Revisi Kompre 3
Revisi Kompre 3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil SDKI (Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012 lalu
menemukan bahwa angka kematian bayi di Indonesia saat ini mengalami
penurunan dari 43 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 32 per 1.000 kelahiran
hidup. Di antara angka ini, 19 per 1.000 kelahira hidup terjadi pada masa
neonatal sejak lahir sampai usia 28 hari.namun target MDGs di tahun 2015
angkanya harus turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, Jadi hasil SDKI
tahun 2012 belum mencapai target MDGS 2015.
Telah dilakukan upaya pendekatkan pelayanan ke masyarakat melalui
program Desa Siaga dengan Poskesdes, Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit (RS). Sistem rujukan
pelayanan obstetri dan neonatal emergensi hendaknya dikembangkan dan
ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan mengindentifikasi kesiapan
berbagai fasilitas daerah dengan mengindentifikasi kesiapan berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan baik Puskesmas dan RS juga bidan desa sebagai satu
kesatuan pelayanan yang terintegrasi termasuk program Sistem
Penaggulangan Gawat Terpadu (SPGD-T).
Salah satu upaya terobosan dan terbukti mampu meningkatkan indikator
proksi (persalinan oleh tenaga kesehatan) dalam penurunan AKI dan AKB
adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Selain itu, program P4K juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga
kesehatan trampilan termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada
setiap ibu hamil. Kaum ibu juga didorong untuk melakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
(Kementerian Kesehatan 2013)
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny A 27 Tahun G3p2a0
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny A 27 Tahun
G3P2A0 Kehamilan, Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir Normal Di BPM
Bidan Hj.Cicih Rukaesih Kabupaten Cirebon Tahun 2017”
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny.A 27
Tahun G3P2A0 Kehamilan, Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir
Normal.
b. Mempu menegakkan analisis sesuai dengan data subjektif dn objektif
pada Ny.A 27 Tahun G3P2A0 Kehamilan, Persalinan,Nifas Dan Bayi
Baru Lahir Normal.
c. Mampu melakukan penatalaksanaan yang sesuai dengan analisis yang
diperoleh pada Ny.A 27 Tahun G3P2A0 Kehamilan, Persalinan,Nifas Dan
Bayi Baru Lahir Normal.
d. Mampu mendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.A
27 Tahun G3P2A0 Kehamilan, Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir
Normal dengan metode SOAP.
D. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan landasan pengembangan
pengetahuan mengenai faktor-faktor kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir.
2. Praktis
3
E. Sistematika Penulisan
1. Bagian Pendahuluan
a. Halaman sampul
b. Halaman judul
c. Halaman persetujuan
d. Kata pengantar
e. Daftar isi
2. Bagian Utama
a. BABI PENDAHULUAN
1) Latar belakang
2) Rumusan Masalah
3) Tujuan Penulisan Laporan
4) Manfaat Penulisan Laporan
5) Sistematika Penulisan Laporan
b. BAB II TINJAUAN TEORI
Berisi tentang kehamilan, persalianan, nifas, bayi baru lahir.
c. BAB III Tinjauan Kasus
Berisi tentang dokumetasi asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.
d. BAB IV Pembahasan
Berisi pembahasan secara menyeluruh tentang asuhan kebidanan
kehamilan, persalianan, nifas, bayi baru lahir.
e. BAB V Kesimpulan dan Saran
Terdiri dari kesimpulan dan saran dari pembahasan berdasarkan
tujuan penyusun laporan dan saran berdasarkan kesimpulan.
