Aliran Melalui Lubang Dan Peluap

DATA DOSEN 1 DATA DOSEN 2
DATA PRIBADI DATA PRIBADI

NAMA: ANDY HENDRI, ST, MT
NAMA: RINALDI, ST, MT
FAKULTAS : TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS : TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
HP : 08126872957
HP : 0812_________
MATAKULIAH YANG DIASUH • MATAKULIAH YANG DIASUH

– MEKANIKA FLUIDA
– HIDROLIKA
– ANALISA NUMERIK
– HIDROLOGI
– ILMU KOMPUTER
– TEK. PENYEHATAN
– HIDROLIKA TERAPAN
– PELABUHAN
– BANGUNAN AIR
– TEKNIK PANTAI
JURUSAN TEKNIK SIPIL-UNRI * MATA KULIAH: HIDROLIKA TERAPAN * DOSEN: ANDY HENDRI. MT–RINALDI. MT JURUSAN TEKNIK SIPIL-UNRI * MATA KULIAH: HIDROLIKA TERAPAN * DOSEN: ANDY HENDRI. MT–RINALDI. MT
HIDROLIKA
TERAPAN
Kode Matakuliah: SDA 111
Fakultas : Teknik UNRI
Jurusan : Teknik Sipil S1 BAB VI
Dosen Pengampu:
Andy Hendri, MT
Rinaldi, MT ALIRAN PADA PELIMPAH
DATA DOSEN 1
DATA DOSEN 2
TUJUAN ISTRUKSIONAL
KHUSUS
Agar Mahasiswa dapat merumuskan aliran pada
TUJUAN pelimpah/Spillway.
ISTRUKSIONAL UMUM Agar mahasiswa dapat menghitung debit yang
terjadi pada Peluap ambang lebar
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa Agar mahasiswa dapat menghitung debit yang
akan dapat merencanakan saluran terbuka terjadi pada Peluap ambang lebar dengan tipe
dengan berbagai permasalahannya dan trapesium
dengan berbagai macam kondisi aliran Agar mahasiswa dapat menghitung debit yang
terjadi pada Peluap Ogee
Agar mahasiswa dapat menghitung debit yang
terjadi pada Peluap samping (SideWay)
1
Pengertian
• Bangunan pelimpah adalah bangunan serta
instalasinya untuk mengalirkan air banjir yang
termasuk ke dalam waduk agar tidak
membahayakan keamanan bangunan.
PENDAHULUAN • Ukuran bangunan pelimpah harus dihitung
dengan sebaik-baiknya karena kalau terlalu
kecil ada resiko tidak mampu melimpahkan
debit air banjir yang terjadi. Sebaliknya apabila
ukurannya terlalu besar, bangunan akan
menjadi lebih mahal yang dapat
mempengaruhi biaya proyek secara
keseluruhan
KOLAM USBR III
2
PELUAP AMBANG
LEBAR
Rumus
Umum U 2kr D Es kr  h kr  
U 2 kr
Es kr  hkr 
1 3
hkr  hkr h kr 
2
Es
 
2g 2 2 3 kr
2g 2
• Untuk aliran superkritis pada saluran persegi panjang
mendatar, energi aliran akan diredam oleh hambatan 2 gA 2 g g
U kr  U kr  hkr U kr  h
gesek saluran, sehingga menyebabkan terjadinya B   kr
pengurangan kecepatan dan penambahan ketinggian
pada arah aliran 1
Teori: qt  U c hc  hkr g hkr

2
Ua
2g
U 2 Aktual: q  Cd 1 qt
2g
ha Es
hkr h’
So=0 Debit: H1/Bw  0,1 Cd  0,561H 1 Bw 
0 ,022
Ua  0
2 32 0,1  H1/Bw  0,35 Cd  0,028H 1 Bw   0,521
Q  Cd 2g LH 1
3
0,35  H1/Bw  1,5 Cd  0,120H 1 B w   0,492
COBA 1 dengan Cd = 0,525

Contoh:
2 32 H 1 0,747
• Pelimpah ambang lebar pada saluran persegi Q  Cd 2 g LH 1 H 1  0 ,747 m   0,299
3 Bw 2,5
empat dengan lebar 2 m. Tinggi ambang 1,2 nilai H1/Bw diantara nilai H 
Cd  0,028  1   0,521  0,529
m. Panjang ambang 2,5 m. Hitung elevasi 0,1 dan 0,35, maka:  Bw 
permukaan air di hilir bendung jika debitnya
diketahui adalah 2,0 m3/t. COBA 1 dengan Cd = 0,529
2 H 1 0,743
32   0,299
Penyelesaian: Q 
3
Cd 2 g LH 1 H 1  0,743 m Bw 2,5
• Diketahui: nilai H1/Bw diantara nilai Cd  0,028 H 1   0 ,521  0,529

– Panjang Ambang (Bw) = 2,5 m. B 
0,1 dan 0,35, maka:  w 
– Tinggi ambang (P) = 1,2 m.
– Lebar Ambang (L) = 2,0 m Ketinggian air di hulu
– Debitnya = 2,0 m3/t. Nilai Cd yang dicari sama dengan
h  H 1  P  0,743  1,2  1,943m
• Ditanya yang diasumsikan maka didapat
ketinggian air di hulu ambang:
– Ketinggian muka air di hulu
3
Peluap Trapesium Ambang Lebar
1 2 3
U 2 kr D Akr T h
Es kr  h kr   Es kr  hkr  D   kr kr
2g 2 M kr M kr
4 M = B + 2mh
 T 
PELUAP TRAPESIUM Es  1  kr h kr
 2M kr 
h/2
AMBANG LEBAR 5
1
m
T
h/2
m
1
h
g Akr 6
U 2 kr  Q   Akr U kr
 M kr B
7 8
3
g T kr h kr 3 g T kr
Q   T kr h kr Q   h kr 2
 M kr  M kr
Rumus Tirai Luapan

2
y  x   x
 A   B  C D
H H H 
2
hv h  h
B  0 ,411  1,603  1,568 v   0,892 v  0 ,127
H H  H
PELUAP AMBANG hv
Garis Energi
TIPIS A  0,425  0,25

H
C’
H
0
 y
y
hv Y
C  0,150  0 ,45
H
2 X Tirai Luapan
D  0 ,57  0 ,02  10m  e 10 m T Atas
Ambang Tipis
hv
m   0 ,208
H Tirai Luapan
Bawah
Y
Rumus Debit Ambang Tipis

1 ,5
Q  CLH a
L  L '0,1NH
REHBOCK C  3,27  0,4 H h
ROUSE:
Untuk H/h > 15 C  5,681  h H 
1,5
PELUAP TIPE OGEE
Untuk H/h 5 - 15 C  3,27  0,4 H h
Keterangan:
• L’ = Panjang Efektif
• N = banyak penyempitan (0-2)
• C = Koefisien Debit
• H = Tinggi Muka Air ke Mercu
• h = Tinggi Ambang
4
PELUAP TIPE OGEE PELUAP TIPE OGEE
PELUAP TIPE OGEE • Rumus-rumus yang digunakan

1 ,5
Q  CLH e Menghitung Debit
• Pelimpah dimana air jatuh secara bebas dari
n n 1
ketinggian X  KH d Y Menghitung Profil dinding hilir
• Arch Dam atau Deck Overflow atau Crest

yang mempunyai tampang hulu vertikal
Tabel Nilai Koefisien ‘K’ dan ‘n’
• lokasi pelimpah berada pada tubuh bendung
Kemiringan muka bagian Nilai K Nilai n
• posisi pelimpah berada di daerah yang curam hulu
• Dapat dikombinasikan dengan pintu Tegak Lurus 2,000 1,850
3:1 1,936 1,836
3:2 1,939 1,810
3:3 1,873 1,776
PELUAP TIPE OGEE
Contoh Soal
Tentukan tinggi mercu dan bentuk
penampang pelimpah dengan muka hulu
tegak lurus dan panjang mercu 250 ft.
Debit rancangan sebesar 75.000 ft3/s.
Permukaan air hulu pada debit
rancangan terletak pada ketinggian 1000
dan tinggi lantai saluan rata-rata adalah
880.
5
Penyelesaian • Mencari Tinggi Tenaga (He)

1,5
Q  CLH e
• Mencari nilai C: Ketinggian 1000 1 ,5
75000  4 ,03  250  H e  H e  17 ,8 ft
Pelimpah dianggap cukup Hd
tinggi, maka pengaruh X

• Mencari Tinggi Kecepatan (Ha)
kecepatan masuk dapat Y
diabaikan, maka He=Hd, Va 

Q

75000
 2,5 ft / s
sehingga pada grafik h
A 250  120
didapat C/Cd=1 dan Titik Singgung
Ha 
Va
2

2 ,5 2
 0 ,1 ft
Cd=4,03. Jadi C=4,03. 2g 2  32 ,174
(Lihat Gambar 14.4 Hal • Mencari Tinggi rancangan (Hd)

331, “Hidrolika Saluran
Terbuka”, Ven Te Chow) Hd  He  H a
H d  17,8  0,1  17,7 ft
PELUAP TIPE OGEE
• Mencari Tinggi bendung (h)

h  1000  880   H a
h  1000  880  17 ,7  102,3 ft
• Mencari Elevasi Mercu (h)

Elevasi  1000  17,7  982,3 PELIMPAH SAMPING
h  1,33 H d
• Mencari Bentuk Mercu

n 1
X n  K Hd Y K = 2 dan n = 1,85
X 1, 85
 2  17 ,71 ,85 1 Y X 1,85
Y 
23,0042
PELUAP SAMPING PELUAP SAMPING
• Gambar Perspektif
6
PELUAP SAMPING
Kejadian Aliran
Penurunan Persamaan
1
Aliran Superkritik E h 
Q2
2
dE
0 
dh

1  dQ  2  Q 2
2Q  
 dh

2gB 12 h 2 dx dx 2 gB 12 h 2  dx  2g  B 1 h
2 3  dx
Pada Pelimpah 
Samping 3 dh 1  Q 2  dh
   
1  dQ 
Q 
dx g  B 12 h 3  dx gB 12 h 2  dx 
dh  1  Q 2  1  dQ 
Aliran Subkritik Pada 4 dx 
1   2 3   
g  B 1 h  
Q 
gB 12 h 2  dx 
Pelimpah Samping
dh  g B 12 h 3  Q 2  1  dQ 
(W>hkr) 5
dx

 g B 2h 3
 1



Q 
gB 12 h 2  dx 
dh Q dQ  g B 12 h 3 
6   
dx gB 12 h 2 dx  g B 12h 3  Q 2 

Aliran Subkritik Pada
dh Qh  dQ 
Pelimpah Samping 7   
dx Q 2  gB 12 h 3  dx 
(W<hkr)
Penurunan Persamaan Penurunan Rumus

Q  B 1h E  h 2g 7
dh

Qh  dQ 
 
dQw

dQ Diintegralkan dan kondisi batas 0 dan B2
dx Q 2  gB 12 h 3  dx  dx dx
2 3 B1
E h
Q
dQ 2
B2  2  1  
2E  3W E  h1
 3 sin 1
E h
2gB 12 h 2 8   C M 2g h  W 
32
2 CM E W h W h W
A dh


B 1 h E  h 2g h  2 
  C M 2g h W 3 2 
dx 3
dx  2

B 1h E  h 2g  gB 12 h 3  3 
2 Ambang tipis empat persegi dan posisi C M  0 ,622  0 ,222Fr1
dQw  C M 2 g h W 3 2 dx
3 salurang cabangnya tegak lurus
9 B
dh


B 1h E  h 2g h  2 
  C M 2g h W 3 2 
saluran utama
3 B1
dx  2
 CM  2  1 
B 1h E  h 2g  gB 12 h 3  3  koefisien debit untuk aliran yang subkritis 2 BE
10 dh 4 CM E  h h W 3

dh 
B 1h 2 E  h 2g  dx 3 B1 2E  3h  peluap ambang tipis empat persegi C M  0,81  0,6 F 1
 2
   C M 2g h  W 3 2  13
dx 
2

B 1 h 2 E  h 2g  gB 12h 3  3 
peluap ambang lebar empat persegi C M  0 ,81  0 ,9 F1 K
4 32
11 C M h  W  E  h 
dh
4 3 K  1,0 h1 W L   2,0
gC M h  W 3 2 B 1 h 2 E  h  dx B 1 E  h 2   B 1 h
dh
3 12
h1  W L  2,0
dx B 1h 2 B 1 E  h 2 g   gB 1 h K  0,80  0,1h1 W L 

Qw
Q1 = 100 m 3/dt Qw = 10 m 3/dt B1 = 50 m S= 10-4 n = 0,02
B2
3
TAMPAK ATAS MENCARI Q2 Q2  Q1  Qw  90 m / s
L 2
1  B1 .h 2  3 12
MENCARI H2 Q2    I B1 .h 2
Q1 B1 Q2 n  B1  2 h2 
2
1
1  50 .h2 3
90    0 ,0001 2 50.h2
0 ,02  50  2h2 
POTONGAN MEMANJANG
2 h 2  2 ,7 m
1
E2  h2 
U2
2
 2 ,7 
90 / 50  2,7   2,723 m 2
MENCARI E2
2g 2  9 ,8
Q1 E1 E2
Q2 W = 2,0 m
h1 h2 ASUMSI
w L = 1,0 m
7
Q1 = 100 m 3/dt Qw = 10 m 3/dt B1 = 50 m S= 10-4 n = 0,02 MENCARI K

h1  W 2,67  2,0
  0,67
L 1,0
2 E  3W E2  h2 E2  h
MENCARI 2 2  2  3 sin1 h1  W h W
E2  W h2  W h2  W  2 ,0  K  0 ,80  0 ,10 1  0,867
L L
 2  0 ,685 MENCARI F1 F1 
U1

100 50  2 ,67 
 0 ,15
g  h1 9 ,8  2 ,67
MENCARI E1 E1 = E2 = 2,723 m
MENCARI CM C M  0,81  0,6  F1 K  0,81  0,6  0,150,867
MENCARI h1 U
E1  h1  1
2
2 ,723  h1 
100 50  h1 2 3 B
2g 2g
MENCARI Be C M   1 2  1 
2 Be
h1  2,67 m 3 50
0 ,627    0685   1,0711   Be  46,17 m
2 Be
2 E1  3W E1  h1 E1  h
MENCARI 2 1   3 sin1 B2  Be  0,05  46 ,17  0,05  46 ,22 m
E1  W h1  W h1  W
1  1,071 NILAI B2 MASIH TERLALU BESAR UNTUK DEBIT 10 m 3/dt,
SEHINGGA ASUMSI NILAI W DIPERKECIL LAGI.
KESIMPULAN SAMPAI JUMPA

BAB BERIKUTNYA

Aliran Melalui Lubang Dan Peluap

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Aliran Melalui Lubang Dan Peluap

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DATA DOSEN 1 DATA DOSEN 2

DATA PRIBADI DATA PRIBADI

MATAKULIAH YANG DIASUH • MATAKULIAH YANG DIASUH

KOLAM USBR III

COBA 1 dengan Cd = 0,525

• Diketahui: nilai H1/Bw diantara nilai Cd  0,028 H 1   0 ,521  0,529

Rumus Tirai Luapan

TIPIS A  0,425  0,25

Rumus Debit Ambang Tipis

REHBOCK C  3,27  0,4 H h

PELUAP TIPE OGEE PELUAP TIPE OGEE

PELUAP TIPE OGEE PELUAP TIPE OGEE

PELUAP TIPE OGEE • Rumus-rumus yang digunakan

• Arch Dam atau Deck Overflow atau Crest

PELUAP TIPE OGEE

Penyelesaian • Mencari Tinggi Tenaga (He)

tinggi, maka pengaruh X

diabaikan, maka He=Hd, Va 

(Lihat Gambar 14.4 Hal • Mencari Tinggi rancangan (Hd)

PELUAP TIPE OGEE

• Mencari Tinggi bendung (h)

h  1000  880  17 ,7  102,3 ft

• Mencari Elevasi Mercu (h)

• Mencari Bentuk Mercu

PELUAP SAMPING PELUAP SAMPING

Penurunan Persamaan Penurunan Rumus

PELUAP SAMPING PELUAP SAMPING

Q1 = 100 m 3/dt Qw = 10 m 3/dt B1 = 50 m S= 10-4 n = 0,02 MENCARI K

KESIMPULAN SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai