Anda di halaman 1dari 72

DATA SOSIAL EKONOMI

STRATEGIS
April 2018

Update: 2 April 2018


Ringkasan Indikator Strategis

Pertumbuhan Ekonomi

Data Sosial Inflasi

Ekonomi Perdagangan Internasional

Strategis Kemiskinan & Rasio Gini

Ketenagakerjaan
2 April 2018
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2
RINGKASAN INDIKATOR STRATEGIS
Indikator Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1.Pertumbuhan Ekonomi % (2010=100) 5,56 5,01 4,88 5,03 5,07


1)
2.Laju Inflasi % (2012=100) 8,38 8,36 3,35 3,02 3,61 3,40
2)
3.Ekspor Miliar US$ (FOB) 182,6 176,0 150,4 144,5 168,73 28,65
2)
4.Impor Miliar US$ (CIF) 186,6 178,2 142,7 135,7 156,89 29,52
5.Kemiskinan
(Maret) Jumlah (juta orang) 28,17 28,28 28,59 28,01 27,77
% 11,36 11,25 11,22 10,86 10,64
(September) Jumlah (juta orang) 28,60 27,73 28,51 27,76 26,58
% 11,46 10,96 11,13 10,70 10,12
6.Pengangguran
(Februari) Jumlah (juta orang) 7,24 7,15 7,45 7,02 7,01
TPT (%) 5,88 5,70 5,81 5,50 5,33
(Agustus) Jumlah (juta orang) 7,41 7,24 7,56 7,03 7,04
TPT (%) 6,17 5,94 6,18 5,61 5,50
7.Rasio Gini
(Maret) 0,413 0,406 0,408 0,397 0,393
(September) 0,406 0,414 0,402 0,394 0,391
8.IPM 68,31 68,90 69,55 70,18
Ket: 1. Inflasi Maret (y-on-y)
2. Ekspor-Impor Januari-Februari 2018
3
Potret Ekspor
Jan-Feb’18

Sosial 3,02
3,61 3,40 28,65
Miliar US$
Impor
Jan-Feb’18
Ekonomi 29,52
Miliar US$
Indonesia 2016 2017 2018
(Mar, Y-on-Y) Perdagangan
Inflasi Internasional
5,61% 5,50% 5,07%
5,03% 70,18
69,55

Agt’16 Agt’17 2016 2017 2015 2016


Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi
IPM

10,70% 0,394
10,12% 0,391

Sep’16 Sep’17 Sep’16 Sep’17


Kemiskinan Gini Ratio
4
RINGKASAN INDIKATOR MAKRO
PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI
5,03
5,07 3,61
5,01
3,35 3,40
4,88 3,02

2014 2015 2016 2017


2015 2016 2017 2018
(Mar, Y-on-Y)

PENGANGGURAN KEMISKINAN GINI RATIO IPM


Agustus 2016 : 5,61% September 2016 : 10,70% September 2016 : 0,394 2015 : 69,55
Agustus 2017 : 5,50% September 2017 : 10,12% September 2017 : 0,391 2016 : 70,18

6,18 11,25 11,22 0,414 70,18


5,94 10,86 0,402
11,13 10,64 0,394 68,90
5,61 5,50 0,408 0,391
10,96 0,406 69,55
5,81 10,70
5,70 0,397
5,50 0,393
5,33 10,12 68,31
Sep 2014

Sep 2015

Sep 2016
Mar 2014

Mar 2015

Mar 2016

Mar 2017

Mar 2014

Mar 2015

Mar 2016

Mar 2017
Sep 2017

Sep 2014

Sep 2015

Sep 2016

Sep 2017
Feb 2014

Feb 2015

Feb 2016

Feb 2017
Agt 2014

Agt 2015

Agt 2016

Agt 2017

2013

2014

2015

2016
5
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2017 : 5,07%
6,17 6,03
5,56
5,01 5,03 5,07
4,88

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

LAPANGAN USAHA PENGELUARAN SPASIAL


Distribusi Share PDB Pertumbuhan Share PDB Pertumbuhan
Share PDB Pertumbuhan Komponen Pulau
Sektor Tenaga Kerja (%) (%) (%) (%)
(%) (%)
(%) Konsumsi RT 56,13 4,95 Jawa 58,49 5,61
PMTB 32,16 6,15 Sumatera 21,66 4,30
Industri 20,16 14,51 4,27
Ekspor 20,37 9,09 Kalimantan 8,20 4,33
Pertanian 13,14 29,68 3,81 Konsumsi
9,10 2,14 Sulawesi 6,11 6,99
Perdagangan 13,01 18,57 4,44 Pemerintah
Konsumsi Balnusra 3,11 3,73
Konstruksi 10,38 6,72 6,79 1,18 6,91
LNPRT Maluku dan
Pertambangan 7,57 1,15 0,69 2,43 4,89
Impor -19,17 8,06 Papua

 64,26 persen PDB berasal dari 5 sektor  88,29 persen PDB berasal dari
 Struktur perekonomian didominasi oleh
( Tenaga Kerja : 70,63 persen ). Konsumsi RT dan PMTB.
kelompok provinsi di Pulau Jawa.
 Seluruh sektor tumbuh positif.  Seluruh komponen tumbuh positif.
 Seluruh Pulau tumbuh positif.
6
INFLASI MARET 2018 : 0,20%
( KALENDER: 0,99% DAN Y-on-Y : 3,40% )

8,38 8,36

3,79 4,30 3,61 3,40


3,35 3,02

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018


(Maret, y-on-y)

KELOMPOK PENGELUARAN KOMPONEN


Andil Inflasi Andil Inflasi
Kelompok Maret 2018 Komponen Maret 2018
2016 2017 2016 2017
(Y-on-Y) (Y-on-Y)
UMUM 3,02 3,61 3,40 UMUM 3,02 3,61 3,40
Bahan Makanan 1,21 0,25 0,89
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,91 0,69 0,69 Inti 1,88 1,82 1,64
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,46 1,24 0,83
Sandang 0,20 0,25 0,26 Harga Diatur
0,02 1,67 1,01
Pemerintah
Kesehatan 0,17 0,13 0,13
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,21 0,25 0,25
Bergejolak 1,12 0,12 0,75
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,14 0,80 0,35
7
KEMISKINAN SEPTEMBER 2017 : 10,12%

11,25 11,22 11,13


10,96 10,86 10,70 10,64
10,12

Mar 2014 Sep 2014 Mar 2015 Sep 2015 Mar 2016 Sep 2016 Mar 2017 Sep 2017

KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK


KEMISKINAN RUMAH TANGGA GARIS KEMISKINAN
 Disparitas tinggi antarprovinsi,
 Pendidikan rendah.  Peran Garis Kemiskinan Makanan
DKI (3,78%) vs Papua (27,76%).
Tidak tamat SD dan Tamat SD (75,69%). dominan (73,35%).
 Disparitas tinggi antara kota dan desa
Kota (7,26%) vs Desa (13,47%).  Minim aliran listrik,  Pada kelompok makanan, kontribusi:
Sarana sanitasi dan air bersih tidak Beras (Kota: 18,80% dan Desa: 24,52%) ;
 61,4% penduduk miskin berada di memadai. Rokok (Kota: 9,98% dan Desa: 10,70%).
perdesaan.
 Pada kelompok nonmakanan, kontribusi
 Mayoritas penduduk miskin bekerja di  Jumlah jam kerja rendah. perumahan tertinggi
sektor pertanian (49,90%). (Kota: 8,79% dan Desa: 7,36%).

8
KETENAGAKERJAAN, TPT AGUSTUS 2017: 5,50%

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA


( TPAK ) ( TPT )
69,50 69,02 6,18
68,06
5,81
5,50 5,61
5,33 5,50
66,34 66,67
65,76

Feb 2015 Agt 2015 Feb 2016 Agt 2016 Feb 2017 Agt 2017 Feb 2015 Agt 2015 Feb 2016 Agt 2016 Feb 2017 Agt 2017

KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK
ANGKATAN KERJA PENGANGGURAN
 TPAK laki-laki 82,51%; TPAK perempuan 50,89%  TPT perkotaan 6,79%; TPT perdesaan 4,01%
 29,69% bekerja di sektor pertanian (35,93 juta orang)  TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
 57,03% bekerja sektor informal tertinggi (11,41%)
 72,05% pekerja penuh.  Disparitas antar provinsi cukup tinggi Maluku
9,29% ; Bali 1,48%
 42,13% berpendidikan SD ke bawah

9
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, 2016: 70,18

69,55 70,18
68,90
68,31
67,70
67,09
66,53

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

STATUS IPM STATUS IPM


KOMPONEN IPM
PROVINSI KABUPATEN/KOTA

 Angka Harapan Hidup: 70,90 tahun - IPM Tinggi : 12 Provinsi - IPM Sangat Tinggi : 19 Kab/Kota

 Rata-rata lama sekolah : 7,95 tahun - IPM Sedang : 21 Provinsi - IPM Tinggi : 145 Kab/Kota

- IPM Rendah : 1 Provinsi - IPM Sedang : 312 Kab/Kota


 Harapan lama sekolah: 12,72 tahun
- IPM Rendah : 38 Kab/Kota
 Pengeluaran per kapita/tahun: Rp10,4 juta - Disparitas antar prov tinggi
DKI 79,60; Papua 58,05 - Disparitas antar kab/kota tinggi
Kota Yogyakarta 85,32; Kab. Nduga 26,56
10
FEBRUARI 2018, ESKPOR: US$ 14,10 Miliar & IMPOR: US$ 14,21 Miliar
NERACA PERDAGANGAN FEB 2018 DEFISIT US$ 0,12 MILIAR

203,50 191,69 186,63 178,18 168,81


150,37 145,19
157,78
190,02
177,44 182,55 175,98
142,69 156,92
135,66 135,65
Ekspor Impor 29,52
28,65

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jan-Feb 2018
Surplus/Defisit (Miliar US$)
22,12 26,06 -1,67 -4,08 -2,20 7,67 9,53 11,89 -0,87

EKSPOR JAN-FEB 2018 IMPOR JAN-FEB 2018


Nilai Pertumbuhan Distribusi Nilai Pertumbuhan Distribusi
Sektor Penggunaan Barang
(Miliar US$) c-to-c (%) (%) (Miliar US$) c-to-c (%) (%)
Migas 2,71 9,91 9,47 Barang Konsumsi 2,74 44,30 9,30
Pertanian 0,49 -12,48 1,72
Bahan Baku/Penolong 22,05 23,76 74,67
Industri 20,82 5,86 72,68
Tambang 4,62 39,44 16,13 Barang Modal 4,73 31,16 16,03
Pangsa Eskpor Nonmigas: Pangsa Impor Nonmigas:
Tiongkok: US$ 3,98 miliar (15,36%) Tiongkok: US$ 7,27 miliar (29,09%)
Amerika Serikat: US$ 2,83 miliar (10,91%) Jepang: US$ 2,73 miliar (10,90%)
Jepang: US$ 2,65 miliar (10,22%) Thailand: US$ 1,63 miliar (6,51%)

11
JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN FEB 2018: 1,20 JUTA KUNJUNGAN
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman, 2014-2018 Jumlah kunjungan wisman
14 039 799
menurut pintu masuk
(ribu kunjungan)
11 519 275
9 435 411 10 230 775

11 908 443
8 626 709 9 816 663
7 979 666 LAUT
Total Feb’18 261,5
UDARA
2 131 356 2 301 736 1,20 juta 22%
1 455 745 1 604 066 1 702 612 743,9
2014 2015 2016 2017 2018 62% DARAT
Jan-Feb Mar-Des 195,7
16%

Lima Besar Kunjungan Wisman ke Indonesia Pintu Udara Feb’17 Jan’18 Feb’18 Pertumbuhan
menurut Kebangsaan m-to-m: 28,57%
Ngurah Rai 448 345 444
y-on-y: -0,97%
19,49% 199 440 m-to-m: -3,61%
Tiongkok Soetta 192 210 202
y-on-y: 5,24%
17,85% 214 427
13,88% 142 045 Pintu Laut Feb’17 Jan’18 Feb’18 Pertumbuhan
Malaysia m-to-m: 34,72%
17,14% 205 855 Batam 100 116 156
y-on-y: 55,16%
8,92% 91 255 m-to-m: 17,65%
Singapura Tanjung Uban 22 27 32
10,42% 125 162 y-on-y: 45,09%

7,51% 76 813 Pintu Darat Feb’17 Jan’18 Feb’18 Pertumbuhan


Timor Leste
10,31% 123 777 Jayapura 7 13 12
m-to-m: -7,29%
Februari 2017 y-on-y: 62,99%
9,73% 99 600 m-to-m: -17,43%
Australia Februari 2018 Atambua 4 5 4
6,63% 79 583 y-on-y: -5,43%
12
PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tahun 2017

5,07
Laju Pertumbuhan PDB Tahunan
%

6,17 6,03 5,56 5,01 5,03 5,07


4,88

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

15
LAJU PERTUMBUHAN PDB TRIWULANAN
TAHUN 2015-2017 (PERSEN)
Laju Pertumbuhan Triwulanan Y-on-Y

0.06

0.06 5,15 5,21 5,19


4,94 5,03 4,94 5,01 5,01 5,06
0.05
4,83 4,74 4,78

0.05

0.04
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2015 2016 2017

Laju Pertumbuhan Triwulanan Q-to-Q

0.06
3,74 4,01 4,01
0.04
3,31 3,14 3,19
0.02
-0,30
0.00

-0.02 -0,16 -0,36


-1,73 -1,81 -1,70
-0.04
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2015 2016 2017

16
STRUKTUR PDB DAN PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2017

Struktur PDB (%) Pertumbuhan Ekonomi (%)


20,16 Industri 4,27
13,14 Pertanian 3,81
13,01 Perdagangan 4,44
10,38 Konstruksi 6,79
7,57 Pertambangan 0,69
5,41 Transportasi & Pergudangan 8,49
4,20 Jasa Keuangan & Asuransi 5,48
3,80 Informasi dan Komunikasi 9,81
3,70 Adm. Pemerintahan 2,06
3,29 Jasa Pendidikan 3,66
2,85 Akomodasi & Makan Minum 5,55
2,79 Real Estat 3,68
1,76 Jasa Lainnya 8,66
1,75 Jasa Perusahaan 8,44
1,19 Pengadaan Listrik & Gas 1,54
1,07 Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 6,79
0,07 Pengadaan Air 4,61
17
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISTRIBUSI TENAGA KERJA
MENURUT LAPANGAN USAHA

Distribusi Tenaga Kerja, Agt 2017 (%) Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017 (%)
29,68 Pertanian 3,81
18,57 Perdagangan 4,44
14,51 Industri 4,27
6,72 Konstruksi 6,79
5,71 Akomodasi & Makan Minum 5,55
4,96 Jasa lainnya 8,66
4,94 Jasa Pendidikan 3,66
4,18 Transportasi & Pergudangan 8,49
3,79 Adm. Pemerintahan 2,06
1,47 Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 6,79
1,43 Jasa Keuangan & Asuransi 5,48
1,37 Jasa Perusahaan 8,44
1,15 Pertambangan 0,69
0,68 Infokom 9,81
0,34 Pengadaan Air 4,61
0,25 Real Estat 3,68
0,25 Pengadaan Listrik & Gas 1,54
STRUKTUR PDB DAN PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGELUARAN
TAHUN 2017

Struktur PDB (%) Pertumbuhan Ekonomi (%)


Konsumsi
56,13 4,95
Rumah Tangga

32,16 PMTB 6,15

20,37 Ekspor 9,09

Konsumsi
9,10 2,14
Pemerintah

Konsumsi
1,18 6,91
LNPRT

-19,17 Impor 8,06

19
Maluku Utara 7,67
Sulawesi Selatan 7,23
Sulawesi Tengah 7,14
Sulawesi Tenggara 6,81
Gorontalo 6,74
Kalimantan Tengah 6,74

Pertumbuhan
Sulawesi Barat 6,67
Kalimantan Utara 6,59
Sulawesi Utara 6,32
DKI Jakarta 6,22
Maluku
Banten
Bali
5,81
5,71
5,59
Ekonomi
Sumatera Selatan
Jawa Timur
5,51
5,45
Tahun 2017
Kalimantan Selatan 5,29
Jawa Barat 5,29
Sumatera Barat
Jawa Tengah
5,29
5,27
►Nusa Tenggara Barat
DI Yogyakarta 5,26 mengalami pertumbuhan
Kalimantan Barat
Lampung
5,17
5,17
terendah
Nusa Tenggara Timur 5,16
Sumatera Utara 5,12 ►Maluku Utara
Bengkulu
Papua
4,99
4,64
mengalami pertumbuhan
Jambi 4,64 tertinggi
Kepulauan Bangka Belitung 4,51
Aceh 4,19
Papua Barat 4,01
Kalimantan Timur 3,13
Riau 2,71
Kepulauan Riau 2,01
Nusa Tenggara Barat 0,11 Indonesia = 5,07
20
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Tahun 2017 masih didominasi oleh kelompok
provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,49 persen.

Sumatera Kalimantan Sulawesi

4,30% 4,33%
6,99% Maluku & Papua

21,66% 8,20% 6,11%


4,89%
2,43%

3,11%
58,49% 3,73%
Jawa
Keterangan
5,61%
Bali & Nusa Tenggara Distribusi
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL (2)

Ekonomi Kawasan Timur Indonesia Tahun 2017 tumbuh 5,06%

Kawasan Barat Indonesia Kawasan Timur Indonesia


Sumatera, Jawa, dan Bali Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, Papua

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi

5,26% 5,06%
Distribusi Distribusi

81,71% 18,29%
22
INFLASI
Series Inflasi Tahunan

8,38 8,36

4,30
3,79 3,61
3,35 3,40
3,02

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018


Maret
(Y-on-Y)

25
Dari 82 Kota IHK
Maret 2018
57 Kota Mengalami Inflasi
Inflasi 0,20%
Inflasi Tahun Kalender 2018 25 Kota Mengalami Deflasi
(Maret 2018 terhadap Desember 2017)
0,99%

Inflasi Tahun ke Tahun Inflasi Tertinggi  Jayapura ( 2,10% )


(Maret 2018 terhadap Maret 2017)
3,40%
Inflasi Terendah  Sumenep ( 0,01% )

Deflasi Tertinggi  Tual ( -2,30% )

Deflasi Terendah  Bulukumba ( -0,01% )

26
PERKEMBANGAN TINGKAT INFLASI
Series Inflasi month-to-month
Ramadhan-Lebaran
2,00

1,00
0,20
0,00

-1,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2016 0,51 -0,09 0,19 -0,45 0,24 0,66 0,69 -0,02 0,22 0,14 0,47 0,42
2017 0,97 0,23 -0,02 0,09 0,39 0,69 0,22 -0,07 0,13 0,01 0,20 0,71
2018 0,62 0,17 0,20

Series Inflasi year-on-year


Ramadhan-Lebaran
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
3,40
0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2016 4,14 4,42 4,45 3,60 3,33 3,45 3,21 2,79 3,07 3,31 3,58 3,02
2017 3,49 3,83 3,61 4,17 4,33 4,37 3,88 3,82 3,72 3,58 3,30 3,61
2018 3,25 3,18 3,40

27
Andil dan Tingkat Inflasi Maret 2018, Inflasi Tahun Kalender 2018,
dan Inflasi Tahun ke Tahun (2012 = 100)

Andil Inflasi Inflasi Tingkat Inflasi Inflasi


Rincian Maret Maret Tahun Tahun ke
2018 2018 Kalender 2018 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Inflasi Umum 0,20 0,20 0,99 3,40


Menurut Kelompok Pengeluaran
1. Bahan Makanan 0,05 0,14 2,62 4,24
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,04 0,26 1,12 4,06
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,01 0,06 0,52 3,45
4. Sandang 0,02 0,36 1,21 4,11
5. Kesehatan 0,02 0,37 0,90 2,91
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 0,01 0,07 0,29 3,33
7. Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,05 0,28 0,02 1,83
Menurut Komponen
1. Inti 0,10 0,19 0,76 2,67
2. Harga Diatur Pemerintah 0,05 0,20 0,12 5,11
3. Bergejolak 0,05 0,15 2,84 4,06
- Komponen Energi 0,03 0,34 0,88 7,08
28
Inflasi Maret 2018 : 0,20% (1)
Andil Inflasi Andil Deflasi
Rincian Andil
Komoditas Dominan Andil (%) Komoditas Dominan Andil (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Cabai Merah 0,07 Beras -0,10

Bawang Merah 0,04 Ikan Segar -0,03

Bawang Putih 0,04 Daging Ayam Ras -0,01

Cabai Rawit 0,02 Telur Ayam Ras -0,01

Bahan Makanan 0,05 Daging Sapi 0,01 Kentang -0,01

Ikan Diawetkan 0,01 Tomat Sayur -0,01

Bayam 0,01 Wortel -0,01

Kangkung 0,01 Tempe -0,01

Sawi HIjau 0,01 - -


Makanan Jadi, Minuman, Rokok,
0,04 Rokok Kretek Filter 0,01 - -
dan Tembakau
29
Inflasi Maret 2018 : 0,20% (2)
Andil Inflasi Andil Deflasi
Rincian Andil
Komoditas Dominan Andil (%) Komoditas Dominan Andil (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perumahan, Air, Listrik, Gas, Bahan Bakar Rumah


0,01 Tukang Bukan Mandor 0,01 -0,01
dan Bahan Bakar Tangga

Sandang 0,02 Emas Perhiasan 0,01 - -

Kesehatan 0,02 - - - -

Pendidikan, Rekreasi, dan


0,01 - - - -
Olahraga

Transportasi, Komunikasi, dan


0,05 Bensin 0,04 - -
Jasa Keuangan

30
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
INDONESIA
SERIES EKSPOR DAN IMPOR (Miliar US$)

 Ekspor Jan-Feb 2018 naik 10,13% (y-on-y)


 Impor Jan-Feb 2018 naik 26,58% (y-on-y)
 Neraca Perdagangan Jan-Feb 2018  Defisit US$0,87 Miliar

203,50
191,69 186,63
178,18
168,81
157,78 190,02 150,37
182,55 175,98 145,19
177,44
156,92
135,66 142,69 135,65

Ekspor Impor 29,52


Keterangan: *) Jan-Feb 2018 28,65

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*)


Surplus/Defisit (Miliar US$)
22,12 26,06 -1,67 -4,08 -2,20 7,67 9,53 11,89 -0,87
33
SERIES EKSPOR DAN IMPOR BULANAN (Miliar US$)
16,00
15,23 15,24 15,32 15,31
15,09
14,68
14,35 15,10 14,21
13,83 13,89 14,87
14,56 14,55
14,00 13,50 13,40 13,28 13,51 14,24
13,21 13,28 14,10
12,75 12,58 12,74 12,61 13,61
13,77 11,66

11,81 11,69 12,78 12,78


12,67
12,00 11,52
12,39 11,97 11,95
12,10
9,65 11,51
11,30 11,30 11,35
11,14
10,81
10,00
9,99

9,02

8,00

Ekspor Impor

6,00
Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb
2016 2017 2018

Surplus/Defisit (Miliar US$)


0,51 0,88 0,38 1,11 0,63 0,37 1,28 1,24 0,83 1,05 1,43 1,26 1,40 1,33 0,58 1,66 -0,27 1,72 1,78 1,00 0,22 -0,22 -0,76 -0,12
Pangsa Ekspor Nonmigas
Januari-Februari 2018

