Anda di halaman 1dari 3

Analisis Jurnal

Judul Penelitian : Religiosity as a source of influence on work engagement:


a study of the Malaysian Finance industry
Peneliti : Raida Abu Bakara, Fang Lee Cookeb and Nuttawuth
Muenjohn c
Tujuan : Untuk mengetahui keterkaitan religiusitas terhadap
perilaku pekerja
Sumber :
https//www.tandfonline.com/doi/ref/abs/10.1080/09585192.
2016.1254103?journalCode=rijh20

Latar Belakang
Jurnal yang dianalisis berjudul Religiosity as a source of influence on work
engagement: a study of the Malaysian Finance industry (Religiusitas sebagai
sumber pengaruh pada keterlibatan kerja : sebuah studi tentang industri Keuangan
Malaysia) intinya dari jurnal tersebut yaitu membahas keterkaitan
religiusitas/keberagamaan terhadap perilaku pekerja pada industri keuangan di
Malaysia.
Latar belakang gagasan keterlibatan kerja telah memicu minat penelitian
yang terus berkembang. Peran religiusitas dalam membentuk filsafat manusia dan
perilaku dalam hidup dan pekerjaan telah menarik perhatian peneliti manajemen.
Studi telah mengungkap hal positif dampak religiusitas pada sejumlah sumber
daya manusia dan hasil organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif sebagai metode utama
pengumpulan data, metode ini sangat baik karena Dapat digunakan untuk
menduga atau meramal, Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila
digunakan sesuai aturan, Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan
antara dua atau lebih variabel, Dapat menyederhanakan realitas permasalahan
yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.
Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor apa yang dapat
mempengaruhi keterlibatan kerja. Secara khusus, ini membahas dua pertanyaan
penelitian:
1. Peran apa yang dimainkan oleh religiusitas dalam kaitannya dengan
tingkat keterlibatan kerja dalam konteks Malaysia, dengan referensi
khusus pada keyakinan Islam?
2. Apakah religiusitas mempengaruhi praktik HRM di organisasi Malaysia
dan jika demikian, dalam hal apa?

Hasil
Penelitian ini menemukan bahwa religiusitas Islam nampaknya nyata
dalam penalaran moral dan manajemen perilaku karyawan. Etika kerja Islam
menekankan kerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan pribadi, harga diri, dan
kepuasan. Studi ini mengungkap bukti bahwa religiusitas menyediakan konteks di
mana beberapa karyawan, terutama mereka yang memiliki pekerjaan yang
bermanfaat, berpikir tentang pekerjaan mereka dalam istilah spiritual, tidak hanya
dalam istilah ekonomi. Seperti disebutkan sebelumnya, hidup tanpa pekerjaan
tidak memiliki makna dan keterlibatan dalam kegiatan ekonomi dianggap
kewajiban kepada Tuhan. Dalam sebuah studi oleh Mitroff Mitroff dan Denton
(1999) tentang religiositas dan spiritualitas di tempat kerja, ditemukan bahwa
mereka yang percaya pada kekuatan Tuhan yang lebih tinggi merasa lebih berdaya
saat bekerja.
Sebagian besar penelitian telah secara konsisten menunjukkan bahwa
sumber daya pekerjaan seperti dukungan sosial dari rekan kerja dan pengawas,
variasi keterampilan, otonomi, umpan balik kinerja dan kesempatan belajar secara
positif terkait dengan pekerjaan keterlibatan. Sumber daya ditemukan untuk
memungkinkan pencapaian tujuan dan bermain intrinsik dan peran ekstrinsik
dalam motivasi seseorang. Pada hakekatnya, sumber daya pekerjaan mendorong
pertumbuhan, pembelajaran, dan pengembangan karyawan, dan dengan demikian
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan akan otonomi dan
kompetensi (Van den Broeck, Vansteenkiste, De Witte, & Lens, 2008). Secara
ekstrinsik, sumber daya pekerjaan sangat penting dalam pencapaiannya tujuan
kerja. Dalam hal ini, lingkungan kerja yang banyak sumber daya bisa
meningkatkan dedikasi dan upaya di tempat kerja (Meijman & Mulder, 1998).
Sedemikian rupa lingkungan, ada kemungkinan bahwa tugas akan diselesaikan
secara efektif. Sumber daya pekerjaan bisa ada di berbagai area, termasuk di
organisasi (misalnya gaji, pelatihan, dan karier pengembangan), dalam hubungan
sosial (misalnya dukungan supervisor dan rekan kerja), dalam organisasi kerja
(misalnya pengambilan keputusan partisipatif) dan dalam tugas (misalnya
keterampilan variasi dan otonomi).

Kesimpulan
Kesimpulan harus disusun secara singkat, padat dan jelas sesuai dengan
uraian dan mengacu pada pertanyaan penelitian/tujuan penelitian. Disamping itu,
kesimpulan harus disusun secara sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan
penelitian/tujuan penelitian. Dan kesimpulan harus menyajikan ringkasan dari
uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan.
Kesimpulan dari jurnal ini sudah sesuai dengan pernyataan pada jurnal
tersebut tetapi kesimpulan dari penelitian tersebut penjelasannya terlalu panjang.

Anda mungkin juga menyukai