3. Bagian Terakhir
a. Daftar pustaka
b. Lampiran-lampiran
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Masa Kehamilan
1. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam triwulan, yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
ke empat sampai enam bulan dan triwulan ke tiga dari bulan ke tujuh
sampai sembilan bulan (Saifuddin, 2002).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna serta pada payudara
(mammae). Dalam hal ini hormone somatomammotropin, estrogen dan
progesterone mempunyai peranan penting. Hormon progesterone dan
estrogen memiliki pengaruh dalam kehamilan, dimana karena pengaruh
hormone progesterone menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan
dapat menyebabkan obstipasi, sedangkan hormon estrogen mempengaruhi
pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan
hypersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas.
a. Kehamilan
5
b. Patofisiologi
Penyebab post date itu sendiri masih belum jelas. Risiko terhadap janin
disebabkan oleh karena proses penuaan plasenta sehingga terjadi
gangguan fungsi plasenta (insufiensi). Insufisiensi nutrisi yang bisa
mengakibatkan Intra Uterine Growth retardation (IUGR) insufiensi
pernapasan yang mengakibatkan hipoksia janin.
2. Tanda Dan Gejala Kehamilan
a. Tanda-tanda kemungkinan hamil yaitu:
1) Amenore
Amenore (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan
ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkirakan persalinan.
2) Mual dan muntah
Mual (nausea) dan muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari
disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini
dapat dibatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
3) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
4) Syncope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan
6
oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar
20 % sampai 25 % dari pada biasanya.
g. Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan dalam bentuk sering BAK.
h. Perubahan pada kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh MSH lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada strie gravidarum livid
atau alba, areola payudara, papila payudara, linea nigra, pipi (kloasma
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang.
i. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
4. Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan
Menurut (Kusmiyati,2010), perubahan adaptasi psikologis dalam masa
kehamilan meliputi :
a. Perubahan psikologi pada kehamilan trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,
kecemasan, depresi dan kesedihan. Beberapa wanita yang telah
merencanakan kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa
senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari
tanda bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Hasrat seksual
pada trimester pertama sangat bervariasi. Ada beberapa wanita
mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum merupakan
waktu terjadi penurunan libido. Perubahan psikologis pada trimester II.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase meliputi :
1) Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa Prequickening pada
trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan
segala aspek di dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama
9
Tabel 2. (1)
Pada kunjungan
TT1 - -
antenatal pertama
11
4 minggu setelah
TT2 3 tahun 80%
TT1
6 bulan setelah
TT3 5 tahun 95%
TT2
1 tahun setelah
TT4 10 tahun 95%
TT3
Sumber : (Kusmiyati,2009)
B. Persalinan
1. Definisi
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit. Persalinan di mulai sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (Rukiyah,2009).
2. Teori Terjadinya Persalinan
a. Teori penurunan hormon
Saat 1-2 minggu sebelum proses melahirkan dimulai, terjadi penurunan
kadar estrogen dan progesteron bekerja sebagai penanganan otot-otot
polos rahim, jika kadar progesteron turun akan menyebabkan
tegangannya pembuluh darah dan menimbulkan his
b. Teori plasenta menjadi tua
Dengan bertambahnya usia kehamilan plasenta menjadi tua dan
menyebabkan vili korialis mengalami perubahan sehingga kadar
estrogen dan progesteron turun.
c. Teori distensi rahim
12
c. passage (jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang), psikis ibu bersalin,
penolong
5. Tahap-Tahap Persalinan
a. Kala I
Menurut (JNPK-KR,2008) kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan
kekuatannya) sehingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala satu
persalinan terdiri atas dua fase, yaitu :
1) Fase laten
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara lengkap, berlangsung hingga serviks
membuka kurang dari 4 cm dan pada umumnya fase laten
berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
2) Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi
menjadi 3 (Manuaba, 2010) yaitu :
a) Fase akselerasi (fase percepatan) dari pembukaan 3 cm
sampai 4 cm yang dicapai dalam 2 jam.
b) Fase dilatasi maksimal dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang
dicapai dalam 2 jam.
c) Fase deselerasi (kurangnya kecepatan) dari pembukaan 9 cm
sampai 10 cm selama 2 jam.
b. Kala II
Menurut (JNPK-KR,2008)dimulai ketika pembukaan serviks sudah
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga
disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala dua di
antaranya : Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan
vaginanya. Perineum menonjol. Vulva-vagina dan sfingter ani
membuka. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
c. Kala III
Menurut (JNPK-KR,2008) yang menyatakan bahwa Manajemen Aktif
Kala (MAK) III terdiri dari pemberian suntik oksitosin dalam 1 menit
pertama setelah bayi lahir dengan dosis 10 Internasional Unit
(IU) secara Intra Muskular (IM), melakukan peregangan tali pusat
terkendali dan masase fundus uteri selama 15 detik. Lepasnya plasenta
14
C. Nifas
1. Definisi
Masa nifas atau puerperium, berasal dari bahasa Latin, yaitu pueryang
artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah
melahirkan (Saleha, 2009). Masa nifas atau puerperium adalah masa yang
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama sekitar 6
minggu setelah persalinan (Sarwono, 2006).
2. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas
Selama masa nifas, alat-alat innterna maupun eksterna berangsur-angsur
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang disebut dengan involusi
Perubahan fisiologi yang terjadi pada masa nifas diantaranya adalah :
a. uterus
Tabel 2
Tinggi Fundus Uteri Dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat, 2 jbpst* 1000 gram
1 minggu Pertengahan pusat simfisis 750 gram
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 500 gram
6 minggu Normal 50 gram
8 minggu Normal tapi sebelum hamil 30 gram
Sumber : (Saleha, 2009)
b. Lochia
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Jumlah rata-rata pengeluaran lochia adalah sekitar
240 – 270 ml. Berikut jenis lochia yang terdapat pada wanita selama
masa nifas :
1) Lochia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segar dan
sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo
dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
17
Setelah tali pusat dipotong dan diikat, biarkan tali pusat tetap dalam
keadaan terbuka tanpa mengoleskan cairan atau bahan apapun ke
puntung tali pusat. Mengoleskan alkohol atau povidon iodin masih
diperbolehkan, tetapi tidak dikompreskan karena akan menyebabkan
tali pusat basah dan lembab. Jika tali pusat basah atau kotor bersihkan
menggunakan air DTT dan sabun kemudian segera dikeringkan dengan
kain atau handuk bersih. Apabila tali pusat berdarah, bernanah,
kemerahan yang meluas dan berbau maka segera ke pelayanan
kesehatan untuk segera ditangani.
e. IMD
Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya segera
setelah lahir selama kurang lebih 1 jam. Bayi harus menggunakan naluri
alamiahnya untuk melakukan IMD.
f. Manajemen laktasi
Memberikan ASI dini akan membina ikatan emosional dan kehangatan
ibu dan bayi. Manajemen laktasi meliputi masa antenatal, segera setelah
bayi lahir, masa neonatal dan masa menyusui selanjutnya.
g. Pencegahan infeksi mata
Pencegahan infeksi tersebut menggunakan antibiotika eritromisin 1%.
Salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu satu jam setelah
kelahiran.
h. Pemberian vitamin K1
Pemberian K1 diberikan secara injeksi IM setelah kontak kulit ke kulit
dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan BBL akibat
defisiensi vitamin K yang dialami sebagian BBL.
i. Pemberian imunisasi
Imunisasi hepatitis B bermafaat untuk mencegah infeksi hepatitis B
terhadap bayi, terutama jalur penularan melalui ibu kepada bayi.
Imunisasi ini diberikan 1 jam setelah pemberian vitamin K1, pada saat
bayi baru berumur 2 jam.
j. Pemeriksaan BBL
Pemeriksaan BBL dapat dilakukan 1 jam setelah kontak kulit ke kulit.
