Anda di halaman 1dari 3

Latar belakang

Proporsi penduduk Indonesia usia remaja adalah sebesar 25,6 % dari jumlah penduduk
Indonesia

(Lestari, Herna.2017.Akses Universal Pelayanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi: Profil


Indonesia. Di akses pada tanggal 16 November 2018)

Factor penyebab

1. Factor individu
Pada remaja biasanya terjadi penyalagunaan alkohol pada mereka yang memiliki
konsep diri negatif, harga diri rendah, mudah cemas, pasif dan agresif, kurang percaya
diri, seorang yang tertutup, emosional hal ini juga turut mempengaruhi perilaku
remaja. Apabila remaja tidak mampu menghadap masalah diatas maka dengan
mudahnya remaja menyalagunakan lingkungan dan lebih melihat faktor-faktor diluar
dirinya yang menentukan segala sesuatu sehingga remaja memandang alkohol sebagai
satu-satunya jalan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Edy Karsono).
Masa remaja adalah masa dimana mereka sangat peka dan mudah tersinggung yang
kemudian akan menimbulkan masalah-masalah pada dirinya. Bila remaja tidak bisa
mengatasi masalah yang timbul dalam drinya maka dapat membuat remaja
melampiaskan mengkonsumsi minuman beralkohol dengan alasan karena dapat
melepaskan diri dari masalah, membebaskan diri dari kebosanan, mengurangi rasa
malu dan dapat meningkatkan harga diri.
2. Faktor lingkungan
Keingintahuan yaitu Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu
ingi tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya.
Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena
kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat
broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang
dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan
susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagainya maka dalam kesempatan tersebut
kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras.
Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap putra-putrinya
terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal
tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain
berawal dari minum minuman keras.

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kulitatif dengan
pendekatan yang fenomenologi gambaran determianan social perilaku konsumsi minuman
keras di kalangan mahasiswa. Dan data-data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,
melainkan hasil dari wawancara, catatan atau dokumen resmi lainnya (Notoatmodjo, 2010)

(jurnal keperawatan)
Riskesdas 2018

Anda mungkin juga menyukai