Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis Lidah (1) : Selaput Lidah (Serial

Ringkas TCM)
13 Juli 2011 17:50 Diperbarui: 26 Juni 2015 03:42 2173 0 0

Menurut Sim Kie Jie (2002, hal. 253), umumnya penyakit qi atau patogen luar diekspresikan
melalui selaput lidah, sedangkan penyakit Xue-darah dan organ Zang Fu diekspresikan melalui
tubuh lidah. Pada kesempatan ini akan dibahas tentang fenomena selaput lidah.

Selaput lidah terbentuk oleh penguapan qi-lambung dan pelembaban cairan lambung. Namun
selaput lidah patologis pada orang sakit, terjadi akibat qi-lambung yang disertai patogen
mengalir ke atas. Pengamatan selaput lidah mencakup inspeksi terhadap (1) sifat maupun (2)
warnanya.

(1) Sifat Selaput Lidah

(a) Ketebalan

Sebagai standar pemeriksaan, diapakai pedoman apakah dasar lidah masih dapat terlihat lewat
selaput lidah atau tidak. Apabila dasar terlihat samar-samar, maka selaput dikualifikan 'tipis' dan
sebaliknya, jika tidak tampak, maka selaput tergolong 'tebal'.

Selaput lidah yang tipis terlihat pada stadium awal penyakit eksogen. Menandakan faktor
patogen terletak di permukaan dan penyakitnya ringan. Keadaan tersebut juga tampak pada
penyakit yang disebabkan oleh fisura internal dengan defisiensi qi-sehat, terutama yang disertai
hipofungsi limpa dan lambung.

Selaput lidah yang tebal menandakan faktor patogen mengganas dan meningkat secara gradual.
Peningkatan ketebalan selaput lidah menandakan semakin beratnya suatu penyakit.

(b) Kelembaban

Kelembaban menggambarkan keadaan dan distribusi cairan tubuh.

Selaput lidah lembab mengindikasikan cairan tubuh yang cukup dan tersebar naik namun jika
terlalu lembab patut diduga pasien terkena sindrom dingin (han). Sementara itu selaput lidah
yang kering dan kasar mengindikasikan konsumsi cairan oleh panas cukup melimpah atau cairan
yin terkonsumsi. Selaput makin kering dan kasar menunjukan konsumsi cairan tubuh semakin
parah.

(c) Kebersihan

Pada orang yang sehat selaput lidahnya relatif bersih. Dan selaput lidah yang kotor umumnya
menggambarkan kemunduran maupun perkembangan yang-qi. Keadaan ini sering ditemukan
pada sindrom pada sindrom panas-lembab ataupun sindrom panas yang-shi. Kerap dijumpai pada
sindrom retensi makanan di lambung dan usus atau merupakan akumulasi phlegma (contoh
phlegma pekat : dahak)

(2) Warna Selaput Lidah

Biasanya selaput lidah memiliki 3 warna : putih, kuning dan kehitaman. Dimana masing-masing
dapat muncul secara sendiri-sendiri ataupun bersamaan. Untuk dapat membantu menegakkan
diagnosa terhadap warna selaput lidah, hendaknya digabungkan dengan analisa terhadap tekstur
dan bentuk lidah itu sendiri (akan dibicarakan pada tulisan lain)

(a) Putih

Selaput lidah yang berwarna putih umumnya dijumpai pada keadaan normal, sindrom
luar/permukaan (biao) dan sindrom dingin (han)

(b) Kuning

Selaput lidah yang berwarna kekuningan banyak ditemukan pada sindrom internal/dalam (li) dan
sindrom panas. Jika terdapat perubahan warna selaput lidah dari putih ke kuning maka hal
tersebut menandakan bahwa faktor patogen telah ditransformasikan ke panas dan menyebar ke
arah interior serta menunjukkan bahwa faktor patogen semakin panas.

(c) Hitam (Keabu-abuan)

Selaput lidah yang berwarna abu-kehitaman dan hitam keabu-abuan menandakan sindrom panas-
internal atau sindrom dingin-internal yang berat. Melalui kelembaban selaput serta teknik
diagnosis lainnya, praktisi dapat mengetahui sifat panas-dinginnya penyakit.

Sumber Bacaan :

Dasar Teori Ilmu Akupuntur. Sim Kie Jie. Grasindo. Jakarta. Cetakan II. November 2002.

Diagnosis TCM. Irwan Hendrata Widjaja & Ivan Hardi. Adromeda. Sidoarjo. 2009.

Pedoman Praktis Belajar Akupuntur. G. Pong Permadi D. & Djuharto S. Sutanto. Penerbit
Alumni. Bandung. 1982.

semoga bermanfaat
budi ari
klinikalangalang.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai