Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PAI

RIWAYAT NABI MUHAMMAD SAW

Diajukan untuk memenuhi nilai mata pelajaran


Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
Rama Pahirva

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 SINGAPARNA
Akreditasi: “A” (Amat Baik) SK Nomor: 02.00/112/BAP-SM/SK/X/2015
Jln. Pahlawan KH.Z Musthafa, Singaparna, Kab. Tasikmalaya 46416
Telp. (0265) 545203 Fax. (0265) 541499
Website: http://www.sman1spa.sch.id Email: smanspang@yahoo.co.id
DAFTAR ISI

Hal.,,,

Daftar Isi.......................................................................................................... .
BAB IPENDAHULUAN. ...............................................................................
Latar belakang ................................................................................................. .

BAB IIPEMBAHASAN ................................................................................ .


A. Pernikahan. ..................................................................................................
B. Kelahiran Nabi Muhammad saw. ................................................................
C. Kematian Ibu dan Kakek ............................................................................ .
D. Pengalaman Penting. ...................................................................................
E. Muhammad Menjadi Rasul. ........................................................................
F. Dakwah Rasulullah saw. ..............................................................................
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi. ......................................................
2. Dakwah secara terang-terangan. ..............................................................
G. Wafatnya Rasulullah. ..................................................................................
H. Perubahan yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad saw Terhadap Bangsa Arab.

BAB IIIPENUTUP. ........................................................................................


Kesimpulan. .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA. ....................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Makalah ini dibuat dan kami susunatasdasarpenghormatandanrefleksi rasa
cintadanpengharapanatasbagindaNabibesar Muhammad saw, Rasulullah SAW
adalah manusia yang paling luar biasa dan sempurna dalam akhlak, kepribadian,
sifat dan zatnya.Di antara sifat beliau adalah begitu perhatian pada umatnya,
begitu lembut dan kasih sayang pada mereka. Sebagaimana Allah mensifati beliau
dalam firman-Nya,

Kedua, kiranya dengan makalah ini kami yang menyusundansiapapun


yang membaca makalah ini mendapatkan faedah yang akan
diperoleh.Walaupunsesungguhnya, Nabi Muhammad SAW tidak butuh pada
kecintaan kita padanya. Dengan adanya kecintaan ini, tidak akan menambah
kedudukannya yang mulia dan tidak adanya kecintaan ini pula, tidak akan
mengurangi kemulian beliau. Karena beliau adalah orang yang paling dicintai di
sisi Allah SWT.Barangsiapa yang mengikuti beliau, maka Allah akan mencintai
dan mengampuni dosa-dosanya. Sebagaimana Allah berfirman :

Nabi Muhammad juga dikenal sebagai Mohammad, Mohammed, dan


kadang-kadang oleh orientalis Mahomet, Mahomed adalah pembawa ajaran Islam,
dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut
biografi tradisional Muslimnya (dalam bahasa Arab disebut sirah), ia lahir sekitar
tahun 570, diperkirakan 20 April 570 di Mekkah (atau "Makkah") dan wafat pada
8 Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijaz (Arab Saudi
saat ini). Muhammad diriwayatkan memiliki 11 istri.Muhammad" dalam bahasa
Arab berarti "dia yang terpuji". kita mempercayai bahwa ajaran Islam yang
dibawa oleh Muhammad S.A.W adalah penyempurnaan dari agama-agama yang
dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya.Mereka memanggilnya dengan gelar
Rasulullah dan menambahkan kalimat sallallaahu alayhi wasallam, yang berarti
"semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering
disingkat "S.A.W") setelah namanya. Selain itu Al-Qur'an dalam Surah As-Saff
(QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama "Ahmad" yang dalam bahasa Arab
juga berarti "terpuji".

Michael H. Hart, dalam bukunya The 100seorang Yahudi, yang lahir pada
tanggal 28 April 1932 di New York City. Dia seorang astrofisikawan Amerika
yang menulis beberapa buku sejarah., menetapkan Muhammad sebagai tokoh
paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah
satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal
agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan
terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan
Romawi di medan pertempuran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pernikahan

Dr. Thaha Husain dalam bukunya yang berjudul Ah Hamsy As-Sirah,


memandang pernikahan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah binti
Wahb merupakan peristiwa bernilai sejarah. Pertama, karena kepatuhan Abdullah
kepada ayahnya yang sedemikian tinggi sehingga ia rela menyerahkan diri
sepenuhnya ketia di bawa oleh ayahnay hendak disembelih – seagai penunaian
nazar – oleh ayahnya sendiri di sebuah tempat terletak antara berhala Isaf dan
berhala Nailah.

Beruntunglah ia karena di selematkan oleh orang-orang Quraisy, sehingga


Abdul Mutahlib dapat menerima nasehat dari seorang hakim (ahli nujum) untuk
menebus pelaksanaan nazarnya dengan menyembelih ekor unta. Seperti peristiwa
yang terjadi antara Nabi Islam dan Ayahnya Nabi Ibrahim a.s. kedua, keselamatan
Adullah bin A bdul Muthalib sama sekali bukan suatu peristiwa yang terjadi
secara kebetulan, melainkan karena sebab kehadiran seorang Nabi dan Rasul
Utusan Allah kepada seluruh bagi umat manusia.

Setelah Abdullah genap berusia 23 tahun, oleh ayahnya ia dinikahkan


dengan seorang putrid Banu Zuhrah, yang bernama Aminah binti Wahb. Setelah
menikah, Abdullah hanya 3 hari tinggal di rumah mertuanya. Pada berikutnya ia
tinggal di pemukiman Abdul Muthali. Tiga bbulam kemudian Abdullah bersama
rombongan kepalanya pergi berniaga ke Syam. Meninggalkan ayah dan istrinya di
Mekkah. Menurut riwayat ketika itu Aminah sedang mengandung.

Dalam perjalanan kembali ke Mekkah Abdullah tinggal sementara di


Yasrib, dan dalam masa persinggahan itu ia jatuh sakit. Sementara itu sebagian
rombongan kafilah kembali ke Mekkah lebih dahulu, di Yasrib Abdullah di rawat
oleh salah satu keluarga dari Bani An-Najar. Abdullah wafat setelah sakit kurang
lebih selama 2 (dua) bulan.

B. Kelahiran Nabi Muhammad saw

Ketika umat Islam kehilangan dan kecopotan ideologi hidupnya.


Dilahirkan seseorang yang akan membawa perubahan dan pengaruh besar
terhadap dunia. Bapaknya yang bernama Abdullah meninggal kurang lebih 7
bulan sebelum ia dilahirkan atau sekitar 2 bulan di dalam kandungan ibunya Siti
Aminah.Menurut sumber berita yang berasal dari Ali bin Harb Al-Mushiliy,
Makhsum bin Hani al-Makhzumiy, menuturkan: pada malam kelahiran Nabi
Istana Kisra (Maharaja Persia) terguncang-guncang laksana digoyang oleh gempa
sehingga 14 pilar penyangga berjatuhan. Api sesembahan Majusi yang selama 10
abad tidak pernah padam, pada malam itu tiba-tiba padam. Air telaga “sawa” yang
terkenal di Persia mendadak surut tanpa sebab.Pada malam tersebut juga, Kisra
dalam mimpinya melihat kejadian luar biasa aneh dalam mimpinya ia melihat
seekor unta liar menggiring seekor kuda jantan menyebrangi sungai Dajlah
(Tigris), kemudian cepat berkembang biak di negerinya.

Nabi dilahirkan di rumah Abu Thalib, pada senin 12 Rabiul Awal tahun
Gajah atau 20 April 571 M. kelahirannya membuat Abdul Muthalib sangat
gembira, beliau kemudian di bawa oleh kakeknya ke kaki Ka’bah, dan di tempat
suti itulah beliau diberi nama Muhammad,nama yang belum pernah ada
sebelumnya.Adapun tahun kelahiran beliau dinamakan tahun Gajah, karena pada
tahun itu kota Mekkah di serang oleh pasukan Nasrani yang dipimpin Abrahah
dengan bertunggangan Gajah.

Menurut kebudayaan Arab jika seseorang lahir dari keluarga terpandang


maka anak tersebut akan di susukan kepada orang lain. Ini bertujuan agar bayi
tersebut dapat menghirup udara segar, terhindar dari penyakit kota, dan agar ia
dapat berbicara dengan bahasa yang murni serta fasih. Maka kemudian, Nabi
Muhammad saw di serahkan ibunya kepada seorang perempuan yang baik,
Halimah Sa’diyah dari Bani Sa’ad kabilah Hawazin, yang bermukim tidak jauh
dari Mekkah. Disitulah Nabi di asuh dan dibesarkan selama 4 tahun.

