan kesimpulan
d. Pemberian souvenir untuk peserta
penyuluhan
e. Mengucapkan salam
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
5

c. Kesiapan Media
d. Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan
e. Peserta hadir ditempat penyuluhan
f. Kesiapan reward dan konsumsi
g. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(Briefieng)
2. Evaluasi Proses
a. Tidak ada peserta penyuluhn yang meninggalkan ruangan selama
kegiatan berlangsung.
b. Peserta aktif dan dapat memberikan tanggapan atau jawaban
pertanyaan dengan tertib.
c. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal maupun akhir dengan
tertib dan bersifat kooperatif.
3. Evaluasi Hasil
a. Salah seorang peserta mampu menjelaskan pengertian imunisasi
menurut bahasanya sendiri.
b. Salah seorang peserta penyuluhan mampu menyebutkan macam-
macam imunisasi dasar lengkap.
c. Salah seorang bisa menjawab tahapan dari 1000 hari kehidupan. Bila
peserta tidak aktif dalam kegiatan, dapat diberikan stimulasi dengan
memberi game atau dengan cara berdialog dengan pemateri dalam
membahas materi yang sedang diberikan
6

. TINJAUAN PUSTAKA

Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)


Seribu pertama kehidupan masa perkembangan dan pertumbuhan otak yang
sangat pesat sehingga dikenal sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Jika
pada periode ini kebutuhan bayi tidak terpenuhi maka periode emas akan berubah
menjadi periode kritis yang akan menggangu proses pertumbuhan bayi baik
sekarang atau massa selanjutnya. Kekurangan gizi pada periode ini tidak akan
terpenuhi lagu dikemudian hari. Karena itu pemenuhan kebutuhan gizi seimbang
pada usia ini menjadi prioritas utama.
Gerakan 1000HPK mengintervensi faktor risiko penyebab kurang gizi
yang langsung dan tidak langsung. Faktor langsung dilakukan intervensi gizi
spesifik yang umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan, seperti imunisasi, PMT
ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di Posyandu, suplemen tablet
besi-folat ibu hamil, promosi ASI Eksklusif, MP-ASI dan sebagainya. Faktor tidak
langsung penyebab stunting dilakukan dengan intervensi gizi sensitif dengan
berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan. Beberapa kegiatan
tersebut adalah penyediaan air bersih, sarana sanitasi, berbagai penanggulangan
kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, fortifikasi pangan, pendidikan dan KIE
Gizi, pendidikan dan KIE Kesehatan, kesetaraan gender, dan lain-lain 1.
WHO dan UNICEF dalam global strategy for infantband young child
feeding menganjurkan untuk memberikan hanya ASI (Air Susu Ibu) pada bayi yang
kurang dari 6 bulan, setelah menginjak 6 bulan pemenuhan gizi bayi dari ASI hanya
sebesar 65%-80%, organ bayi sudah bisa menerima makanan pendamping ASI oleh
sebab itu bayi sudah bisa diberikan MP-ASI dengan hati- hati dan sedikit demi
sedikit. Dan pada usia 6- 9 bulan merupakan periode kritis karena jika bayi tidak
dilatih makan padat dan kasar sehingga dampaknya bayi tidak akan mampu
menerima makanan keluarga. Dan bayi hanya mampu makanan cair dan bertekstur
lembut saja.
Seribu hari pertama kehidupan (1000HPK) dibagi menjadi dua
7

interensi yaitu intervensi spesifik yang menjadi titik kritis dalam membentuk SDM
berkualitas lebih fokus pada ibi hamil, bayi kelompok umur 0-6 bulan dan 7-23
bulan atau mulai sejak dalam kandungansampai berusia 2 tahun dan intervensi
sensitif yang sarananya diluar sektor kesehtan yang daptmendukung kesehatan
seperti penyediaan air bersih, jaminan persalinan dasar, ketahan pangan dan gizi,
fortifikasi pangan, pendidikan gizi masyarakat, intervensi untuk remaja putri dan
pengentasan kemiskinan (Direktorat Bina Gizi, 2014)

A. Periode Kehamilan (280 Hari)


Pertumbuhan dan perkembangan janin (280 hari ) dalam rahim berlangsung
sangat cepat karena itu nutrisi yang dibutuhkan bayi yang harus dipenuhi . ibu hmail
memiliki kebutuhan lebih besar dari pada yanh tidak hamil. Oleh sebab itu ibu
hamil disarankan untuk mengatur jadwal makan, keamanan makanan , nutrisi yang
dikandung di dalamnya. Sebainya memilih makanan segar dan mengelolah sendiri.
Selain itu imbangi dengan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan serta
memperhatikan asupan air agar tidak terjadi dehedrai. Pola makan yang tidak teratur
dapat memperberat kersa insulin sehingga menyebabkan resiko obesitas. Jika ibu
yang sudah obesitas tidakboleh mengurangi berat badanya karena akan berpengaruh
perkembangan janin namun ia memgurangi konsumsi lemak/minyak yang
berlebihan dan melakukan olah raga ringanuntuk membakar lemak tubuh.ibu yang
obesitas dapat memicu masalah setelah melahirkan seperti pendarahan, infeksi dan
menyempinya plasenta (Hidayati, 2014). Sedangkan wanita yang mengalami
kekurangan energi kronik (KEK) beresiko melahirka bayi dengan BBLR.
Berikut ini yang harus dipenuhi oleh ibu hamil selam kehamilan :
1. Energi
WHO menganjurkan jumlah tambahan 150kkal sehari pada TM I dan
350 kkal selama TM II&III eergi tambahan selama trisemester II dan III
dibutuhkan untuk penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan
payudaraserta penumpukan lemak sedangan TM III diperlukan untuk
8

pertumbuhan janin dan plasenta (Arisman, 2009). Sumber utama dari


beras ubi-ubian tepung dan olahanya
2. Protein
Dibutuhkan selam kehamilan 925 gr. Sumber protein sebaiknya 2/3
bagian merupakan pangan yang bernilai biologis tinggi seperti
dagingyang tidak berlemak, susu, dan telur (Arisman, 209)
3. Lemak
Lemak nabati yang berfungsi melarutkan vitamin A,D,E,K konsumsi
lemak nabari 10-25% dari kebutuhan energi (Hidayati, 2014).
4. Asam folat
Mencegah anemia pada ibu hamil dan memgang peranan penting
perkembangan embrio mengurangi resiko mencegah cacat pada otak dan
tulang belakang serta BBLR, bayi prematur. Kebutuhan asam folat dapat
diperoleh dari makanan berwarna hijau serta pengolahanya harus bebar
agar kandungan gizi tetap ada energi (Hidayati, 2014).
5. Vitamin A asupan yang dibutuhkan bagi ibu hamil 800RE/hari.
Memegan peranan penting terutama pengliatan, imunitasserta
perkembangan jaringan tubuh (Hidayati, 2014).
6. Vitamin C disarankan pada ibu hamil mengkonsumsi 85 mg vit c perhari
yang berguna sebagai anti oksida dan melindungi jaringan dari
kerusakan serta berfungsi untuk pembentukan kolagen dan pengantar
sinyal diotak dan dapat membantu penyerpan Fe, vit c dapat diperoleh
dari tomat jeruk strobei (Hidayati, 2014).
7. Zat besi berfungsi memproduksi Hb dalam tubuh yaitu protein sel darah
merah yang memiliki peran sebagai pembawah oksigen kejaringan
tubuh. Kebutuhan zat besi 2xlipat selama kehamialan (Aritonang, 2010).
Tablet tambah darah diminum dengan air putih pada malam hari disertai
memakan buah yang mengandung vit c supaya membantu penyerapan.
Tablet Fe yang berubah tidak boleh diminum (Hidayati, 2014).
9

8. Zink merupakan mikromineral yang paling terkenal pada ikan dan


daging karena mudah diserap dalam tubuh. Kebutuhan zink pada TM 1
0,5mg/hari dan TMII 1,5mg/hari (Aritonang, 2010).
9. Kalsium kebutuhan ibu hamil sekitar 400mg/hari untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan janin serta menguatkan tulang dan gigi. Pada ibu
hamil saplemen Kalk sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan
tablet Fe karena mempengaruhi penyerapannya (Aritonang, 2010)
10. Yodium dibutuhkan dalam umlah sedkit tetapi fungsinya sangat banyak
berpengaruh terhadap kecerdasan anak dan keterbelakangan mental serta
mengurangi kemungkinan kematian bayi.
Ibu hamil minimal 4 kali ANC selama hamil (Kemenkes RI, 2014). Hal yang
sebaiknya dihindari saat kehamilan adalah berhenti merokok dan hindari asap rokok
karena asap rokok yang yang mengandung karbomonosida dan nikotin dapat
mengganggu dan menurunkan kadar oksigen yang dikirim kesel-sel janin sehingga
menyebabkan gangguan perkembangan sel sehingga menimbulkan kecacatan pada
janin (Ramadhan, 2010)serta tidak mengkonsumsi Alkohol atau bersoda karena
alkohol mngandung zat teratogenik paparan alkohol pada pra lahir dapat
menyebabakan keterbelakangn mental (Hidayati, 2014)Makan-makanan yang
mengandung pengawat misal mie instan. Dan tidak meminum sembarang obat-obatan
yang tidak direkomendasikan oleh dokter

B. Periode 0-6 bulan (180 hari)


Periode pemberian ASI eksklusif memperhatikan beberapa hal seperti IMD,
status gizi ibu, penetahuan ibu tentang ASI.
Kelahiran bayi sebaiknya dilakukan ketenaga kesehatan. Pada awal kelahiran
segera melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) bayi diletkan didada atau perut ibu
dan membiarkan bayi mencari puting susu ibunya sendiri dan biarkan kulit bayi
bersentuhan dengan kulit ibu. Sebaiknya dilakukan rawat gabung agar bayi dapat
menyusu sesuai engan kebutuhanya. IMD sendiri memiliki banyak manfaat
diantaranya adalah memperoleh kolustrum yang sangat baik untuk daya tahan tubuh.
10

Adanya skin to skin dari bayi dan ibu membuat suhu bayi tetap dalam keadaan
normalsehingga bayi measa amandan nyaman. Untuk ibu dapat mengurangi stress
dan meningkatkan ikatan ibu dan anak. Rangsangan ketika menyusu dapat
mempercepat keluarnya ASI (Fikawati, 2014)
Bayi dan anak-anak yang berada pada tahap pertumbuhan membutuhkan
asupan protein yang banyak perkilogram berat badan dari pada orang dewasa dan
protein yang dibutuhkan ini hanya diperoleh bayi usia 0-6 bulan dari pemberian ASI
Ekslusif. ASI memilki manfaat yang luar biasa bagi ibu dan anak diantaranya:
1. Tidak menimbuljan alergi
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan kecerdasan
4. Mengurangi terkena karies dentis
5. Biaya lebih murah
6. Melindungi kesehatan ibu karena menyusui dapat menguragi resiko
pendarahan setelah melahirkan serta menunda kehamilan jika menyusui
dilakukan secara rutin samapai usia 6 bulan.
Selain ASI gizi ibu untuk menyususi perlu diperhatikan karena mempengaruhi
terhadap kualitas ASI yang dibetikan pada bayi ( Hidayati, 2014)
Pada usia 0-6 bulan ibu dapat melakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan rutin pemantauan rutin perkemangan dan pertumbuhan dapat
dilakukan diposyandu terdekat atau ketenaga kesehatan, serta melakukan imunisasi
dasar dan mencegah bayi jatuh sakit serta menanganinya dengan cepat bila sakit
(Kemensos RI, 2015)

C. Periode 6-24 bulan (540 hari)


Periode ini dimulai daripemberian makanan pada bayi selain ASI yang
dilanjutkan samapai anak usia 2 tahun. Pada periode ini sistem pencernakan sudah
relatif sempurna. Pemberian MP-ASI pemberian harus secara bertahap sedikit demi
sedikiit dan terus bertambah seiring pertumbuhan usia bayi. Begitu pula dengan
konsiten makanan harus dimuai dari makanan encer hingga makana keluarga
11

Tabel MP-ASI Yang Dibutuhkan Oleh Bayi Berdasarkan Usia


Usia Energi Tekstur Frekuensi Jumlah makanan yang
(bulan) dan MP- biasanya diasup
ASI /hari bayi /waktu makan
kalori
6-8 200 Mulai dengan bubur yang 2-3kali/hari 2-3 sendok makan
bulan kental dan makanan yang tambahan hingga 125
dihaluskan , lanjutkan dengan ml atau ½ dari gelas
makanan keluarga yang blimbing
dihaluskan
9-11 300 Makanan dicincang atau 3-4 kali/hari 125 ml atau ½ dari
bulan dihaluskan kasar sehingga snack 1-2 kali gelas blimbing
bayi dapat mengambilnya atau tergantung
pada nafsu
makan bayi
11-23 550 Makanan keluarga 2-4 kali/hari. 150-250 ml atau ¾
bulan Atau tergantung hingga 1 gelas
pada nafsu blimbing penuh
makan bayi
Sumber WHO, 2009

Menurut WHO pemberian ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan bayi.
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam proses pemberian MP-ASI yaitu tetap
memberikan ASI on dement melakukan responsie feeding dan psycososisl care,
memperhatikan kondisi bayi saat membrian MP-ASI memperhatikan konsistensi
makanan serta kebersihan jenis dan bahan makanan seuai dengan kebutuhan dan
kemampuan adaptasi dengan usia bayi. Meningkatkan frekuensi makann sesuai
dengan usia serta memberikan suplemen makanan jika terjadi kesenjangan akan
kebutuhan zat gizi seperti halnya vitamin A,B dan zat besi serta meningkatkan
konsunsi cairan dan frekuensi jika sakit (Fikawati, 2015)
Pada usia 0-6 bulan ibu dapat melakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan rutin pemantauan rutin perkemangan dan pertumbuhan dapat
dilakukan diposyandu terdekat atau ketenaga kesehatan, serta melakukan imunisasi
ddan pemberian VitaminA sesuai jadwal dan mencegah bayi jatuh sakit serta
menanganinya dengan cepat bila sakit (Kemensos RI, 2015)
Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum memberikan ASI
maupun MP-ASI, sesudah membrsihkan tinja anak, sebelum makan dan sesudah
BAB Semua ini dilakukan agar bayi maupun ibu tidak jatuh saki di periode emas ini.
12

DAFTAR PUSTAKA

Arisman, 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press Kampus IPB Taman
Kencana.
Aritonang, E., 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
Fikawati, S., 2015. Gizi Ibu Dab Bayi. Jakarta: Rajawali Pres.
Hidayati, R.N., 2014. Hubungan Asupan Mkanan Anak Dan Ekonomi Keluarga
Dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah Di Kelurahan Tugu Kecamatan
Ciamis Kota Dpok. Jurnak Keperawatan Bina Sehat, Vol 6 No 2, [Accessed
2018].
Kementrian, R., 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. [Online] (Vol 51) Available
At: HYPERLINK "Http://Www.Depkes.Go.Id/Pusdatin/Profil-Kesehatan-
Indonesia-2014" Http://Www.Depkes.Go.Id/Pusdatin/Profil-Kesehatan-
Indonesia-2014 [Accessed 30 Desember 2018].
Ramadhan, 2010. Serba-Serbi Kesehatan Gigi Dan Mulut. Jakarta: Bukune.

Anda mungkin juga menyukai