Istilah modern sebagai satu konsep atau gaya dalam rancangan rumah tinggal tengah marak
digunakan di masyarakat kita, khususnya sejak sekitar tahun 1990-an. Sekalipun konsep dasar
modern ini telah muncul akibat revolsi industri dan kebangkitan paham modernisme dalam
sejarah arsitektur dan berkembang sejak tahun 1920-an setelah kelahiran gaya arsitektur
International Style yang mengusung tema functionalism (fungsinal), clarity (kejelasan) dan
simplicity (kesederhanaan). Satu gerakan penolakan terhadap peniruan dan pengulangan bentuk-
bentuk lama serta penggunaan ornamentasi masa klasik yang dipandang berlebihan, non
struktural dan sekadar tambahan yang sebenarnya tidak memberi makna apa-apa dalam
arsitektur. Di lain pihak menyuarakan kenyataan kemajuan teknologi dalam proses rancangan,
konstruksi dan struktur bangunan yang memberi kemudahan, akurasi dan efisiensi.
Tokoh arsitek modern yang lantang menyuarakan gerakan ini antara lain adalah Berlage di
Belanda, Peer Behrens di Jerman, Louis Sullivan, Frank Llyod Wright dan Ludwig Mies van de
Rohe di Amerika yang terkenal dengan pernyataannya bahwa keindahan dalam arsitektur adalah
karena kesederhanaannya Less is more, Le Corbusier dari Perancis yang terkenal dengan sistem
Le modular- nya, satu konsep rancangan dengan pendekatan perulangan unit-unit bangunan
untuk kemudahan penyusunan standar fungsional dan modulasi sistem struktur serta kecepatan
pembangunan yang memungkinkan sistem konstruksi dengan material bangunan prefabrikasi
dan Adolf Loos di Inggris yang menyimpan kebencian pada ornamentasi dan dipandangnya
hanya sebagai satu bentuk ketakutan terhadap kekosongan ruang (horror vacui). Pernyataannya
yang terkenal adalah ornament is crime.
Modern juga tampak pada sikap dan perilaku perancang dalam berargumentasi, mengenali dan
menuntun klien agar menyadari dan berseda mereduksi berbagai kebutuhan yang tidak penting.
Hanya fungsi esensial yang dipertahankan sehingga bangunan disebut modern karena hasil
sebuah proses untuk mendapatkan ruang yang betul-betul termanfaatkan. Modern tidak
ditampilkan sekadar tujuan akhir bentuk tetapi juga keberhasilan dalam memurnikan fungsi itu
sendiri.
Arsitektur modern adalah ekspresi masyarakat urban kontemporer yang kompetitif melalui
sebuah cara hidup jujur, praktis dan sederhana secara total.
Pada post saya sebelumnya, saya telah membahas secara umum mengenai puzzle Rubik’s Cube.
Kali ini akan lebih menarik lagi karena saya akan membahas bagaimana sebuah Rubik’s Mirror
yang dapat berubah-rubah bentuk.
Rubiks Mirror adalah sebuah tipe Rubik’s yang didesain pertama kali oleh Hidetoshi Takeji di
tahun 2006, dalam sebuah kompetisi desain puzzle. Rubik’s mirror ini sangat unik karena ia
memiliki bagian inti (core) yang agak bergeser dari titik tengah kubus. Hal ini terjadi karena
setiap bagian dari Rubik’s ini memiliki ukuran yang berbeda tetapi sisi-sisinya saling
berhubungan sehingga dapat membentuk menjadi bentuk kubus. Yang menarik ialah karena
ukuran bagian (edge dan corner) yang berbeda, maka ketika kita putar setiap bagian kubus ini
akan bertransformasi menjadi bentuk-bentuk yang berbeda-beda. Setiap bagian Rubik’s ini akan
berubah layaknya balok-balok kecil yang bergerak mengelilingi satu titik pusat.
Gambar diatas menjelaskan bagaimana Rubik’s Mirror lambat laun bertransformasi ketika saya
memutar satu persatu sisi-sisinya.
Dan ini adalah contoh transformasi yang terbentuk setelah saya memutar segala sisi ke berbagai
arah.
Apabila kita kaitkan dengan arsitektur, sudah ada gedung tinggi yang menerapkan sistem
transformasi ini yaitu Dynamic Tower yang didesain oleh David Fisher. Gedung tersebut setiap
lantainya dapat berotasi sehingga secara keseluruhan gedung akan bertranformasi menjadi
bentuk yang berbeda-beda. Walaupun tidak se-ekstrim desain Rubik’s Mirror ini, dari data yang
saya dapat, gedung tersebut saja belum dapat dibangun. Mungkin karena tingkat kesulitan yang
tinggi dan teknologi yang belum memumpuni.
Mungkin di masa depan Arsitektur bukan hanya suatu bentuk geometri yang statis, tetapi
ialah Arsitektur yang dinamis. Dapat terus berubah bentuk sehingga memberikan
we2333333333333333333wwwwwwwqaq23pengalaman ruang maupun visual yang
berbeda-beda bagi manusia
Modern :
2. berupa khayalan
4. Zeitgeit
Late Modern :
2. pragmatis
3. Longgar
4. Late Kapitalis
6. Elitis Profesional
7. Bersifat menyeluruh
Post Modern :
3. bentuk semiotic
STYLISTIC :
Modern :
1. Bersifat lurus kearah depan
2. Sederhana
4. Bentuk Abstrak
5. mempertahankan kemurnian
8. Anti ornamen
9. Anti penggambaran
Late Modern :
6. Artikulasi Ekstrim
7. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur
9. menampilkan logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur, pergerakan yang dibekukan
10. Anti methapor
Post-Modern :
1. Ekspresi campuran
2. Kerumitan
6. Articulasi semiotic
7. Bermacam-macam estetika yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan, pengungkapan isi dan kelayakan
semantic terhadap fungsi
9. Pro penggambaran
13. Simbolik
DESIGN IDEAS :
Modern :
1. Kota ditaman
2. Pemisahan fungsi
6. Transparan
Late Modern :
1. Monumen ditaman
Post Modern :
2. pencampuran fungsi
6. ke-dwiarti-an
7. cenderung asimetris/simetris
8. Penampilan / Bentrokan
1. Pelapisan ruang.
Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran modem,
tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern.
Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih
ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga menghasilkan aljran
ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk mendefinisikan ruang lebih besar dan
sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanakaragaman dan kejutan.
Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius, kompleks
dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah karakteristik dan ruang
Post Modem.
Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran Late-Modern
sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Sigfried Giedion
2. Frank OGehry
3. Theo Van Doesburg
4. Robert Venturi
5. Robert Stem
6. Thomas Gordon Smith
7. Richard Meier
8. Ron Davis
9. Eugene Kupper
10. Michael Graves
11. GunnarAsplund
12. Charles Moore
13. William Turn Bull
14. Fredericd Fisher
1. Pelapisan ruang
2. Penggunaan ruang-ruang yang miring
3. Mempunyai kesan misterius
4. Terdapat “penghilangan” baik formal maupun non formal
5. Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan menimbulkan kesan monumental