C. Kematian Ibu dan Kakek

Selama 4 tahun lamanya nabi dirawat oleh Halimah Sa’diyah, kemudian


Nabi dikembalikan kepada Siti Aminah ibunya. Ketika kira-kira berusia 6 tahun,
beliau di bawa oleh ibunya ke Madinah bersama dengan Ummu Aisaman, budak
peninggalan ayahnya Abdullah. Tujuan perjalanan ini adalah untuk berziarah ke
makam ayahnya dan memperkenalkan kepada keluarga neneknya Bani Najjar.

Mereka di Madinah kurang lebih 1 bulan. Dalam perjalanan kembali Ke


Mekkah, Aminah jatuh sakit dan meninggal yang kemudian di makamkan di suatu
tempat yang bernama Alaa. Betapa sedih dan bingungnya Nabi dengan kematian
ibunya tersebut. Jadilah ia seorang yatim piatu, yang tidak mempunyai ayah dan
ibu. Maka nabi pun melanjutkan perjalanan kembali ke Mekkah bersama Ummu
Aiman.
Kemudian Muhammad saw di asuh oleh kakeknya Abdullah Muthalib.
Abdul Muthalib sangat menyayangi Nabi, hal ini dibuktikan seperti yang
dikatakan Is’haq: “Maka adalah rasulullah itu hidup di dalam asuhan neneknya
Abdul Muthalib ibn Hisyam. Neneknya itu ada mempunyai suatu hamparan
tempat duduk di bawah lindungan Ka’bah itu. Anak-anaknya semunya duduk di
sekeliling hamparan itu. Kalau dia belum datang, tidak ada seorang pun anak-
anaknya yang berani duduk dekat, lantaran amat hormat kepada orang tua itu.
Maka datanglah Rasulullah – ketika itu dia masih anak-anak, dia duduk saja ke
atas hamparan itu. Maka datang pulalah anak-anak neneknya itu hendak
mengambil tangannya menyuruhnya undur. Demi kelihatan Abdul Muthalib
diapun berkata: “Biarkan saja cucuku in berbuat sekehendaknya. Demi Tuhan
sesungguhnya dia kelah akan mempunyai kedudukan penting. Kalau anak itu
didudukkan di pangkuannya, di barut-barutnya punggunya dengan tangannya, di
senangkannya hati anak itu dan dibiarkannya apa yang diperbuatnya.

Tetapi tidak beberapa lama kemudian Abdul Muthalib juga meninggal,


ketika itu Nabi Muhammad saw berusian 8 tahun. Ini tidak hanya duka cita untuk
Nabi sendiri tetapi juga duka cita bagi segenap penduduka Mekkah. Dengan
meninggalnya Abdul Muthalib, penduduk Mekkah kehilangan seorang pembesar
dan pemimpin yang cerdas, bijaksana, berani, dan perwira yang tidak mudah
untuk di cari penggantinya.

D. Pengalaman Penting

Setelah meninggalnya Abdul Muthalib, nabi kemudian di asuh oleh pamanya


Abu Thalib. Sebagaimana kakeknya, pamannya Abu Thalib juga sangat
menyayangi nabi. Ketika berusia 12 tahun, Muhammad saw mengikuti pamannya
berdagang ke negeri Syam. Ketika sampai di Bushra, nabi dan pamannya bertemu
dengan “Bukhaira” seorang pendeta Nasrani.

Pendeta tersebut menyarankan supaya Abu Thalib segera membawa


keponakannya kembali ke Mekkah, sebab ia khawatir orang Yahudi akan
menganiaya Nabi. Karena ia melihat pada diri Muhammad pertanda kenabian.
Abu Thalib menyegerakan dagangannya dan kembali ke Mekkah.

Diwaktu nabi Muhammad saw berumur ± 15 tahun, terjadilah peristiwa yang


bersejarah bagi penduduk Mekah, yaitu peperangan antara suku Quraisy dan
Kinanah di satu pihak, dengan suku Qais ‘Ailan di lain pihak. Nabi Muhammad
ikut memberikan bantuan kepada paman-pamannya dengan menyediakan
keperluan peperangan.
Peperangan terjadi pada bulan suci yaitu bulan Zulkaidah, pada bulan tersebut
di larang berkelahi dan menumpahkan darah, dan dianggap melanggar kesucian
bulan Zulkaidah yang menurut ideology bangsa Arab peristiwa itu adalah
pelanggaran terhadap kesucian. Dengan demikian perang ini dinamakan Herbul
figar (perang yang memecahkan kesucian).

Menginjak masa dewasa, nabi berusaha menghidupi dirinya sendiri. Karena


kejujurannya seorang Janda bernama Siti Khadijah mempercayakan barang
dagangannya untuk dibawa berdagang ke Syam. Nabi di temani oleh Maisarah
pembantu Siti Khadijah.

Setelah nabi datang dari Syam dengan laba yang banyak, Siti Khadijah
sangat gembira. Kemudian Siti Khadijah melamar nabi melalui Abu Thalib
pamannya. Setelah mendapat persetujuan nabi, pernikahan pun di langsungkan,
nabi berumur ± 25 tahun sedangkan khadijah berusian ± 40 tahun.

Perkawinan ini memba ketenangan dan ketentraman bagi nabip, beliau


memperoleh cinta kasih yang tulus dari seorang perempuan yang nantinya
merupakan orang yang pertama mengakui kerasulannya, dan selalu menyertai
nabi dalam dakwah serta rela menanggung penderitaan dengan berkorban harta
sekalipun.

Nabi Muhammad saw semakin di kenal namanya oleh penduduk Mekkah


ketika beliau mendamaikan para pemuka Quraisy dalam masalah memperbaiki
Ka’bah. Dalam proses perbaikan mereka saling bergotong-royong, tetapi masalah
muncul ketika hendak dikembalikan Batu Hitam (Al-Hajarul Aswad) ke tempat
semula. Para pemuka Quraisy berselisih paham dan merasa sama-sama berhak
untuk meletakkan batu tersebut. Akhirnya di sepakati barang siapa yang datang
lebih awal ke Ka’bah di alah yang berhap ternyata yang datang pertama kali
adalah Rasullah. Tapi nabi bukan orang yang suka menguasai sesuatu. Maka, di
hamparkannya sehelai kain, di letakkannya Hajaral Aswa di tengah-tengah, dan
beliau suruh para pemuka Quraisy mengangkat tepi-tepi kain tersebut. Setelah
sampai di tempat semua, nabi kembali mengangkat batu hitam tersebut dan
meletakkannya.

Kejadian ini membawa kepuasan terhadap para pemuka Quraisy, dan kejadian
in terjadi ketika beliau berumur 36 tahun, yang kemudian Nabi Muhammad saw di
beri gelar Al-Amien yang berarti yang dipercaya.
E. Muhammad Menjadi Rasul

Ketika menginjak usia 40 tahun, nabi lebih banyak mengerjarkan tahanuts


(menyendiri) dari sebelumnya. Berhubung beliau bertahanuts bertepatan dengan
bulan Ramadhan nabi membawa bekal lebih banyak, karena akan bertahanuts
lebih lama di gua Hirra.Di malam 17 Ramadhan, tepatnya 6 Agustus 610 M ketika
beliau sedang bertahanuts, malaikat Jibril datang membawa wahyu dan menyuruh
Nabi membacanya, kabarnya :

“Bacalah”, Rasulullah kaget dan menjawab “Aku tidak dapat


membaca”.Beliau direngkuh Jibril berulang-ulang sampai nafasnya sesak, dan
akhirnya nabi kita menjawab “Apa yang kubaca”, kata Jibril:

Ayat diatas adalah wahyu pertama untuk nabi dan sekaligus bukti diangkatnya
beliau sebagai seorang rasul. Ketika itu di usia beliau mencapai 40 tahun 6 bulan 8
hari menurut tahun bulan (Qamariah) atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut tahun
matahari (Syamsiah).

Kurang lebih setengah tahun sesudah wahyu pertama, turunlah wahyu yang
kedua, yang berbunyi sebagai berikut:Wahyu ini memperjelas apa yang harus
disampaikan Rasulullah saw, yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah,
Tuhan Yang Maha Esa. Ini awal perintah penyiaran agma Allah kepada seluruh
umat manusia.

F. Dakwah Rasulullah saw


Dalam menyiarkan agama Islam atau berdakwah, ada 2 cara yang
dilakukan Rasulullah:

1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi


Dengan turunya wahyu kedua, mulailah nabi berdakwah, tapi dengan cara
sembunyi-sembunyi. Mulai dari yang tinggal satu rumah dengan beliau,
sahabat terdekat, dan orang-perorang. Seruannya adalah agar mereka tidak
menyembah berhala dan hanya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa
yang pertama beriman adalah Siti Khadijah istri N abi sendiri. Kemudian
anak paman Nabi yang masih mudaa, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin
Haritsah seorang budak nabi yang kemudian dijadikan anak angkat. Setelah
itu Abu Bakar juga beriman dan memeluk Islam. Dengan perantara Abu
Bakar inilah banyak orang yang memeluk Islam, antara lain: Utsman bin
Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan beberapa penduduk
Mekkah dari kabilah Quraisy.
2. Dakwah secara terang-terangan
Tiga tahun lamanya nabi menyampaikan da’watul afraad (dakwah secara
sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah yang lain). Kemudian
turunlah ayat surah al-Hijr: 94,

Makasampaikanlaholehmusecaraterang-terangansegalaapa yang
diperintahkan (kepadamu) danberpalinglahdari orang-orang yang musyrik.

Ayat tersebut mengisyaratkan agar nabi menyampaikan ajaran Islam


secara terang-terangan. Kemudian mulailah nabi berceramah di tempat-
tempat umum, yang diragukan kepada kerabat sendiri, penduduk Mekkah
pada umumnya, dari berbagai macam lapisan masyarakat, bangsawn
maupun sahaya, serta orang-orang yang datang ke Mekkah menunaikan
haji.Dengan dakwah secara terang-terangan ini dan agama yang baru yang
diserukan, Rasulullah menjadi perhatian dan buah bibir masyarakat di kota
Mekkah. Dakwah inipun menimbulkan kecaman dari orang-orang Quraisy.

Menurut Ahmad Syalabi, ada 5 faktor yang mendorong orang Quraisy


menentang seruan Islamitu:
 Meraka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.
Mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan Muhammad berarti
tunduk kepada kepemimpinan Abdul Muthalib. Yang terakhir ini sangat
tidak mereka inginkan.
 Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan
sahaya. Hal ini tidak disetujui oleh kelas bangsawan Quraisy.
 Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang
kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
 Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat berakar
pada bangsa Arab.
 Pemahat dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang
rezeki.

Banyak cara yang dilakukan orang Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi
Muhammad, mulai dengan cara diplomatic dan bujuk rayu, inipun tidak
berhasil. Sehingga orang Quraisy menngkatkan kekerasan fisik yang telah
lama dilakukan.
Kekejaman yang dilakukan para Quraisy, menimbulkan dorongan agar
Nabi menghindarikan shahabat-sahabatnya keluar Mekkah. Pada bulan ke-
5 kerasulan, nabi menetapkan Habsyah (Eithopia) sebagai negeri tempat
pengungsian, karena Negus (naga) negeri itu adalah seorang yang adil.

Menguatnya posisi Islam dikarenakan dengan masuknya dua tokoh besar


(Hamzah dan Umar bin Khattab) memperkeras reaksi kaum Quraisy.
Mereka menempuh cara baru dengan melumpuhkan kekuatan Muhammad
yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim. Cara yang ditempuh ialah
pembaikotan. Akibat baikot ini, Bani Hasyim menderita kelaparan,
kemiskinan, dan kesengsaran yang tiada tandingannya. Pembaikotan ini
berhenti setelah beberapa pemimpin Quraisy menyadari apa yang mereka
lakukan sungguh keterlaluan.

Namun tidak lama setelah itu, Abu Thalib paman Nabi yang merupakan
pelindung utamanya meninggal di usian 87 tahun. Tiga hari kemudian,
khadijah istri nabi meninggal pula. Peristiwa ini terjadi tahun ke sepuluh
kerasulan. Tahun ini merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad
saw.

Untuk menghibur nabi yang sedang berduka cita, Allah swt


memerintahkan beliau Isra’ Mi’raj, dari Mekkah ke Baitul Maqdis di
Pelestina, kemudian terus naik ke langit ke tujuh dan sidratul Muntaha.
Disitulah nabi menerima perintah langsung shalat lima waktu. Isra’ Mi’raj
ini bertujuan agar nabi memiliki kekuatan bathin dan menambah keyakinan
beliau sebagai seorang Rasul yang diutus ketengah umat untuk
menyampaikan risalah-Nya. Peristiwa ini juga menjadi ujian bagi kaum
Muslim, apakah mereka beriman dan percaya kepada kejadian luar biasa
yang sulit diterima logika. Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab
tahunh ke-10 kerasulan.
G. Wafatnya Rasulullah

Karena masa tugasnya hampir selesai, Rasulullah berniat melaksanakan


haji wada’ (haji perpisahan). Pada tanggal 25 Zulkaidah tahun ke-10 kerasulan,
Rasulullah meninggalkan Madinah menuju Mekkah dengan kaum muslimin
yang ikut mengerjakan haji ± 100.000 orang.

