Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1. Analisis Tata Guna Lahan Desa Puuroda Jaya

Lahan di pedesaan di gunakam bagi kehidupan sosial dan kehidupan


ekonomi. Kehidupan sosial, seperti berkeluarga, bersekolah, beribadat, berekreasi,
berolah raga, dan sebagainya, dilakukan di dalam kampung, dan kegiatan ekonomi
seperti bertani, berkebun, berternak, memelihara/menangkap ikan, menebang kayu di
hutan, san sebagainya, umumnya dilakukan di luar kampung, walaupun kegiatan-
kegiatan ekonomi yang dilakukan di dalam kampung misalnya : guru, bidan, pegawai
koperasi, dan lain-lain.

Tata guna lahan di Desa Puuroda jaya terdiri dari Perkarangan/bangunan


seluas 40 Ha, Perkebunan seluas 165 Ha, Ladang atau Huma seluas 50 Ha, dan
Pengembalaan Pangona seluas 25 Ha. Di Desa Puuroda Jaya, lahan yang terluas ialah
Lahan perkebuanan, hal ini di karenakan sebagain besar penduduk desa puuroda jaya
mata pencahariaannya adalah berkebun. Untuk tata guna lahan di Desa Puuroda Jaya
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Tata Guna Lahan di Di Desa Puuroda Jaya

No Tata Guna Lahan Luas ( Ha )


1 Bangunan 40
2 Perkebunan 165
3 Ladang 50
4 Pengembalaan Pangonan 25
5 Lahan Non Produksi 42
Jumlah 322

Gamabr 4.1 Peta Tata Guna Lahan Desa Puuroda Jaya

35
36
4.2 Arah Konsep Perencanaan

Berdasarkan data jumlah penduduk Desa Puuroda Jaya pada Tahun 2013 –
2016, di lakukan proyeksi jumlah penduduk untuk tahun 2026. Proyeksi dilakukan
dengan menggunakan rumus proyeksi penduduk Geometris. Jumlah penduduk pada
tahun 2026 di perkirakan mencapai 276 jiwa. Hasil tersebut diperoleh terlebih dahulu
menghitung nilai rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk sertiap tahunnya. Secara
jelas rata-rata pertubuhan dan estimasi jumlah penduduk tahun 2026 di uraikan pada
formulasi berikut :

Pn = P0 (1+r )n

r=¿

Dimana :

Pn = Penduduk pada tahun n

P0 = Penduduk pada tahun awal

1 = Angka Konstanta

r = Angka Pertumbuhan penduduk ( dalam bentuk persen )

n = Jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

r=¿

r=¿

r= ¿

r = 1,006

jadi r ( rata-rata pertumbuhan ) = 1,006

37
Pn = P0 (1+r )n

P2026 =P2016 (1+r )10

P2026 = 250(1+1.006 %)10

P2026 = 250(1+0.01006)10

P2026 = 250(1,01006)10

P2026 = 250 ( 1,1052 )

P2026 = 276,3 jiwa

1. Sarana

Sarana ialah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat atau media untuk
mencapai maksud dan tujuan. Adapun sarana-sarana dalam ruang lingkup kehidupan
bermasyarakat ialah sarana pemerintahan, sarana kesehatan, sarana pendidikan,
sarana jasa, sarana perdagangan, RTH dan peribadatan. Pemerintahan dapat dirtikan
sebagai organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menenrapkan
hukum serta undangundang di suatu wilayah tertentu.

a. Sarana Pemerintahan

Berdasarkan standar SNI Kantor Desa harus Dapat dijangkau kendaraan


umum. Beberapa sarana dapat digabung dalam satu atau kelompok bangunan pada
tapak yang sama. Ditengah kelompok bangunan hunian warga, ataupun di akses
keluar/masuk dari kelompok bangunan lain, hal ini bahwa berdasarkan Kondisi
Eksisting Desa Puuroda Jaya Belum memiliki fasilitas Untuk sarana pemerintahan.
Maka perlu peambahan Saran pemerintahan di Desa Puuroda jaya, seperti Kantor
Desa dan sanggar PKK.

b. Sarana Kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan segala sarana dan prasarana yang dapat


menunjang kepada kesehatan kita baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dan dapat
membatu masyarakat dalam pengobatan. Sarana Kesehatan di Desa Puroda Jata
terdiri dasi Posyandu dan Pustu .

38
Tabel 4.2Analisis Fasilitas Kesehatan di Puuroda jaya

Jumlah
Jumlah Hasil Analisis
penduduk
sarana
No Jenis sarana proyeksi
Eksisting
kesehatan pada Kebutuhan Penambahan
tahun
tahun (unit) (unit)
2016
2026
1 Puskesmas - - -
2 Pustu 1 276 1 -
3 Poskesdes/Posyandu 1 1 -
Sumber : Hasil Analisis tahun 2016

- Standar penyediaan posyandu/ poskesdes adalah dengan kriteria 750 jiwa, dengan
melihat jumlah penduduk di Desa Puuroda jaya pada tahun 2026 yaitu sebesar 276
jiwa, maka tidak memerlukan penambahan unit posyandu pada tahun 2026

- Standar penyediaan Pustu dengan kriteria Penduduk minimal 6.000 orang, luas
lahan adalah 500 m2, lokasi terletak ditengah-tengah permukiman, dengan radius
maksimal 1.500 meter. Dengaan melihat jumlah penduduk di Desa Puuroda Jaya
pada tahun 2026 sebesar 276 jiwa maka tidak perlu penambahan pustu sampai tahun
2026.

c. Sarana Pendidikan

39
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Desa Puuroda jaya yaitu TK 1 unit,
Sekolah Dasar 1 unit, lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Analisis Fasilitas Pendidikan di Desa Puuroda Jaya

Jenis Jumlah Jumlah Hasil Analisis


No sarana sarana penduduk
pendidikan eksisting proyeksi pada Kebutuhan Penambahan
tahun 2016 tahun 2026 (unit) (unit)
1 TK 1 1 -
2 SD 1 1 -
3 SMP - - -
276
4 SMA - - -
5 Perguruan - - -
Tinggi
Sumber : Hasil Analisis tahun 2016

• Untuk TK, Standar yang digunakan untuk 1 TK yaitu 1.000 jiwa yang terdapat 2
kelas dengan Aksesibilitas ke Sarana <150 m2. Desa Puuroda jaya pada tahun 2016
dari jumlah total penduduk 250 jiwa, setelah di proyeksikan ke tahun 2026
mengalami pertambahan penduduk dengan jumlah total 276 jiwa, maka tidak perlu
penambahan TK untuk di Tahun 2026 yang mendatang.

• Untuk SD, standar yang digunakan untuk 1 SD yaitu 1.600 jiwa yang terdapat 6
kelas dengan Aksesibilitas ke Sarana <1000 m2. Desa Puuroda jaya pada tahun 2016
dengan jumlahpenduduk jiwa pada tahun 2016 memiliki 1 Banguna Sekolah Dasar,
setelah di proyeksikan ke tahun 2026 mengalami pertambahan penduduk dengan
jumlah total 276 jiwa, sehingga tidak Perlu penambahan unit Sekolah dasar.

• Untuk SLTP, standar yang digunakan untuk 1 SLTP yaitu 4.800 jiwa dengan
Aksesibilitas ke Sarana <1000 m2, Desa Puuroda jaya dengan jumlah penduduk pada
tahun 2016 sebanyak 250jiwa, Karena Jumlah penduduk proyeksi tahun 2026
sebanyak 276 jiwa, sehingga tidak perlu penambahan SLTP

40
• Untuk SLTA, standard yang digunakan untuk 1 SLTA yaitu 4.800 jiwa dengan
Aksesibilitas ke Sarana <2000 m2, Kecamtaan Anggotoa dengan jumlah penduduk
pada tahun 2016 sebanyak 250 jiwa dengan umlah penduduk proyeksi tahun 2026
sebanyak 276 jiwa, sehingga tidak perlu penambahan SLTA di Desa Puuroda jaya.

d. Sarana Peribadatan

Jenis Fasilitas peribadatan yang ada di Desa Puuroda jaya yaitu masjid
sebanyak 1 unit dengan Kondisi Non Permanet

Tabel 4.4Análisis Fasilitas Peribadatan di Desa Puuroda jaya

No Jenis sarana Jumlah Jumlah


peribadatan sarana penduduk Hasil Analisis
eksisting proyeksi pada
Kebutuhan Penambahan
tahun Tahun 2021
(unit) (unit)
2016(unit) (jiwa)
1 Masjid 1 1 -
2 Mushollah - 276 - -
3 Gereja - - -
Sumber : Hasil Analisis tahun 2016

Untuk fasilitas peribadatan yang ada pada lokasi survey yakni diDesa
Puuroda jaya . Dengan jumlah penduduk keseluruhan di Desa Puuroda jaya
berjumlah 250 jiwa.. Di Desa Puuroda jaya terdapat 1 unit masjid, Dan setelah
proyeksi 10 tahun kedepan yakni tahun 2026 dengan jumlah penduduk 276 jiwa, ,
tidak perlu ada penambahan unit Mesjid, tetapi perlu pengembangan atau perbaikan
untuk 10 tahun yang akan datang.

e. Sarana Perdagangan

Fasilitas Perdagangan dan jasa yang terdapat di Desa Puuroda jaya hanya
terdapat 2 Unit Kios/ Waarung sembako.

