Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lukmanul Hakim

Tokoh dan Teori : Hugo Munsterberg dengan teori Psychology and Industrial
Efficiency (Psikologi dan Efisiensi Industri)

1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Di dalam sejarah Manajemen, Hugo Munsterberg adalah Bapak Psikologi
Industri yang Menepati Aliran Ke 2 di dalam sejarah Manajemen yaitu Aliran
Prilaku Yang di mana teori Hugo Munsterberg menerapkan ilmu psikologi
dalam peningkatan produktivitas industri. Dalam karya utamanya, Psychology
and Indusrtial Efficiency (Psikologi dan Efisiensi Industri). Di dalam teori
Psikologi Industri ini kita dapat mengetahui karakteristik atau Mental
Seseorang dalam sebuah produktivitas industri.

B. Keunggulan
Dalam karya utamanya, Psychology and Industrial Efficiency (Psikologi dan
Efisiensi Industri) ia menyarankan bahwa produktivitas dapat ditingkatkan
dengan tiga jalan

 Rdengan menemukan orang yang terbaik.

 dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik.

 dengan menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut


Munsterberg pengaruh yang mungkin (possible effect), untuk mendorong
karyawan.

Dalam tiap bidang, Munsterberg menyarankan penggunaan teknik-teknik yang


diambil dari psikologi eksperimen. Sebagai contoh, pengujian psikologi dapat
digunakan untuk membantu dalam memilih karyawan yang memenuhi syarat.
Penelitian cara belajar dapat membantu dalam memperbaiki cara latihan. Dan
penelitian tentang tingkah laku manusia dapat merumuskan teknik-teknik
bimbingan kejuruan modern untuk menentukan ketrampilan yang dibutuhkan
untuk suatu pekerjaan dan untuk mengukur ketrampilan calon pekerja
merupakan hasil penelitian Munsterberg.

2. Teori Manajemen
a. Sejarah
Münsterberg adalah pengagum Frederick Winslow Taylor. Münsterberg
menulis ditahun 1913 dalam Psikologi dan Efisiensi Industri. Tujuannya adalah
untuk membuat sketsa garis besar ilmu baru yang menengahkan antara
psikologi laboratorium modern dan masalah ekonomi: percobaan psikologis
sistematis untuk ditempatkan pada pelayanan perdagangan dan industri. Karya-
karya Vocation and Learning (1912) dan Psikologi dan Efisiensi Industri (1913)
biasanya dianggap sebagai awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai
psikologi industri. Buku-bukunya berurusan dengan banyak topik termaksud
mempekerjakan pekerja yang memiliki kepribadian dan kemampuan mental
paling cocok untuk jenis tertentu sebagai cara terbaik untuk meningkatkan
motivasi, kinerja, dan retensi, metode meningkatkan efisiensi kerja, dan teknik
pemasaran dan periklanan. Naskahnya mengenai Psikologi dan Pemasarannya
(1909) mengemukakan bahwa psikologi dapat digunakan dalam berbagai
aplikasi industri yang berbeda termasuk manajemen, keputusan kejuruan, iklan,
prestasi kerja dan motivasi karyawan. Münsterberg berfokus dengan tiga sudut
pandang yaitu : (1) Bagaimana menemukan orang-orang terbaik ; (2)
Bagaimana menghasilkan karya terbaik ; (3) Bagaimana mendapatkan efek
terbaik. Pertanyaan yang sangat penting bagi Münsterberg adalah bagaimana
menemukan orang-orang terbaik.

b. Definisi

Psikologi industri dan organisasi merupakan salah satu cabang dari ilmu
psikologi. Psikologi industri dan organisasi membahas psikologi dalam
lingkup organisasi atau aturan kerja. Banyak istilah yang digunakan untuk
menyebut psikologi industri dan organisasi. Inggris menyebut psikologi
industri dan organisasi sebagai Occupational Psychology. Work and
Organisational Psychology merupakan istilah yang digunakan di Eropa dan di
Amerika cabang psikologi ini disebut sebagai Industrial and Organizational
Psychology. Munsterberg, menyebutkan psikologi industri dan organisasi
sebagai keilmuan yang mempelajari perilaku dari manusia didalam dunia
kerja.

c. Pendekatan
Terdapat dua pendekatan dalam mencapai tujuan psikologi industri
dan organisasi. Pendekatan tersebut adalah industri dan organisasi.
Pendekatan industri berfokus pada penentuan kompetensi yang
dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan
organisasi kepegawaian. Industri juga dimaksudkan pada
kompetensi yang dimiliki karyawan dan bagaimana kompetensi
karyawan dapat ditingkatkan melalui training. Pendekatan organisasi
menciptakan struktur organisasi dan budaya yang memotivasi
karyawan untuk melakukan pekerjaan. Organisasi juga memberi
informasi yang diperlukan karyawan untuk untuk melakukan
pekerjaan mereka. Organisasi juga memberikan situasi kerja yang
aman.

d. Tujuan
Psikolog organisasi industri melihat pertanyaan tentang isu-isu seperti
mempekerjakan prosedur calon karyawan, mendefinisikan dan mengukur
kinerja pekerjaan yang sukses, mempersiapkan orang-orang untuk menjadi
lebih sukses dalam pekerjaan mereka, mempromosikan keselamatan kerja,
meningkatkan kepuasan kerja, dan struktur organisasi yang bertujuan
untuk memungkinkan pencapaian optimal. Psikolog I / O berkontribusi
terhadap kesuksesan organisasi dengan meningkatkan kinerja, kepuasan,
keamanan, dan kesehatan atau kesejahteraan karyawannya. Seorang
psikolog I / O melakukan penelitian tentang perilaku dan sikap karyawan,
dan bagaimana hal ini dapat ditingkatkan melalui praktik perekrutan,
pelatihan, umpan balik, dan sistem manajemen. Psikolog I / O juga
membantu organisasi transisi yang efektif antara periode perubahan dan
perkembangan. Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi
Industri Organisasi harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai
ukuran tertinggi, bukan kesejahteraaan individu di dalam organisasi atau
kemajuan oraganisasi semata-mata.

e. Sasaran
Organisasi

Psikologi industri dan organisasi adalah pengaplikasian psikologi


ditempat kerja maka tidak akan terlepas dari organisasi. Psikologi
Industri dan organisasi membahas mengenai organisasi mulai dari
desain organisasi, teori organisasi, budaya organisasi, perubahan
dan pengembangan organisasi serta perilaku organisasi.

2. Kelompok

Organisasi dapat berjalan dengan efektif jika ada interaksi antar


kelompok kerja. Kelompok dalam bahasan psikologi industri dan
organisasi meliputi proses kelompok, dinamika kelompok dan
komunikasi didalam kelompok.

3. Individu

Individu dalam kajian psikologi industri dan organisasi berkaitan


dengan rekrutmen dan seleksi, pengembangan individu,
perencanaan karir serta berbagai proses belajar individu dalam
organisasi.
f. Ruang Lingkup

Psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu

Psikologi industri dan organisasi mulai berkembang dan berdiri


sendiri sebagai keilmuan setelah perang dunia II. Pengembangan
keilmuan psikologi industri dan organisasi diaplikasikan dalam
industri dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi
menggunakan berbagai pendekatan dan prinsip keilmuan psikologi
untuk mengatasi berbagai masalah ditempat kerja.

b. Psikologi industri dan organisasi mempelajari perilaku


manusia

Psikologi industri dan organisasi mempelajari tingkah laku manusia


dalam setting kerja, baik perilaku yang dapat diamati maupun
perilaku yang tidak dapat diamati. Perilaku yang dapat diamati
contohnya adalah menulis, berbicara, cara jalan, cara duduk dan
sebagainya, sementara yang tidak dapat diamati secara fisik
adalah pemikiran, motivasi, kepuasan dan sebagainya.

c. Perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen dan


tenaga kerja

Psikologi industri dan organisasi mempelajari manusia dalam dunia


kerja dengan dua peran yaitu sebagai konsumen dan sebagai
tenaga kerja. Psikologi indutri dan organisasi mempelajari manusia
dalam dunia kerja dan interaksinya dengan pekerjaan, organisasi,
lingkungan fisik serta lingkungan psiko-sosial di tempat kerja.
Sebagai konsumen individu menjadi pembeli dan pengguna produk
dan jasa organisasi.
d. Perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan
kelompok

Organisasi memiliki unit kerja yang terdiri dari sub bagian yang
lebih kecil. Bagian tersebut akan semakin kecil hingga pada peran
masing-masing individu. Psikologi industri dan organisasi
mempelajari bagaimana hubungan dan dampak kelompok terhadap
perilaku individu dan sebaliknya bagaimana individu mempengaruhi
kelompok. Psikologi industri dan organisasi juga membahas
mengenai pola, struktur serta jenis organisasi yang dapat
mempengaruhi tenaga kerja.

g. Fungsi

1.Perekrutan Karyawan Lebih Efektif dan Efisien.

Pada saat rekrutmen membuat seorang pemimpin lebih selektif dan


harus memilih yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing
karyawan. Dengan psikologi dapat membantu seorang pemimpin
dalam memilih dan memetakan sumber daya manusia. Sehingga
dapat meminimalisir ketidaksesuaian penempatan bidang pada
seorang karyawan bahkan ketidaksesuaian dalam memilih
karyawan. Dengan begitu perusahaan akan memiliki sumber daya
manusia yang bagus.

2. Membantu dalam Pembuatan Strategi Pemasaran.


Perusahaan harus mampu melihat dan memahami perilaku
lingkungan sekitar termasuk perilaku konsumen yang tentunya
dapat menjadi acuan dalam membuat strategi pemasaran.
Sehingga hal tersebut tentunya diperlukan pemahaman psikologi
agar dapat membuat strategi pemasaran yang tepat.

3. Menciptakan Produk atau Jasa yang Bagus.

Perusahaan yang memiliki beberapa sumber daya manusia yang


bagus tentunya akan menciptakan ide-ide berbisnis yang bagus
pula. Hal tersebut juga secara langsung akan berdampak pada
bagusnya kualitas produk atau jasa yang ditawarkan pada sebuah
perusahaan. Sehingga dengan begitu, psikologi dapat membantu
mendapatkan sumber daya manusia yang bagus untuk
menciptakan produk atau jasa yang bagus pula.

4. Menciptakan Suasana Positif.

Suasana yang positif seperti suasana tenang dan nyaman dalam


suatu perusahaan akan didapatkan salah satunya dengan cara
memiliki sumber daya manusia yang bagus. Artinya psikologi dalam
dunia bisnis tidak hanya memiliki pengaruh pada kelangsungan
bisnis seperti strategi pemasaran dan produk atau jasa yang
ditawarkan dalam perusahaan.

Akan tetapi psikologi juga dapat menciptakan suasana positif


sehingga dengan suasana seperti itu dapat ditumbuhkan dari
sumber daya manusia yang mampu menghidupkan suasana
dengan baik, sehingga sumber daya manusia ataupun kegiata
didalam perusahaan dapat berjalan secara lebih optimal.
5. Mediator dalam Hal-Hal yang Berorientasi pada
Produktivitas.

Misalnya, melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan


manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja,
meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan
sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas
karyawan.

3. ANALISIS

a. Bagaimana dengan lingkungan Kerja

Di dalam teori Psikologi Industri ini membahas tentang ruang


lingkup organisasi atau aturan kerja. Dan di dalam teori ini juga
mebahas secara detail bagai mana Mendapatkan orang-orang
yang memiliki kualitas mental yang cocok dengan pekerjaan
setiap orang,Mebahas bagaimana suatu perusahaan dapat
mempengaruhi para pekerja sehingga dapat memperoleh hasil
sebaik mungkin

b. Bagaimana dengan budaya organisasi

Di dalam teori Psikologi industri dan organisasi adalah


pengaplikasian psikologi ditempat kerja maka tidak akan
terlepas dari organisasi. Psikologi Industri dan organisasi
membahas mengenai organisasi mulai dari desain organisasi,
teori organisasi, budaya organisasi, perubahan dan
pengembangan organisasi serta perilaku organisasi. Dan dalam
hal yang sama juga di budaya organisasi tidak terlepas dari ilmu
Psikologi.

Anda mungkin juga menyukai