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A 27 TAHUN G3P2A0
GRAVIDA 38 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL
A. Data Subjektif
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny. A Tn. K
Umur : 27 tahun 30 tahun
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja Wiraswasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Ds. Samporan kec. Talun kab. Cirebon
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu datang mengeluh mulas-mulas dan keluar lendir darah sejak pukul
18.30 WIB mulas semakin sering dan kuat, merasa hamil 9 bulan, HPHT
13 Agustus 2016, HTP 20 Mei 2017, riwayat menstruasi normal setiap
bulan, gerakan janin sudah dirasakan sejak kehamilan 4 bulan dan masih
dirasakan sampai sekarang, sudah mengetahui tanda-tanda bahaya
kehamilan dan persalinan, tablet Fe diminum 1 kali setiap malam dengan
22
air putih, tidak pernah mengkonsumsi jamu dan obat warung, imunisasi
TT sudah dilakukan secara lengkap, pernah melakukan ANC sebanyak 8
kali di Bidan, 4 kali di PUSKESMAS, dan 1 kali untuk USG, tidak
memiliki kekhawatiran khusus.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tinggi Badan : 159 cm
Berat Badan : 76 kg
23
LILA : 31 cm
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 21x/menit
Suhu : 36,9°C
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik
Mulut : Gigi tidak caries, gusi tidak pucat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
pembuluh limfe
Dada : Bunyi jantung reguler, tidak ada bunyi ronchi dan
wheezing
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, nyeri tekan, retraksi,
dan dimpling sign, puting susu menonjol
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, kandung kemih
kosong, TFU 30 cm, puki, presentasi kepala,
penurunan 4/5, DJJ 145x/menit, TBJ ± 2950 gram,
his 3x10’x30”
Genetalia : Vagina tidak ada kelainan Tidak ada benjolan,
varises, pembesaran kelenjar bartholin dan scene.
PD : V/v tidak ada kelainan,Portio tebal lunak,
pembukaan 2 cm, ketuban, utuh, kepala berada di
Hodge II.
Anus : Tidak ada hemoroid
CVAT : Tidak ada nyeri ketuk
Ekstremitas : Atas : Tidak ada edema, kuku tidak pucat
Bawah : Tidak ada edema, varises, refleks patela +/+
2. Pemeriksaan Penunjang
Diperiksa pada tanggal 30 Maret 2017
Hemoglobin : 11,0 gr%
Protein Urin : Negatif
24
C. Analisis
Ny. A 27 tahun, G3P2A0 parturien aterem kala I fase laten janin tunggal hidup
intrauterin, keadaan umum ibu dan janin baik.
D. Penatalaksanaan
1. Menjalin hubungan baik dengan ibu dan keluarga, respon baik
2. Meminta persetujuan kepada ibu setiap tindakan yang akan dilakukan,
ibu bersedia dilakukan pemeriksaan
3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan
4. Memberikan KIE kepada ibu tentang:
a. Tanda-tanda persalinan, ibu apat mengulang informasi yang
disampaikan
b. Jalan kaki sekitar ruangan, ibu melakukannya
c. Untuk tidak menahan BAK, ibu mengerti
d. Makan dan minum, ibu minum ± 100 cc
e. Atur nafas ketika his datang, ibu melakukannya
5. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri, ibu bersedia melakukannya
6. Melakukan pendokumentasian.
25
A. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulas semakin sering dan kuat, ada dorongan ingin mengejan
B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 83x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,7°C
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, kandung kemih kosong,
TFU 30 cm, puki, presentasi kepala, penurunan 1/5, DJJ
145x/menit, TBJ ± 2950 gram, his 4x10’x45”
PD : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tidak teraba,
pembukaan 10 cm, ketuban utuh, kepala berada di
Hodge III+, tidak ada molase, tidak ada bagian yang
terkemuka, ubun-ubun kecil kiri depan.
Terdapat tanda-tanda persalinan yaitu dorongan ingin mengejan,tekanan pada
anus, perineum menonjol, vulva membuka
C. Analisis
Ny. A parturien aterm kala II janin tunggal hidup intrauterin keadaan umum
ibu dan janin baik dengan kemajuan persalinan normal.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberikan dukungan moral dan spritual, ibu tampak tenang
26
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas dan sedikit lemas, belum
istirahat, mobilisasi belum aktif, ibu sudah minum air putih, belum BAB dan
BAK, bayi belum disusui, tidak mengkonsumsi jamu, tidak ada pantangan
makanan.
