Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH KEBERSIHAN LINGKUNGAN

SEKOLAH DENGAN KESADARAN PIKET KELAS

Kelas : 10 IPS 2

Disusun Oleh:

 Amanda Nur Amalia P.


 Indriani Rahayu Wulaningtyas
 Muhammad Fariz F.
 Musthafa Waliyuddin Z.

SMA NEGERI 5 KOTA BEKASI

Jln. Gamprit, Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kekuatan
yang diberikan kepada saya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiahini dengan judul
“Kebersihan Lingkungan Sekolah”. Karya ilmiah ini merupakan salah satu tugas dalam bidang
study Sosiologi
Pada kesempatan ini Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
melalui bimbingan, dukungan, motivasi, dan doa dalam menyelesaikan karya ilmiah ini terutama
kepada : ibu SRI . selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan saran-saran dan
bimbingan kepada Kami sejak awal penulisan sampai dengan selesainya karya ilmiah ini. ucapan
terima kasih juga saya sampaikan kepada narasumber yang telah memberikan penjelasan dan
komentar.
Penulis juga menyadari akan adanya keterbatasan didalam laporan ini. Namun penulis berharap
kiranya dapat diambil manfaatnya karena segala sesuatu yang tertulis didalam laporan ini
merupakan pengalaman lapangan.
Demi untuk memperbaiki penulisan ini penulis berharap dan lapang dada untuk menerima saran
dan kritikan yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

BEKASI, 2 April 2018


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Uraian Singkat

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penulisan

E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kebersihan

B. Upaya Menciptakan Kelas


Yang Bersih

BAB III METODE PENELITIAN


A. Latar Penelitian

B. Populasi dan Sampel

C. Jenis Tulisan

D. Prosedur Pengumpulan
data

E. Teknis Analisis Data


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
BAB I PENDAHULUAN

-Latar Belakang
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kita sering mendengar slogan itu selama ini. Kita harus
menjaga kebersihan dimana pun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan, bahkan
konsentrasi belajar di lingkungan kelas.

Setiap Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, ruang kelas X IPS 2 SMAN 5 Bekasi kurang
bersih sehingga memengaruhi semangat dan konsentrasi belajar siswa. Kursi dan meja belajar
siswa sangat kotor ditambah dengan banyaknya coretan yang ada di meja sehingga sangat tidak
nyaman digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar. Sampah juga banyak berserakan di lantai
dan di laci-laci meja.

Setelah diteliti, ternyata di kelas X IPS 2 SMAN 5 Bekasi jadwal piket tidak berjalan. Selain itu,
banyak siswa IX yang tidak sadar akan pentingnya kebersihan kelas sehingga memperburuk
kebersihan ruang kelas X IPS 2 SMAN 5 Bekasi.

Kebersihan ruang kelas sangat berpengaruh terhadap konsentrasi, semangat, dan kenyamanan
siswa dalam belajar. Jika ruang kelas kurang bersih, maka kenyamanan dan semangat belajar
siswa dapat terganggu. Sehingga, dapat berdampak buruk terhadap konsentrasi dan nilai siswa
kelas X IPS 2 SMAN 5 Bekasi.

Oleh karena itulah penulis ingin melakukan penelitian tentang masalah kebersihan ruang kelas X
IPS 2 SMAN 5 Bekasi.
B. Uraian Singkat

"Buanglah sampah pada tempatnya".

Slogan itu mungkin masih terngiang dipikiran kita sebagai seorang pelajar. Tetapi dimanapun

slogan itu berada, terkadang dibeberapa sekolah masih saja ada sampah yang menemaninya

disepanjang lorong maupun didalam kelas. Lalu, apakah kebersihan kelas itu penting? Mengapa

kita harus menjaga kebersihan disekolah?

Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan disekolah, baik

mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah satu peraturan yang

harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita dapat menilai kedisiplinan

seseorang melalui kebersihan kelas. Bila kelas bersih, itu berarti kedisiplinan petugas piket baik,

sedangkan bila sebaliknya berarti kurang baik.

Menjaga kebersihan kelas itu sangatlah penting. Selain melatih kedisiplinan, menjaga kebersihan

kelas harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit di sekolah seperti Demam Berdarah.

C. Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu:

1. Bagaimana kondisi kebersihan kelas SMA Negeri 5 Bekasi?


2. Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas?
3. Bagaimana pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui kondisi kebersihan kelas SMA negeri 5 Bekasi.


2. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas.
3. Unuk mengetahui pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh kondisi kebersihan kelas

di sekolah terhadap konsentrasi belajar siswa dan membuka wawasan pembaca tentang

keadaan kelas yang baik, yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kebersihan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di

zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi

disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan

kimia berbahaya.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienes yang baik. Manusia perlu menjaga

kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan

kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan

meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai

pakaian yang bersih.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana

umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga,

menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan

abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan

lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di

depan rumah dari sampah.


B. Upaya Menciptakan Kelas yang Bersih.

Tentu kita tidak mau Kelas kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah.

Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari

lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar

yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah

sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya

yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:

a. Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.

b. Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00 setiap

membuang sampah tidak pada tempatnya.

c. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan

sekolah.

d. Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.

e. Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.

f. Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan sekitar dan

memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dikelas adalah :

a. Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta barang lain, bukan sampah.

b. Menyediakan dan menggunakan alat kebersihan seperti sapu dan pengki.

c. Mengoptimalkan kinerja petugas piket.

d. Mengadakan Jumsih (Jum'at Bersih) atau Tuber (Sabtu Bersih).

e. Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.

f. Melarang siswa membawa serta memakan makanan/minuman didalam kelas.


g. Meniadakan Koperasi dan mengadakan Kantin disekolah yang tidak menjual makanan kemasan.

h. Mewajibkan siswa membawa makanan sendiri dari rumah.

i. Memberi denda pada siswa yang membuang sampah sembarangan.

j. Menyediakan tempat pembuangan sampah diluar kelas. Akan lebih baik jika tempat sampah

dikelompokkan berdasarkan jenis sampah.

k. Langsung mengunci kelas usai KBM


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian

Latar penelitian ini adalah kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Jumlah siswa di kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi, pada bulan April berjumlah 32 siswa.

Yang terdiri dari:

b. Kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi : 32 orang siswa

1) Perempuan : 22 orang siswa

2) Laki-Laki : 10 orang siswa

Berdasarkan pertimbangan penelitian, maka ditentukan sampel sebanyak 15 Siswa/ siswi,

yang terdiri dari:

a. Kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi sebanyak 15 orang siswa

C. Jenis Tulisan

Adapun jenis tulisan ini yaitu Freid researe. Freid researe adalah data penelitian yang

bersumber dari penelitian lapangan (data primer).

D. Prosedur Pengumpulan data

Adapun pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini,

yaitu dengan menggunakan beberapa media seperti:

1. Media Elektronik (internet).


2. Studi kasus (Metode pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara menarik sampel

dalam unit sampel tertentu yang berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam.

3. Wawancara terhadap sampel.

E. Teknis Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian adalah teknik penelitian statistik sederhana yang digunakan

dalam menganalisis data teknik distribusi. Teknik disribusi adalah teknik analisis data statistik

sederhana yang sering dipakai untuk mengetahui sebaran data dalam suatu kelas-kelas tertentu
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diketahui :

a. Tanggapan siswa di kelas kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi.

Bisakah anda berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu kotor.

RUANGAN KELAS KOTOR


NO NAMA SISWA TIDAK
BISA SEDANG
BISA
1 A 
2 B 
3 C 
4 D 
5 E 
6 F 
7 G 
8 H 
9 I 
10 J 
11 K 
12 L 
13 M 
14 N 
15 O 
B. Pembahasan

a. Kondisi kebersihan kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi

Menurut hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kondisi kebersihan di

kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Bekasi, masih kurang bersih, karena kebersihannya itu hanya

ditemukan pada pagi hari saja dan setelah memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali

dan masih banyak ditemukan coretan-coretan yang menempel di meja dan bangku, ini diakibatkan

karena kurangnya kesadaran siswa mengenai akan pentingnya kebersihan.

b. Peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas

Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas

dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa

memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang

telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta,

siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana

pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa

adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga

diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena

apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka

biasanya kelas itu akan menjadi kotor.

Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan kelas adalah,

kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap

dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
c. Pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa

Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi

belajar siswa di kelas X IPS 2, kebanyakan siswa tidak dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan

kelas yang ditempatinya itu kotor. kalau kita dapat persentasi tanggapan siswa itu sekitar 26 %

yang tidak dapat berkonsentrasi dan sekitar 76 % yang masih bisa berkonsentrasi.

Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata

rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai, selain itu

konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi

sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi

yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya

konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga

menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih

agar siswa bisa meningkatkan konsentrasi belajarnya.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa kelas yang kotor

sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Dan sebaliknya jika kelas itu bersih maka

konsentrasi belajar siswa akan menjadi nyaman dan fokus.

B. Saran

Semoga karya ilmiah ini dapat memotivasi siswa untuk berbuat yang lebih baik, demi masa

depan yang lebih cerah.


Pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian penulis, dapat diketahui bahwa banyak siswa kelas X IPS 2 tidak
dapat berkonsentrasi belajar jika ruang kelas kotor, hanya sebagian kecil siswa yang masih bisa
berkonsentrasi belajar. Kebersihan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa.

Jika kelas bersih, indah, dan tertata rapi maka kenyamanan dalam proses belajar mengajar akan
tercapai. Selain itu, konsentrasi juga dapat meningkat, dengan begitu sistem kerja otak akan
meningkat.

D. Dampak Setelah Kelas Bersih

Setelah siswa kelas X IPS 2 menerapkan beberapa tips yang penulis berikan sebagai upaya
untuk menciptakan kelas yang bersih, ada beberapa dampak yang dirasakan oleh siswa kelas X
IPS 2. Dampak tersebut antara lain adalah :

1. Kelas X IPS 2 selalu bersih dan tertata rapi.


2. Konsentrasi belajar meningkat sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan secara
maksimal.
3. Tidak ada lagi bau sampah yang menyengat di dalam ruang kelas X IPS 2.
4. Kelas X IPS 2 memenangkan lomba kebersihan antar kelas.
5. Siswa kelas X IPS 2 jarang terserang penyakit.
6. Tumbuhnya kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan pada siswa kelas X IPS
2.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Uraian Singkat

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penulisan

E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kebersihan

B. Upaya Menciptakan Kelas


Yang Bersih

BAB III METODE PENELITIAN


A. Latar Penelitian

B. Populasi dan Sampel

C. Jenis Tulisan

D. Prosedur Pengumpulan
data

E. Teknis Analisis Data


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai