Anda di halaman 1dari 6

CERITA TENTANG FILM THE HOBBIT (THE LORD OF THE RING)

Film dimulai dengan perkataan Galadriel, menunjukkan bahwa raja kegelapan Sauron
sedang menempa Sang Cincin yang akan dia gunakan untuk menaklukkan Bumi Tengah.
Persekutuan Terakhir Manusia dan Peri dibentuk untuk melawan pasukan Sauron di kaki
Gunung Doom, tetapi Sauron dapat membunuh Elendil, Raja Tertinggi Manusia. Pangeran
Isildur merebut pedang patah Elendil yaitu Narsil, dan menyayat tangan Sauron, kemudian dia
mengambil cincin itu serta mengalahkan pasukannya. Karena kekuatan Sauron ada dicincin
tersebut maka dia tak dapat dikalahkan sampai cincin itu dapat dihancurkan. Walaupun
demikian, Isildur menolak menghancurkan cincin itu sebab dia tergoda memiliki cincin itu. Dia
lalu disergap dan dibunuh oleh para orc, cincin tersebut pun lenyap terjatuh ke sungai. Ribuan
tahun kemudian, cincin itu ditemukan oleh Gollum, yang memberinya ‘kehidupan panjang yang
tak wajar’, serta dibawanya ke bawah tanah selama lebih dari lima abad. Akan tetapi Sang
Cincin lalu menghilang dan ditemukan oleh seorang hobbit bernama Bilbo Baggins, sehingga
membuat Gollum sangat berduka. Latar kemudian berganti ke enampuluh tahun kemudian,
setelah Bilbo kembali ke kediamannya di Shire.

Pada ulang tahunnya yang ke seratus sebelas, Bilbo menyerahkan cincin itu ke kemenakannya
dan ahli warisnya yang bernama Frodo Baggins. Penyihir Gandalf langsung mengetahui bahwa
itu Sang Cincin dan menyuruh Frodo bersama temannya yaitu Sam pergi ke Bree. Di sana
mereka berjanji bertemu, setelah Gandalf pergi ke Isengard untuk menemui Saruman. Saruman
mengungkapkan bahwa Nazgûl atau Ringwraith telah meninggalkan Mordor demi merebut Sang
Cincin serta membunuh pembawanya. Gandalf kemudian dipenjarakan di puncak Menara
Orthanc oleh Saruman yang telah diperdayai kata-kata Sauron. Frodo dan Sam lalu mengajak
kedua temannya Merry serta Pippin. Dalam perjalanannya ke Bree mereka bertemu dengan para
Nazgûl yang ingin merebut Sang Cincin. Mereka juga bertemu dengan seorang manusia yang
dipanggil Strider, manusia itu setuju untuk mengantar mereka ke Rivendell. Mereka mau saja
karena Gandalf tak ada untuk memandu mereka. Di tengah perjalanan, mereka diserang oleh
para Nazgûl saat bermalam di bukit Weathertop. Strider berusaha mengusir para Nazgûl, tetapi
Frodo terluka parah akibat sabetan pedang morgul, mereka kemudian mempercepat perjalanan ke
Rivendell untuk menyembuhkan luka Frodo. Frodo kemudian ditolong oleh bangsa peri bernama
Arwen yang membawanya ke daerah para peri yaitu Rivendell, di sana Frodo disembuhkan oleh
ayah Arwen, Elrond.

Gandalf berhadapan dengan Balrog di atas Jembatan Khazad-dûm.

