Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan. (2) mengetahui kendala apa saja yang dialami dalam
pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan. (3) mengetahui dampak jika tidak ada akuntabilitas
dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan.Penelitian ini dilakukan dengan
metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen
yang selanjutnya dilakukan analisis data dengan model analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu (1)
reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan dana Alokasi Dana Desa di Desa
Bubunan secara bertahap sudah menerapkan prinsip akuntabilitas yang didukung prinsip
transparansi, partisipasi dan responsif . Dalam mewujudkan transaparansi pengelolaan Alokasi Dana
Desa pihak desa Bubunan memberikan informasi kepada masyarakat melalui musyawarah desa dan
juga melalui pemasangan baliho yang memuat informasi Alokasi Dana Desa untuk setiap rancangan
program yang dilaksanakan untuk mendukung aktivitas Desa Bubunan. (2) Pengelolaan Alokasi Dana
Desa di Desa Bubunan terdapat kendala-kendala yang dihadapi berupa lemahnya sumber daya
manusia aparatur desa dalam melaksanakan tugas mempengaruhi kinerja pemerintah desa,
disamping juga keterlambatan dana masuk juga mempengaruhi pelaksanaan program, dan partisipasi
masyarakat cenderung mempengaruhi pengelolaan Alokasi Dana Desa. (3) Pemerintahan desa yang
tidak transparan dan akuntabel akan menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan masyarakat
terhadap pemerintahan desa.
Kata kunci: Alokasi Dana Desa (ADD), Akuntabilitas, Transparansi
Abstract:
The purposes of the current study were 1) investigating accountability and transparency of
financial allocation management in Bubunan village. (2) Investigating the problem in financial
allocation management in Bubunan village. (3) The impact if there is no acoountability and
transparency of financial allocation management in Bubunan village. The current study was
qualitative research. Interview was conducted in collecting the data. Interactive model analysis was
conducted in 3 phases: 1) data reduction, 2) data presentation, 3) conclusion
As the result, 1) financial allocation management in Bubunan village had applied
accountability principal which supported by transparency principle, participation and responsibility.
In achieving transparency management, the village chief would inform to the society via billboard to
give information related financial allocation of Bubunan village and the programs which support
village activity. 2) There were problems toward financial allocation management in Bubunan village
such as limited of human resources, the delay of financial and participation of society that influencet
financial allocation management of the village. 3) The village govermance that is not transparent and
acoountable will creat the suspicion and disbelief of the society to the village government.
Key words: Financial allocation management, Accountability, Transparency.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)
masing dusun untuk menemukan kegiatan merasa terpenuhi haknya sebagai warga
yang dapat didanai dari ADD. Dari titik desa.
dusun, maka ditemukannya program kerja Penggunaan Dana ADD dibagi
dari berbagai dan bidang yang kemudian menjadi 2 pos pembiayaan yaitu untuk
dibahas lewat Musyawarah Perencanaan kegiatan operasional pemerintah desa dan
Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pemerdayaan masyarakat desa. Untuk
yang dihadiri perangkat desa dan tokoh kegiatan operasional desa digunakan untuk
masyarakat. Musrenbangdes merupakan kegiatan belanja operasional desa dan
forum pembahasan usulan rencana belanja operasional BPD. Untuk
kegiatan pembangunan di tingkat desa pembiayaan pemerdayaan masyarakat
yang berpedoman pada prinsip-prinsip digunakan untuk mendanai pengadaan
Perencanaan Pembangunan Partisipasi sarana dan prasarana fisik, honorarium tim
Masyarakat Desa (P3MD). Prinsip tersebut pelaksana ADD, belanja penguatan
mengharuskan keterlibatan masyarakat kelembagaan dan lainnya.
dalam pengambilan keputusan dan Hasil dari rincian penggunaan dana
menentukan pembangunan yang akan desa menjadi pedoman pemerintah dalam
dilaksanakan khususnya yang berlokasi di menyelenggarakan pembangunan desa.
desa yang bersangkutan, sehingga benar- Informasi mengenai pengelolaan ADD
benar dapat merespon kebutuhan atau dapat diakses oleh seluruh masyarakat di
aspirasi yang berkembang. Keterlibatan Desa Bubunan agar pengelolaan tersebut
masyarakat untuk mengkuti dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip
musrengbangdes merupakan ketentuan transparansi dijunjung tinggi oleh
yang sudah berlaku didalam pedoman pemerintah desa agar masyarakat dapat
alokasi dana desa. memperoleh informasi yang luas mengenai
Penggunaan dana ADD harus pengelolaan alokasi dana desa. Dalam hal
melibatkan kebutuhan dan skala prioritas ini sesuai dengan informasi yang diperoleh
yang dibutuhkan oleh masyarakat desa dari sumber informasi sehingga
Bubunan. Untuk melaksanakan program masyarakat, dapat berperan aktif dalam
kerja maka tim pelaksana harus melihat melaksanakan pembangunan desa dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah memberikan kepercayaan terhadap
Desa (RPJMDes). Untuk membantu perangkat desa atas pengelolaan dana
menyelesaikan masalah dalam pengelolaan ADD untuk terwujudnya prinsip good
alokasi dana desa, pemerintah desa govermance.
mengajak bersama-sama semua Prinsip transparansi diwujudkan
stakeholders bersama-sama melakukan dimana dalam perencanaan ADD
koordinasi melalui Musyawarah melibatkan perangkat desa, BPD (Badan
Perencanaan Pembangunan Desa agar Permusyawaratan Desa) sebagai wakil dari
ditemukannya solusi mengenai masalah- masyarakat, LPMD (Lembaga
masalah dan memberikan evaluasi seluruh Pemerdayaan Masyarakat) sebagai mitra
kegiatan di Desa yang didanai oleh ADD. dalam pengerjaan kegiatan fisik dan tokoh
Pelaksanaan tersebut dalam rangka masyarakat dalam pengambilan keputusan
menerapkan prinsip partisipatif untuk melakukan pengelolaan ADD dan
pembangunan untuk mendukung tokoh masyarakat dalam pengambilan
keberhasilan program. Dengan demikian keputusan program kegiatan yang akan
tingkat akuntabilitas pengelolaan ADD telah dilakukan dengan memberikan informasi
membuka akses yang luas bagi masyarakat slide yang di pampang pada Balai Desa
untuk menjadi aktif terlibat dalam Bubunan sehingga masyarakat mengetahui
penyelenggaraan pelaksanaan program apa saja yang didanai oleh ADD (
pembangunan, pengambilan keputusan dan Alokasi Dana Desa) sehingga masyarakat
pengawasan pembangunan, sehingga lebih mudah dalam mengawasi
berpotensi menciptakan proses pelaksanaan kegiatan pembangunan desa
pembangunan yang transparan, akuntabel, apabila terjadi penyimpangan dan kendala-
responsive dan partisipatif agar masyarakat kendala di desa. Prinsip transparansi dapat
didukung dengan adanya respon positif dari
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)
masyarakat agar dapat terwujud prinsip mengelola alokasi dana desa. Salah satu
good governance didalam Pemerintahan bentuk pertanggungjawaban desa kepada
Desa. Sesuai pemaparan hasil wawancara masyarakat desa dengan membuat laporan
dengan Kepala Desa Bubunan Ketut realiasasi. Hal ini sesuai dengan
Sudarmawan sebagai berikut: pernyataan dari Kadek Indra salah satu
“Dalam upaya mewujudkan prinsip masyarakat dalam hasil wawancara. Berikut
transparansi pengelolaan ADD, penuturan wawancara yang dipaparkan:
proses perencanaan penglolaan “Pengelolaan ADD sekarang sudah
alokasi dana desa diawali dengan lebih baik dari tahun lalu, saat ini
musyawarah desa yang dihadiri sudah melibatkan masyarakat dan
BPD, LPM, Tokoh Adat, Kader setiap kebijakan selalu diawali
Pemerdayaan Desa, PKK ketua dengan musyawarah. Saat ini pihak
subak dan dipantau tim dari desa sudah lebih transparansi dengan
kecamatan. Disamping itu, untuk memberikan informasi melalui baliho
memberikan informasi pada yang dipasang pada balai desa, dari
masyarakat pihak desa juga situ kita masyarakat tahu untuk apa
memasang baliho pada papan saja ADD tersebut”.
informasi yang berisikan informasi
tentang jumlah dan alokasi PEMBAHASAN
pemakaian ADD”. Peranan Prinsip Akuntabilitas dalam
Pernyataan senada juga dipaparkan oleh Pemerintahan Desa Bubunan terhadap
Sekretaris Desa, yaitu Bapak Putu Ana Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Susila. Berikut penuturan yang dipaparkan Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
dalam wawancara. memberikan pertanggungjawaban,
“Agar masyarakat percaya pada menyajikan, melaporkan dan
aparat desa, setiap tahun dalam mengungkapkan segala aktivitas dan
rapat pembahasan ADD tentunya kegiatan yang menjadi tanggung jawab
melibatkan pihak-pihak yang pengambil keputusan kepada pihak yang
berkaitan serta masyarakat dan telah memberi amanah dan hak,
dibahas pula laporan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban pemerintah pertanggungjawaban tersebut (Mardiasmo,
desa terhadap Alokasi Dana Desa 2009). Tercapainya akuntabilitas publik
tahun lalu. Tujuan melibatkan dibantu dengan adanya akuntansi sektor
masyarakat dalam rapat publik yang dapat menuntun sebuah
pemabahasan ADD tentu agar kami perencanaan dan pengendalian organisasi
pihak pemerintahan desa bisa sektor publik secara efektif dan efisien.
transparansi dan keterbukaan dalam Apabila hal ini dikaitkan dengan
mengelola ADD terhadap pelaksanaan tingkat partisipasi masyarakat
masyarakat Desa Bubunan. Selain di desa melalui implementasi program
ada musyawarah desa, pemerintah alokasi dana desa, maka prinsip
desa juga menempatan baliho di akuntabilitas tersebut secara bertahap
papan informasi untuk sudah mulai diterapkan.
menyampaikan informasi Alokasi Pertanggungjawaban alokasi dana
Dana Desa”. desa terintegrasi dengan
pertanggungjawaban Anggaran
Aparat Desa Bubunan sejak tahun 2016 ini Pendapatan dan Belanja Desa, sehingga
selalu berusaha terbuka dengan bentuk pertanggungjawabannya adalah
masyarakat desa dengan tujuan agar pertanggungjawaban pelaksanaan
terbangunnya kepercayaan masyarakat Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
desa kepada aparat desa yang dipercaya (APBDes). Penanggungjawab operasional
dalam mengelola dana yang diberikan pengelolaan alokasi dana desa secara
pemerintah pusat maupun pemerintah keseluruhan adalah kepala desa selaku tim
daerah. Aparat Desa Bubunan berusaha pelaksana desa.
mencoba melakukan yang terbaik dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)