Anda di halaman 1dari 3

ASKEP TETANUS/LOCKJAW

1. Konsep Dasar
A.Pengertian
Penyakit akut dan mematikan karena exotoxin yang dibentuk oleh kuman anaerob
bentuk spora
B. Etiologi
Bacillus clostridium Tetani : gram (+) bentuk batang, bergerak
C. Incidence : tertinggi 1 – 5 tahun
D. Incubasi : 1- 3 minggu ( ± 7 hari )
E. Patofisiologi

B. Cl .Tetani Luka

( Pada tanah, debu, berkarat, Tusuk duri/jarum (60%), kebakaran


saluran pencernaan, manusia laserasi, sengatan lebah, garukan,
/ hewan ) tahan bertahun-tahun tali pusat
tanpa sinar

SSP Toxin
-Timbul gejala klinik - Tetanospasmin
- Tetanolysin
Tanpa tanda-tanda
Merusak erytrocyt

Gejala :
- Gelisah, lekas marah, sakit kepala
- Kaku + sakit pada rahang, abdomen, punggung, sulit menelan , kekakuan yang berat
 rigiditas ; sukar membuka mulut, trismus; resus sardonicus ( kontraksi otot-otot wajah
yang terus menerus ).

Reflek spasme terjadi 24 – 72 jam dari gejala I berbahaya & sakit, interval Onset time ;
semakin pendek, prognosis semakin jelek.
Therapi : Berat bila : rangsangan minimal – spasme kuat dan lama , serta sering

Pernafasan terganggu  laringospasme ( kontraksi tonik otot-otot pernafasan 


menghambat ventilasi yang adekuat

Hipiksia  dapat mengakibatkan kerusakan SPP ireversibel & kematian

Px. Sadar  perhatian tajam pada RS. Demam ringan ; keringat +++; takikardi, hipertensi
labil
Manifestasi Tetanus
Meningkat selama ± 3 hari, stabil 5 – 7 hari setelah 10 hari  spasme mulai berkurang
menjelang akhir minggu II  gejala menghilang
Sembuh sempurna : 4 minggu ( masih ada kekakuan )

Tetanus Neonatorum
Terjadi : 10 hari setelah bayi lahir
Therapi : Kesukaran menghisap mudah marah, menangis berlebihan wajah menyeringai
aneh. Epistotonus, fleksi bagian bawah, mulut tertutup rapat, ekstensi tungkai,
planta fleksi ibu jari kaki. Spasme – dengan rangsangan win’ l

Komplikasi :
Oleh pengobatan yang kuat & tidur lama, dan karena kerja toksin tetanus : ventilasi yang in
adekuat, akb, laringospasme atau spasme otot – otot pernafasan

Hipoksia ; Atelektasis
Kesukaran menelan – akb aspirasi sekret ;
 Atelektasis & infeksi paru –paru
 Tromboplebitis ( kadang – kadang ), trombosis vena ringan  dapat akbk emboli paru
–paru
 Kardiovaskuler  akb hipersensitivitas dari s. simpati adalah vasomotor ≠ stabil,
hipertensi, takikardi, aritmia, dan vasokontriksi hebat
 Oedema paru –paru & hipotensi  sebagai akb miokarditis
 Demam meningkat – infeksi sekunder
 Pneumonia  komplikasi lanjut ( 50 – 70 % )

Infeksi lain : - Luka I


- Dekubitus
- Saluran kemih  in dwelling bladder catheter.
Fraktur vertebra thoracalis bagian tengah  karena spasme hebat, tersering : anak – anak /
dewasa muda

 Saluran pencernaan = ileus paralitik ; konstipasi


Penyebab Kematian :
1. Pneumonia
2. Perdarahan atau trombosis intrakranial
3. Toksin tetanus  efek langsung
Laboratorium
1. Gangguan cairan & elektrolit
2. ECG  sinus takikardi - kadang-kadang = inversi gelombang T
3. Ro” ; tidak ada, kecacatan ada komplikasi

Diagnosa
1. Clost. Tetani  dari luka : 30 %
2. Laboratorium : sifat biakan & morfologi
Incub
1. Ringan : paling singkat 14 hari
2. Moderat : onset time > pendek
3. Berat : Onset time 72 jam
 MRS - ICU
 Necrotomy, abses dikeluarkan
 Ruang : sunyi, observasi – ketat terhadap timbulnya komplikasi

Anda mungkin juga menyukai