Di Rivendell Frodo akhirnya dapat bertemu Gandalf, dia kemudian menjelaskan kepada Frodo
mengapa dia tidak menemui mereka di Bree sesuai rencana. Dalam waktu yang sama, banyak
pertemuan diadakan untuk memutuskan apa yang seharusnya dilakukan dengan Sang Cincin,
Elrond lalu menamakan pertemuan itu Dewan Elrond . Sang Cincin hanya dapat dihancurkan
dengan melemparkannya ke api lava Gunung Doom tempat cincin itu ditempa. Gunung Doom
terletak di Mordor, dekat benteng Sauron yaitu Barad-dûr, dan itu merupakan perjalanan yang
membahayakan. Frodo menyatakan secara sukarela akan membawa cincin itu ke Gunung Doom
untuk dihancurkan pada saat pertemuan Dewan di Rivendel. Dia akan disertai oleh teman
hobbitnya Sam, Pippin, dan Merry, serta Gandalf dan Strider yang lalu mengungkapkan jati
dirinya bahwa dia adalah Aragorn sang pewaris asli takhta Gondor. Mereka juga ditemani oleh
Legolas si Peri, Gimli si Kurcaci dan Boromir, anak dari Pemegang Kekuasaan Gondor. Mereka
bersama-sama membentuk Sembilan Pembawa Cincin . Persaudaraan itu lalu memulai
perjalanannya tetapi saat mereka mencoba melintasi gunung Caradhras, mereka dihadang oleh
kekuatan sihir Saruman. Mereka pun terpaksa meneruskan perjalanan melalui bawah tanah
melewati Tambang Moria. Mereka mengetahui bahwa usaha keponakan Gimli bernama Balin
untuk mendirikan Kerajaan Kurcaci yang baru telah gagal. Mereka diserang oleh Orcs dan Troll,
serta harus menghadapi Balrog, iblis kuno dari api dan bayangan, di jembatan Khazad-dûm.
Gandalf menghadapi Balrog sendirian untuk membiarkan yang lain selamat, tetapi dia terjatuh ke
jurang bersama dengan Balrog. Persaudaraan itu menyelamatkan diri ke kerajaan peri Lothlórien,
tempat itu aman bagi mereka karena dilindungi oleh penguasanya Galadriel dan suaminya
Celeborn. Setelah beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan ke sungai Anduin ke arah Parth
Galen. Sebelum pergi, Galadriel memberikan Phial of Galadriel pada Frodo. Sesampainya di
Parth Galen, Boromir mencoba merebut Sang Cincin dari Frodo, tetapi Frodo mencoba
melindungi cincin itu dengan memasang ke jarinya, dan menghilang. Frodo kemudian
meninggalkan Persaudaraan karena merasa godaan cincin itu terlalu besar sehingga dapat
menyebabkan perpecahan Persaudaraan, akhirnya dia menyakinkan dirinya untuk pergi ke
Mordor sendirian. Sementara tempat peristirahatan Persaudaraan diserang oleh para Uruk-hai,
Merry dan Pippin mengalihkan perhatian para Orcs dan menyarankan Frodo untuk
menyelamatkan diri. Boromir yang berusaha menyelamatkan dua hobbit itu malah mendapat
luka mematikan akibat serangan dari komandan para Orcs yaitu Lurtz. Merry dan Pippin pun
akhirnya ditangkap. Aragorn, Legolas, and Gimli menemukan Boromir yang sangat menyesal
telah berusaha mencuri Sang Cincin tetapi dia pun meninggal. Mereka mengejar para Orcs untuk
menyelamatkan Merry dan Pippin, serta meninggalkan Frodo dengan takdirnya. Sam akhirnya
bergabung dengan Frodo sebelum Frodo pergi, dan keduanya pun pergi bersama ke Mordor.
ULASAN TENTANG FILM LORD OF THE RING
untuk mengulas The Hobbit, saya akan membaginya ke dalam dua bagian. Pertama,
memahami struktur kebahasaan yang dipakai dalam penulisan novel. Kedua, ide cerita. Untuk
bagian pertama, saya akui Tokien sangat pandai menggunakan bahasa syair pada novelnya. Ini
terlihat dari cara penuturan yang mirip dengan kisah dongeng. Mungkin karena background
Tolkien yang seorang sastrawan─juga professor dalam bahasa Inggris (Anglo-Saxon) di
Universitas Oxford─membuat dia begitu menguasai syair-syair lama. Sebagaimana yang saya
lihat dari biografi singkatnya, Tolkien menggemari literatur Anglo-Saxon, mitologi Jermanik,
Nors (cerita rakyat Finlandia), Alkitab, dan mitologi Yunani. Dia sering mengutip sumber-
sumber tersebut untuk dituangkan ke dalam cerita-ceritanya. Paling kental adalah sumber yang
berisi mengenai myth (mitologi), sebagaimana tergambar dalam The Hobbit, terdapat karakter
seperti Smaug (naga), peri, kurcaci, serta mahkluk mengerikan lainnya (Troll, Warg, dan
Goblin). Satu hal yang membuat saya kagum, struktur bahasa Tolkien adalah struktur bahasa
yang bisa dicerna anak-anak. Dia banyak menggunakan unsur SPOK dalam
tulisannya─kebanyakan novel lain tidak─sehingga sedikit saja kalimat yang bersifat deskriptif,
kita langsung bisa berfantasi dengan muda pada suatu tempat yang ia maksudkan. Saya pikir
novel The Hobbit menjadi konsumsi anak-anak. Walaupun tidak dipungkiri, merupakan
suplemen buat orang dewasa. Selain itu, jangan heran, pada novel The Hobbit akan banyak
dijumpai fabel, watak manusia diperankan oleh sejumlah binatang. Mereka “dihidupkan” dan
diberi ruang oleh Tolkien untuk berbicara, walau menggunakan bahasanya sendiri.

Dari sisi ide cerita, novel The Hobbit sungguh luar biasa, alurnya mengalir walau
sesekali suka flashback ke masa lalu. Tapi keseluruhan mendapat dua acungan jempol. Tiap bab
punya kekuatan cerita tersendiri. Sekali lagi bila Anda ingin mencari arti persahabatan dan
petualangan yang sesungguhnya, novel ini patut dijadikan rujukan.