15,36% 10,91%
AMERIKA SERIKAT
US$2,83 Miliar
TIONGKOK JEPANG
US$3,98 Miliar US$2,65 Miliar

10,22%

21,74% 10,66%
ASEAN Uni Eropa
US$5,64 Miliar US$2,76 Miliar
35
Pangsa Impor Nonmigas
Januari-Februari 2018

JEPANG
US$2,73 Miliar 10,90%
TIONGKOK
US$7,27 Miliar

THAILAND
US$1,63 Miliar
29,09% 6,51%

20,14% 9,64%
ASEAN Uni Eropa
US$5,04 Miliar US$2,41 Miliar
36
NERACA PERDAGANGAN
Perkembangan Surplus Neraca Perdagangan (Miliar US$)

Jan-Feb 2018 Miliar


US$
-872,00

Jan-Feb 2017 2 692,80 Miliar


US$

Jan-Feb 2016 1 256,00 Miliar


US$

Pertumbuhan Jan-Feb
Jan-Feb 2017 Jan-Feb 2018
Uraian 2018 thd Jan-Feb 2017 (%)
Ekspor Impor Selisih Ekspor Impor Selisih Ekspor Impor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Total 26 015,2 23 322,4 2 692,8 28 650,2 29 522,2 -872,0 10,13 26,58
Migas 2 469,8 4 301,2 -1 831,4 2 714,5 4 519,8 -1 805,3 9,91 5,08
Minyak Mentah 787,9 1 001,2 -213,3 763,4 1 506,3 -742,9 -3,11 50,45
Hasil Minyak 257,8 2 835,6 -2 577,8 234,4 2 568,4 -2 334,0 -9,07 -9,42
Gas 1 424,1 464,4 959,7 1 716,7 445,1 1 271,6 20,56 -4,16
Nonmigas 23 545,4 19 021,2 4 524,2 25 935,7 25 002,4 933,3 10,15 31,44

37
KEMISKINAN & RASIO GINI
39
Perkembangan Kemiskinan di Indonesia

30,12 30,01 29,25


28,71 28,17 28,60 28,28 27,73 28,59 28,51 28,01 27,76 27,77
26,58

12,49 12,36 11,96 11,66 11,36 11,46 11,25 11,22 11,13


10,96 10,86 10,70 10,64
10,12

Mar-11 Sept-11 Mar-12 Sept-12 Mar-13 Sept-13 Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 Sept-16 Mar-17 Sept-17
Penduduk Miskin (Juta) Persentase (P0)
Keterangan: Maret 2011- Sept 2013 hasil backasting dengan menggunakan proyeksi Penduduk SP 2010

41
Perkembangan Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

361 990 374 478 387 160


354 386
330 776 344 809
312 328
292 951 302 735
271 626
248 707 259 520

Mar2012 Sep2012 Mar2013 Sep2013 Mar2014 Sep2014 Mar2015 Sep2015 Mar2016 Sep2016 Mar2017 Sep2017

Garis Kemiskinan Dihitung Menurut


Provinsi dan Daerah (Kota/Desa)
42
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

1,901 1,971 1,944


1,880 1,883 1,841 1,826
1,745 1,753 1,751 1,743 1,788

0,473 0,484 0,482 0,535 0,511 0,525 0,478 0,463


0,432 0,435 0,441 0,437

Mar2012 Sep2012 Mar2013 Sep2013 Mar2014 Sep2014 Mar2015 Sep2015 Mar2016 Sep2016 Mar2017 Sep2017

P1 P2

43
Disparitas Tingkat Kemiskinan Antar Kota dan Desa Tinggi

Persentase Kemiskinan Kota dan Desa


15,10 14,67 14,28 14,37 14,17 13,76 14,21 14,09 14,11 13,96 13,93 13,47

8,79 8,62 8,42 8,55 8,34 8,16 8,29 8,22 7,79 7,73 7,72 7,26

Mar2012 Sep2012 Mar2013 Sep2013 Mar2014 Sep2014 Mar2015 Sep2015 Mar2016 Sep2016 Mar2017 Sep2017
Kota Desa

SEBAGIAN BESAR RT MISKIN DI


PEDESAAN BEKERJA DI PERTANIAN..
44
KOMODITI YANG MEMBERI PENGARUH BESAR TERHADAP GARIS KEMISKINAN
September 2017 (PERSEN)

Perkotaan Perdesaan
Komoditi
(%) (%)
Non Beras 18,80 24,52
Makanan
26,65% Rokok 9,98 10,70
Daging sapi 5,71 2,83
Makanan
73,35% Telur ayam ras 3,63 3,18
Daging ayam ras 3,36 2,22
Mie instan 2,24 2,11
Gula pasir 2,17 2,95
Perkotaan Perdesaan
Komoditi Kopi bubuk & kopi instant 1,72 1,70
(%) (%)
Roti 1,63 1,75
Perumahan 8,79 7,36
Listrik Kue basah 1,58 1,74
3,85 2,04
Bensin 4,24 3,18
Pendidikan 2,14 1,24
Perlengkapan
1,30 1,11
mandi
45
Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi
September 2017 (%)

Persentase Penduduk Miskin (%)


3.00 - 10.00
10.01 - 16.00
16.01 - 22.00
22.01 - 29.00

46
Papua 27,76 Persentase Penduduk
Papbar 23,12
NTT 21,38 Miskin Menurut Provinsi,
Maluku 18,29
Gorontalo 17,14 September 2017
Aceh 15,92
Bengkulu 15,59
 26 provinsi mengalami penurunan
NTB 15,05 persentase penduduk miskin.
Sulteng 14,22  8 provinsi dengan penurunan
Sumsel 13,10 persentase penduduk miskin tertinggi :
Lampung 13,04
DI… 12,36  Papua Barat (1,98 persen poin)
Jateng 12,23  NTB (1,02 persen poin)
Sultra 11,97  Aceh (0,97 persen poin)
Jatim 11,20
Sulbar 11,18
 Sumut (0,94 persen poin)
Sulsel 9,48  Jabar (0,88 persen poin)
Sumut 9,28  Bengkulu (0,86 persen poin)
Sulut 7,90  Sultra (0,84 persen poin)
Jambi 7,90
Kalbar 7,86  Jateng (0,78 persen poin)
Jabar 7,83
Riau 7,41  8 provinsi mengalami kenaikan
Kaltara 6,96
Sumbar 6,75
persentase penduduk miskin,
Malut 6,44 diantaranya :
Kepri 6,13 Indonesia = 10,12  Banten dan Papua (0,14 persen poin)
Kaltim 6,08  Babel (0,10 persen poin)
Banten 5,59
Babel 5,30  Sulsel (0,10 persen poin)
Kalteng 5,26  Maluku Utara (0,09 persen poin)
Kalsel 4,70  Sulteng (0,08 persen poin)
Bali 4,14
DKI Jakarta 3,78  Kepri (0,07 persen poin)
 DKI Jakarta (0,01 persen poin)
47
Tren Gini Ratio Perkotaan dan Perdesaan, Perkotaan, dan Perdesaan
Tahun 2011 – 2017
0,431 0,428 0,433
0,422 0,425 0,425 0,424 0,428
0,419
0,410 0,409 0,407 0,404
0,396 0,414
0,410 0,410 0,413 0,413
0,406 0,406 0,408
0,402
0,397 0,394 0,393
0,388
0,391

0,340
0,336 0,334
0,329 0,330 0,327 0,329 0,327
0,320 0,324 0,320 0,320
0,319 0,316

Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept Maret Sept
2011 2011 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017 2017

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Keterangan: Nilai Gini Ratio berada diantara 0 dan 1.


Semakin tinggi nilai Gini Ratio berarti semakin tinggi ketimpangan
48
DIY 0,440
Sulsel
Jatim
0,429
0,415
Gini Ratio
DKI Jakarta
Gorontalo
0,409
0,405
Menurut Provinsi,
Sultra 0,404
Papua 0,398 September 2017
Sulut 0,394
Jabar 0,393
Papua Barat 0,387
Banten 0,379
Bali 0,379
 Terdapat 9 provinsi
NTB 0,378 dengan Gini Ratio di atas
Sumsel 0,365
Jateng 0,365
Gini Ratio Indonesia
NTT 0,359
Kepri 0,359
Bengkulu 0,349  Gini Ratio tertinggi
Kalsel 0,347
Sulteng 0,345 tercatat di Provinsi
Sulbar 0,339
Sumut 0,335
DI Yogyakarta
Jambi 0,334
Kaltim 0,333 sebesar 0,440
Lampung 0,333
Malut 0,330
Kalbar 0,329
Aceh 0,329  Gini Ratio terendah
Kalteng 0,327 tercatat di Provinsi
Riau 0,325
Maluku 0,321 Indonesia = 0,391 Bangka Belitung
Kaltara 0,313
Sumbar 0,312 sebesar 0,276
Babel 0,276

49
Gini Ratio Menurut Provinsi
Kep.Babel September 2017
0,276

Gini Ratio
DI
0.250 - 0.300 Yogyakarta
0.301 - 0.350
0,440
0.351 - 0.400
0.401 - 0.450

