Anda di halaman 1dari 9

POTENSI REHABILITASI TEMPAT PEMEROSESAN AKHIR SAMPAH

MELALUI PENAMBANGAN LAHAN URUG

Oleh: Sri Darwati


Pusat Litbang Permukknan Jl. Panyawungan Cileunyi Wetan - Kab. Bandung 40393
E-mail : darwa69@yahoo.com
Tanggal masuk naskah: 06 Agustus 2006, Tanggal revlsl terakhlr : 10 Februarl 2009

Abstrak
Keterbatasan dan sulitnya mencari lahan Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Sampah di perkotaan di
Indonesia menjadikan penambangan lahan urug menjadi salah satu alternatif untuk peningkatan
kapasitas TPA, menggunakan kembali lahan urug dan mengurangi biaya untuk mencari lahan TPA,
baru serta mendapatkan bahan penutup sampah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui potensi dan kendala penambangan lahan urug di Indonesia sebagai upaya rehabilitasi
TPA sampah. Metodologi pengumpulan data sekunder dari hasil litbang terdahulu, data primer
dengan wawancara kuesioner, observasi lapangan dan studi kasus. Metodologi analisis data secara
deskriptif dan analisis laboratorium. Disimpulkan bahwa penambangan kompos pada lahan urug
dapat dilaksanakan pada sel penimbunan pasca penimbunan sampah terbuka setelah umur 6
tahun. Komposisi sampah yang masuk TPA umumnya dominan organik sehinga potensi
penambangan lahan urug adalah kompos. Kendala pada proses penambangan adalah masih
terdapatnya gas mudah terbakar, sampah masih tercampur dengan material B3 (bahan beracun
berbahaya), resiko kelongsoran pada lahan yang berdekatan serta memperpendek umur excavator
yang digunakan, kualitas kompos masih tercampur dengan plastik, terkontaminasi degan logam
berat dan kadar C dan C/N ratio yang tidak memenuhi standar. Direkomendasikan untuk melakukan
studi karakteristik lokasi, penaksiran kelayakan ekonomi dan biaya pelaksanaan serta
memperhatikan kesehatan keselamatan pekerja, perlu adanya NSPM (Norma Standar Pedoman dan
Manual) untuk mendukung pelaksanaan penambangan lahan urug. Aplikasi kompos dapat
digunakan untuk tanah penutup TPA, pupuk organik untuk penghijauan sekitar TPA, tanaman non
pangan dan tanaman keras.

Kata kunci: Rehabilitasi, lahan urug, tempat pemerosesan akhir, sampah

Abstract
Because of limitation and difficulty to look for a new Solid Waste Final disposal site in Indonesia;
landfill mining becomes one of alternatives to the exvand capacity of Final Disposal site in order to
re-using landfill and avoid expenses to buy ant new site for landfill. The objective a to this paper is
to know constraint and potency of landfill mining in Indonesia as an effort to rehabilitate of Final
Disposal Site. Methodology of data collection of secondary data are from the former research and
primary data collection that is taken from questioner, interview, field observation and case study
Methodology of data analysss is descriptive and laboratory analysis. It is concluded that landfill
mining of compost can be executed at post open dumping site after 6 years. Waste composition
which processed to Final Disposal site are dominantly organic so that the high potency of landfill
mining is compost. Constraint at process mining is that it may release combustible gas, the waste
still mixed with hazardous waste the excavition works may case adjacent landfill to sink or collapse,
and the minning process may shorten the life of excavation equipments. Quality of compost is still
mixed with plastic, contaminated by heavy metal and it need adjustment of C and C/N ratio. It is
recommended before intiating landfill mining it is need to study location characteristic, assess
potential economic benefits, pay attention to the health or safety of worker, need the existence of

Potensi Rehabilitasi Tempat Pemerosesan … (Sri Darwati) 29


Norm Standard Guidance and Maual to support execution of landfill mining. Compost can be applied
for landfill cover, soil caonditioner for greenin, non food croup and hard crop.

Keywords : Rehabilitation, landfill final disposal, solid waste.

PENDAHULUAN pembuangan terbuka di tempat pemerosesan


akhir; dan/atau membakar sampah yang
Keterbatasan dan sulitnya mencari lahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
baru untuk Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) pengelolaan sampah.
sampah di perkotaan di Indonesia menjadi-
kan penambangan lahan urug menjadi salah Dalam upaya mentransformasi penimbunan
satu afternatif untuk peningkatan umur TPA sampah terbuka menjadi penimbunan
dan menggunakan kembali lahan TPA lama sampah terkendali dengan controlled landfill
dan mendapatkan tanah penutup sampah. dan atau sanitary landfill harus dilakukan
Penarnbangan lahan urug merupakan upaya rehabilitasi. Salah satu sistem yang
pendekatan baru dalam memperluas diperkenalkan adalah penambangan lahan
kapasitas lahan urug dan menghindari biaya urug untuk memuliihkan material yang dapat
untuk mendapatkan lahan yang baru. didaur ulang, menggunakan kembali lahan
urug dan mendapatkan tanah penutup TPA
Di Indonesia, terdapat 460 lokasi TPA dan bahan kompos.
(Tempat Pemerosesan Akhir) sampah yang
merupakan sistem penimbunan sampah Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
terbuka (penimbunan sampah terbuka). mengetahui potensi dan kendala pe-
Sampai dengan akhir Pelita V, baru 1,33% nambangan lahan urug sebagai upaya
dari seluruh TPA yang ada di perkotaan di peningkatan pengelolaan TPA sampah di
Indonesia yang menggunakan metoda Indonesia.
pembuangan akhir sampah dengan sistem
Sanitary Landfill (Adipura 1997). TINJAUAN PUSTAKA
Operasional penimbunan sampah terbuka Pengertian
menimbulkan pencemaran air akibat Rehabilitasi lahan urug sebagai suatu proses
leachate, pencemaran udara yang dari penggalian sampah padat dari area
menghasilkan emisi gas CH4 dan CO2 yang penimbunan (Sumber: Visvanathan et.all,
berpotensi terhadap global warming dimana 2007).
emisi CH4 sebesar 21 kali lebih besar dan
emisi gas CO2. Tujuan Penambangan Lahan Urug
Tujuan penambangan lahan urug antara lain
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 untuk:
Tahun 2005, tentang Pengembangan Sistem - Merehabilitasi TPA dan mengurangi
Penyediaan Air Minum menggariskan beban terhadap lingkungan
kebijakan dan pengolahan sampah dalam - Pembangunan kembali lokasi lahan urug
pasal 20 ayat 2, yang menyebutkan bahwa - Konservasi ruang lahan urug
pengolahan sampah dilakukan dengan - Mengeliminasi sumber pencemar utama
metoda yang ramah lingkungan, terpadu, - Pemulihan energi dari sampah
dengan mempertimbangkan karakteristik - Penggunaan kembali material sampah
sampah, keselamatan kerja dan kondisi sosial
masyarakat setempat. TPA harus dirancang Penambangan lahan urug menggunakan
dengan sanitary landfill untuk kota besar metoda penggalian dan pemilahan sampah
metropolitan dan control landfill untuk kota dari lokasi eksisting menggunakan langkah
sedang kecil. Sedangkan Undang-Undang /proses untuk pemulihan pada lokasi pe-
Pengelolaan Sampah No.18 Tahun 2008 nimbunan sampah terbuka. Keberhasilan
pada Bab X pasal 29 menyebutkan larangan material yang dapat dipulihkan tergantung
melakukan penanganan sampah dengan pada komposisi sampah dan efektifitas

