diaphoresis, ekspresi wajah nyeri, terkontrol dengan criteria hasil : pada mereka yang tidak dapat
1. Mengenali kapan nyeri terjadi dari berkomunikadi secara efektif
mengekspresikan perilaku, perilaku
kadang kadang menunjukkan 2. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
distraksi, perubahan pada parameter
ditingkatkan ke secara konsisten yang meliputi lokasi, korakteristik,
fisiologis, perubahan posisi untuk
menunjukkan (3-5) onset/durasi, frekuesni, kualitas,
menghindari nyeri.
2. Menggambarkan faktor penyebab ( 3-5) intensitas atau beratnya nyeri dan factor
3. Menggunakan tindakan pengurangan pencetus
(nyeri) tanpa analgesic (3-5) 3. Instruksikan individu terkait dengan tipe
aktivitas visik yang sesuai dengan
derajat kesehatannya.
4. Berikan tekhnik relaksasi napas dalam
5. Kolaborasikan dengan dokter apakah
obat, dosis, rute pemberian dibutuhkan
berdasarkan prinsip analgesic
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda tanda vital secara rutin
kelemahan ditandai dengan pasien tampak selama … x 24 jam diharapkan tidak terjadi 2. Pastikan tingkat aktivitas pasien yang
dibantu saat melakukan aktifitas seperti intoleransi aktifitas dengan criteria hasil : tidak membahayakan curah jantung
mandi,toileting, berpakaian dan berpindah. 1. Kelelahan dari sedang ditingkatkan ke atau memprovokasi serangan jantung
ringan ( 4-3) 3. Instruksikan ke pasien akan
2. Dyspnea pada saat istirahat dari sedang pentingnya melaporkan segera jika
ditingkatkan ke ringan ( 4 – 3 ) merasakan ketidaknyamanan dibagian
3. Dyspnue dengan aktifitas ringan dari dada
sedang ditingkatkan ke ringan ( 5-4)