Tugaskw
Tugaskw
Sebenarnya,
nama lengkapnya adalah Mihalis Lazaridis. Dia bukan asli Kanada.
Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia lima tahun, ia ikut
keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor, Ontario.
Mike sudah menunjukkan bakat, kepintaran dan ketekunannya sejak
usia 12 tahun, di tahun 1979, dia memenangkan hadiah dari
Perpustakaan Umum Windsor karena ia telah membaca semua buku
sains koleksi perpustakaan tersebut. Sejak kecil ia candu membaca.
Mike adalah seorang visioner dan inovator Yang mampu melihat jauh
ke masa depan dan bisa menciptakan sesuatu yang diperlukan oleh
orang untuk hidup nyaman dalam kondisi di masa depan yang sangat
membutuhkan pertukaran informasi dan juga data. Hingga akhirnya Ia
berhasil membuat sebuah gadget pintar yang dapat memenuhi
kebutuhan pertukaran informasi dan data secara realtime baik dengan
cara
mengirimkan teks, suara, dan bahkan Push mail. Namun, terjadi kendala ketika
produk itu akan diluncurkan, yaitu masalah Brandmark atau nama pasaran
produk. Saat itu RIM memaki jasa Lexico Branding di California. Sebuah
perusahaan konsultan merek terkenal di Amerika namun masih saja belum
menemukan nama yang pas, mudah diingat dan memiliki nilai jual tinggi.
Setelah lama memikir dan melihat bentuk serta logo pada produk tersebut
tercetuslah nama "Blackberry". "BlackBerry mudah melekat di ingatan, lebih
baik daripada nama-nama seperti ProMail atau MegaMail," kata Placel
(Pimpinan Lexico Branding California)
Nama Blackberry diambil setelah melihat logo gambar yang berbentuk butiran-
butiran serta warna produk tersebut yang hitam legam. Dan dengan
mengusung nama brand tersebut BlackBerry kini terjual hampir 100juta unit di
91 negara, bekerja sama dengan 500 operator, dan menguasai 20.8 persen
pasar telepon pintar. Hanya kalah dengan Nokia Syimbian OS.
Namun, ada fakta unik pada kisah ini. Bahwa dibalik kesuksesan RIM sebagai
pencetak Blackberry ternyata Mike Lazaridis adalah seorang Mahasiswa Drop
uot. Ia yang sejak kecil maniak mengutak-atik barang elektronik namun tak
selesai kuliah di jurusan Teknik Elektro. Dia di-drop out, hanya dua bulan
menjelang wisuda di University of Waterloo, Kanada. Ia lebih memilih sibuk
mengurusi perusahaan yang ia dirikan sambil kuliah.