30 Jurnal Permukiman Vol. 4 No. 1 Mei 2009


teknologi penambangan. - Nitrogen 0,4 - 3,5%, sehingga pasca
penimbunan sampah terbuka yang dapat
Penambangan lahan urug dapat memulihkan
dimanfaatkan sebagai kompos setelah
material yang dapat didaur ulang, menyedia-
lebih dari 6 tahun
kan ruang sebagai lahan urug dan meng-
hasilkan kompos. Penambangan kompos dari Daerah pantai
penimbunan sampah terbuka yang sudah - Kadar air 25 - 42%, semakin tua umur
stabil dapat menjadikan tersebut menjadi TPA kandungan air semakin meningkat
lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak - Nitrogen 1,04 – 1,64 % dan timbunan
lingkungan. pada usia 4-7 sehingga timbunan dapat
Potensi penambangan material dari lokasi dimanfaatkan sebagai kompos setelah
penimbunan sampah terbuka dapat diperoleh lebih dari 4 tahun
50% material yang dapat dipulihkan
digunakan sebagai kompos dan material
Gas pada Pasca Penimbunan
tanah penutup. (Sumber Visvanathan, 2007) Sampah Terbuka
Kandungan gas timbunan sampah pada TPA
Proses Penambangan Lahan Urug pasca penimbunan (Sumber Puslitbangkim,
Proses penambangan lahan urug merupakan 1997), adalah:
proses reklamasi (Sumber EPA, 1997) yang - Gas SO2 hanya terdapat pada timbunan
dilaksanakan mengikuti prosedur: sampah yang baru atau pasca pe-
- Penggalian untuk mengangkat dan nimbunan 0 tahun dengan nilai 7 ppm,
memindahkan kandungan dari sel lahan untuk penimbunan > 2 bulan, gas sudah
urug tidak terdeteksi.
- Penyaringan dengan alat trommel untuk - Gas NO pada umur timbunan sampah 2
memisahkan kandungan kompos, bulan masih terdeteksi dengan kadar 23
plastik, logam, kertas. Penggunaan ppm, sedangkan pada umur pasca 6
material hasil penambangan Molt bulan gas NO sudah tidak terdeteksi
material penutup atau pengisi setelah lagi.
tanah yang digali dan dilakukan pe- - Gas NO2 pada umur timbunan sampah
nyaringan. pasca 2 bulan masih terdeteksi dengan
kadar 1.5 ppm, sedangkan pada umur
Kandungan Kimia Timbunan pasca 6 bulan gas NO2 sudah tidak
Sampah terdeteksi lagi.
Kandungan kimia timbunan sampah pada - Gas combustable (mudah terbakar)
TPA pasca penimbunan (Sumber Puslit- untuk umur pasca penimbunan < 6
bangkim, 1997) adalah: bulan mempertihatkan nilai > 1000 ppm.
- Material pasca penimbunan sampah Untuk pasca penimbunan umur 6 bulan-
terbuka dapat dimanfaatkan sebagai 1 tahun masih memperlihatkan nilai 400
kompos setelah berumur > 6 tahun ppm. Untuk umur pasca penimbunan 6-
- Porositas material pasca lahan 7 tahun, konsentrasi gas berkisar 0-300
penimbunan sampah terbuka berumur ppm.
16 tahun adalah 0,45 berarti cukup baik
sebagai tanah penutup namun METODOLOGI PENELITIAN
dibutuhkan penyaringan terhadap
- Pengumpulan data sekunder dan primer
kandungan plastik
dari data penelitian terdahulu, kajian
- Material bekas pasca penimbunan
pustaka dan observasi lapangan di TPA
sampah terbuka dapat mencegah
Tamangapa Makasar
timbulnya bau dan lalat pada sistem
- Analisis data secara deskriptif
control landfill
penambangan lahan urug sampah dan
Daerah pegunungan analisis laboratoriurn kompos hasil
- Kadar air 26 - 39%, semakin tua umur penambangan
TPA, kandugan air semakin kecil

Potensi Rehabilitasi Tempat Pemerosesan … (Sri Darwati) 31


DATA lahan dengan lebar sekitar 4-20 m. Sejak
dibukanya TPA ini, diperkirakan sekitar
Penambangan Lahan Urug di 1.240.000 ton sampah organik telah dibuang
Indonesia ke tempat ini dengan volume sampah yang
Upaya-upaya penambangan lahan urug saat ini diperkirakan sekitar 18.000.000 m3 .
sudah dilakukan di beberapa lokasi TPA oleh Jumlah sampah masuk tahun 2007 adalah
investor swasta antara lain di Makasar, 1.184.530.85 m3.
Surabaya dan Balikpapan.
Peningkatan kapasitas dan perpanjangan
Hasil penelitian menyebutkan bahwa TPA umur penggunaan ini akan dicapai lewat
Surabaya dianggap tidak potensial karena penambangan lahan urug, rehabilitasi sel dan
dari hasil pemeriksaan kompos TPA, penambahan lahan seluas 4 Ha.
kandungan logam berat tinggi. Aplikasi
Sistem penambangan kompos di TPA
penambangan kompos dilakukan di Makasar
Tamangapa dimulai pada tahun 2000 ber-
dan Balikpapan.
tujuan membantu Pemerintah Kota Makasar
Sulawesi Selatan dalam menanggulangi
Komposisi Sampah Masuk TPA
masalah sampah kota, mendapatkan ruang
Komposisi sampah yang masuk ke TPA
untuk sel penimbunan sampah yang baru,
berdasarkan data sekunder di beberapa TPA
dan mendapatkan material yang dapat di
yaitu TPA Tamangapa Makasar, TPA Suwung
daur ulang.
Denpasar dan TPA Bantargebang Bekasi
dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
Proses Penambangan Lahan Urug di
Komposisi Sampah TPA Tamangapa Makasar
Penambangan lahan pasca penimbunan
100
sampah terbuka di TPA Tamangapa
dilakukan pada sel TPA yang sudah berumur
Persen

Organik
6 tahun. Luas sel yang ditambang adalah
50
Anorganik

0
Plastik 1.614 m2, kedalaman 7-10 m, yang sudah
TPA Mks TPA Dps TPA Bks Kertas ditambang saat ini 938 m2, sisa 631 m2.
Organik 86,6 86,6 75 Kaca
Anorganik 13,4 13,4 25 Logam Proses pengolahan kompos dilakukan dengan
Plastik 5,79 7,68 9
Lain2 mesin trommel kapasitas 100 ton/hari dan 10
ton/hari. Dari bahan baku sampah 60-100
Kertas 5,24 4,95 8

Kaca Lokasi TPA


ton perhari dapat menghasikan 30% kompos
Sumber : Pengolahan data, Puslibangkim, 2008 kualitas namor 1 (KW1), 70% sisa diolah lagi
Gambar 1. Komposisi Sampah ke dalam mesin trommel mendapatkan 50%
kompos kualitas nomor 2 (KW2), sisanya
Studi Kasus Penambangan Lahan 50% residu.
Urug di TPA Tamangapa Biaya operasional 270.000/hari untuk unuk
TPA Tamangapa Makasar, yang terletak ol trommel kapasitas 100 ton/hari. Dengan 18
Kecamatan Manggala, Desa Tamangapa, karyawan, pada musim kernarau mem-
kira-kira 15 km dari pusat Kota Makasar. TPA produksi kompos 5 ton per hari, musim hujan
Tamangapa beroperasi tahun 1994, luas area
3 ton/hari.
14,3 Ha.
Untuk kondisi pada waktu musim hujan sulit
Luas area yang digunakan untuk lahan urug
rnencapai kadar air 40 % sehingga produk
(area aktif 8.7 Ha, luas area yang tersisa 5 maksimum sekitar 3-5 ton/hari, sedangkan
Ha). Kapasitas lahan diperkirakan hingga
pada musim kemarau bisa dihasikan 50
tahun 2013, kapasitas yang tersisa ton/hari.
5.922.654,25 m3.
Adapun proses-proses yang ada adalah
Lahan TPA terletak pada kemiringan daerah sebagai berikut:
lereng bukit. Lahan TPA sekitar 14,3 Ha

32 Jurnal Permukiman Vol. 4 No. 1 Mei 2009


Proses yang terjadi melalui tahapan ANALISIS
- Penggalian dengan excavator untuk
mengangkat dan memindahkan Penambangan lahan urug merupakan salah
kandungan dari sel lahan urug satu upaya rehabilitasi TPA pasca
- Pembuatan tumpukan /gunungan penimbunan sampah terbuka yang potensial
material hasil galian untuk mengurangi untuk mendapatkan ruang untuk digunakan
kadar air. Pengeringan sampai kadar air sebagai lahan penimbunan dan material
paling sedikit 40 %. organik dan tanah penutup TPA.
- Penyaringan dengan alat trommel untuk Dalam penerapannya, perlu mempertimbang-
menisahkan kandungan kompos, plastik, kan hal-hal sebagai berikut:
logam, kertas. Tipe saringan yang - Komposisi sampah
digunakan tergantung pada penggunaan - Kualitas kompos
material. Penyaringan berdasarkan 3 - Teknis penambangan
fraksi organik/kompos, fraksi anorganik - Manfaat ekonomi dan lingkungan
dan residu. penggunaan kembali lahan TPA
Ukuran mesin sesuai kebutuhan: - Kendala penambangan lahan urug
- Fraksi organik / kompos (KW1) ukuran
Komposisi Sampah
mesin < 6 mm
Komposisi sampah yang masuk menentukan
- Fraksi kompos kasar/ residu, (KW2)
kualitas hasil penambangan lahan urug.
ukuran mesh < 50 mm
Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa
- Fraksi anorganic, ukuran mesin > 50
komposisi sampah yang masuk ke TPA
mm.
dominan organik yaitu 75-86%, sisanya
Rata-rata jumlah fraksi tanah/kompos adalah adalah anorganik (antara lain metal, plastik,
50-60% kaca kertas)

Kualitas Kompos Hasil Pe- Analisis Kualitas Kompos


nambangan Kualitas kompos hasil penambangan lahan
Kualitas kompos terbagi atas kualitas nomor urug dapat dilihat dari hasil analisis
1 (KW 1) dan kualitas nomor 2 (KW2). KW 1 laboratorium Tabel 1 di bawah.
yang halus digunakan untuk semua jenis Dari aspek kualitas, TPA sampah yang
tanaman termasuk padi dan tambak ditambang adalah sel sampah yang
sedangkan KW 2 untuk pengembangan lahan dioperasikan dengan sistem pembuangan
baru, lahan kritis dan lahan-lahan bekas sampah terbuka. Sampah yang diurug di TPA
penambangan. Makasar tidak dipilah sehingga resiko
Kompos diuji mutu dan dikemas untuk tecampur dengan limbah B3 (Bahan Beracun
pertanian, perikanan, pembenihan, peng- Bebahaya).
hijauan dan penghutanan. Dari analisis laboratorium di ketahui logam
berat dari kompos TPA Tamangapa beberapa
Aplikasi Kompos TPA Tamangapa
parameter yang diuji belum menenuhi
Makasar standar kompos yaitu Carbon, C/N ratio,
Pengelola penambangan lahan urug be- pada sampel dketahui kualitas kompos
kerjasama dengan petani Sulawesi bervariasi, pada sampel 1 hasil uji Sucofindo
/Kalimantan untuk pertanian organik 10-15 Parameter logam berat relatif menenuhi,
ton/hari. Dalam aplikasinya kompos murni namun dari sampel 2 diketahui kompos TPA
digunakan pada lahan setelah lahan mengandung Cd, Co, Cr, Cu, Ni, Se, Ca, Mg,
persemaian siap/pada saat lahan siap tanam, Fe, Al, Mn yang di atas syarat dalam SNI 19-
sedangkan untuk pertanian, kompos di- 7030-2004 tentang Spesifikasi Kompos dari
campur dengan pupuk kimia 5-10% antara Sampah Organik Domestik.
lain urea ZA, TSP atau KCL tergantung jenis
tanamannya. Hal tersebut di atas menjadi indikasi aplikasi
kompos perlu penyesuaian kadar Carbon dan

Potensi Rehabilitasi Tempat Pemerosesan … (Sri Darwati) 33


C/N rasio agar memenuhi standar. Dilihat tanah penutup memungkinkan berdasarkan
dari tingginya kadar logam berat, pupuk hasil penelitian sebelumnya bahwa porositas
organik akan berbahaya jika digunakan material bekas lahan penimbunan sampah
untuk tanaman pangan. terbuka berumur 16 tahun adalah 0,45
berarti cukup baik sebagai tanah penutup
Penggunaan kompos direkomendasikan
namun dibutuhkan penyaringan terhadap
untuk tanaman non pangan, penghijauan
kandungan plastik (Puslitbangkim, 1997).
dan tanaman keras atau terutama sebagai
tanah penutup TPA. Penggunaan sebagai

Tabel 1.
Kandungan Kimia Hasil Penambangan Kompos TPA Tamargapa Makasar
SNI Kompos Kualitas Kompos
No Parameter
Satuan Minimum Maksimum 1 2
1 Kadar air % - 50 - 32,31
2 Temperatur °C - Suhu air tanah -
3 Warna - - Kehitaman -
4 Bau - - Berbau tanah -
5 Ukuran parbkel Mm 0,55 25
6 Kemampuan ikat air % 58 -
7 pH - 6,8 7,49 7,65 7,3
8 Bahan asing % - 1,5
Unsur makro
9 Bahan organik % 27 58
10 Nitrogen % 0,4 - 1,07 0,38
11 Karbon % 9,8 32 8,89 22,72
12 Phospor (P2 O5) % 0,1 - 0,88 5,8
13 C/N rasio % 10 20 5,5 75,73
14 Kalium (K2 O) % 0,2 - 0,82 1,95
Unsur Mikro <0,001
15 Arsen - 13 48,25
16 Cadmium (Cd) mg/kg - 3 12,56 77,73
17 Cobalt (Co) mg/kg - 34 367,21
18 Chromium (Cr) mg/kg - 210 18,41 1289,27
19 Tembaga (Cu) mg/kg - 100 <0.005 <0,0001
20 Mercuri (Hg) mg/kg - 0,8 - 136,7
21 Nikel (Ni) mg/kg - 62 24,13 11,04
22 Timbal (Pb) mg/kg - 150 5,36
23 Selenium (Se) mg/kg - 2 54,01 6,7
24 Seng (Zn) mg/kg - 500
Unur Lain 2,18 30958,51
25 Kalsium (Ca) % - 25,5 0,25 9582,4
26 Magnesium (Mg) % - 0,6 0,2 6030,88
27 Besi (Fe) % - 2 0,18 1109,68
28 Alumunium (Al) % - 2,2 0,03 565,56
29 Mangan (Mn) % - 0,001
Bakteri
30 Fecal Coli MPN/gr - 1000
31 Salmonell sp MPN/gr - 3
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium, 2008

