Anda di halaman 1dari 7

“Cascade” Intervensi dalam Persalinan

By
Yesie Aprillia

Apakah “cascade intervensi?”


Banyak hal dalam hidup yang memiliki saling keterhubungan atau saling keterkaitan atau
bahkan saling berantai. Begitupula sebuah intervensi dalam persalinan. Tanpa disadarai
mereka mungkin emmiliki efek yang diinginkan namun kadang juga memiliki efek yang
tidak diinginkan yang akhirnya menimbulkan masalah baru yang ternyata harus diselesaikan
dengan intervensi lain yang mungkin berakhir dengan intervensi lain lagi ketika ternyata
intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah sebelumnya ada efek samping yang
tidak diinginkan pula dan begitu seterusnya.

Artinya ketika ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah
persalinan atau ada masalah dalam persalinan maka seringkali sebuah masalah “di
selesaikan” dengan intervensi lebih lanjut, yang pada gilirannya ternyata justru menciptakan
lebih banyak masalah. Nah Rantai peristiwa ini disebut sebagai “Cascade Intervensi.”
Banyak sekali pasangan suami istri yang tidak menyadari bahwa intervensi rutin banyak
dapat menyebabkan pengalaman yang tidak direncanakan dan efek samping yang tidak
diinginkan.ÂBiasanya ini terjadi karena kekurang tahuan, ketidak siapan dan kurannya
informasi yang jelas dan jujur ketika hendak dilakukan intervensi dalam persalinan.
Berikut ini adalah contoh nyata yang terjadi dalam persalinan berdasarkan dari cerita
Klien saya di Bidan Kita yang sharing tentang pengalaman persalinannya pada anak
pertamanya 20 bulan yang lalu.
” Sebut saja Ny.A. beliau saat itu berumur 24 th, hamil anak pertama dan pengetahuan
tentang kehamilan dan persalinan sangatlah minim. Ketika hari H persalinannya Ny A
mengalami flek dan kontraksi seperti layaknya proses persalinan biasa, karena panik dan
takut juga karena merasa kesakitan akhirnya Ny A masuk ke RS dan begitu sampai di RS dan
di lakukan pemeriksaan dalam ternyata Ny A sudah mengalami pembukaan 2 cm. Saat itu
karena jarak anatara RS dengan rumah dekat dan kontraksi belum teratur maka Ny A
meminta untuk pulang ke rumah dahulu dan mempersiapkan semua perlengkapan, namun
pihak RS melarangnya dan mengharuskan Ny A untuk tetap tinggal di RS. Setengah jam
kemudian Ny A diberikan Infus, karena ketidaktahuan ya akhirnya Ny A menerima begitu
saja dan mengira bahwa ini adalah prosedur yang memang harus dilakukan pada setiap ibu
yang hendak melahirkan. Nah setelah 4 jam berlalu dokter datang dan melakukan
pemeriksaan dalam ulang pembukaan sudah 6 cm dan kemudian sang dokter melakukan
pemecahan ketuban lalu melarang Ny A untuk beraktifitas, karena ketuban sudah dipecahkan
dan saat itu Ny A juga berfikir positif saja karena Ny A mengira memang kalau mau bersalin
harus diperlakuakn demikian. Karena kontraksi semakin kuat dan ada pembatasan gerak,
maka Ny A semakin merasakan sakit yang luar bisasa setiap kali ada kontraksi, dan 3 jam
kemudian Ny A merasa kelelahan dan ingin menyerah. Semakin cemas dan khawatir akhirnya
dokter melakukan pemeriksaan dalam ulang dan ternyata tidak ada kemajuan pembukaan,
lalu dokter melakukan CTG dan ternyata ada deselerasi detak jantung bayi dan detak jantung
bayi semakin melemah ketika ada kontraksi, gerakannyapun dirasakan berkurang oleh Ny A.
Karena kondisi tersebut, Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan SC dengan
alasan kondisi kesejahteraan janin yang menurun. Karena ketidaktahuan maka Ny A dengan
rela hati pasrah dengan semua keputusan dokter tersebut.
