Anda di halaman 1dari 4

TSUNAMI DAN GEMPA PALU DALAM GAMBAR: KEHANCURAN, DUKA CITA,

DAN HARAPAN

Ribuan orang tewas menyusul gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala dan
ribuan orang hilang belum ditemukan.

Tsunami berlangsung singkat. Namun daya rusaknya sangat dahsyat. Menyapu apa saja, dan
dalam sekejap meninggalkan lumpur dan puing.

Hampir semua dari lima rumah sakit di dalam kota dan sekitar kota Palu mengalami
kerusakan. RS Anutapura tergolong yang paling parah.
Sementara mereka yang dirawat di rumah sakit, ditempatkan di pekarangan. Selain karena
sebagian bangunan rusak, juga berjagaa-jaga dari kemungkinan gempa susulan.

Sebagian dari ratusan korban tewas akibat tertimbun reruntuhan, saat gempa mengguncang
menghancurkan bangunan. Sebagian lagi disapu tsunami yang daya rusaknya hebat.

Hotel Roaroa yang berlantai 8 ini ambruk akibat gempa. Belum jelas, bagaimana nasib para
tamu dan para staf hotel.

Gempa dan tsunami ini membuat banyak keluarga kehilangan orang-orang tercinta:
meninggal atau hilang. dan mereka yang kehilangan larut dalam isak tangis.

Penyebab Gempa Palu dan Donggala 28 September yang Memicu Tsunami

Analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga memperkirakan
gempa besar 7,7 SR (7,4 SR setelah diperbarui BMKG) dipicu oleh aktivitas sesar Palu-
Koro.

KESIMPULAN

Fenomena bencana alam yang menimpa suatu negeri atau wilayah dianggap biasa-biasa saja.
Contohnya saja gempa, menurut kajian ilmiah gempa bisa terjadi lantaran adanya pergeseran
lempeng tektonik. Lantas, siapa yang menggeserkan lempeng tersebut, apakah itu kemauan
bumi sendiri atau ada yang memerintahkan bumi untuk berguncang?
Tetap pada intinya semua bencana yang terjadi di dunia ini atas izin Allah SWT. Namun yang
jadi pertanyaan, kenapa Allah menurunkan bencana di suatu negeri atau daerah? Jawabannya
simpel, bencana itu bisa jadi ujian, peringatan dan azab.

Menurut Al-Quran dan hadist, ada hubungan antara dosa dan datangnya bencana. Dalam kata
lain, Allah akan menurunkan bencana di suatu negeri bila penduduk negeri tersebut sudah
banyak melakukan perbuatan dosa. Tapi masih banyak orang yang belum menyadari
hubungan antara dosa dan datangnya bencana.

1. Penduduknya suka berbuat kezaliman

Dalam surat Al-Qasas ayat 59, dijelaskan bahwa Allah tidak akan membinasakan kota-kota
kecuali penduduknya suka melakukan maksiat dan perbuatan dosa lainnya.

“Dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota, kecuali penduduknya dalam
keadaan melakukan kezaliman.” (QS: Al-Qasas: 59).

2. Mengingkari nikmat Allah

Semua nikmat yang datang kepada kita semua, rezeki berupa sandang, pangan dan papan,
melimpahnya air dan sumber daya alam lainnya itu adalah pemberian dari Allah. Bukannya
bersyukur, kebanyakan orang malah mengingkari semua nikmat tersebut dengan
membangkan terhadap perintah Allah.

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya
aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetap
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada
mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS:
An-Nahl: 112).

Jika suatu kota memiliki kekayaan yang melimpah, tapi penduduknya banyak yang
mengingkari semua nikmat tersebut, maka Allah akan mendatangkan bencana kepada mereka
agar mereka merasakan rasa takut dan kelaparan yang disebabkan perbuatan mereka sendiri.

3. Zina dan riba sudah marak

Seperti yang kita lihat sekarang, perbuatan zina dan riba sudah semakin terang-terangan.
Perempuan sudah tidak malu lagi memamerkan auratnya agar ada lelaki yang mau
membelinya dan orang-orang sudah tidak merasa bersalah lagi makan riba. Jika suatu kota
didominasi oleh penduduk seperti itu, maka tinggal menunggu bencana datang.

“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya dan aku
berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya (niscaya akan turun kepada
kalian bencana): 1) Tidaklah nampak zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-
terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-
penyakit yang tidak pernah menjangkit generasi sebelumnya.” (HR. Ibnu Majah).

“Apabila perbuatan zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk
negeri itu telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk mereka.” (HR. Hakim).
4. Dosa karena tidak membayar zakat

Zakat sejajar dengan sholat dan hukumnya wajib. Apabila penduduk di suatu kota sudah
enggan membayar zakat, maka Allah akan mengirimkan bencana berupa paceklik yang
panjang.

“Tidaklah (suatu kaum) menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan
ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya
manusia tidak akan diberi hujan.” (HR. Ibnu Majah).

5. Membiarkan perbuatan dosa

Bila di suatu kota ada dua tipe golongan, yang satu golongan orang beriman dan yang satu
tidak beriman, maka golongan orang beriman juga akan mendapatkan dampak dari bencana
yang disebabkan oleh golongan orang yang tidak beriman. Dan apabila perbuatan dosa
dibiarkan begitu saja padahal mampu dicegah, maka Allah akan menurunkan bencana secara
merata.

“Tidaklah suatu kaum yang di tengah-tengah mereka melakukan kemaksiatan, sedang mereka
mampu mencegahnya, tetapi tidak mau mencegahnya, melainkan Allah akan menimpakan
adzab secara merata kepada mereka.” (HR. Abu Dawud).

Jadi, jangan salahkan alam, apalagi Allah bila di suatu negeri terjadi bencana. Tapi
introspeksilah pada diri sendiri. Allah sengaja menurunkan bencana untuk jadi peringatan
kepada orang-orang yang selamat dari bencana tersebut agar mau memperbaiki diri.

SARAN

Kaum muslim meyakini bahwa setiap bencana alam yang terjadi atas kehendak Allah SWT.
Tidak ada sesuatupun yang terjadi di bumi ini melainkan atas izin Allah. termasuk gempa
bumi ini. Sebagai bentuk keyakinan kita terhadap qadla’ Allah, maka kita harus bisa
menerima setiap hal yang menimpa dengan penuh kepasrahan.

”Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid: 22)

Setiap musibah yang menimpa manusia bisa berfungsi sebagai teguran maupun ujian. Kita
sebagai manusia hendaknya selalu bersyukur dengan yang Allah berikan berupa kekayaan
alam yang berlimpah ruah di negeri ini. Bencana alam yang terjadi adalah sebagai ujian bagi
kaum mukmin sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Allah akan mensucikan
manusia, menggugurkan dosa-dosanya, mengangkat derajatnya melalui ujian yang Allah
berikan

Allah Swt berfirman : “ Telah nampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan oleh ulah perbuatan tangan

manusia, supaya Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari akibat perbuatannya agar mereka kembali ke

jalan yang benar.” (Al qur’an Surat Ar-Ruum ayat 41)

Anda mungkin juga menyukai