B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 81x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,8°C
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik
Payudara : Puting susu menonjol, ASI belum keluar
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong
Genetalia : Tidak ada kelainan, tidak terdapat luka laserasi,
perdarahan ± 10 cc
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Atas : Tidak ada edema, kuku tidak pucat
Bawah : Tidak ada edema, tidak varises
30
C. Analisis
P3A0,2 jam post partum normal, keadaan umum ibu baik
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Memberikan kapsul Vit A 2x 200.000 UI
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang:
a. Tanda-tanda bahaya masa nifas, ibu merespon dengan baik.
b. Mengajarkan ibu untuk masasse fundus uteri jika rahimnya teraba
lembek
c. Istirahat yang cukup, ibu akan melakukanya
d. Tidak menahan BAK, ibu mengerti
e. Memfasilitasi ibu makan dan minum, ibu minum ± 50 cc
f. Menjadwalkan pemeriksaan 6 jam kemudian, ibu menyetujuinya
4. Melakukan Pendokumentasian.
5.
31
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah membaik, istirahat cukup, mobilisasi sudah aktif
dilakukan, sudah minum dan makan nasi dengan lauk-pauk, sudah BAK,
belum BAB, bayi sudah disusui.
B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 19x/menit
Suhu : 36,7°C
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, nyeri tekan, retraksi,
dan dimpling sign, puting susu menonjol, ASI
sudah keluar
Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong
Genetalia : Tidak ada kelainan, tidak terdapat luka laserasi,
terdapat lochea rubra
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Atas : Tidak ada edema, kuku tidak pucat
Bawah : Tidak ada edema, tidak varises
C. Analisis
P3A0,6 jam post partum normal, keadaan umum ibu baik
D. Penatalaksanaan
32
D. Penatalaksanaan
e. Mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar, ibu sudah
melakukannya
4. Melakukan pendokumentasian
A. Data Subjektif
(-)
B. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV : HR : 147x/menit
RR : 47 x/menit
Suhu : 36,6 ºC
Panjang badan : 49 cm
Berat badan : 3300 gram
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 33 cm
Kepala : Ubun-ubun data, tidak ada benjolan atau cekungan
tidak terdapat caput succedaneum dan cepal
hematom.
Mata : Mata sejajar dengan telinga, tidak terdapat
pengeluaran cairan atau pus.
Mulut : Tidak terdapat labio skizis,palato skizis, warna
bibir kebiruan, refleks rooting (+), refleks hisap (+)
Telinga : Tidak ada kelainan, sejajar dengan mata, tidak
terdapat pengeluaran cairan.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan
pelebaran pembuluh darah limfe.
Dada : Bentuk simetris,irama jantung reguler,tidak ada
retraksi dinding dada,Tidak terdapat ronchi dan
wheezing,pernafasan kombinasi dada dan perut,
putting berwarna ping.
Abdomen : Tidak terdapat distensi abdomen,benjolan, tali
pusat bersih,tidak terdapat perdarahan.
Genetalia : Berjenis kelamin laki-laki, testis berada dalam
skrotum,penis berlubang
Anus : Tidak ada kelainan,terdapat lubang anus,sudah
BAB.
Kulit : Terlihat kemerahan, tidak ada bercak kehitaman,
dan tanda lahir.
Sistem syaraf : Refleks moro (+).
Ekstrimitas : Atas: tonus otot baik, gerakan aktif,
jumlah jari tangan masing-masing 5,tidak
ada kelainan seperti polidaktili,sindaktili dan
brakidaktili, refleks grasping +.
35
D. Penatalaksanaan
6. Merencanakan kontrol pada hari selasa, 16 mei 2017 atau apabila ada
keluhan, ibu menyetujuinya
7. Melakukan pendokumentasian
36
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan sudah mulai beraktifitas kembali , istirahat
cukup, sudah minum dan makan, sudah BAK dan BAB.