“Kisah ini barawal dari Mr. Bilbo Baggins─seorang hobbit yang jarang berpergian, suka
kenyamanan, berlama-lama di liangnya yang hangat dan penuh makanan bernama Bag-
End─tiba-tiba dikunjungi oleh seorang penyihir tua Gandalf. Sang penyihir memang punya
tempat tersendiri bagi keluarga Took, buyut hobbit yang terkemuka. Atas nama kedekatan
tersebutlah Gandalf menawarkan (dengan sedikit memaksa) kepada Bilbo Baggins untuk ikut
berpetualang mencari harta karun tiada tara jumlahnya di Gunung Sunyi, tempat naga raksasa
Smaug bertahta. Tawaran gila ini awalnya ditolak Bilbo mentah-mentah, karena dia tahu, orang
sepertinya tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menembus rute ke Gunung Sunyi yang
terkenal mematikan. Tidak ada orang yang kembali dengan selamat setelah melalui rute itu. Tapi
lama-kelamaan tawaran itu akhirnya diterima juga oleh Bilbo setelah berhasil diyakinkan 13
kurcaci yang sebenarnya ide ke Gunung Sunyi berasal dari mereka. Dan dimulailah petualangan
yang sangat mengerikan itu. Berbagai makhluk mereka jumpai selama perjalanan mulai dari
Troll, Goblin, Gollum, Warg, Rajawali, Beorn, sampai Peri dengan cerita yang selalu sambung-
menyambung.”
Bagi Anda yang pernah menonton film trilogi The Lord of the Rings, dalam novel ini
akan dijelaskan bagaimana awal mula Bilbo Baggins menemukan cincin sakti yang sebelumnya
selama 500 tahun dipegang oleh Gollum. Ternyata oh ternyata, Bilbo menemukannya tanpa
disengaja alias secara kebetulan. Kekuatan sakti dari cincin itu pun diketahuinya juga secara
kebetulan. Melalui cincin inilah kekuatan cerita dari novel The Hobbit menjadi terus berlanjut
sampai akhir babak.

Tapi Anda perlu tahu juga, bahwa novel The Hobbit adalah novel pertama yang dibuat
Tolkien sebelum dilanjutkan pada trilogi The Lord of the Rings (berdasarkan wikipedia, The
Hobbit dibuat tahun 1937 dan trilogi The Lord of the Rings dibuat tahun 1954-1955). Jadi
seharusnya yang difilmkan terlebih dahulu adalah The Hobbit bukan trilogi The Lord of the
Rings. Tapi Entahlah, mungkin Peter Jackson saat itu melihat bahwa dalam novel The Hobbit
tidak ada kisah percintaan untuk membubuhi filmnya, sehingga dia memutuskan untuk
memfilmkan terlebih dahulu trilogi The Lord of the Rings.

Akhirnya, satu kesimpulan buat novel The Hobbit, “Perjalanan jauh adalah salah satu
mimpi terbesar manusia. Melepaskan diri dari kenyamanan hidup, menjelajahi dunia yang belum
terpetakan, tanpa tujuan pasti dan jaminan kembali dengan selamat. Hal inilah yang mengundang
mereka─Bilbo, Gandalf, dan 13 Kurcaci─untuk bertemu Smaug, naga raksasa penghuni Gunung
Sunyi.”
Film LOTR memiliki detail yang bagus. Disana
hampir-hampir kita tidak menemukan pornografi, perilaku amoral, pemujaan terhadap
berhala (syaitan), romantisme picisan, dan lain-lain. Luar biasa, film ini unggul dari
segala sisi. Meskipun, namanya film Barat, pasti ada saja kesalahan atau
kekurangannya.

Saya terus terang heran, mengapa Hollywood meloloskan film seperti itu? Padahal ia
menggambarkan kekalahan imperium Dajjal di Akhir Jaman nanti. Sementara
Hollywood CS adalah bagian dari skenario New World Order yang merupakan tahap
awal sebelum munculnya imperium Dajjal
Pemeran
Bahasa Indonesia
Gaya Aktor Dubbing
(televisi)
Frodo Baggins Elijah Wood
Gandalf Ian McKellen
Samwise "Sam" Gamgee Sean Astin
Aragorn Viggo Mortensen
Boromir Sean Bean
Legolas Orlando Bloom
Peregrin "Pippin" Took Billy Boyd
Gimli John Rhys-Davies
Saruman the White Christopher Lee
Sauron Sala Baker
Elrond Hugo Weaving
Lord Celeborn Marton Csokas
Galadriel Cate Blanchett
Arwen Liv Tyler
Bilbo Baggins Ian Holm
Lurtz Lawrence Makoare
Barliman Butterbur: Pemilik Inn di Kuda
David Weatherley
Berjingkrak
Gatekeeper di Bree Martyn Sanderson
Lobeila Sackville-Baggins Elizabeth Moody
Peter Jackson
Albert Dreary
(cameo)

Anda mungkin juga menyukai