I. Deskripsi Singkat
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat oleh Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja
antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan
upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik dalam pelayanan klinis,
manajemen, dan penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan di Puskesmas.
Upaya pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya
perbaikan kinerja yang berkesinambungan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ini
dilakukan antara lain dengan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Akreditasi terhadap Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dilakukan oleh lembaga
independen yang diberikan kewenangan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Kebijakan Akreditasi terhadap Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sudah
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
Untuk melaksanakan survei akreditasi, Menteri Kesehatan telah menetapkan
Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/59/2015.
Selain itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional) Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama juga
dipersyaratkan dalam rangka kerjasama dengan BPJS.
Jumlah tempat tidur pasien pada Klinik rawat inap paling sedikit 5 (lima) buah
dan paling banyak 10 (sepuluh) buah.
Prasarana Klinik meliputi:
a. instalasi sanitasi;
b. instalasi listrik;
c. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
d. ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
e. sistem gas medis;
f. sistem tata udara;
g. sistem pencahayaan;
h. prasarana lainnya sesuai kebutuhan.