PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan, baik lingkungan sebelum bayi dilahirkan maupun setelah bayi lahir.
Banyak sekali faktor lingkungan yang mempengaruhi bayi salah satunya adalah
faktor gizi bayi yaitu asupan makanan. Makanan memegang peran yang penting
retradasi pertumbuhan bayi. Makanan yang berlebihan juga tidak baik, karena
dengan perubahan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi.
Selama periode ini bayi tergntung sepenuhnya pada perawatan dan pemberian
makanan oleh ibunya. Pada saat bayi mulai membutuhkan makanan lain disamping
air susu ibu untuk keperluan gizinya, bayi belum siap menerima makanan orang
ages (masa keemasan) bagi perkembangan kecerdasan anak. Asupan gizi sangat
penting dalam menunjang hal tersebut. Gizi yang terbaik yang baik diberikan pada
anak terutama pada masa keemasannya adalah ASI. ASI merupakan singkatan dari
Air Susu Ibu yang memiliki banyak kandungan gizi didalamnya. ASI Ekslusif
memiliki manfaat yang sangat penting dan baik bagi tumbuh kembang anak (Yeyeh
dkk, 2011).
Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya
dengan mengandalkan asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI). Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI
yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa
obat, vitamin, dan mineral). ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi
karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam
jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian
pada bayi. Kolostrum berwarna kekuningan dihasilkan pada hari pertama sampai
lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna susu lebih putih. Selain mengandung
zat-zat makanan, ASI juga mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang
tidak akan menganggu enzim di usus. Susu formula tidak mengandung enzim
sehingga penyerapan makanan tergantung pada enzim yang terdapat di usus bayi.
secara tepat meliputi kapan mulai pemberian, apa yang harus diberikan, berapa
jumlah yang diberikan dan frekuensi pemberian untuk menjaga kesehatan bayi.
sebelum berusia 6 bulan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pencapaian ASI
Ekslusif di Indonesia yaitu bayi yang mendapatkan ASI ekslusif sampai usia 6
penting yang ada pada ASI, resiko infeksi meningkat, kebutuhan anak tidak
terpenuhi, bayi sering diare, batuk, pilek dan panas, memperberat kerja ginjal serta
ekslusif mempunyai berat badan normal sedangkan bayi yang tidak ASI Ekslusif
cenderung memiliki berat badan berlebih. Selain itu, hasil penelitian Salmarini,dkk
(2013) juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan berat badan bayi yang diberikan
ASI Ekslusif dan Tidak ASI Ekslusif , yang mana bayi yang tidak ASI Ekslusif
memiliki berat badan berlebih dibandingkan dengan bayi yang ASI Ekslusif.
Menurut IDAI (2010), bahwa dinegara maju (ASI Ekslusif) sampai umur enam
bulan memiliki pertumbuhan yang optimal (normal), dan justru pemberian makanan
sekaligus, yakni stunting (pendek), wasting (kurus), dan juga overweight (obesitas).
BB/TB pada anak usia 0-59 bulan sebesar 11,8%. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak yaitu pola asuh orang tua (terutama
pola pemberian makan) yakni dari rendahnya pemberian ASI Ekslusif karena
memberikan susu formula yang tinggi lemak dan mengandung gula (Kemenkes,
2017)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun
2017 cakupan ASI Ekslusif tahun 2017 adalah sebesar 67% dan cakupan pemberian
ASI Ekslusif di Kota Bengkulu sebesar 61,2%. Capaian cakupan pemberian ASI
Ekslusif di Provinsi Bengkulu masih dibawah target nasional karena target cakupan
ASI Ekslusif nasional adalah 80% bayi. Menurut Profil Kesehatan Kota Bengkulu
tahun 2017, cakupan ASI Ekslusif tertinggi adalah Puskemsas Betungan sebesar
100%, dan Puskesmas dengan cakupan ASI Ekslusif terendah adalah Puskesmas
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian adalah adakah perbedaan berat badan bayi usia 7
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan berat badan bayi
usia 7 bulan yang diberikan ASI Ekslusif dan tidak ASI Ekslusif .
2. Tujuan Khusus
c. Mengetahui distribusi frekuensi berat badan bayi usia 7 bulan yang tidak
d. Mengetahui perbedaan berat badan bayi usia 7 bulan yang diberikan ASI
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas
pertumbuhan bayi yang diberikan ASI Ekslusif dan tidak ASI Ekslusif.
3. Penelitian Selanjutnya
E. Keaslian Penelitian