Anda di halaman 1dari 11

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa


(ADD) di Desa Bubunan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng
1I Putu Andi SuarJaya Putra
1Kadek Sinarwati, 2Made Arie Wahyuni

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikang Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {andisuarjaya2@gmail.com, kadeksinar20@gmail.com,


wahyuni_arie@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan. (2) mengetahui kendala apa saja yang dialami dalam
pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan. (3) mengetahui dampak jika tidak ada akuntabilitas
dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan.Penelitian ini dilakukan dengan
metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen
yang selanjutnya dilakukan analisis data dengan model analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu (1)
reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan dana Alokasi Dana Desa di Desa
Bubunan secara bertahap sudah menerapkan prinsip akuntabilitas yang didukung prinsip
transparansi, partisipasi dan responsif . Dalam mewujudkan transaparansi pengelolaan Alokasi Dana
Desa pihak desa Bubunan memberikan informasi kepada masyarakat melalui musyawarah desa dan
juga melalui pemasangan baliho yang memuat informasi Alokasi Dana Desa untuk setiap rancangan
program yang dilaksanakan untuk mendukung aktivitas Desa Bubunan. (2) Pengelolaan Alokasi Dana
Desa di Desa Bubunan terdapat kendala-kendala yang dihadapi berupa lemahnya sumber daya
manusia aparatur desa dalam melaksanakan tugas mempengaruhi kinerja pemerintah desa,
disamping juga keterlambatan dana masuk juga mempengaruhi pelaksanaan program, dan partisipasi
masyarakat cenderung mempengaruhi pengelolaan Alokasi Dana Desa. (3) Pemerintahan desa yang
tidak transparan dan akuntabel akan menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan masyarakat
terhadap pemerintahan desa.
Kata kunci: Alokasi Dana Desa (ADD), Akuntabilitas, Transparansi

Abstract:

The purposes of the current study were 1) investigating accountability and transparency of
financial allocation management in Bubunan village. (2) Investigating the problem in financial
allocation management in Bubunan village. (3) The impact if there is no acoountability and
transparency of financial allocation management in Bubunan village. The current study was
qualitative research. Interview was conducted in collecting the data. Interactive model analysis was
conducted in 3 phases: 1) data reduction, 2) data presentation, 3) conclusion
As the result, 1) financial allocation management in Bubunan village had applied
accountability principal which supported by transparency principle, participation and responsibility.
In achieving transparency management, the village chief would inform to the society via billboard to
give information related financial allocation of Bubunan village and the programs which support
village activity. 2) There were problems toward financial allocation management in Bubunan village
such as limited of human resources, the delay of financial and participation of society that influencet
financial allocation management of the village. 3) The village govermance that is not transparent and
acoountable will creat the suspicion and disbelief of the society to the village government.
Key words: Financial allocation management, Accountability, Transparency.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

PENDAHULUAN dialokasikan oleh Pemerintah untuk Desa.


Undang-Undang Nomor 6 Tahun Rincian dana setiap Kabupaten
2014 Pasal 1 tentang Desa disebutkan dialokasikan secara merata dan
bahwa Desa merupakan kesatuan berkeadilan berdasarkan Alokasi Dasar dan
masyarakat hukum yang memiliki batas Alokasi Formula dengan memperhatikan
wilayah yang berwenang untuk mengatur jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin,
dan mengurus urusan pemerintah, luas wilayah dan tingkat kesulitan geografis
kepentingan masyarakat setempat setiap Desa.
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak Desa Bubunan merupakan salah
asal-usul, dan atau hak tradisional yang satu Desa yang terletak di Kecamatan
diakui dan dihormati dalam sistem Seririt, Kabupaten Buleleng. Mayoritas
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik penduduk Desa Bubunan adalah sebagai
Indonesia. buruh tani. Desa Bubunan adalah salah
Desa sebagai unit organisasi satu Desa yang melaksanakan Alokasi
pemerintah yang berhadapan langsung Dana Desa sejak Tahun 2005. Adapun
dengan masyarakat dengan segala latar Alokasi Dana Desa yang diterima yaitu
belakang kepentingan dan kebutuhannya pada Tahun 2014 sebesar Rp.178.434.074,
mempunyai peranan yang strategis, pada Tahun 2015 jumlah Alokasi Dana
khususnya dalam pelaksanaan tugas di Desa yang diterima sebesar
bidang pelayanan publik. Dalam Undang- Rp.531.918.331 dan Tahun 2016 sebesar
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rp.601.618.872. Dengan melihat hal
Desa telah mengatur keuangan dan aset tersebut anggaran yang diberikan
Desa dalam rangka memberikan pelayanan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
pada masyarakat antara lain yang Pengelolaan Alokasi Dana Desa
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, merupakan satu kesatuan dengan
adanya kewajiban bagi Pemerintah dari pengelolaan keuangan desa. Pengelolaan
pusat sampai dengan Kabupaten atau Kota Alokasi Dana Desa dilaksanakan sesuai
untuk memberikan transfer dana bagi Desa, dengan ketentuan perundang-undangan
hibah ataupun donasi. Salah satu bentuk dibidang pengelolaan keuangan desa.
transfer dari pemerintah untuk menunjang Dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa Di
pembangunan di Desa adalah Alokasi Dana Desa Bubunan berpedoman pada
Desa (ADD). Alokasi Dana Desa adalah Peraturan Bupati Buleleng Nomor 73 Tahun
dana yang diberikan kepada Desa yang 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
berasal dari dana perimbangan keuangan Pengelolaan dan pelaksanaan
pemerintah pusat dan daerah yang diterima kegiatan Pemerintahan Desa, perlu adanya
oleh Kabupaten atau Kota. Bantuan suatu aspek tata Pemerintahan yang baik
Langsung Alokasi Dana Desa (ADD) (Good Governance). Salah unsur utama
merupakan dana bantuan langsung yang dari Good Governance adalah
dialokasikan kepada Pemerintah Desa Akuntabilitas. Akuntabilitas adalah bentuk
digunakan untuk meningkatkan sarana tanggungjawab pelaksanaan misi
pelayanan masyarakat, kelembagaan dan organisasi dalam mencapai tujuan yang
prasarana Desa yang diperlukan atau telah ditetapkan melalui media
diprioritaskan oleh masyarakat, yang pertanggungjawaban yang dilaksanakan
pemanfaatannya dan administrasi secara periodik. Jadi, Akuntabilitas
pengelolaannya dilakukan dan pemerintahan sangat diperlukan sebagai
dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa. penunjang penerapan otonomi Desa agar
Pelaksanaan Alokasi Dana Desa ini dapat berjalan dengan baik (Putriyanti
digunakan untuk program-program fisik dan :2012).
non fisik yang berhubungan dengan Selain Akuntabilitas untuk
Perkembangan Desa. pelaksanaan Pemerintahan yang baik juga
Peraturan Bupati Buleleng Nomor 34 diperlukan adanya unsur Transparansi.
Tahun 2016 tentang perubahan atas Sulistiyani (2004) menyatakan bahwa
Peraturan Bupati Buleleng Nomor 84 Tahun Transparansi dan Akuntabilitas adalah dua
2015 Pasal 3 disebutkan bahwa Dana Desa kata kunci dalam penyelenggaraan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

Pemerintahan maupun penyelenggaraan mengalami keterlambatan dan


perusahaan yang baik (Good Governance). permasalahan yang dihadapi dalam
Transparansi ditandai oleh apakah pengelolaan Alokasi Dana Desa. Penelitian
kebijakan, regulasi, program, anggaran dan ini juga ada perbedaan yang mendasar dari
kegiatan pemerintah terbuka pada publik. . penelitian sebelumnya yaitu terletak pada
Permasalahan yang ditemui peneliti objek penelitian. Peneiliti ingin mengkaji
pada saat observasi awal yaitu di Desa lebih dalam tentang pengelolaan Alokasi
Bubunan dalam pengelolaan Alokasi Dana Dana Desa di Desa Bubunan. Alasan
Desa untuk Transparansinya masih belum peneliti melakukan penelitian di Desa
dijalankan dengan baik, dimana tidak ada Bubunan yaitu sesuai dengan
informasi di papan pengumuman atau permasalahan yang ditemui peneliti
papan informasi mengenai jumlah mengenai Akuntabilitas dan Transparansi
pengeluaran maupun pemasukan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.
menjalankan kegiatan Alokasi Dana Desa.
Selain itu dalam Akuntabilitas METODE
permasalahan yang ada, dimana masih Peneliti menggunakan jenis penelitian
rendahnya kapasitas aparatur kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif
Pemerintahan Desa, dalam penguasaan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
teknologi, manajemen dan pelayanan orang-orang dan pelaku yang diamati.
kepada masyarakat. Masalah lainnya yang Pendekatan ini diarahkan pada latar dan
sering dihadapi seperti yang disampaikan individu secara holistik (utuh). Metode
oleh Sekretaris Desa Bubunan yaitu kualitatif dapat diartikan sebagai metode
keterlambatan anggaran Alokasi Dana yang digunakan untuk meneliti sebuah
Desa dari pusat yang sering terjadi diawal kondisi yang alamiah dimana peneliti
Tahun yang menyebabkan penghasilan adalah sebagai instrument kunci.
tetap untuk pembayaran gaji perangkat Lokasi yang dipilih sebagai studi
desa, listrik, dan biaya operasional kasus adalah pada Desa Bubunan,
mengalami keterlambatan. Selain itu Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng
program Alokasi Dana Desa yang telah .Penetapan informan dalam penelitian ini
direncanakan tidak dapat terlaksana berdasarkan anggapan bahwa informan
dengan baik akibat keterlambatan anggaran dapat memberikan informasi yang
dan disebabkan karena masih rendahnya diinginkan penelitian sesuai dengan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan permasalahan penelitian. Informan dalam
Alokasi Dana Desa sehingga program- penelitian ini adalah Kepala Desa Bubunan
program yang telah direncanakan oleh , Sekretaris Desa Bubunan, Bendahara
Pemerintah Desa tidak dapat berjalan Desa Bubunan dan Masyarakat Desa
sesuai perencanaan yang telah dibuat. Bubunan.
Penelitian ini mengacu pada Jenis data yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data
dilakukan oleh (Wiradarma : 2017) yang primer dan data sekunder. Dalam proses
meneliti tentang Analisis Transparansi dan penelitian, peneliti menggunakan alat bantu
Akuntabilitas Pelaporan Alokasi Dana Desa pengumpulan data yaitu berupa buku
(Studi Kasus Desa Bengkel Kecamatan catatan, handphone untuk merekam
Busungbiu, Kabupaten Buleleng) dimana pembicaraan dengan informan, pedoman
dalam pelaporan Alokasi Dana Desa wawancara maupun perangkat observasi
mengalami permasalahan keterlambatan selama proses penelitian berlangsung.
pelaporan, sedangkan dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk Alokasi Dana Desa di Desa Bubunan dalam penelitian ini, yaitu wawancara dan
tidak ada masalah mengenai pelaporan dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis
Alokasi Dana Desa. Menurut keterangan dengan: (1) Reduksi data (data reduction),
Sekretaris Desa Bubunan, untuk pelaporan (2) Penyajian data (data display), (3)
Alokasi Dana Desa tidak ada masalah Menarik kesimpulan (verifikasi).
karena sudah sesuai dengan peraturan
yang ada, untuk pelaporannya tidak pernah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN “Pengelolaan alokasi dana Desa


Akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Bubunan sudah mengikuti Peraturan
Desa (ADD) di Desa Bubunan Bupati Buleleng, dimana mekanisme
Akuntabilitas sebagai salah satu prisip perencanaan pengelolaan alokasi
good governance dalam penyelenggaraan dana desa diawali musyawarah desa,
pemerintahan maupun penyelenggaraan lokarkarya dan musrembang yang
perusahaan yang baik, dinyatakan juga melibatkan BPD, LPM, Tokoh Adat,
bahwa dalam akuntabilitas terkandung KPMD dan PKK.”
kewajiban untuk menyajikan dan Menurut Syahdan, dkk (2004)
melaporkan segala kegiatan terutama menyatakan bahwa pengelolaan Alokasi
dalam bidang administrasi keuangan Dana Desa (ADD) harus menyatu dalam
kepada pihak yang lebih tinggi dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja
memberikan pertanggungjawaban, Desa (APBDesa), karena Alokasi Dana
menyajikan, melaporkan, dan Desa merupakan bagian dari komponen
mengungkapkan segala aktivitas dan Anggaran Pendapatan dan Belanja desa
kegiatan. (APBDesa) yang harus mengikuti prinsip-
Sistem akuntabilitas dalam prinsip yang harus dikembangkan dalam
pengelolaan dana Alokasi Dana Desa pengelolaan Alokasi Dana Desa, sebagai
dimulai dari tahap perencanaan, berikut:
pelaksanaan sampai pertanggungjawaban a. Aspiratif yaitu dalam pengambilan
sudah ditentukaan didalam pada Peraturan kebijakan pengelolaan keuangan
Bupati Buleleng Nomor 73 Tahun 2014 desa, pemerintah desa dan Badan
tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Permusyawaratan Desa (BPD)
Pengelolaan alokasi dana desa harus harus mendengar dan
dilaksanakan dengan prinsip transparan memperhatikan suara (aspirasi)
sebagai indikator akuntabilitas dalam masyarakat setempat dengan
pengelolaan alokasi dana desa yang demikian masyarakat mempunyai
diawali dengan musyawarah tersebut kesempatan untuk menyampaikan
tertuang didalam Perdes Bubunan No 3 atau aspirasi kepada wakil-wakilnya.
Tahun 2015. Ketentuan tersebut b. Partisipasi yaitu penyusunan
menunjukkan adanya komitmen pemerintah kebijakan pengelolaan keuangan
Pemerintah Kabupaten Buleleng desa yang dirumuskan dalam
memberikan dana ADD untuk memberikan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
stimulasi kegiatan operasional dan (APBDesa). Pemerintah Desa juga
pemerdayaan masyarakat, semua tidak harus proaktif mengajak bicara
terlepas dari pedoman-pedoman yang masyarakat dalam pengambilan
menaungi alokasi dana desa. Dana desa keputusan.
disalurkan pemerintah kepada kabupaten c. Transparansi (keterbukaan)
yang kemudian penyalurannya dengan cara masyarakat harus memperoleh
pemindahbukuan dari RKUD ke rekening informasi yang cukup tentang
kas desa dan penyaluran dana desa Anggaran Pendapaatan Belanja
dilakukan secara bertahap. Penyaluran Desa (APBDes), termasuk program
dana desa dari kabupaten ke desa yaitu pembangunan.
dari rekening RKUD ke rekening kas desa d. Akuntanbilitas yaitu Pemerintah
baru dapat dilakukan setelah APBDesa Desa mengelola keuangan sesuai
ditetapkan. Pengelolaan Dana Desa aturan dan prosedur yang sudah
Bubunan dilakukan sesuai dengan ada.
Peraturan Bupati No. 74 Tahun 2014, yang Pengelolaan alokasi dana desa
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dimulai dari titik dusun yang dihadiri oleh
penatausahaan, pelaporan, dan Kepala Desa, Perangkat desa, Badan
pertanggungjawaban, hal tersebut dapat Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga
dibuktikan dengan hasil wawancara yang Pemerdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
diperoleh dari informan sebagai berikut: dan tokoh masyarakat dalam membahas
berbagai sektor dan bidang di masing-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

masing dusun untuk menemukan kegiatan merasa terpenuhi haknya sebagai warga
yang dapat didanai dari ADD. Dari titik desa.
dusun, maka ditemukannya program kerja Penggunaan Dana ADD dibagi
dari berbagai dan bidang yang kemudian menjadi 2 pos pembiayaan yaitu untuk
dibahas lewat Musyawarah Perencanaan kegiatan operasional pemerintah desa dan
Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pemerdayaan masyarakat desa. Untuk
yang dihadiri perangkat desa dan tokoh kegiatan operasional desa digunakan untuk
masyarakat. Musrenbangdes merupakan kegiatan belanja operasional desa dan
forum pembahasan usulan rencana belanja operasional BPD. Untuk
kegiatan pembangunan di tingkat desa pembiayaan pemerdayaan masyarakat
yang berpedoman pada prinsip-prinsip digunakan untuk mendanai pengadaan
Perencanaan Pembangunan Partisipasi sarana dan prasarana fisik, honorarium tim
Masyarakat Desa (P3MD). Prinsip tersebut pelaksana ADD, belanja penguatan
mengharuskan keterlibatan masyarakat kelembagaan dan lainnya.
dalam pengambilan keputusan dan Hasil dari rincian penggunaan dana
menentukan pembangunan yang akan desa menjadi pedoman pemerintah dalam
dilaksanakan khususnya yang berlokasi di menyelenggarakan pembangunan desa.
desa yang bersangkutan, sehingga benar- Informasi mengenai pengelolaan ADD
benar dapat merespon kebutuhan atau dapat diakses oleh seluruh masyarakat di
aspirasi yang berkembang. Keterlibatan Desa Bubunan agar pengelolaan tersebut
masyarakat untuk mengkuti dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip
musrengbangdes merupakan ketentuan transparansi dijunjung tinggi oleh
yang sudah berlaku didalam pedoman pemerintah desa agar masyarakat dapat
alokasi dana desa. memperoleh informasi yang luas mengenai
Penggunaan dana ADD harus pengelolaan alokasi dana desa. Dalam hal
melibatkan kebutuhan dan skala prioritas ini sesuai dengan informasi yang diperoleh
yang dibutuhkan oleh masyarakat desa dari sumber informasi sehingga
Bubunan. Untuk melaksanakan program masyarakat, dapat berperan aktif dalam
kerja maka tim pelaksana harus melihat melaksanakan pembangunan desa dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah memberikan kepercayaan terhadap
Desa (RPJMDes). Untuk membantu perangkat desa atas pengelolaan dana
menyelesaikan masalah dalam pengelolaan ADD untuk terwujudnya prinsip good
alokasi dana desa, pemerintah desa govermance.
mengajak bersama-sama semua Prinsip transparansi diwujudkan
stakeholders bersama-sama melakukan dimana dalam perencanaan ADD
koordinasi melalui Musyawarah melibatkan perangkat desa, BPD (Badan
Perencanaan Pembangunan Desa agar Permusyawaratan Desa) sebagai wakil dari
ditemukannya solusi mengenai masalah- masyarakat, LPMD (Lembaga
masalah dan memberikan evaluasi seluruh Pemerdayaan Masyarakat) sebagai mitra
kegiatan di Desa yang didanai oleh ADD. dalam pengerjaan kegiatan fisik dan tokoh
Pelaksanaan tersebut dalam rangka masyarakat dalam pengambilan keputusan
menerapkan prinsip partisipatif untuk melakukan pengelolaan ADD dan
pembangunan untuk mendukung tokoh masyarakat dalam pengambilan
keberhasilan program. Dengan demikian keputusan program kegiatan yang akan
tingkat akuntabilitas pengelolaan ADD telah dilakukan dengan memberikan informasi
membuka akses yang luas bagi masyarakat slide yang di pampang pada Balai Desa
untuk menjadi aktif terlibat dalam Bubunan sehingga masyarakat mengetahui
penyelenggaraan pelaksanaan program apa saja yang didanai oleh ADD (
pembangunan, pengambilan keputusan dan Alokasi Dana Desa) sehingga masyarakat
pengawasan pembangunan, sehingga lebih mudah dalam mengawasi
berpotensi menciptakan proses pelaksanaan kegiatan pembangunan desa
pembangunan yang transparan, akuntabel, apabila terjadi penyimpangan dan kendala-
responsive dan partisipatif agar masyarakat kendala di desa. Prinsip transparansi dapat
didukung dengan adanya respon positif dari
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

masyarakat agar dapat terwujud prinsip mengelola alokasi dana desa. Salah satu
good governance didalam Pemerintahan bentuk pertanggungjawaban desa kepada
Desa. Sesuai pemaparan hasil wawancara masyarakat desa dengan membuat laporan
dengan Kepala Desa Bubunan Ketut realiasasi. Hal ini sesuai dengan
Sudarmawan sebagai berikut: pernyataan dari Kadek Indra salah satu
“Dalam upaya mewujudkan prinsip masyarakat dalam hasil wawancara. Berikut
transparansi pengelolaan ADD, penuturan wawancara yang dipaparkan:
proses perencanaan penglolaan “Pengelolaan ADD sekarang sudah
alokasi dana desa diawali dengan lebih baik dari tahun lalu, saat ini
musyawarah desa yang dihadiri sudah melibatkan masyarakat dan
BPD, LPM, Tokoh Adat, Kader setiap kebijakan selalu diawali
Pemerdayaan Desa, PKK ketua dengan musyawarah. Saat ini pihak
subak dan dipantau tim dari desa sudah lebih transparansi dengan
kecamatan. Disamping itu, untuk memberikan informasi melalui baliho
memberikan informasi pada yang dipasang pada balai desa, dari
masyarakat pihak desa juga situ kita masyarakat tahu untuk apa
memasang baliho pada papan saja ADD tersebut”.
informasi yang berisikan informasi
tentang jumlah dan alokasi PEMBAHASAN
pemakaian ADD”. Peranan Prinsip Akuntabilitas dalam
Pernyataan senada juga dipaparkan oleh Pemerintahan Desa Bubunan terhadap
Sekretaris Desa, yaitu Bapak Putu Ana Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Susila. Berikut penuturan yang dipaparkan Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
dalam wawancara. memberikan pertanggungjawaban,
“Agar masyarakat percaya pada menyajikan, melaporkan dan
aparat desa, setiap tahun dalam mengungkapkan segala aktivitas dan
rapat pembahasan ADD tentunya kegiatan yang menjadi tanggung jawab
melibatkan pihak-pihak yang pengambil keputusan kepada pihak yang
berkaitan serta masyarakat dan telah memberi amanah dan hak,
dibahas pula laporan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban pemerintah pertanggungjawaban tersebut (Mardiasmo,
desa terhadap Alokasi Dana Desa 2009). Tercapainya akuntabilitas publik
tahun lalu. Tujuan melibatkan dibantu dengan adanya akuntansi sektor
masyarakat dalam rapat publik yang dapat menuntun sebuah
pemabahasan ADD tentu agar kami perencanaan dan pengendalian organisasi
pihak pemerintahan desa bisa sektor publik secara efektif dan efisien.
transparansi dan keterbukaan dalam Apabila hal ini dikaitkan dengan
mengelola ADD terhadap pelaksanaan tingkat partisipasi masyarakat
masyarakat Desa Bubunan. Selain di desa melalui implementasi program
ada musyawarah desa, pemerintah alokasi dana desa, maka prinsip
desa juga menempatan baliho di akuntabilitas tersebut secara bertahap
papan informasi untuk sudah mulai diterapkan.
menyampaikan informasi Alokasi Pertanggungjawaban alokasi dana
Dana Desa”. desa terintegrasi dengan
pertanggungjawaban Anggaran
Aparat Desa Bubunan sejak tahun 2016 ini Pendapatan dan Belanja Desa, sehingga
selalu berusaha terbuka dengan bentuk pertanggungjawabannya adalah
masyarakat desa dengan tujuan agar pertanggungjawaban pelaksanaan
terbangunnya kepercayaan masyarakat Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
desa kepada aparat desa yang dipercaya (APBDes). Penanggungjawab operasional
dalam mengelola dana yang diberikan pengelolaan alokasi dana desa secara
pemerintah pusat maupun pemerintah keseluruhan adalah kepala desa selaku tim
daerah. Aparat Desa Bubunan berusaha pelaksana desa.
mencoba melakukan yang terbaik dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

Alokasi Dana Desa meruapak sumber pihak-pihak yang memberikan amanah.


pendapatan desa yang harus Menurut PSAK No.1 yaitu memberikan
dipertanggungjawabkan secara transparan informasi mengenai posisi keuangan,
kepada masyarakat dan pemerintah kinerja keuangan dan arus kas yang
kabupaten. Pertanggungjawaban tersebut bermanfaat bagi berbagai kalangan
berupa pertanggungjawaban kegiatan fisik pengguna laporan keuangan dalam
dan kegiatan operasional. Pada saat ada pembuatan keputusan ekonomi. Dalam
pengeluaran langsung dibuat laporan pertanggungjawaban organisasi pemerintah
dengan adanya bukti pendukung seperti desa terhadap alokasi dana desa dibuatlah
kwitansi, nota, jika kegiatan fisik laporannya yang namanya Laporan realisasi dan SPJ.
dibuat oleh LPMD, dan untuk kegiatan Laporan realisasi adalah bentuk
operasional pemerintah desa penyusunan pertanggungjawaban Pemerintah Desa
laporan dibuat oleh bendahara desa hal ini terhadap pengelolaan Alokasi dan yang
sesuai dengan sumber informasi yang dilaporkan setiap dua kali dalam setahun.
diperoleh. Setelah pelaksanaan semua Sesuai dengan penjelasan hasil wawancara
selesai maka dibuat laporan akhir, laporan dengan Bendahara Desa Bubunan Made
surat pertanggungjawaban dan laporan Sugiarbawa sebagai berikut:
kinerja pertanggungjawaban. Adanya bukti “Dalam mempertanggungjawabkan
pendukung seperti kwitansi dan nota pengelolaan Alokasi Dana Desa kita
sebagai tanda bukti bahwa pengelolaan aparat desa membuat Laporan
dana ADD sudah menerapkan prinsip Realisasi dan SPJ, nota penjualan,
akuntanbilitas. Pemerintah desa juga serah terima barang dan bukti
menampung kritik dan saran dari pembayaran pajak yang merupakan
masyarakat apabila ada kendala-kendala bentuk pertanggungjawaban kepada
dalam pelaksanaan kegiatan fisik dan pihak pemberi dana, dan masyarakat
administratif. yang memerlukan informasi.
Akuntabilitas merupakan prinsip Pembuatan laporan sesuai dengan
pertangungjawaban publik yang berarti mekanisme peraturan yang telah
bahwa proses penganggaran keuangan ditetapkan, sebagai bentuk
mulai dari proses perencanaan, transaparansi dan akuntabilitas
penyusunan, dan pelaksanaan harus pengelolaan ADD Desa Bubunan”.
benar-benar dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada Pertanggungjawaban disampaikan
masyarakat. Masyarakat tidak hanya dalam forum musyawarah bersama
memiliki hak untuk mengetahui anggaran perangkat desa, BPD (Badan
tersebut tetapi juga berhak untuk menuntut Permusyawaratan Desa), LPMD (Lembaga
pertanggungjawaban atas rencana ataupun Pemerdayaan Masyarakat) dan tokoh
pelaksanaan anggaran. Oleh karena itu, masyarakat. Sehingga ketika ada kendala
dengan adanya akuntabilitas dalam maka masyarakat mengetahui karena
pengelolaan dana desa maka penyerapan keterbukaan informasi pengelolaan alokasi
anggaran dapat terjadi secara maksimal dana desa. Apabila terjadi kendala maka
karena mendapat pengawasan langsung didiskusikan bersama kepala desa didalam
dari masyarakat. forum dan menghadirkan tokoh masyarakat
Akuntabilitas memiliki tujuan untuk lainnya untuk membahas masalah-masalah
meningkatkan kinerja pemerintahan desa yang ada.
dengan tugas-tugas yang dibebankan
kepada pengurus dan pengawas dalam Kendala-Kendala Dalam Implementasi
rangka meningkatakan nilai dan kualitas Prinsip Transparansi Dan Akuntabilitas
kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Laporan keuangan merupakan bentuk (ADD) Bubunan
pertanggungjawaban dari pengelolaan Pemerintah berkewajiban
suatu organisasi. Pembuatan laporan memberikan informasi keuangan dan
keuangan bertujuan untuk mewujudkan informasi lainnya yang akan digunakan
transaparansi dan akuntabilitas terhadap untuk mengambil keputusan oleh pihak-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

pihak yang berkepentingan. Transparansi kendala. Kendala yang dihadapi tim


berarti pemerintah desa mengelola pelaksana dapat diatasi apabila pemerintah
keuangan secara terbuka, sebab keuangan desa selalu memberikan informasi yang
itu adalah milik rakyat atau barang publik terbuka kepada masyarakat sehingga
yang harus diketahui oleh masyarakat. masyarakat lebih respronsif terhadap
Pemerintah desa wajib menyampaikan kondisi desa. Semua pencapaian good
informasi secara terbuka mengenai governance dipemerintahan desa tidak
APBDesa kepada masyarakat. terlepas dari adanya prinsip akuntabilitas
Keterbukaan merupakan sama halnya yang didukung prinsip partisipatif,
dengan akuntabilitas, dimana dengan transparan dan responsif didalamnya yang
adanya keterbukaan akan mampu dimulai dari tahap perencanaan,
meningkatkan kepercayaan masyarakat pelaksanaan dan pertanggungjawaban
dan akan mendukung kebijakan-kebijakan dengan seluruh perangkat desa, tokoh
pemerintah desa. masyarakat dalam mengambil keputusan
Ketentuan umum pasal 1 ayat 10 agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor sesuai dengan rencana yang telah
113 tahun 2014 mengenai Pedoman ditetapkan dalam musrengbangdes.
Pengelolaan Keuangan Desa, menyatakan Hasil penelitian yang telah dilakukan
bahwa Alokasi Dana Desa adalah dana dapat dirangkum bahwa Desa Bubunan
perimbangan yang diterima kabupaten /kota merupakan salah satu desa yang memiliki
setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. ADD paling tinggi di Kecamatan Seririt
Keberhasilan implementasi pengelolaan Kabupaten Buleleng tahun 2016. Menurut
ADD terlihat dari bagaimana masyarakat hasil wawancara, dalam mewujudkan
merespon dan berpartisipasi didalamnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
agar terwujud pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa Bubunan tentu ada
dana Alokasi Dana Desa. Tim pelaksana kendala-kendala yang dihadapi, seperti
desa harus transparan terhadap yang berasal dari format laporan yang
pengelolaan alokasi dana desa agar berubah karena peraturan yang sering
masyarakat bisa bebas mengetahui berubah-ubah sehingga disini pihak aparat
informasi mengenai anggaran apa saja desa perlu untuk terus belajar untuk
yang dikelola oleh pemerintah sehingga menyesuaikan dengan aturan baru yang
dapat terwujudlah akuntabilitas yang ditetapkan. Selain itu, partisipasi
diharapkan publik. Akuntabilitas dimaksud masyarakat Desa Bubunan dalam
dapat mewujudkan terbentuknya good mewujudkan pengelolaan ADD pun
govermance dalam pemerintahan desa. meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini
Keterlibatan warga desa dalam sesuai dengan pernyataan yang diperoleh
pengambilan keputusan secara langsung dari hasil wawancara penulis dengan
akan memberikan rasa percaya bahwa Sekretaris Desa Bubunan, Putu Ana Susila
masyarakat diperhatikan dengan menerima menyatakan,
semua usulan-usulan di dalam “Terkait dengan kendala, tentu ada
musrengbangdes.walaupun usulan tersebut sejumlah kendala yang kami alami
tidak dapat secara langsung terealisasikan. dalam menerapakan prinsip
Untuk menerapkan prinsip akuntabilitas transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan dana ADD juga tidak dapat pengelolaan ADD ini. Pertama itu
dipisahkan dengan adanya evaluasi dan kendala mengenai format laporan
monitoring secara bertahap oleh anggota yang sering berubah-ubah karena
BPD sebagai wakil masyarakat agar tidak adanya perubahan undang-undang
terjadi kendala-kendala dalam proses maupun peraturan bupati. Selain itu
pelaksanaan pembangunan. Monitoring dan karena dana yang masuk ke kas
evaluasi dilakukan dengan melihat laporan Desa terlambat maka pekerjaan juga
perkembangan yang dibuat oleh bendahara ikut terpengaruh”.
desa dengan kondisi yang ada dilapangan.
Proses pelaksanaan pengelolaan Hal senada pula disampaikan Made
alokasi dana desa tentunya mengalami Sugiarbawa selaku bendahara desa dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

hasil wawancara dan observasi sebagai . Akuntabilitas dan Transparansi


berikut: merupakan hal yang penting dalam
“Kalau ditanyakan masalah kendala, menjalankan pengelolaan Alokasi Dana
sebenarnya banyak yang kami hadapi Desa di Desa Bubunan agar tata
seperti peraturan setiap tahun pengelolaan pemerintah di desa dapat
berubah ubah jadi format pelaporan berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan
kadang mengalami kesalahan. pernyataan yang diperoleh dari hasil
Alokasi dana desa yang tidak wawancara penulis dengan Sekretaris Desa
menentu kapan masuknya sehingga Bubunan, Putu Ana Susila menyatakan,
program-program yang sudah disusun “Akuntabilitas dan Transparansi tersebut
sulit terealisasi, selain itu sumberdaya penting dalam pengelolaan pemerintahaan
manusia disini juga kurang serta yang baik terutama dalam menjalankan
partisipasi dari masyarakat masih kegiatan pengelolaan alokasi dana desa
rendah”. Bubunan, jika tidak ada akuntabilitas dan
transparansi maka kami pihak desa tidak
Jadi dari pemaparan informan di atas dapat menjalankan program dengan baik
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sesuai dengan peraturan yang ada dan
pembuatan laporan pengelolaan realisasi tingkat kepercayaan masyarakat desa juga
pengelolaan ADD banyak kendala yang nantinya rendah terhadap aparatur
mempengaruhi sulitnya prinsip transparansi pemerintahan Desa dik”.
dan akuntabilitas dalam
pertanggungjawaban pemerintah desa PENUTUP
pengelolaan Alokasi Dana Desa. Lemahnya Simpulan
sumber daya manusia aparat desa yang Penelitian yang telah dilakukan dapat
ada didesa merupakan salah satu faktor ditarik kesimpulan mengenai akuntanbilitas
yang mempengaruhi kinerja pemerintah dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana
desa seperti halnya dalam pembuatan Desa di Desa Bubunan sebagai berikut:
laporan realisasi dikaraenakan sumber 1. Dalam pengelolaan dana ADD di desa
daya manusia yang kurang saat adanya Bubunan secara bertahap sudah
perubahan format laporan dari pemerintah menerapkan prinsip akuntabilitas yang
maupun dari undang-undang yang didukung prinsip trasparansi, partisipasi
mengaturnya aparat desa mengalami dan responsif yang terwujud didalam
kesulitan dalam membuat laporan tersebut. musrengbangdes dengan diikuti kepala
Selain itu, keterlambatan dana masuk juga desa, perangkat desa. BPD, LPMD,
mempengaruhi pelaksanaan program, tokoh masyarakat. Dalam pelaksanaan
disamping itu juga partisipasi masyarakat pembangunan mengacu pada skala
juga cenderung mempengaruhi prioritas, kondisi, situasi masyarakat.
pengelolaan Alokasi Dana Desa. Dalam mewujudkan transaparansi
pengelolaan Alokasi Dana Desa pihak
Dampak Jika Tidak Adanya Akuntabilitas desa Bubunan memberikan informasi
dan Transparansi pengelolaan Alokasi kepada masyarakat melalui
Dana Desa bagi Desa Bubunan musyawarah desa dan juga melalui
Pengelolaan dan pelaksanaan pemasangan baliho di setiap balai
kegiatan Pemerintahan Desa, perlu adanya banjar dinas yang memuat informasi
suatu aspek tata Pemerintahan yang baik alokasi dana desa untuk setiap
(Good Governance). Salah satu unsur rancangan program yang dilaksanakan
utama dari Good Governance adalah untuk mendukung aktivitas desa
Akuntabilitas. Akuntabilitas adalah bentuk Bubunan.
tanggungjawab pelaksanaan misi 2. Seluruh kegiatan pengelolaan dana
organisasi dalam mencapai tujuan yang ADD baik teknis maupun administratif
telah ditetapkan melalui media tidak lepas dari BPD sebagai wakil
pertanggungjawaban yang dilaksanakan masyarakat untuk mengevaluasi
secara periodik. seluruh kegiatan agar dapat
dipertanggungjawabkan sesuai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