34 Jurnal Permukiman Vol. 4 No. 1 Mei 2009


Keterangan kualitas baik (KW1), 70% sisa diolah lagi ke
1. Kompos TPA Tamangapa ditambang dari dalam trommel mendapatkan 50 % kompos
sel TPA penimbunan sampah terbuka kualitas No. 2 (KW2), sisanya 50% residu.
TPA Tamangapa yang berumur 6 tahun Kompos dapat digunakan untuk keperluan
(Sumber Data Sekunder Hasil Analisis penghijauan di lokasi sekitar dan kompos
Laboratorium Sucofindo Makasar) kasar dapat dimanfaatkan sebagai tanah
2. Kompos TPA Tamangapa ditambang dari penutup. Residu dikembalikan lagi ke TPA.
sel TPA penimbunan sampah terbuka
Sel sarnpah yang sudah ditambang dapat
TPA Tamangapa yang berumur 6 tahun
digunakan sebagai sel penimbunan yang
(Sumber Data Primer Puslitbangkim,
baru untuk penghematan lahan TPA,
Hasil Analisis Laboratorium TL ITB)
sehingga meningkatkan kapasitas dan umur
Standar berdasarkan SNI 19-7030-2004,
TPA.
Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik
Domestik Kendala Penambangan Lahan Urug
Adapun kendala dalam penambangan lahan
Teknis Penambangan Lahan Urug
urug adalah:
- Kriteria Penambangan
- Pada proses penambangan kemungkinan
Penambangan lahan urug sampah di
masih melepaskan gas methana hasil
TPA Tamangapa dilakukan setelah sel
dari dekomposisi sampah, kemungkinan
sampah berumur lebih dari 6 tahun, hal
material B3 (Bahan Berat Berbahaya).
ini untuk mendapatkan kompos yang
Dari hasil kajian Puslitbangkim 1997
stabil. Hal ini sesuai dengan hasil
diketahui untuk pasca penimbunan 6-7
penelitian bahwa material pasca
tahun masih mengandung gas-gas yang
penimbunan sampah terbuka dapat
mudah terbakar dengan konsentrasi 0-
dimanfaatkan sebagai kompos setelah
300 ppm.
umur 6 tahun (Sumber Puslitbangkim,
- Proses penggalian dapat menyebabkan
1997).
kelongsoran pada lahan urug yang
Namun untuk mengetahui secara pasti berdekatan.
kondisi kestabilan kompos, perlu - Sifat material yang digali yang bersifat
dilakukan pengujian kualitas kompos asam atau abrasive kemungkinan
melalui sampling dibeberapa kedalaman memperpendek umur peralatan berat
timbunan sampah. yang digunakan
- Peralatan yang digunakan - Pada musim hujan dimana kadar air
Peralatan yang dapat digunkaan untuk kompos tinggi dan kompos sebelum
penambangan adalah excavator dan diproses dalam trommel, kriteria kadar
trommel. air pada kompos minimal 40%, syarat
SNI kadar air 50%. Sehingga perlu ada
Namun trommel merupakan peralatan perlakuan-perlakuan tambahan untuk
mekanis yang membutuhkan energi. mengurangi kadar air antara lain dengan
Berdasarkan pengalaman di TPA dengan membuat tumpukan/gunungan
Tamangapa, bahan bakar solar lebih material yang digali sebelum diproses
hemat dibandingkan dengan listrik. Bila masuk ke trommel.
tidak memungkinkan penggunaan
trommel karena kendala biaya, dapat
diganti dengan peralatan yang lebih KESIMPULAN
sederhana dengan sistem manual pada 1. Penambangan lahan urug pasca
penambangan lahan urug di TPA yang penimbunan dapat menghasilkan
lebih kecil. manfaat ekonomi berupa kompos dan
meningkatkan kapasitas dan umur TPA.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan 2. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam
Dari sel yang sudah ditutup, penambangan penambangan lahan urug adalah
kompos akan menghasikan 30% kompos komposisi sampah, teknologi pe-

Potensi Rehabilitasi Tempat Pemerosesan … (Sri Darwati) 35


nambangan yang ada di Indonesia, kesehatan keselamatan pekerja.
manfaat ekonomi dan lingkungan yang 2. Perlu adanya NSPM (Norma Standar
diperoleh. Pedoman dan Manual) untuk men-
3. Lahan urug pasca penimbunan sampah dukung pelaksanaan penambangan
terbuka dapat dilakukan penambangan lahan urug.
lahan urug setelah 6 tahun. Pengujian 3. Aplikasi kompos direkomendasikan
kesetabilan kompos dapat dilakukan sebagai pengganti tanah penutup. Jika
dengan sampling kualitas kompos digunakan sebagai pupuk organik,
sampah di beberapa kedalaman sel kompos hasil penambangan perlu
sampah. disesuaikan kualitasnya terutama Carbon
4. Kendala pada proses penambangan dan C/N rasio. Aplikasi pupuk organik
adalah kemungkinan pelepasan gas direkomendasikan untuk tanaman non
methana dan kandungan sampah yang pangan, penghijauan dan tanaman
mengandung material B3 (Bahan keras.
Beracun Berbahaya), resiko kelongsoran 4. Penambangan merupakan salah satu
serta memperpendek umur peralatan altematif rehabilitasi lahan pasca
berat yang digunakan. Kualitas kompos penimbunan sampah, diperlukan
masih tercampur dengan plastik, logam peraturan nasional atau lokal yang
berat dan perlu penyesuaian kadar air di mendukung.
musim hujan.
5. Analisis laboratorium kompos TPA DAFTAR PUSTAKA
Tamangapa di ketahui beberapa
parameter yang diuji belum memenuhi ----, 2008, Undang-Undang Republik
standar kompos yaitu Carbon, C/N ratio, Indonesia No. 18 tahun 2008,
kompos diketahui masih mengandung Pengelolaan Sampah, Menteri Hukum
logam berat Cd, Co, Cr, Cu, Ni, Se, Ca, dan Hak Asasi Manusia RI, Lembaran
Mg, Fe, Al, Mn yang di atas syarat dalam Negara RI tahun 2008 No. 69, Jakarta
SNI 19-7030-2004 tentang Spesifikasi ----, 2006, Peraturan Mental Pekerjaan
Kompos dan Sampah Organik Domestik. Umum No. 21 / PRT / M / 2006,
6. Aplikasi penambangan lahan urug saat Kebijakan dan Strategi Nasional
ini adalah pemanfaatan kompos sebagai Persampahan, Kantor Mentri Negara
pupuk untuk lahan persemaian. Namun Pekerjaan Umum, Jakarta 2005,
kompos dan pasca penimbunan sulit Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun
terkontrol kualitasnya, resiko kompos 2005, Pengembangan Sistern Penyedian
yang mengandung logam berat tinggi Air Minun. Menteri Hukum dan Hak Asasi
berdampak buruk pada tanaman yang Manusia RI, Lembaran Negara RI tahun
dikonsumsi manusia. 2005 No. 33, Jakarta
7. Penambangan ini membutuhkan peralat- Visvanathan etall, 2007, Landfill Management
an mekanis. Kebutuhan alat minimal in Asia-Notions about Future to
adalah excavator dan penyaringan Appropriate and Sustainable Solutions,
dengan alat mekanis trommel atau Asian Institute of Technology, EEM -SER,
manual. Untuk sistem mekanis perlu Patum-thani 12120, Thailand
dipetimbangkan aspek ekonomi untuk Visvanathan, 2007. Sustainable Solid Waste
penyediaan tenaga listrik atau solar. Landfill Management In Asia Phase II
Review Report Submitted to: Swedish
REKOMENDASI International Development Cooperation
Agency (SIDA), Submitted by: School Of
1. Sebelum penambangan lahan urug Environment, Resources and
direkomendasikan untuk melakukan Development Enviromental Engineering
studi karakteristik lokasi, penaksiran and Management Programme Asian
kelayakan ekonomi dan biaya Institute Of Technology P.O. Box 4,
pelaksanaan serta memperhatikan Klong Luang, Patinmthani, 121-

36 Jurnal Permukiman Vol. 4 No. 1 Mei 2009


20,Thailand ----, 1997, Pusiitbangkim, Laporan Akhir
EPA, 1997, United States, Landfill Pengkajian Penanganan Pasca
Reclamation, Solid Waste and Emergency Penimbunan Sampah secara Terbuka.
Response (5306 W). EPA 530-F97-001. Pusat Penelitian Pengembangan Per-
mukiman, Bandung

Potensi Rehabilitasi Tempat Pemerosesan … (Sri Darwati) 37

Anda mungkin juga menyukai