Pada penelitian biomekanika dan postur kerja di PT PTI ini, untuk dapat
menganalisa postur tubuh dengan metode RULA yaitu kita dapat dengan
menggunakan software CATIA dan menggunakan perhitungan metode RULA
manual.
Dengan menggunakan software CATIA kita dapat langsung mengetahui nilai
skor postur tubuh yaitu skor grup A dan skor grup B baik set up maupun proses pada
9 stasiun di PT PTI yang kemudian nilai skor tersebut kita klasifikasikan ke dalam
kategori tindakan RULA. Pada penelitian ini, skor postur tubuh terbesar pada set up
maupun proses yaitu pada stasiun milling dengan nilai skor set up bagian kanan dan
kiri yaitu 7 sedangkan nilai skor proses bagian kanan sebesar 5 dan nilai skor proses
bagian kiri yaitu dengan nilai skor 4.
Kemudian, Dengan menggunakan perhitungan metode RULA manual, kita
mengambil nilai skor postur tubuh yang tertinggi di 9 satsiun PT PTI yaitu stasiun
miiling. Perhitungan ini dibagi menjadi set up dan proses. Pada set up maupun proses
V-126
di stasiun milling, pertama memasukkan nilai skor grup A dan beri keterangan skor
nya dari hasil software CATIA, kemudian memasukkan nilai skor grup B dan beri
keterangan skornya selanjutnya nilai skor A ditambahkan dengan skor aktivitas dan
skor penambahan beban begitu juga pada skor B. Setelah ditambahkan, nilai skor
tersebut dimasukkan kedalam grand total score sehingga didapatkan skor akhir.
Dan yang terakhir, mengklasifikasikan skor akhir ke kategori tindakan RULA,
apakah termasuk resiko kecil, sedang ataupun tinggi.
Nilai skor akhir pada set up di stasiun milling bagian kanan dan kiri yaitu didapatkan
skor 7 yang artinya memiliki level resiko yang tinggi sehingga diperlukan tindakan
sekarang juga.
Sedangkan nilai skor akhir proses stasiun milling bagian kanan yaitu sebesar 5
maka termasuk level resiko yang sedang sehingga diperlukan tindakan dalam waktu
dekat dan nilai skor akhir proses bagian kiri sebesar 4 yang artinya memiliki level
resiko yang kecil sehingga diperlukan beberapa waktu kedepan untuk melakukan
tindakan.
5.3 Analisa Perhitungan Momen dan Gaya Tekan pada Segmen L5/S1
Pada Stasiun Kerja Pengukuran dan Pemolaan Nilai FC atau Gaya Tekan yang
terjadi adalah sebesar 154,406 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun
Pengukuran dan Pemolaan Kurang dari 6500 N(FC<AL), maka stasiun kerja tersebut
masuk dalam kategori Aman bagi pekerja.Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara
administrasi maupun teknis. Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja
cenderung tidak melakukan pekerjaan berat,di stasiun ini pekerja hanya melakukan
Pengukuran dan Pemolaan dengan posisi duduk yang tidak terlalu lama dan postur
tubuh yang tepat jadi aman untuk dilakukan. Resiko yang ada hanya sebatas pada
cidera yang kecil yang mungkin terjadi pada pekerja.
Pada Stasiun Kerja Pemotongan Manual Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi
adalah sebesar 137,311 N (FC<AL),maka stasiun kerja tersebut masuk dalam
kategori Aman bagi pekerja. Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi
V-127
maupun teknis. Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja cenderung
tidak melakukan pekerjaan berat,di stasiun ini pekerja hanya melakukan Pemotongan
Manual dengan posisi duduk yang tidak terlalu lama dan postur tubuh yang tepat jadi
aman untuk dilakukan.Resiko yang ada hanya sebatas pada cidera yang kecil yang
mungkin terjadi pada pekerja.
Pada Stasiun Kerja Pelubangan Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi adalah
sebesar 102,125 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun Pelubangan
Kurang dari 6500 N(Fc<AL), maka stasiun kerja tersebut masuk dalam kategori
Aman bagi pekerja.Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi maupun
teknis. Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja cenderung tidak
melakukan pekerjaan berat,distasiun ini pekerja hanya melakukan postur tubuh yang
tepat jadi aman untuk dilakukan.Resiko yang ada hanya sebatas pada cidera yang
kecil yang mungkin terjadi pada pekerja.
Pada Stasiun Kerja Pembubutan Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi adalah
sebesar 143,665 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun Pembubutan
Kurang dari 6500 N(Fc<AL), maka stasiun kerja tersebut masuk dalam kategori
Aman bagi pekerja. Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi maupun
teknis. Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja tidak melakukan
kegiatan dengan gaya tekan yang besar pada bagian tubuh tersebut,pekerja hanya
berdiri selama proses bubut dan jarak antara mesin dan pekerja sudah aman dan tidak
menyebabkan pekerja memiliki gaya tekan berlebih saat melakukan pekerjaan.
Pada Stasiun Kerja Pemotongan dengan Mesin Nilai FC atau Gaya Tekan yang
terjadi adalah sebesar 100,421 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun
Pemotongan dengan Mesin Kurang dari 6500 N(Fc<AL), maka stasiun kerja tersebut
masuk dalam kategori Aman bagi pekerja.Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara
administrasi maupun teknis. Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja
tidak berada pada posisi tubuh yang berlama-lama dan tertekan,hanya berdiri sebentar
kemudian tidak berlanjut sehingga tubuh masih dalam posisi aman.
V-128
Pada Stasiun Kerja Penghalusan Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi adalah
sebesar 232,166 N.Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun Penghalusan
Kurang dari 6500 N(Fc<AL), maka stasiun kerja tersebut masuk dalam kategori
Aman bagi pekerja. Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi maupun
teknis. Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja tidak berada pada
posisi tubuh yang berlama-lama dan tertekan,hanya berdiri sebentar kemudian tidak
berlanjut sehingga tubuh masih dalam posisi aman.
Pada Stasiun Kerja Pengetapan Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi adalah
sebesar 191,662 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun Pengetapan
Lebih dari 6500 N(Fc>AL), maka stasiun kerja tersebut masuk dalam kategori Aman
bagi pekerja. Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi maupun teknis.
Hal ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja tidak berada pada posisi tubuh
yang berlama-lama dan tertekan,hanya berdiri sebentar kemudian tidak berlanjut
sehingga tubuh masih dalam posisi aman.
Pada Stasiun Kerja Milling Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi adalah
sebesar 69,15 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun Milling Kurang
dari 6500 N(Fc<AL), maka stasiun kerja tersebut masuk dalam kategori Aman bagi
pekerja.Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi maupun teknis. Hal
ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja tidak berada pada posisi tubuh
yang berlama-lama dan tertekan hanya berdiri sebentar kemudian tidak berlanjut
sehingga tubuh masih dalam posisi aman.
Pada Stasiun Kerja Penekukan Nilai FC atau Gaya Tekan yang terjadi adalah
sebesar -5,893 N. Karena Nilai Gaya Tekan yang terjadi pada stasiun ini Kurang dari
6500 N(Fc<AL),maka stasiun kerja tersebut masuk dalam kategori Aman bagi
pekerja. Dan tidak perlu dilakukan perbaikan secara administrasi maupun teknis. Hal
ini dikarenakan pada stasiun kerja tersebut pekerja tidak berada pada posisi tubuh
yang berlama-lama dan tertekan,hanya berdiri sebentar kemudian tidak berlanjut
sehingga tubuh masih dalam posisi aman.