41
Tabel 4.5 Analisis Fasilitas Perdagangan dan Jasa di Desa Puuroda jaya

Jumlah Jumlah
Jenis Hasil Analisis
Sarana Penduduk
Sarana
No Eksisting Proyeksi pada
Perdagangan Kebutuhan Penambahan
Tahun 2016 Tahun 2021
dan Jasa (unit) (unit)
(unit) (jiwa)
1. Pasar Umum - - -
2. Toko - - -
3. Kios 2 276 2 8
Warung
4. - 1 1
Makan
Sumber : Hasil Analisis tahun 2016

1) Standar penyediaan pasar yaitu 100.000 jiwa dengan aksesibilitas ke sarana >1000
m2, dengan melihat jumlah penduduk Desa Puuroda Jaya sekarang yaitu 250 jiwa,
dan setelah proyeksi 10 tahun ke depan pada tahun 2026 sebanyak 276 jiwa maka
belum perlu ditambah pasar.

2) Standar penyediaan toko/ruko yaitu 2500 jiwa dengan aksesibilitas ke sarana <150
m2 dengan melihat jumlah penduduk Desa Puuroda jaya sekarang yaitu 250 jiwa dan
setelah proyeksi 10 tahun ke depan pada tahun 2026 sebanyak 276 jiwa, maka dari itu
tidak perlu penambahan toko hingga 2026 yang mendatang.

3) Standar penyediaan warung makan/ kios yaitu 250 jiwa dengan melihat penduduk
Desa Puroda Jaya tahun 2016 yaitu 250 jiwa dan setelah di proyeksi 10 tahun ke
depan pada tahun 2026 menjadi 276 jiwa, maka dari itu perlu diadakan
pembangunan warung makan sebanyak 8 unit hingga tahun 2026.

42
2. Prasarana

a. Jaringan Jalan

Arahan untuk pengembangan jaringan jalan baru ditujukan pada kawasan yang dirasa
kurang memiliki akses terhadap lokasi-lokasi tertentu atau pada pusat kegiatan, hal
ini dimaksudkan untuk menunjang pergerakan orang maupun barang atau dapat
berfungsi sebagai sarana perhubungan.

1. Jalan kolektor

 Pelebaran jalan sesuai standar untuk jalan kolektor.


 Perbaikan di beberapa titik jalan yang berlubang.
 Pembangunan trotoar, mengingat banyaknya pejalan kaki yang
melintas.
 Pembangunan jalan baru di daerah rumah-rumah warga yang belum
terakses yang berhubungan langsung dengan jalan kolektor tersebut.

2. Jalan Lokal

 Pelebaran jalan sesuai standar untuk jalan lokal.


 Perbaikan di beberapa titik jalan yang rusak dan atau berlubang.

3. Jalan Lingkungan

 Pelebaran jalan sesuai standar untuk jalan lingkungan.


 Pembangunan ulang jalan dengan pengerasan dan material jalan
yang baru yaitu material paving blok.
 Menambah jangkauan jalan ke rumah-rumah warga yang belum
terakses oleh jalan yang memadai.

43
 Menghubungkan jalan-jalan yang terputus, yang seharusnya
bisa saling terhubung dengan jalan yang lain di daerah yang
sama dengan jalan putus tersebut.

Adapun arahan tersebut sesuai dengan peraturan Pemerintah RI Nomor


26 tahun 1985 Tentang Jalan, sistem jaringan jalan yang akan dikembangkan terdiri
dari:

 Jaringan jalan kolektor yaitu jaringan jalan yang menghubungkan


kawasan sekunder dengan kawasan yang ada di luar wilayah
perencanaan (hinterlandnya) dan terkait dengan sistem pengembangan
wilayah. Lebar perkerasan jalan 7 meter sesuai dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 26 tahun 1985 tentang jalan serta
Peraturan Bupati Agam No. 15 Tahun 2005 tentang Garis Sempadan,
untuk batas luar daerah pengawasan jalan (dawasja) 25 meter diukur
dari as jalan untuk kolektor primer.
 Jaringan jalan lokal yaitu jaringan jalan yang menghubungkan
antara kawasan sekunder dengan kawasan perumahan. Lebar
perkerasan 5 meter dan (dawasja) 10,5 meter.
 Jaringan jalan lingkungan merupakan jalan-jalan lingkungan yang
merupakan jalan pergerakan penduduk untuk keluar masuk antar
lingkungan permukiman. Jalan lingkungan ini didesain dengan
perkerasan 5 meter untuk jalan lingkungan I dan 4 meter untuk jalan
lingkungan II.

2. Jaringan Drainase

Salah satu persoalan yang dihadapi oleh kawasan perkotaan adalah


fenomena urbanisasi, yakni terjadinya perpindahan penduduk dari daerah perdesaan
ke perkotaan. Hal ini membawa dampak dan akibat terhadap terjadinya

44
perkembangan penduduk serta masalah lingkungan, seperti munculnya lingkungan
kumuh serta gangguan lingkungan lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu usaha
untuk mengerahkan semaksimal mungkin pembangunan fisik kota yang dapat
mencegah terjadinya permasalahan lebih lanjut terhadap lingkungan, seperti drainase.

Berdasrkan Rencana struktur ruang kabupaten Konawe, Sistem drainase


di Kabupaten Konawe mengikuti kondisi alam yang ada. Sistem pembuangan
drainase bersatu antara air hujan dan pembuangan air limbah rumah tangga yang pada
umumnya menggunakan sistem selokan terbuka. Jaringan pembuangan langsung
dibuang menuju sungai. Banjir dan genangan yang terjadi pada musim hujan
diakibatkan karena tidak berfungsinya sistem saluran kota yang telah dibangun, selain
itu menambah potensialnya kemungkinan banjir adalah luapan sungai. Sistem
jaringan drainase di Kabupaten Konawe, terdiri atas:

1. drainase primer terdapat pada sungai-sungai dalam DAS Lembo, DAS


Kokapi, DAS Motui, DAS Konaweha, DAS Mongupa, DAS Molua, DAS
Boau, DAS Silowo, DAS Hau, DAS Noko, DAS Dianta, DAS Munse,
DAS Kokoa, DAS Polara, DAS Masolo, DAS Poo, DAS Nambojaya,
DAS Rokoroko, DAS Roko, DAS Woy, DAS Woy Atas, DAS Wawosus,
DAS Bobolio, DAS Sawoea, DAS Wungkoki, DAS Peapi dan DAS
Tobea;
2. drainase sekunder meliputi drainase pada tepi jalan perkotaan dan
rawan genangan menuju drainase primer di seluruh kecamatan; dan
3. drainase tersier meliputi drainase pada tepi jalan perkotaan dan
rawan genangan menuju drainase sekunder di seluruh kecamatan.

Desa Puuroda jaya tidak memiliki saluran permanen tapi saluran tersebut
tidak tertata dan terpelihara dengan baik sehingga pembuangan belum berfungsi
secara baik, sedangkan pada daerah yang umumnya landai diperlukan saluran
permanen dengan kemiringan (dasar/lantai saluran) yang baik menuju pembuangan.

45
Dengan kondisi kota yang rawan banjir, maka dibutuhkan suatu perencanaan drainase
secara keseluruhan, terarah dan sistematis dengan :

1) Pembangunan sistem saluran drainase disetiap jaringan jalan (arteri


primer, kolektor primer, dan lokal primer).
2) Peningkatan kapasitas buangan air limbah.
3) Operasional dan pemeliharaan saluran pembuangan permukiman.
4) Sosialisasi dan perkuatan kelembagaan.

Desa Puuroda jaya memiliki tidak memiliki Jaringan Drainase, sehingga


untuk di tahun 2026 maka perlu pembangunan jaringan Drainase.

c. Jaringan Persampahan

Jumlah timbunan sampah setiap hari untuk tiap jiwa, yaitu 2,9 liter/hari
Sedangkan jumlah kebutuhan sarana persampahan untuk tong sampah yaitu 40 liter
untuk setiap tong sampah sedangkan untuk standar 1 gerobak yaitu 1 m3 atau 1000
liter sedangkan untuk standar container yaitu 6 sampai 8 m3 atau 6000 hingga 8000
liter timbunan sampah.

Tablel 4.6 Analisis jaringan Persampahan Fasilitas Pemukiman di Desa Puuroda Jaya

Kebutuhan Sarana Persampahan


Jumlah Jumlah
Kelurahan
No Pendudu Timbuna
/ Desa Tong Sampah Gerobak Container
k n Sampah

1 Puuroda 276 800.4 20 -   -


jaya

Berdasarkan hasil analisis jaringan persampahan di atas, maka di Desa puuroda jaya
perlu penambahan 20 Tong Sampah Untuk 10 tahun yang mendatang.

Gambar 4.2 Peta Perencanaan Sarana Desa Puuroda Jaya

46
47
Gambar 4.3 Peta Perencanaan Prasarana Desa Puuroda Jaya

48

Anda mungkin juga menyukai