ketentuan yang berlaku. Dalam simpati terhadap program desa,


pengelolaan Alokasi Dana Desa sehingga program pembangunan desa
terdapat kendala-kendala yang tidak dapat berjalan.
dihadapi berupa lemahnya sumber
daya manusia aparat desa dalam DAFTAR PUSTAKA
melaksanakan tugas mempengaruhi Aprisiami, Putriyanti. 2012. Penerapan
kinerja pemerintah desa, disamping Otonomi Desa Dalam Menguatkan
juga keterlambatan dana masuk juga Akuntabilitas Pemerintah Desa Dan
mempengaruhi pelaksanaan program , Pemberdayaan Masyarakat Di Desa
disamping juga partisipasi masyarakat Aglik, Kecamatan Grabag, Kabupaten
juga cenderung mempengaruhi Puwerjo. S1 . thesis.
pengelolaan ADD. Arifiyanto, D.F dan Kurrohman, T. (2014).
Akuntabilitas pengelolaan alokasi
Saran dana desa di Kabupaten Jember.
1. Penelitian ini memilliki keterbatasan Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
dimana tidak melaksanakan check list Volume 12 Nomor 2, Januari 2013:
langsung terhadap kwitansi-kwitansi, 94-103.
sehingga penelitian selanjutnya dapat Ari, Feradiyanto. 2015. Akuntabilitas
melakukan check list langsung Alokasi Dana Desa Tahun 2014
terhadap kwitansi. Dalam Mewujudkan Good
2. Pemerintah desa sudah melakukan Governance (Studi Kasus Desa
prinsip transparansi dengan memasang Bulurejo Kecamatan Benjeng
baliho anggaran Alokasi Dana Desa di Kabupaten Gresik). Skripsi.
papan informasi kantor Desa Bubunan Universitas Wijaya Putra.
dan saran peneliti agar disetiap Banjar Huri, Ristini. 2015. Akuntabilitas
Dinas juga dipasang baliho agar dapat Pengelolaan Alokasi Dana Dalam
diakses oleh seluruh lapisan Proses Pembangunan Di Desa Dasri
masyarakat sehingga mampu Kecamatan Tegalsari Kabupaten
meningkatkan dukungan dan Banyuangi. Skripsi. Universitas
kepercayaan masyarakat terhadap Jember.
aparatur desa. Akuntabilitas dalam Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor
pengelolaan Alokasi Dana Desa di Publik. BPFE. Yogyakarta.
Desa Bubunan sudah sesuai dengan Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
peraturan Bupati Buleleng dan untuk Yogyakarta. ANDI.
kinerja dari aparatur desa perlu terus Moleong,Lexry J. 2012. Metodologi
ditingkatkan dengan mengikuti Penelitian Kualitatif. Bandung.
pelatihan agar meningkatkan Remaja Rosdakarya.
kemampuan dalam menjalankan Peraturan Bupati Buleleng Nomor 74 Tahun
kegiatan pengolaan Alokasi Dana 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa. Desa.
3. Pelaksanaan pemerintah yang baik ____________________. Nomor 34 Tahun
perlu adanya akuntabilitas dan 2016 Tentang Perubahan atas
transparansi dalam pengelolaan Peraturan Bupati Buleleng Nomor 84
Alokasi Dana Desa. Akuntabilitas dan Tahun 2015 Tentang Tata Cara
transparansi bermanfaat bagi aparatur Pengalokasian Dana Desa, Alokasi
desa maupun desa, jika tidak ada Dana Desa,Bagi Hasil Pajak dan Bagi
akuntabilitas dan transparansi maka Hasil Retribusi.
informasi regulasi dan alokasi dana Republik Indonesia. 2005. Peraturan
hanya diketahui oleh aparat desa. Pemerintah No. 72 Tahun 2005
Pemerintahan yang tidak transparan tentang Desa.
dan akuntabel akan menimbulkan __________________. 2014. Undang-
kecurigaan dan ketidakpercayaan Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
masyarakat terhadap pemerintah desa Desa.
menyebabkan masyarakat kurang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha S1


Kuantitatif. Bandung: ALFABETA. (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)
Sulistyani. 2004. Kemitraan dan Model- Wiradarma. 2017. Analisis Transparansi
Model Pemberdayaan .Yogyakarta. dan Akuntabilitas Pelaporan Alokasi
Graha Ilmu. Dana Desa (Studi Kasus Desa
Wati, Yadnya. 2017. Transparansi dan Bengkel, Kec.
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Air Busungbiu,Kab.Buleleng). e-Journal
Desa Sebagai Pendapatan S1 Akuntansi Universitas
Tambahan Pada Pura Desa Pendidikan Ganesha S1 (Vol: 7 No:
Banyuning. e-Journal A1 Akuntansi 1 Tahun 2017)

Anda mungkin juga menyukai