37
B. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,8°C
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, nyeri tekan, retraksi,
dan dimpling sign, puting susu menonjol, ASI
sudah keluar
Abdomen : TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi baik, kandung
kemih kosong
Genetalia : Tidak ada kelainan, tidak terdapat luka laserasi,
terdapat lokhea sanguilenta
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Atas : Tidak ada edema, kuku tidak pucat
Bawah : Tidak ada edema, tidak varises
C. Analisis
P3A0,3 hari post partum normal, keadaan umum ibu baik
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang:
a. Mengingatkan Tanda-tanda bahaya masa nifas, ibu dapat
mengulang informasi yang disampaikan.
b. Mengingatkan ibu untuk Perawatan personal hygine, ibu mengerti
c. Mengingatkan ibu untuk Perawatan payudara, ibu mengerti dan
mau melakukannya
d. Mengingatkan ibu untuk Menjaga pola istirahat dengan tidak
melakukan pekerjaan yang berat dan membuat ibu kelelahan, ibu
merespon dengan baik.
38
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya, bayi nya menangis kuat
pergerakan aktif menyusu kuat BAB 3 kali sehari, BAK 7 kali sehari.
B. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV : HR : 147x/menit
RR : 47 x/menit
Suhu : 36,6 ºC
Panjang badan : 49 cm
Berat badan : 3600 gram
Mata : Tidak ada tanda-tanda infeksi.
Abdomen : Tali pusat bersih,tidak terdapat perdarahan dan
tanda-tanda infeksi.
Kulit : Terlihat kemerahan.
39
C. Analisis
Post natal 3 hari keadaan umum bayi baik.
D. Penatalaksanaan
b. Mengingatkan ibu untuk Menjaga bayi agar tetap hangat, ibu akan
melakukannya
8. Melakukan pendokumentasian
40
BAB IV
PEMBAHASAN
Kenaikan berat badan Ny. A selama kehamilan sebanyak 15 kg, yaitu dari
61 kg sebelum hamil menjadi 76 kg pada usia kehamilan 38 minggu hal ini
sesuai dengan teori (Manuaba,2010) yang menyatakan bahwa penambahan
berat badan normal selama kehamilan adalah 6,5 kg-16,5 kg. Penulis
menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Ny. A telah mendapatkan imunisasi TT lengkap sebanyak 2 kali, imunisasi
TT pertama pada usia kehamilan 16 minggu hari dan imunisasi TT kedua
diberikan 4 minggu setelah TT pertama. Hal ini sesuai dengan teori
(Rukiyah ,2009) yang menyatakan bahwa imunisasi TT pertama diberikan
pada usia kehamilan 16 minggu dan imunisasi TT kedua diberikan 4 minggu
setelah TT pertama.
Ny. A telah mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama
kehamilannya dengan dosis 1 tablet sehari, hal ini sesuai dengan teori
(Kusmiyati,2009) yang menyatakan bahwa setiap ibu hamil minimal
mendapat Tablet sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Dimulai dengan
memberikan 1 tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
Pemberian obat ini sudah mengikuti prosedur yang ada, obat hanya di tambah
dosis dikarenakan pada saat kunjungan sebelumnya obat yang diberikan oleh
bidan belum dihabiskan.
Pelayanan antenatal yang dapat diberikan pada ibu hamil saat melakukan
kunjungan antenatal minimal 10 T (Timbang berat badan, Tentukan status
gizi dengan lingkar lenga atas, Ukur Tekanan darah, Ukur Tinggih fundus
uteri, Tentukan presentasi janin, Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT
lengkap, Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan,
Pemeriksaan Test laboratorium, Tes terhadap penyakit menular seksual,
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan)(Saifuddin,2009). Pada Ny. A
pelayanan antenatal yang diberikan sesuai dengan teori. Ny. A telah dilakukan
pemeriksaan hb dengan hasil 11.0 gram % kadar HB Ny. A normal. Hal ini
sesuai dengan teori (Prawirohardjo,2011), kadar HB normal menurut WHO
11 gr% dan menurut Depkes 10 gr%.
B. Masa Persalinan
1. Kala I
42
2. Kala II
Ibu mengatakan mulas bertambah sering dan ingin meneran seperti
BAB keras, his semakin kuat 4 x dalam 10 menit lamanya 45 detik, terlihat
tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka. Hal ini sesuai
dengan teori (Manuaba,2010), yang menyatakan tanda kala II yatu his
menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Karena
biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka
pada saat his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara
refleks menimbulkan adanya dorongan ingin mengejan, tekanan anus dan
vagina, perineum menonjol, vulva membuka, ketuba pecah. Sehingga
penulis menyampaikan tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Bayi lahir spontan pervaginam pada pukul 23.30 WIB, menangis kuat,
gerakan aktif, tubuh dan ekskremitas kemerahan. Lalu mengeringkan
segera tubuh bayi dengan bedongan, melakukan pemotongan tali pusat
disaat pulsasi hilang dan ikat tali pusat, lakukan IMD selama setidaknya 1
jam. Hal ini sesuai dengan teori (JNPK-KR,2008) yaitu saat bayi lahir,
catat waktu kelahiran. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala
dan bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan verniks.
Setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada ibu.
43
melakukan kontak sedini mungkin antara ibu dan bayi yaitu rawat gabung.
Penulis juga menambahkan asuhan sesuai dengan kebutuhan bayi yaitu ibu
dianjurkan menyusui bayinya sesering mungkin dan menjemur bayi pada
pagi hari. Evaluasi juga dilakukan penulis untuk menilai keefektifan
rencana asuhan yang diberikan, dimana tidak ditemukan kelainan atau
masalah pada bayi dan tidak ada tanda bahaya pada bayi. Dari asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dari pemeriksaan 1 jam sampai dengan
pemeriksaan 2 minggu, penulis menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktik.
6. Masa Nifas
Masa nifas pada Ny. A berjalan normal dilakukan kunjungan sebanyak
2 kali yaitu kunjungan 6 jam, 3 hari hal ini tidak sesuai dengan teori
(Saleha, 2009). Karena kunjungan nifas paling sedikit 4 kali kunjungan
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Pada kunjungan 6 jam pasca persalinan berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan keadaan ibu baik, data tanda-tanda vital dalam batas normal,
TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, lokhea rubra. Pada
kunjungan nifas 3 hari pada Ny. A hasil pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital dalam batas normal, TFU 3 jari bawah pusat, lokhea sanguilenta,
pengeluaran ASI lancar, tidak ada pembengkakan payudara dan ibu dapat
melakukan aktifitas sehari-hari.
Proses pengeluaran pervaginam pada Ny. A selama masa nifas
berlangsung normal dan tidak ada kelainan karena pada setiap kunjungan
nifas didapatkan hasil pengeluaran pervaginam yang sesuai dengan
masanya. Dari asuhan kebidanan pada ibu nifas dari kunjungan 6 jam
setelah persalinan sampai dengan kunjungan 3 hari, penulis menyatakan
bahwa ada kesenjangan antara teori dan praktik.
46
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan
objektif Pada Ny A 27 Tahun G3p2a0 Kehamilan, Persalinan,Nifas
Dan Bayi Baru Lahir Normal.
2. Mahasiswa mampu menegakkan analisa berdasarkan data subjektif
dan objektif pada pada Ny.A Pada Ny A 27 Tahun G 3p2a0
Kehamilan, Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir.
3. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan berdasarkan
analisa yang ditegakan pada Ny.A 27 Tahun G3p2a0 Kehamilan,
Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir Normal.
4. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan
komprehensif Pada Ny A 27 Tahun G3p2a0 Kehamilan,
Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir Normal.
B. Saran
1. Institusi
Sebagi sumber referensi dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan kehamilan persalinan nifas dan
bayi baru lahir.
2. Bidan
Diharapakan terus meningkatkan kualitas pelayanan sebagai bidan
pelaksana dirumah sakit tetap menjaga 5S dan keramahan.
47
DAFTAR PUSTAKA