Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO A BLOK 21

Skenario

Ny. M seorang wanita berusia 55 tahun, dikirim dari RS kabupaten datang ke IGD RSMH
dengan keluhan utama badan lemas, keluhan tambahan mata kuning sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien juga merasa sering pusing, mata berkunang-kunang, keringat dingin, sering merasakan
jantung berdebar-debar, mual dan tidak demam. Pasien dinyatakan menderita penyakit anemi.
Menurut keluarga, pasien di RS kabupaten direncanakan ditambah darah akan tetapi beberapa
kali terjadi reaksi ketidakcocokan antara pasien dan donor sehingga pasien dirujuk. Riwayat
perdarahan tidak ada, riwayat minum obat-obatan tidak ada, riwayat transfuse darah sebelumnya
tidak ada. BAB biasa, BAK kuning tua. Riwayat keluarga tidak ada sakit seperti ini.

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan umum: Sens CM, TD 110/80 mmHg, Nadi : 92x/menit, regular teratur, RR: 26x/menit,
Temp : 36,7 C

Keadaan spesifik :

Kepala : konjungtiva palpebral pucat (+), sklera ikterik (+), bibir pucat (+)

Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran kelenjar limfe (-)

Thorax : jantung dbn, paru dbn.

Abdomen : lien teraba SII, hepar tak teraba

Ekstremitas : palmar pucat (+), pembesaran kelenjar limfe (-)

Pemeriksaan Laboratorium:

Hb : 6,7 g%, leukosit : 8.600/mm3, trombosit : 200.000/uL, MCV : 80 fl, MCH : 28 pg, MCHC :
34 g/dL, retikulosit : 24%
I. Klarifikasi Istilah
a. Lemas : Perasaan tidak nyaman yang tampak samar.
b. Mata kuning : warna kekuningan pada sklera akibat hiperbilirubinemia dan
pengendapan pigmen empedu.
c. Mual : Sensasi tidak menyenangkan yang secara samar mengacu pada
epigastrium dan abdomen, dengan kecenderungan untuk muntah.
d. Pusing : sensasi tidak kokoh dengan perasaan kepala berputar.
e. Jantung berdebar-debar : Kondisi ketika jantung berdenyut terlalu cepat dan
iramanya tidak beraturan.
f. Anemi : Penurunan jumlah eritrosit, kuantitas hemoglobin, atau volume packed
red cell dalam darah dibawah normal.
g. Transfusi darah : Pemasukan darah lengkap atau komponen darah secara langsung
ke dalam aliran darah.
h. MCV : Mean Corpuscular volume adalah Indeks untuk menentukan ukuran sel
darah merah. Nilai normal 80-100 fl
i. MCH : Mean Corpuscular hemoglobin adalah nilai yang mengindikasikan berat
Hb rata-rata di dalam sel darah merah berdasarkan kuantitas warna sel darah
merah. Nilai normal 28-34 pg/sel
j. MCHC : Mean Corpuscular hemoglobin concentration adalah nilai yang
mengukur konsentrasi hemoglobin rata-rata dalam sel darah merah. Nilai normal :
32-36 g/dL
k. Retikulosit : sel darah merah yang masih muda yang tidak berinti dan berasal
dari proses pematangan normoblast di sumsum tulang. Normalnya 0,5-1,5%
II. Identifikasi Masalah
1. Ny. M seorang wanita berusia 55 tahun, dikirim dari RS kabupaten datang ke IGD
RSMH dengan keluhan utama badan lemas, keluhan tambahan mata kuning sejak
1 bulan yang lalu.
2. Pasien juga merasa sering pusing, mata berkunang-kunang, keringat dingin, sering
merasakan jantung berdebar-debar, mual dan tidak demam. Pasien dinyatakan
menderita penyakit anemi.
3. Menurut keluarga, pasien di RS kabupaten direncanakan ditambah darah akan
tetapi beberapa kali terjadi reaksi ketidakcocokan antara pasien dan donor
sehingga pasien dirujuk.
4. Riwayat perdarahan tidak ada, riwayat minum obat-obatan tidak ada, riwayat
transfuse darah sebelumnya tidak ada. BAB biasa, BAK kuning tua. Riwayat
keluarga tidak ada sakit seperti ini.
5. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum: Sens CM, TD 110/80 mmHg, Nadi : 92x/menit, regular teratur,
RR: 26x/menit, Temp : 36,7 C
6. Keadaan spesifik :
Kepala : konjungtiva palpebral pucat (+), sklera ikterik (+), bibir pucat (+)
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran kelenjar limfe (-)
Thorax : jantung dbn, paru dbn.
Abdomen : lien teraba SII, hepar tak teraba
Ekstremitas : palmar pucat (+), pembesaran kelenjar limfe (-)
7. Pemeriksaan Laboratorium:
Hb : 6,7 g%, leukosit : 8.600/mm3, trombosit : 200.000/uL, MCV : 80 fl, MCH :
28 pg, MCHC : 34 g/dL, retikulosit : 24%
III. Analisis Masalah
1. Ny. M seorang wanita berusia 55 tahun, dikirim dari RS kabupaten datang ke IGD
RSMH dengan keluhan utama badan lemas, keluhan tambahan mata kuning sejak
1 bulan yang lalu.
a. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan yang dialami
Ny.M?
b. Apa kemungkinan penyebab keluhan badan lemas yang dialami Ny.M?
c. Bagaimana mekanisme keluhan badan lemas yang dialami Ny. M?
d. Apa kemungkinan penyebab keluhan mata kuning yang dialami Ny.M?
e. Bagaimana mekanisme keluhan mata kuning yang dialami Ny. M?

2. Pasien juga merasa sering pusing, mata berkunang-kunang, keringat dingin, sering
merasakan jantung berdebar-debar, mual dan tidak demam. Pasien dinyatakan
menderita penyakit anemi.
a. Apa makna klinis dari kalimat di atas?
b. Bagaimana mekanisme keluhan diatas?
c. Apa kemungkinan penyebab anemi pada kasus?

3. Menurut keluarga, pasien di RS kabupaten direncanakan ditambah darah akan


tetapi beberapa kali terjadi reaksi ketidakcocokan antara pasien dan donor
sehingga pasien dirujuk.
a. Apa makna klinis dari kalimat diatas?
b. Apa penyebab terjadinya reaksi ketidakcocokan antara pasien dan donor?
c. Apa indikasi dan kontraindikasi dilakukan transfusi darah?

4. Riwayat perdarahan tidak ada, riwayat minum obat-obatan tidak ada, riwayat
transfuse darah sebelumnya tidak ada. BAB biasa, BAK kuning tua. Riwayat
keluarga tidak ada sakit seperti ini.
a. Apa makna klinis dari kalimat diatas?
b. Apa kemungkinan penyebab BAK kuning tua pada kasus?
c. Bagaimana mekanisme BAK kuning tua pada kasus?
5. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum: Sens CM, TD 110/80 mmHg, Nadi : 92x/menit, regular teratur,
RR: 26x/menit, Temp : 36,7 C
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik umum diatas?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik umum
diatas?

6. Keadaan spesifik :
Kepala : konjungtiva palpebral pucat (+), sklera ikterik (+), bibir pucat (+)
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran kelenjar limfe (-)
Thorax : jantung dbn, paru dbn.
Abdomen : lien teraba SII, hepar tak teraba
Ekstremitas : palmar pucat (+), pembesaran kelenjar limfe (-)
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan spesifik diatas?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan spesifik diatas?

7. Pemeriksaan Laboratorium:
Hb : 6,7 g%, leukosit : 8.600/mm3, trombosit : 200.000/uL, MCV : 80 fl, MCH :
28 pg, MCHC : 34 g/dL, retikulosit : 24%
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium diatas?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan laboratorium
diatas?
8. Bilirubin indirek 3,5 mg/dL, bilirubin direk 1,5 mg/dL, tes comb direk dan indirek
(+)
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium diatas?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan laboratorium
diatas?

Hipotesis : Ny. M wanita usia 55 diduga mengalami anemia hemolitik autoimun


a. Diagnosis banding
b. Pemeriksaan penunjang
c. Algoritma penegakan diagnosis
d. Diagnosis kerja
e. Definisi
f. Etiologi
g. Epidemiologi
h. Faktor risiko
i. Pathogenesis (+non imun)
j. Patofisiologi (+non imun)
k. Manifestasi klinis
l. Klasifikasi
m. Tatalaksana
n. KIE
o. Komplikasi
p. Prognosis
q. SKDI

IV. Learning Issue


1. Anemia hemolitik
2. Eritropoesis
3.

Anda mungkin juga menyukai