Sebelum menyelesaikan ibadah haji Rasulullah saw berpidato di bukit


Arafah pada tanggal 8 Zulhijah, bertepatan 7 Maret 632 M. kira-kira 3 bulan
setelah haji wada’, nabi demam beberapa hari, sehingga tidak dapat
mengimami shalat berjamaah, maka Abu Bakar yang menggantikan beliau.

Pada tanggal 12 rabiul awal tahun 11 H atau 8 Juni 632 M. nabi wafat di
usianya yang ke-63 tahun.Selama kurang lebih 23 tahun Rasulullah berdakwah
menyerukan risalah-Nya. Dan kemudian beliau wafat dengan tidak
meninggalkan harta waris untuk anak istrinya. Tetapi beliau meninggalkan dua
pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya. Soalnya:

H. Perubahan yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad saw Terhadap Bangsa


Arab
Perubahan yang dibawa Nabi meliputi segala bidang kehidupan sebab utama
perubahan dan kemenangan terbesar terletak pada agama yang dibawa Nabi,
agama Islam yang memuat ajakan-ajakan tentang kepercayaan, politik,
kemasyarakatan, yang kesemuanya di terapkan oleh Muhammad saw dalam
kehidupan bangsa Arab.

Segi keagamaan

Bangsa Arab di zaman zahiliyah, menyembah patung-patung dan batu-


batu berhala dan mereka menyembelih hewan-hewan korban di hadapan
patung-patung itu untuk memuliakannya. Kemudian datanglah agama Islam
yang membawa undang-undang dari Allah swt yakni Alquran, yang
mengatur kehidupan mereka baik mengenai hubungan antar individu
maupun mengenai keeper cayaan (rukun iman) dan mengenai ibadat (rukun
islam). Kitab suci Alquran benar-benar telah menghidupkan jiwa bangsa
Arab.

Segi kemasyarakatan
Satu pengaruh yang sangat signifikan dari agama Islam terhadap bangsa
Arab adalah timbulnya kesadaran akan arti pentingnya disiplin dan ketaatan.
Islamlah yang pertama-tama mengangkat derajat wanita, memberikan hak-
hak kepada wanita sesuai dengan keberhasilannya. Islam menegakkan pula
ajaran persamaan antara manusia dan pemberantasan perbudakan

Segi politik

Bangsa Arab sebelum Islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan


berdiri sendiri-sendiri, satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan.
Sesudah bangsa Arab memeluk agama Islam kekabilahan itu ditinggalkan,
dan timbullah kesatuan persaudaraan dan kesatuan agama, yakni kesatuan
umat manusia di bawah satu naungan panji kalimat syahadat.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari makalah yang kami susun ini, akhirnya kami dapat mengambil poin-
poin kesimpulannya, yaitu:Terjadi beberapa hal anek sewaktu Nabi akan
dilahirkan, salah satunya adalah api sesembahan Majusi yang tidak pernah padam
selama 10 abad tiba-tiba padam pada malam akan dilahirkannya Nabi.Walaupun
seorang yatim piatu, namun nabi tetap semangat menjalani kehidupan. Buktinya
ketika berusia 12 tahun, ia sudah ikut pamannya Abu Thalib berniaga ke Syam.

Nabi Muhammad adalah seseorang yang adil dan bijaksana, yaitu dengan
mendamaikan para pemuka Quraisy yang berselisih paham masalah peletakkan
batu hitam (al-hajarul aswad) yang kemudian beliau di beri gelar al-amien (dapat
dipercaya).Sifat sabar yang diselimuti Rasulullah sewaktu menyampaikan dakwah
Islam menghadapi tantangan dari para Quraisy.Ada dua pusaka yang harus kita
pegang seperti yang disabdakan nabi, yaitu Al-quran dan As-Sunnah.

Banyak perubahan yang dibawa Nabi melalui ajaran Islam dan hal ini terjadi di
segala segi kehidupan. Di antaranya, segi keagamaan, kemasyarakatanl, dan
politik.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Khadim al-Haramain Asy-Syarifain.


Hamka, Prof. Dr., Sejarah Ummat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975
(cetakan kelima, Jilid1).

Munawir, Imam, Kebangkitan Islam dan Tantangan yang di Hadapi dari Masa Ke
Masa,.PT. Bina Ilmu Surabaya, 1984. (Cetakan kedua).

Yatim., M.A., Dr. Badri, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, PT.
Rajawali Grafindo Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai