Bismillahirrahmanirrahim
penelitian skripsi ini dengan judul “ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap
Pencegahan HIV/AIDS pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda
Aceh Tahun 2016” dengan baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita Nabi besar Muhammad
dan arahan dari berbagai pihak. Atas semua yang diberikan kepada penulis,
terhormat:
3. Dr. Yenny Fitrika, Sp.PD selaku pembimbing I dan Dr.Satria Safirza selaku
penelitian ini.
1
2
4. Kepada Dr.Erlinda Sp.PD selaku penguji I dan Dr.Ratih Ayu Atika selaku
Hamzah Al-fansuri, Mahyuni Fitriani dan Raihan Putri yang telah banyak
Nurul Muthia, Putri Sri Munira, Riski Puria, Wulan Pangestu, Rozaqna
Syahputri serta orang tercinta dan teman-teman terbaik seangkatan 2013 yang
selama ini ikut berperan dalam memberikan semangat dan dukungan yang
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun dari berbagai
Penulis
Maulida Tinnur
4
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………….. vi
ABSTRACT……………………………………………………………... vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xi
2.4. Sikap..................................................................................................... 23
2.5 Kerangka Teori..................................................................................... 25
2.6. Kerangka Konsep ................................................................................. 26
2.7. Hipotesa ................................................................................................ 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDUHULUAN
yang disebabkan oleh virus Human Immuno Deficiency Virus (HIV). Penyakit
ini mulai dikenal pada awal tahun 1980, menimbulkan penurunan imunitas
dengan kematian.1
terjangkitnya virus itu adalah Aceh Utara dengan 33 kasus, disusul Aceh
Lhokseumawe 23 kasus.2
2007 pengidap HIV positif berjumlah 6.066 orang dengan penderita AIDS
14.928 orang. Secara kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan sampai tanggal
12
Peringkat tertinggi ada pada kelompok umur 25-49 tahun (73,7%), 20-24
dunia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 terdapat sekitar 33,4 juta
prevalensi tertinggi yaitu sekitar 2,5 juta kasus pertahun, berbeda pada tahun
virus HIV pada tahun 2005. Pada tahun 2010 kasus tersebut mengalami
mengalami peningkatan menjadi 110.000 jiwa pada tahun 2012 dimana angka
kematian tertinggi ada pada usia remaja dan dewasa antara 15-29 tahun.6.7
pada rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar. Selain itu masa
pada siswa/siswi kelas X SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh tahun
2016”.
sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS pada siswa kelas X SMA Negeri 4 DKI
1. Bagi peneliti.
2. Bagi responden.
3. Bagi masyarakat.
6. Bagi pemerintah.
pada masyarkat.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AIDS.
jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu. Selain itu
Amerika Serikat. Sampel jaringan potong beku dan serum dari seorang
antibodi HIV positif dengan Western Blot dan antigen HIV positif
dengan ELISA. Pasien ini tidak pernah pergi ke luar negeri sebelumnya,
6
7
sehingga diduga penularannya berasal dari orang lain yang juga tinggal
Belanda di Bali. Kasus kedua infeksi HIV ditemukan pada bulan Maret
Robert Gallo menemukan virus penyebab AIDS pada 1984 pada saat itu
2.1.3 Etiologi.
penyebab utama AIDS, tetapi pada tahun 1984 Dr.R. Gallo dari National
sedangkan cairan tubuh yang tidak dapat menularkan HIV /AIDS adalah
keringat, air mata, air ludah, air seni, dan air liur.11
2.1.5 Patofisiologi.
terinfeksi HIV, seumur hidup ia akan tetap terinfeksi. Dari semua orang
yang terinfeksi HIV, sebagian berkembang masuk tahap AIDS pada tiga
gejala tertentu. Sebagian menunjukkan gejala yang tidak khas pada HIV
akut. Selama 3-6 minggu setelah terinfeksi, gejala yang terjadi adalah
cepat, hanya sekitar 2 tahun, dan ada pula perjalanannya lambat (non-
progessor).10
Persisten (LGP).
2.1.6.4 Stadium 4.
4. Ensefalopati HIV,
6. Ca serviks invasive.
AIDS. Oleh karena itu pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai alat
infeksi.10
semen, lendir serviks, serta ASI. Kultur HIV biasanya tumbuh dalam
sensitive.10
3. HIV-RNA.
4. Tes CD4.
sarana tes CD4 maka terapi ARV sebaiknya dimulai sebelum CD4
5. Pemeriksaan antibodi.
lamanya.
terhadap HIV dan pemeriksaan adanya virus HIV dalam tubuh dapat
setelah infeksi. Jadi jika pada masa ini hasil tes HIV pada seseorang
14
cara deteksi langsung virus HIV atau bagian-bagian dari virus HIV,
virus, atau dengan cara tidak langsung yaitu dengan deteksi respon imun
ditemukan dua tanda mayor dan satu minor tanpa penyebab lain yaitu:10
1. Tanda Mayor.
a) Penurunan berat badan lebih dari 10% dari berat badan semula,
2. Tanda Minor.
b) Dermatitis generalisata,
15
2.1.10 Pengobatan.
khusunya pada penderita HIV dan awal tingkat klinis AIDS. Semua
Lamivudin (3CT) Dosis: 150 mg sehari per os, Neviramin Dosis: 200 mg
2.1.11 Pencegahan
secara intravena,
jarum suntik,
HIV,
7. Jika anda mengidap HIV (+) jangan mendonorkan darah anda kepada
orang lain,
2.1.12 Komplikasi.
2. Penyakit gastrointestinal,
3. Penyakit hepatobilier,
4. Penyakit paru,
6. Kematian.
2.1.13 Prognosis.
buruk, karena HIV menginfeksi sistem imun terutama sel CD4 dan akan
tentang seks dan mitos seks, baik dari teman sekolah, keluarga atau dari
sumber lain, berbeda dengan masa praremaja, remaja sudah mulai mencoba
melakukan onani pada masa remaja awal karena sering kali teransang secara
remaja sudah mengalami mimpi basah (bagian laki-laki) dan haid (bagi
18
perempuan). Haid yang pertama terjadi antara 10-16 tahun, tetapi rata-rata
12,5 tahun dan dipengaruhi oleh faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan
umum. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari dan
lama haid biasanya berkisar 7-8 hari. Pada masa ini mereka mempunyai
seksual, dan pada masa ini para remaja sudah mengalami perkembangan fisik
2.3 Pengetahuan.
2.3.1 Pengertian.
1. Tahu (know).
2. Memahami (comprehension).
diketahui sebelumnya.
3. Aplikasi (application).
yang sebenarnya.
4. Analisis (analysis).
5. Sintesis (synthesis).
6. Evaluasi (evaluation).
dua, yakni:15
lain:15
sudah benar.
1. Umur.
2. Tingkat pendidikan.
terhadap informasi yang datang dari luar dan mereka akan berfikir
gagasan tersebut.
3. Pengalaman.
seseorang.
23
4. Sumber informasi.
5. Sosial budaya.
pengetahuan.
2.4 Sikap.
yang masih tertutup oleh seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Newcomb (salah seorang dari ahli
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan
tindakan. Ini mendefenisikan bagian luar dan tampilan dari bentuk serta
keyakinan manusia. Sikap menentukan apa yang akan individu lihat, dengar,
dan pendidikan (2009), ada tiga komponen sikap, yaitu afektif (perasaan atau
emosi memiliki sekitar satu obyek atau situasi), kognitif (kepercayaan atau
Pengetahuan
- Umur
- Tingkat pendidikan
- Pergaulan
- Sumber informasi
- Sosial budaya
Sikap
- Peduli
- Tidak Peduli
Faktor Resiko
- Heteroseksual
- Homo-Biseksual
- Genetik (Penularan dari Ibu
Hamil ke Bayi)
- Gonta-ganti pasangan seksual
- Pecandu Narkoba
Pencegahan
HIV/AIDS
Pergaulan
- Pergaulan Bebas
- Seks Bebas
Sosial Budaya
- Agama
- Suku
- Pengaruh Budaya Luar
Pengetahuan
Pencegahan
HIV/AIDS
Sikap
2.7 Hipotesis
HIV/AIDS.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian kuantitatif.
27
28
3.4.1 Populasi
1) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa atau siswi SMA Negeri 4
2) Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa atau siswi kelas X di SMA
3.3.2 Sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑 2 )
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
diinginkan.
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑2 )
253
𝑛=
1 + 253(0.12 )
253
𝑛=
1 + 253(0.01)
185
𝑛=
1 + 2,53
253
𝑛=
3,53
orang. Sampel tersebut didapatkan pada siswa atau siswi kelas X SMA
Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh yang memenuhi kriteria eksklusi dan
inklusi. Adapun kriteria eksklusi dan inklusi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Kriteria Inklusi
ini adalah:
penelitian ini.
28
2) Kriteria eksklusi
Banda Aceh.
independen.
BAB 1V
HASIL PENELITIAN
kelas X SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh terhadap 72 responden, aspek
HIV/AIDS pada siswa kelas X SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh.
n (%)
Variabel
Jenis Kelamin:
a. Laki-Laki 24 (33,3)
b. Perempuan 48 (66,7)
Kelas Responden
a. X-IPA 36 (50)
b. X-IPS 36 (50)
Pada tabel 4.1 di atas dijumpai bahwa sebagian besar responden pada
penelitian ini adalah perempuan yaitu 48 (66,7%) orang, dan sisanya Laki-laki
seperti berikut:
n (%)
Variabel
Pengetahuan HIV/AIDS
-Baik 42 (58,3)
-Kurang 30 (41,7)
Sikap HIV/AIDS
-Baik 44 (61,1)
-Kurang 28 (38,9)
44 (61,1%) responden yang termasuk dalam kategori dengan sikap baik dan
HIV
Pengetahuan Sikap
HIV/AIDS dan sisanya bersikap kurang baik. Berdasarkan hasil uji statistik
value lebih kecil dari nilai a= 0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa kerja (Ha) diterima, dimana orang yang berpengetahuan baik, maka
BAB V
PEMBAHASAN
mengenai seluruh organ tubuh sesudah sistem kekebalan dirusak oleh virus
berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat
otak.4
kelas X SMA Negeri 4 DKI Jakarta Banda Aceh berjumlah 253 siswa, maka
masing jurusan memiliki 36 (50%) responden baik kelas IPA maupun IPS.
kategori baik, dan <10-55% kategori kurang baik. Sikap >55-100% baik, dan
HIV/AIDS termasuk dalam kategori baik dengan skor 58,3% (>55%), Hal ini
bahaya HIV/AIDS. Hasil ini sejalan dengan penelitian Chibita Irsyad yang
juga mendapatkan hasil pengetahuan baik lebih tinggi yaitu (69,1%) dari pada
(61,1%) siswa bersikap baik, dan sisanya bersikap kurang baik, dari hasil
kategori baik dengan skor 61,1% (>55%), hal ini bisa disebabkan karena
seseorang menjadi lebih baik lagi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Suharno.
R.EGA yang mendapatkan hasil siswa yang bersikap baik (71,0%) sisanya
X SMA N 4 DKI Jakarta Banda Aceh (p-value 0,018 dan < a = 00,5 ). Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Dwi Teguh Irawan (2013) yang menunjukkan
Dr, Moerwardi Surakarta dengan nilai p-value=0,035, begitu juga dengan hasil
ini dapat juga terjadi karena responden memiliki pengetahuan yang baik
tentang HIV/AIDS.22
berpengetahuan baik maka 1,5 kali akan berperilaku yang baik pula. Hasil
berbanding lurus ini juga sama dengan hasil penelitian Yahdi Wanda (2012)
yang mendapat hasil sebesar 67,4% antara pengetahuan yang baik dengan
perilaku pencegahan yang baik. Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori Bloom
merupakan salah satu dominan untuk membentuk perilaku yang baik pula,dan
tingkat pengetahuan seseorang untuk lebih baik, faktor kultur budaya dan
karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya
yang ada dan agama yang dianutnya, dan semakin luas pengetahuan yang
dimilikinya.23
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat akan
tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
Apabila seseorang hidup dalam budaya yang mempunyai norma yang terbuka
pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional dalam
rancangan cross sectional yang mana variabel dalam penelitian ini hanya
dilihat dalam sekali waktu dibandingkan dengan rancangan case control atau
BAB V1
termasuk dalam kategori baik yaitu 58,3% dan sisanya kurang baik.
termasuk dalam kategori baik yaitu 61,1% dan sisanya kurang baik.
Daftar Pustaka
10. Mansyur, Arif. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi Ke 4
Jakarta: Interna Publishing. Hal: 887-913.
11. Irrianto, koes. 2014. Epidemiologi penyakit menular seksual dan tidak
menular panduan klinis. Bandung: Alfabeta.
13. Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi ke-6. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hal:426-430.
14. Mansjoer, Arif DKK, 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid Ke-2 Edisi
Ke-3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hal: 27,29,33,79,90.
19. Dorland, W.A Newman. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.
23. Chibita Irsyad, Noor Alis Setiyadi, Hubungan Antara Pengetahuan dan
Masyarakat.