Nah dari cerita Klien Bidan Kita di atas tadi kita tahu bahwa karena ketidak tahuan atau
minimnya pengetahuan yang dipunyai ibu dan ayah, maka mereka dengan mudah menerima
semua intervensi tanpa mempertimbangkan efek amping dan resiko yang bisa saja menyertai.
Berikut ini beberapa praktik intervensi dalam persalinan yang dapat menyebabkan
Cascade intervensi meliputi:
1. menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan
2. melakukan pemecahan air ketuban sebelum dan selama proses persalinan
3. menggunakan oksitosin sintetis untuk mempercepat proses persalinan
4. memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit
5. menggunakan posisi berbaring untuk melahirkan.
6. Pembatasan gerak dan pembatasan pemilihan posisi selama proses persalinan
Dalam banyak kasus, praktek-praktek tersebut ini menimbulkan masalah karena mengganggu
fisiologi normal dari kehamilan, persalinan dan kelahiran – misalnya, dengan:
1. mengganggu produksi hormon yang ada di sepanjang persalinan dan kelahiran
2. menciptakan peluang untuk infeksi
3. memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi Anda, atau
4. mengganggu kemampuan Anda untuk mendorong bayi keluar.
Apa contoh dari cascade intervensi?
Analgesia epidural dapat memberikan pereda nyeri yang sangat efektif selama
persalinan. Namun ini juga meningkatkan risiko ibu untuk mengalami penurunan tekanan
darah secara mendadak, kesulitan bergerak, kesulitan buang air kecil, kesulitan mendorong
bayi keluar, demam, dan efek yang tidak diinginkan lainnya.
Berbagai intervensi – seperti pemantauan janin elektronik yang terus
menerus dan pemberian cairan infus – banyak digunakan untuk memantau, mencegah atau
mengobati efek ini pada ibu yang bersalin dengan epidural,. Dan intervensi lain-lain menjadi
lebih mungkin, termasuk penggunaan oksitosin sintetis untuk memperkuat
kontraksi, penggunaan kateter urin untuk mengosongkan kandung kemih, dan
penggunaan vacuum extractor atau forsep untuk membantu bayi keluar atau lahir. Dan
akhirnya semua Ini pada gilirannya mungkin memiliki efek samping yang mengarah pada
penggunaan intervensi lain.
Nah yuk tingatkan layanan bersalin dan pastikan bahwa intervensi rutin yang kita
lakukan benar benar mempunyai bukti terbaik untuk ibu dan bayi
Anda bisa mulai belajar dari berbagai penelitian yang ada di sumber pustaka kami.
Silahkan buka link nya satu persatu dan berdayakan diri Anda , demi buah hati.
 Albers, L. (1999) the duration of labour in healthy women. Journal of
Perinatology. 19(2): 114-19.
 Alfirevic, Z., Devane, D., Gyte, G.M.L. (2013), Continuous cardiotocography
(CTG) as a form of electronic fetal monitoring (EFM) for fetal assessment during
labour. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group. Published
Online: 31 MAY 2013 available
at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD006066.pub2/abstract[a
ccessed on 15 November 2013].
 Altman, D., Ragnar, I. and Ekstrom, A. (2007). Anal sphincter lacerations and
upright delivery postures: a risk analysis from a randomized controlled trial.
International Urogynecology Journal, 18: 141-6.
 Begley CM, Gyte GML, Murphy DJ, et al. (2011) Active versus expectant
management for women in the third stage of labour. Cochrane Database of
Systematic Reviews, Issue 11. Chichester: John Wiley and Sons
 Bick, D., MacArthur, C. and Winter. H. (2008) Postnatal Care: Evidence and
Guidelines for Management, 2nd edn. London: Churchill Livingstone.
 Blix, E., Reinar, L. and Klovning, A. and Oian, P. (2008) Prognostic value of the
admission test and its effectiveness compared with auscultation only: a systematic
review. BJOG, 112: 1595-604.
 Caldeyro-Barcia, R. (1979) Influence of maternal bearing down efforts during
second stage on fetal well-being. Birth and Family Journal, 6(1): 7-13.
 Carroli, G. and Mignini, L. (2009) Episiotomy for vaginal birth. (Cochrane
Review). In The Cochrane Library, Issue 1. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.
 Cesario, S. (2004) Re-evaluation of Freidman’s labour curve: a pilot study. Journal
of Obstetrics, Gynecology and Neonatal Nursing, 33:713-22.
 Dannecker, C., Hillemanns, P. Strauss, A. et al. (2004) Episiotomy and perineal
tears presumed to be imminent: randomised controlled trial. Acta Obstetrics et
Gynecologica Scandinavia, 83: 364-8.
 Devane, D. (1996) Sexuality and Midwifery. British Journal of Midwifery, 4(8):
413-20.
 DiPiazza, D., Richter, H., Chapman, V., Cliver, S., Neely, C., Chen, C. and Burgio,
K. (2006) Risk factors for anal sphincter tear in multiparas. Obstetrics and
Gynecology, 107(6): 1233-6.
 Downe S, Gyte GM, Dahlen HG, Singata M. (2013). Routine vaginal
examinations for assessing progress of labour to improve outcomes for women and
babies at term. Cochrane Database Syst Rev. 2013 Jul 15;7:CD010088. doi:
10.1002/14651858.CD010088.pub2.
 Fraser, W., Marcoux, S., Krauss, I. et al. (2000) Multi-centre, randomised
controlled trial of delayed pushing for nulliparous women in the second stage of
labour with continuous epidural analgesia. American Journal of Obstetrics and
Gynecology, 182: 1165-72.
 Gerdin E, Sverrisdottir G, et al. (2007). The role of maternal age and episiotomy in
the risk of anal sphincter tears during childbirth. Aust N Z J Obstet Gynaecol 47
(4): 286-90.
 Handa, V., Harris, T. and Ostergard, D. (1996) Protecting the pelvic floor: obstetric
management to prevent incontinence and pelvic organ collapse. Obstetric and
Gynecology, 88: 470-8.
 Hannah M.E., Hannah, W.I., Hewson, S.A., et al. (2000) Planned caesarean section
versus planned vaginal birth for breech presentation at term: a randomised
multicentre trial. Lancet 2000; 256: 1375-83.
 Hodnett ED, Downe S, Walsh D. (2012). Alternative versus conventional
institutional settings for birth. Cochrane Database of Systematic Reviews 2012,
Issue 8. Art. No.: CD000012. DOI: 10.1002/14651858.CD000012.pub4.
 Johnstone, F., Aboelmagd, M. and Harouny, A. (1987) Maternal position in the
second stage of labour and fetal acid base status. British Journal of Obstetrics and
Gynaecology, 94(8): 753-7.
 Lavender, T., Hart, A., Smyth, R. (2013). Effect of partogram use on outcomes for
women in spontaneous labour at term. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and
Childbirth Group. Published Online: 10 JUL 2013
at :http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD005461.pub4/abstract .
DOI:10.1002/14651858.CD005461.pub4
 Lawrence, A., Lewis, L., Hofmeyr, G.J., Styles, C. (2013). Maternal positions and
mobility during first stage labour. Editorial Group:Cochrane Pregnancy and
Childbirth Group. Available online
at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD003934.pub4/abstract[
Accessed on 1 April 2014]
 Lewin, D., Fearon, B., Hemmings, V., & Johnson, G. (2005). Women’s
experiences of vaginal examination in labour. Midwifery, 21, 267-277.
 Lumbiganon, P., Thinkhamrop, J., Thinkhamrop, B., & Tolosa, J. E. (2004).
Vaginal chlorhexidine during labour for preventing maternal and neonatal
infections (excluding Group B Streptococcal and HIV). Cochrane Database of
Systematic Reviews (4). The Cochrane Collaboration retrieved 17/04/09.
 NICE (2007) Intrapartum care: Care of healthy women and their babies during
childbirth. Available online
at http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/IPCNICEguidance.pdf [accessed on 6
September 2013]
 Sandall, J., Soltani, H., Gates, S. et al (2013). Midwife-led continuity models
versus other models of care for childbearing women. Cochrane Database of
Systematic Reviews, Issue 8. Available online
at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD004667.pub3/abstract[a
ccessed on 31 October 2013].
 Sartore, A., De Seta, F., Maso, G. et al. (2004) The effects of mediolateral
episiotomy on pelvic floor function after vaginal delivery. Obstetrics and
Gynecology, 103: 669-73.
 Schaffer, J., Bloom, S., Casey, B. et al. (2005) A randomised trial of the effect of
coached vs uncoached maternal pushing during the second stage of labor on
postpartum pelvic floor structure and function. American Journal of Obstetrics and
Gynecology, 192: 1692-6.
 Seaward PG, Hannah ME, Myhr TL, et al. International Multicentre Term Prelabor
Rupture of Membranes Study: evaluation of predictors of clinical chorioamnionitis
and postpartum fever in patients with prelabor rupture of membranes at term.
American Journal of Obstetrics and Gynecology. 1997;177(5):1024–9.
 Smyth, M.D., Markham, C., Dowswell, T. (2013). Amniotomy for shortening
spontaneous labour. Editorial Group: Cochrane Pregnancy and Childbirth Group.
Published Online: 18 JUN 2013, available
at http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD006167.pub4/abstract[a
ccessed on 15 November 2013]. DOI: 10.1002/14651858.CD006167.pub4.
 Walsh, Denis (2012) Evidence and Skills for Normal Labour and Birth – A Guide
for Midwives. Second Edition. New York: Routledge.
 Walsh, T. (2009) Exploring the effects of hospital admission on contraction
patterns and labour outcomes using women’s perception of events. Midwifery, 25:
242-52.
 Zhang, J., Troendle, J. and Yancey, M. (2002) Reassessing the labour curve.
American Journal of Obstetrics and Gynecology, 187: 824-8.
 http://www.bidankita.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=452:ayo-interview-dengan-dokter-dan-
bidan-anda&catid=40:monthly-guide&Itemid=34
 2. menjadi akrab dengan penelitian ilmiah yang tersedia tentang intervensi yang
paling mungkin untuk memicu terjadinya cascade dari intervensi, termasuk Induksi
Persalinan, Pemberian obat penghilang Rasa Nyeri, dan operasi caesar
 3. melakukan dialog terbuka dan saling menghargai dengan bidan dan dokter Anda
tentang alasan untuk setiap intervensi yang diusulkan
 4. mengajukan Birth Plan kepada bidan atau dokter Anda sejak pemeriksaan
kehamilan, tentang birth plan dapat Anda baca di :
 – http://www.bidankita.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-
perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56
 – http://www.bidankita.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-
childbirth&Itemid=56
 5. belajar tentang manfaat pada pendampingan dan dukungan yang terus menerus
selama proses persalinan, dan mempertimbangkan terlibat bidan khusus untuk
membantu Anda mencapai tujuan Anda
 6. mengkomunikasikan keinginan Anda dengan jelas, dan mendapatkan dukungan
dari pasangan, bidan, atau keluarga
 7. mengetahui bahwa Anda memiliki hak untuk menerima atau menolak semua
prosedur, obat, tes dan perawatan, dan pilihan Anda wajib dihormati.
 nah untuk itu sebelum menambil keputusan untuk menerima sebuah intervensi
gunaka BRAIN (http://www.bidankita.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=262:gunakan-brain-pada-saat-mengambil-
keputusan-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56)
karena sebenarnya PENGETAHUAN ADALAH KUNCI
jadi mari berdayakan diri.
Semoga bermanfaat
Salam hangat
Bidan Kita

Anda mungkin juga menyukai