Anda di halaman 1dari 24

 Matematika

 Ekonomi
 Medis
 Kuliah
 Properti
 Rumah
 Jaringan
 Usaha

Main Menu

Home»Ekonomi»Cara Menghitung Pajak Bumi Dan


Bangunan Yang Benar

Cara Menghitung Pajak


Bumi Dan Bangunan Yang
Benar
Monday, May 8th, 2017 - Ekonomi, Properti

Selamat datang di situs kami yang mengulas berbagai


macam informasi terkait dengan cara menghitung
dari berbagai disiplin ilmu yang mungkin Anda
butuhkan, Cara Menghitung Pajak Bumi Dan
Bangunan Yang Benar.
Pajak Bumi dan Bangunan – Dalam setiap
melakukan pembangunan kita harus tahu bagaimana
cara menentukan biaya pajak bumi dan bangunan
tersebut atau istilahnya biasa dikenal oleh masyarakat
dengan nama pajak PBB. PBB harus wajib dibayar
oleh semua masyarakat Indonesia yang ingin
mendirikan sebuah bangunan baru.
Jika Anda memiliki tempat tinggal pribadi harus
membayar pajak PBB atau Pajak Bumi dan
Bangunan. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) adalah
pajak yang harus ditanggung oleh seseorang atau
badan yang memperoleh keuntungan yang lebih baik
karena hak atas tanah dan bangunannya.

Orang yang wajib membayar pajak adalah orang


pribadi atau badan yang memiliki hak atas tanah dan
bangunannya. Orang atau pun badan tersebut harus
melunasi pembayaran pajaknya paling lambat 6 bulan
sejak tanggal diterimanya SPPT. SPPT adalah Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang yang memberitahu
mengenai besaran pajak terutang yang harus
dibayarkan selama satu tahun.

Cara Menghitung PBB

Lalu bagaimana cara menghitung PBB tersebut? Cara


menghitung PBB yang harus anda ketahui agar nilai-
nilai yang dikenakan dalam PPB tersebut bisa lebih
jelas. Hal pertama adalah harus mengetahui terlebih
dahulu apa saja nilai yang menjadi dasar perhitungan
pajak. Dasar perhitungan PBB adalah perkalian tarif
0,5% dengan NJKP (Nilai Jual Kena Pajak),
sedangkan NJKP diperoleh 20% dari NJOP.

Rumus PBB = 0,5% xtarif tetap, nilai ini


berdasarkan undang-undang n0.12 tahun 1994.
Keterangan singkatan yang digunakan dalam
perhitungan PBB.

 PBB = Pajak bumi dan bangunan.


 NJOP = Nilai jual objek pajak.
 NJKP = Nilai jual kena pajak.
 NJOTKP = Nilai jual objek tidak kena pajak.

Seperti misalnya contoh NJOP suatu objek pajak Rp


2.000.000. Maka besaran PBB adalah…

Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu


NJKP nya:
NJKP: 20% x Rp 2.000.000 = Rp 400.000

Kemudian baru kita hitung PBB nya:


PBB: 0,5% x Rp 400.000 = Rp 2.000

Baca juga : Cara Menghitung PPN ( Pajak


Pertambahan Nilai )

Itulah contoh mengenai cara menghitung pajak PBB


yang paling mudah, nah kalau masih belum paham
juga bisa melihat contoh dibawah ini :

Pak Amin memiliki rumah seluas 50 meter persegi


yang berdiri di atas sebidang tanah seluas 100 meter
persegi. Diketahui harga bangunan tersebut adalah Rp
500.000, sedangkan harga tanah tersebut adalah Rp
1.000.000. Jadi berapakah PBB yang harus
dibayarkan oleh Pak Amin?

Pertama, kita hitung terlebih dahulu nilai bangunan


dan tanahnya :

Bangunan: 50 x Rp500.000 = Rp 25.000.000


Tanah : 100 x Rp 1.000.000 = Rp 100.000.000

Kedua, kita hitung NJOP nya dengan menjumlahkan


nilai bangunan dan tanah :

Nilai Bangunan: Rp 25.000.000


Nilai Tanah : Rp 100.000.000
————————————— +
Rp 125.000.000

Terakhir, setelah diketahui NJOP nya, kita bisa


langsung menghitung PBB nya:
NJKP: 20% x Rp125.000.000 = Rp25.000.000
PBB : 0,5% x Rp 25.000.000 = Rp125.000

Demikian informasi
mengenai perhitungan PBB dengan jelas dan lengkap
beserta contohnya. Semoga informasi yang saya
berikan diatas bisa bermanfaat untuk anda.

Source:
cara menghitung pbb,rumus pbb,menghitung pbb,cara
menghitung pajak bumi dan bangunan,perhitungan
pbb,pajak bumi dan bangunan 2017,cara menghitung
pbb terutang,berapa pajak bumi bangunan,cara
perhitungan tekno ekonomi bangunan,rumus
menghitung pajak bumi dan bangunan terbaru

Share on: Twitter Facebook Google +


Cara Menghitung Pajak Bumi Dan Bangunan Yang
Benar | caraharian | 4.5

Related Posts

Cara Menghitung Luas Tanah Dengan Benar

Luas Tanah – Di pembahasan kali ini kita akan


mencari tahu bagaimana cara menghitung luas
tanah yang memiliki bentuk tidak...

Cara Menghitung NJOP Yang Benar

NJOP – Bagi anda yang pernah melakukan


transaksi jual beli properti maupun
pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB)
pasti kenal...

Cara Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi


Suatu Negara

Rumus Pertumbuhan Ekonomi – Mungkin


bagi sebagian orang masih bingung bagaimana
menghitung pertumbuhan ekonomi dari suatu
negara. Apalagi bagi seorang...

Cara Menghitung Pendapatan Nasional Yang


Benar

Perhitungan Pendapatan Nasional – Di


kesempatan kali ini saya akan memberikan
informasi mengenai metode perhitungan
pendapatan nasional, dengan pendekatan
nilai...


Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita Yang
Benar

Rumus GNP – Dalam kesempatan kali ini saya


akan memberikan informasi mengenai cara
menghitung pendapatan per kapita dan beserta
rumus...

Recent Posts

Cara Menghitung Luas Tanah Dengan Benar

Cara Menghitung Persentase Di Excel Yang


Benar

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Yang Tepat

Cara Menghitung Diagram Lingkaran Dan


Contoh Soal

Search
Search for:

Paling Banyak Dibaca

 cara hitung pajak stnk mobil


 cara menghitung nilai resistor
 contoh soal diagram lingkaran kelas 6
 cara menghitung nilai rata rata hasil panen
dengan lihat tabel lingkaran derajata
 cara cepat menghitung perkalian
 Cara menghitung persen
 rumus diagram lingkaran
 rumus deret geometri
 cara menghitung akar kuadrat
 resintance warna nya coklar merah hitam
coklat ukuran berapa

Baru Saja Dibuka

 cara menghitung tetesan infus


 berat badan ideal
 kalkulator kehamilan
 Cara menghitung persen
 volume tabung
 cara menghitung diskon
 rumus keliling lingkaran
 rumus volume tabung
 rumus tetesan infus
 cara membaca jangka sorong

 Kontak
 DMCA Policy
 Privacy Policy
 Tentang Kami
 Term of Use

Copyright © 2017 All Rights Reserved. By Cara


Menghitung
KUPAS MERDEKA
Informasi Akurat dan Transparan

 KUPAS NEWS
 KUPAS REGIONAL
 KUPAS DESA
 KUPAS KOLOM
 KUPAS ANEKA

PAJAK BUMI DAN


BANGUNAN (PBB)
PERDESAAN DAN
PERKOTAAN
JUNE 22, 2016 KUPAS MERDEKA KUPAS
PEMERINTAHAN, KUPAS PROFIL 1

Dispenda Kbupaten Bogor (dok. KM)

A. Dasar hukum
Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2016 tentang Pajak
Daerah.

B. Pengertian
1. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan
adalah pajak atas bumi/atau bangunan yang dimiliki,
dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi
atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk
kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan
pertambangan.
2. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah
dan perairan.
3. Bangunan adalah kontruksicteknis yang ditanam
atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau
perairan.
4. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata-
rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang
terjadi secara wajar dan bilamana tidak terdapat
transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis
atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti.
5. Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) adalah
surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan
data subjek dan objek pajak bumi dan bangunan
perdesaan dan perkotaan.
6. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
adalah surat yang digunakan untk memberitahukan
besarnya PBB perdesaan dan perkotaan kepada WP.

C. Objek, subjek dan wajib pajak


1. Objek pajak adalah Bumi dan/atau bangunan yang
dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang
pribadi atau badan kecuali kawasan yang digunakan
untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan
pertambangan.
2. Yang termasuk dalam pengertian bangunan adalah:
– jalan lingkungan yang terletak dalam satu komplek
bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya
yang merupakan suatu kesatuan dengan komplek
bangunan tersebut.
– jalan Tol
– kolam renang
– pagar mewah (pagar yang NJOPnya > 100 juta)
– tempat olahraga
– taman mewah (taman yang NJOPnya > 100juta)
– tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas,
pipa minya dan menara.
3. Dikecualikan dari objek pajak adalah dari objek
pajak yang:
a. Digunakan pemerintah pusat dan daerah untuk
penyelenggaraan pemerintah
b. yang digunakan semata-mata untuk melayani
kepentingan umum dibidang ibadah, sosial,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang
tidak untuk memperoleh keuntungan
c. digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala
atau sejenis dengan itu
d. merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan
wisata, taman nasional, taman pengembalaan yang
dikuasai oleh desa dan tanah negara yang belum
dibebani suatu hak
e. digunakan oleh perwakilan diplomatik dan
konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik
f. digunakan oleh badan atau perwakilan lembaga
internasional yang ditetapkan dengan peraturan
menteri keuangan.
4. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi
dan/atau memperoleh manfaat atas bumi dan/atau
memiliki, menguasai dan/atau memperoleh manfaat
atas bangunan.
5. Wajib Pajak adalah:
a. orang pribadi atau badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau
memperoleh manfaat atas bumi dan/atau memiliki,
menguasai dan /atau memperoleh manfaat atas
bangunan yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai ketentuan perundang-undangan
perpajakan daerah.
b. subjek pajak yang ditetapkan menjadi wajib pajak
oleh bupati atau pejabat, jika terhadap suatu objek
pajak tersebut belum diketahui wajib pajaknya.

D. Dasar pengenaan, tarif dan cara perhitungan


1. Dasar pengenaan dan tarif pajak :
a. Dasar pengenaan pajak adalah NJOP yang
ditetapkan setiap tiga tahun dengan keputusan Bupati
berdasarkan klasifikasi objek pajak kecuali untuk
objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun
sesuai dengan perkembangan wilayahnya,
b. tarif pajak adalah untuk NJOPnya dibawah Rp 1
milyar, tarifnya 0,10% . – untuk NJOP diatas Rp 1
milyar tarifnya 0,20% . (ketentuan mengenai tarif
berlaku 2017),
c. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NJOPTKP) adalah Rp 10 juta untuk setiap WP.
2. Cara perhitungan (dasar pengenaan – NPOPTKP)
x tarif pajak, contoh perhitungan PBB:
1. seorang WP memiliki sebuah rumah diperumahan
dengan luas tanah dan bangunan 82/45 dimana
berdasarkan NJOP nya Rp 530.000,- dan untuk
bangunan Rp 830.000,- maka PBB yang harus
dibayar adalah

 bumi : 82 x Rp 530.000,- = Rp 44.034.000,-


 bangunan : 45 x Rp 823.000,- = Rp
37.035.000,-
 NJOP = Rp 81.069.000,-
 NJOPTKP = Rp 10.000.000,-
 nilai jual kena pajak = Rp 71.069.000,-
 PBB nya : 0,10% x Rp 71.069.000,- = Rp
71.069,-

2. Seorang wajib pajak memiliki dua objek pajak


berupa bumi dan bangunan dengan nilai sebagai
berikut :

 objek 1 NJOP bumi Rp 60.000.000,- , NJOP


bangunan Rp 60.000.000,-
 objek II NJOP bumi Rp 60.000.000,- NJOP
bangunan Rp 40.000.000,-

Maka PBB yang harus dibayar adalah:

 untuk objek I NJOP = Rp 60.000.000,- + Rp


60.000.000,- = Rp 120.000.000,- . NJOTKP = Rp
10.000.000,- . NJKP = Rp 110.000.000,- PBB
nya 0,10% x Rp 110.000.000,- = 110.000- .
 Untuk objek II NJOP = Rp 60.000.000,- + Rp
40.000.000,- = Rp 100.000.000,- . NJOPTKP =
Rp 0,- NJKP = Rp 100.000.000,-PBB nya 0,10%
x Rp 100.000.000,- = Rp 100.000,-

E. Dinas pendapatan daerah saat ini melayani 14


pelayanan PBB P2 yaitu:

1. pelayanan permohonan pendaftaran WP baru,


2. pelayanan permohonan mutasi,
3. pelayanan permohonan salinan SPPT,
4. pelayanan keberatan,
5. pelayanan permohonan pengurangan
penetapan,
6. pelayanan permohonan keringanan
pembayaran pajak,
7. pelayanan permohonan penghapusan
ketetapan pajak,
8. pelayanan permohonan penghapusan dan
pengurangan sanksi administrasi,
9. pelayanan permohonan pembatalan
ketetapan yang tidak benar,
10. pelayanan permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak,
11. pelayanan permohonan pembebasan pajak,
12. pelayanan permohonan pembetulan,
13. pelayanan permohonan data tunggakan,
14. permohonan penerimaan setoran.
F. Pembayaran PBB P2, dapat juga dilakukan melalui
P.O.S (Payment Online System) di UPT pajak daerah
pada Dispenda yaitu
1. UPT babakan madang, bertempat di jalan raya
babakan madang ruko viktoria no A9
2. UPT Sukaraja, bertempat di jln raya jkt-bogor Km
50 ruko niaga cimandala
3. UPT cileungsi, bertempat diperumahan cileungsi
hijau blok i 1no 4
4. UPT gunung putri, bertempat di perum cibubur
country blok RBOD/15
5. UPT citereup, bertempat di jln bina marga no 17
Rt05/06 citereup
6. UPT ciawi, bertempat di jln raya puncak no 442
gadog Rt 03/05 ciawi
7. UPT leuwi sadeng, bertempat dijln raya leuwiliang
EX radio seba no 22 cibeber
8. UPT gunung sindur, bertempat dikomplek griya
indah serpong blok I no 17

(Adv/tyr)

Komentar Facebook

Bagikan Artikel Ini:

 Click to share on WhatsApp (Opens in new window)


 Click to share on Telegram (Opens in new window)
 Click to share on Twitter (Opens in new window)
 2Click to share on Facebook (Opens in new window)2
 Click to share on Google+ (Opens in new window)
 Click to email this to a friend (Opens in new window)
 Click to print (Opens in new window)

Related

Mutasi SPPT di Dispenda Bogor, Inilah Tata Caranya


December 31, 2015
In "KUPAS Bogor"

Peranan dan Potensi Pajak Air Tanah di Kabupaten Bogor


April 5, 2016
In "KUPAS Profil"
UPT PBB 5 Dispenda Kabupaten Bogor Ajak Masyarakat Taat
Pajak
December 28, 2016
In "KUPAS Bogor"
PBB
← Previous article

Next article →
1 COMMENT

1. Gatry Amalia SariMAY 5, 2017


AT 2:05 PM

Reply
Terimakasih atas infonya dan untuk refernsi
seputar pajak silahkan
cek http://www.tax.blog.gunadarma.ac.id

Leave a comment

Your email address will not be published.

Comment

Name *

Email *

Website

Save my name, email, and website in this browser


for the next time I comment.

Notify me of follow-up comments by email.


Notify me of new posts by email.

Submit

Search

KUPAS TERPANAS
 POPULAR
 COMMENTS
 LATEST
 TODAY WEEK MONTH ALL

 STIE ISM Resmi Tempati Gedung Baru di Tigaraksa


Tangerang

 KUPAS KOLOM: Pendirian Patung Kwan Kong di Tuban


Tidak Peka Terhadap Keutuhan Berbangsa dan Bernegara
KATEGORI KUPAS
 KUPAS Aceh
 KUPAS Aneka
 KUPAS Babel
 KUPAS Bali
 KUPAS Bandung
 KUPAS Banten
 KUPAS Banyumas
 KUPAS Bekasi
 KUPAS Berita
 KUPAS Bisnis
 KUPAS Bogor
 KUPAS Brebes
 KUPAS Ciamis
 KUPAS Cianjur
 KUPAS Depok
 KUPAS Desa
 KUPAS Dunia
 KUPAS Ekonomi
 KUPAS FOKUS
 KUPAS Garut
 KUPAS Jabar
 KUPAS Jambi
 KUPAS Jatim
 KUPAS Jawa-Jogja
 KUPAS Kalbar
 KUPAS Kalsel
 KUPAS Kalteng
 KUPAS Kasus
 KUPAS Kebudayaan
 KUPAS Kebumen
 KUPAS Kesehatan
 KUPAS Kiat
 KUPAS Kolom
 KUPAS Kota Bogor
 KUPAS Lampung
 KUPAS Maluku
 KUPAS Metro
 KUPAS Nasional
 KUPAS Nusa Tenggara
 KUPAS Olahraga
 KUPAS Papua
 KUPAS Pemerintahan
 KUPAS Pendidikan
 KUPAS Peristiwa
 KUPAS Politik
 KUPAS Profil
 KUPAS Regional
 KUPAS Riau
 KUPAS Seleb
 KUPAS Sukabumi
 KUPAS Sulawesi
 KUPAS Sumatera
 KUPAS Sumbar
 KUPAS Sumsel
 KUPAS Sumut
 KUPAS Tangerang
 KUPAS Tasik
 KUPAS Tekno
 KUPAS Ternate
Semua pandangan dan opini yang disampaikan bukan
mencerminkan pandangan redaksi Kupas Merdeka.
 Tentang Kami
 Pedoman Media Siber
 Pedoman Standar Perilisan Berita
 Privacy Policy
Copyright © 2018 | PT. Tegar Kupas Mediatama

Anda mungkin juga menyukai