Anda di halaman 1dari 4

A.

Identitas
 Nama : Tn. AH
 Jenis kelamin : Laki – laki
 Usia : 26 tahun
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Alamat : Kuncen RT 03/06 Kuncen Ceper, Klaten
 Tanggal pemeriksaan : 16 Juli 2018
 Jam pemeriksaan : 13.00 WIB
 Peristiwa : Kecelakaan Lalu Lintas

B. Deskripsi
1. Anamnesis
Tn. A sebelum masuk RS, ditemukan tergeletak di pinggir jalan dalam
keadaan tidak sadar setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien
mengendarai motornya sendiri tanpa mengenakan helm. Kejadian terjadi saat
dini hari dan pasien menabrak trotoar. Pasien terlempar dari motornya,
kepalanya terbentur dan pasien tidak sadarkan diri, keluar darah dari telinga
kanan, lubang hidung dan lubang mulut. Pasien dikirim ke RS PKU
Muhammadiyah untuk mendapat pertolongan pertama, kemudian di rujukk ke
RSUP Dr. Sardjito untuk pertolongan selanjutnya dengan fasilitas yang lebih
mamadai. Setelah pasien sadar, pasien mengeluhkan nyeri kepala dan disertai
muntah gumpalan darah sebanyak 3 kali.
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis (GCS 15)
Tanda vital : tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 kali / menit
Nafas : 20 kali / menit
Suhu : 36,7o C
 Kepala : Normocephal
o Dahi: sebelah kanan terdapat luka memar 3cm dari sumbu tengah
tubuh ke arah luar, 2cm di atas alis, bentuk tidak beraturan, warna
kekuningan, kondisi bersih, ukuran 5x2 cm
o Pipi : sebelah kanan terdapat sekumpulan luka lecet geser 2cm dari
sumbu tengah tubuh ke arah luar, 1cm di bawah sudut mata bagian
luar, betuk tidak beraturan, arah dari luar ke dalam, warna kehitaman,
ukuran 5x5 cm
o Dagu : patah tulang mandibula kanan dan sebalah kiri terdapat luka
lecet geser 4cm dari sumbu tengah tubuh ke arah luar, 1cm di bawah
sudut bibir kiri, bentuk tidak beraturan, warna kehitaman, dasar kulit,
kondisi kotor, arah dari bawah ke atas, ukuran 2x1 cm
 Leher
o Jejas tidak ada
 Pulmo
o Inspeksi :
 Bentuk dada bagian belakang normal
 Bentuk skapula simetris
 Tidak ditemukan bekas luka, memar atau tatto
o Palpasi :
 Perbandingan gerak dada simetris, stem fremitus sama kuat
o Perkusi :
 Sonor pada dada kiri dan kanan bagian depan dan belakang
 Peranjakan diafragma setinggi 5cm pada punggung kiri dan
kanan
o Auskultasi :
 Vesikuler diseluruh lapang paru kiri dan kanan tanpa adanya
rhonki dan wheezing
 Jantung
o Inspeksi :
 Iktus kordis tidak terlihat
o Palpasi :
 Iktus kordis teraba di ICS V midclavikula line sinistra
o Perkusi :
 Batas kiri terletak di ICS V midclavikula line sinistra
 Batas atas terletak di ICS II parasternal line dextra
 Batas kanan terletak di ICS IV parasternal line dextra
o Auskultasi :
 Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
o Inspeksi :
 Perut datar, tidak terdapat memar, strie, peradangan, tatto
o Auskultasi :
 Bising usus (+) normal, tidak terdengar bruit atau friction rub
o Palpasi :
 Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar,
ascites (-)
o Perkusi :
 Timpani pada 4 kuadran abdomen
 Ekstremitas atas
o Kanan: lengan kanan atas tidak didapatkan luka, memar dan derik
tulang. Lengan bawah terdapat luka lecet geser, arah atas ke bawah,
ukuran 3x6 cm, warna kehitaman
o Kiri: lengan atas tidak didapatkan luka, memar dan derik tulang.
Lengan bawah terdapat luka lecet geser, arah atas ke bawah, ukuran
3x1 cm, warna kehitaman
 Ekstremitass bawah
o Kanan: terdapat sekumpulan luka lecet geser, 1cm di atas lutut bentuk,
tidak beraturan, atah dari atas ke bawah, warnakehitaman, ukuran
15x5 cm
o Kiri: Tungkai atas dan bawah tidak ditemukan luka, memar dan derik
tulang. Lutut ditemukan luka lecet geser ukuran 4x5 cm

C. Masalah yang Dikaji


Bagaimana cara mendeskripsikan luka yang terdapat pada korban?

D. Analisis Kasus
Luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat
kekerasan. Berdasarkan sifat dan penyebabnya kekerasan dapat dibedakan atas
kekerasan mekanik, fisik dan kimia. Luka akibat kekerasan benda setegah tajam
terdapat adanya jejas gigit (bite mark), luka akibat kekerasan benda tajam terdapat
luka iris atau sayat, luka tusuk dan luka bacok. Terdapat luka akibat tembakan
senjata api, luka tembak jarak jauh, jarak dekat, jarak sangat dekat dan luka tempel.
Luka akibat suhu atau temperatur berupa luka bakar, luka akibat trauma listrik, luka
akbibat sambar petir, luka akibat perubahan tekanan udara, luka akbat trauma bahan
kimia, luka akibat radiasi dan akibat trauma akustik. Kekerasan mekanik akibat
kecelakaaan seperti pada kasus kebanyakan disebabkan oleh trauma tumpul.
Terdapat luka memarm luka lecet (lecet gores, lecet tekan, lecet serut, lecet geser),
cedera kepala dan cedera leher.
Dalam melakukan pemeriksaan terhadap luka, dilakukan pemeriksaan dari
kepala sampai kaki, depan dan belakang, mencari tanda-tanda patologis seperti
sianosis. Hal yang diperlukan dalam mendeskripsikan luka diantaranya:
1. Menentukan regio luka
2. Menentukan lokasi luka berdasarkan koordinat (X dan Y)
3. Menentukan jenis uka menurut ciri – cirinya
4. Menentukan bentuk luka
5. Menentukan dan memperkirakan umur luka berdasarkan warnanya
6. Menentukan arah luka
7. Menentukan kondisi luka bersih atau kotor
8. Menentukan dasar luka
9. Menentukan ukuran luka
10. Menentukan jumlah luka
Dari teori di atas dapat dideskripsikan dengan lengkap sebagai berikut, luka
pada pipi kanan berlokasi 5cm dari sumbu tubuh dan 3cm di bawah kelopak mata,
jenis luka lecet tekan, bentuk luka terbuka dengan tepi luka tidak beraturan. Lama
luka sekitar 5-6 hari dengan warna kehitaman, arah dari kanan ke kiri, kondisi
bersih, mulai mengering dengan dasar luka kulit. Luka berukuran 7x5 cm
berjumalh 1 buah luka.
E. Kesimpulan
Pemeriksaan yang dilakukan pada korban kecelakaan lalu lintas adalah
pemeriksaan fisik yang lengkap dari kepala hingga ke kaki. Lakukan deskripsi luka
dengan mencantumakn regio luka, bntuk luka, lokasi berdasarkan koordinat (X dan
Y), jenis luka dan jumlah luka. Data yang lengkap diperlukan untuk membuat
visum yang baik dan benar,

F. Referensi
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, dkk. Ilmu Kedoteran Forensik.
Edisi 1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 1997: hal.37-
54.
2. Chard R. Wound Classification . Association of Perioperative Registered
Nurses. 2008; 88(1): 108-9.
3. Szabo G. Classification and management of wound, principle of wound
healing, haemorrhage and bleeding control [internet]. 2015 ‘cited: 2018 Des
4]. Available from:
http://semmelweis.hu/mutettan/files/2016/03/SZGY_05_ENG.pdf

Anda mungkin juga menyukai