50
KETENAGAKERJAAN
Perkembangan Tingkat Pengangguran di Indonesia

7,76 7,56
7,34 7,24 7,41 7,24 7,45
7,15 7,02 7,03 7,01 7,04

6,37 6,17 6,18


6,13 5,94
5,88 5,70 5,81
5,50 5,61 5,50
5,33

Feb-12 Agt-12 Feb-13 Agt-13 Feb-14 Agt-14 Feb-15 Agt-15 Feb-16 Agt-16 Feb-17 Agt-17
Pengangguran (Juta) TPT (%)

53
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah,
Februari 2016 – Agustus 2017

5,61%
5,50% 5,50%
5,33%

6,79%
6,60%
6,53% 6,50%
4,35% 4,51%
4,00% 4,01%

Kota Desa Kota Desa Kota Desa Kota Desa


Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2016 Agustus 2017

TPT Perkotaan lebih tinggi


dibandingkan TPT Perdesaan
54
Pekerja Formal dan Informal,
Februari 2016– Agustus 2017

Cakupan
50,33 Juta 50,21 Juta 51,87 Juta 52,00 Juta Formal & Informal
(41,72%) (42,40%) (41,65%) (42,97%)
 Sektor formal mencakup
kategori:
- Berusaha dibantu buruh tetap
- Buruh/karyawan

 Sektor informal mencakup


kategori:
70,32 Juta 68,20Juta 72,67 Juta 69,02 Juta - Berusaha sendiri
(58,28%) (57,60%) (58,35%) (57,03%) - Berusaha dibantu buruh tidak
tetap
- Pekerja bebas
- Pekerja tak dibayar

Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017

Informal Formal
55
PROFIL TENAGA KERJA (1)
Agustus 2016 dan Agustus 2017

Persentase Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


29,68
Pertanian 31,90
18,57
Perdagangan 18,20
14,51
Industri 13,41
6,72
Konstruksi 6,74
5,71
Akomodasi & Makan Minum 5,28
4,96
Jasa Lainnya 4,23
4,94
Jasa Pendidikan 5,14
Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
4,18
Transportasi & Pergudangan 4,20 Agustus 2016: Jumlah Penduduk Bekerja  118,41 Juta Orang
Adm. Pemerintahan
3,79
4,21 Agustus 2017: Jumlah Penduduk Bekerja  121,02 Juta Orang
1,47
Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 1,48
Keterangan:
1,42
Jasa Keuangan & Asuransi 1,46 Agustus 2017
1,37
Jasa Perusahaan 1,21 Agustus 2016
1,15
Pertambangan 1,24 Kenaikan Persentase
0,68
Infokom 0,58
Penurunan Persentase
0,34
Pengadaan Air 0,20
0,25
Real Estat 0,30
0,25
Pengadaan Listrik & Gas 0,22
56
PROFIL TENAGA KERJA(2)
Agustus 2016 dan Agustus 2017

Menurut Status Pekerjaan Utama Menurut Status Pekerjaan Utama


Agustus 2016 Agustus 2017
Jumlah Penduduk Bekerja: 118,41 Juta Orang Jumlah Penduduk Bekerja: 121,02 Juta Orang

38,70% 39,71%
Buruh/Karyawan Buruh/Karyawan
(45,83 juta orang) (48,05 juta orang)
Berusaha Sendiri 16,90% Berusaha Sendiri
(20,01 juta orang) 19,13% (23,15 juta orang)
Berusaha Dibantu Berusaha Dibantu
Buruh Tidak Tetap 16,43% 14,89% Buruh Tidak Tetap
(19,45 juta orang) (18,02 juta orang)

Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 13,74% 12,26% Pekerja Keluarga/Tak Dibayar


(16,27 juta orang) (14,84 juta orang)

Pekerja Bebas di Nonpertanian 5,89% 5,92% Pekerja Bebas di Nonpertanian


(6,97 juta orang) (7,16 juta orang)

Pekerja Bebas di Pertanian Pekerja Bebas di Pertanian


(5,50 juta orang) 4,64% 4,83% (5,85 juta orang)

Berusaha Dibantu Buruh Tetap Berusaha Dibantu Buruh Tetap


(4,38 juta orang) 3,70% 3,26% (3,95 juta orang)
57
PROFIL TENAGA KERJA(3)
Agustus 2017

Menurut Jam Kerja Menurut Tingkat Pendidikan


(Juta Orang) (Juta Orang)
SD Ke Bawah;
50,98;
1–7 Jam; (42,13%)
2,38; (1,97%)

8–14 Jam;
5,95; (4,92%)

15–24 Jam;
11,87; (9,81%) Sekolah
Menengah
Pertama;
25–34 Jam; 21,72;
13,62; (17,95%)
(11,25%)
Sekolah
≥ 35 *) Jam; Sekolah
Diploma I/II/III; Menengah
87,20; Menengah
3,28; (2,71%) Kejuruan;
(72,05%) Atas; 21,13;
12,59;
*) Termasuk sementara tidak bekerja (17,46%)
Universitas; (10,40%)
11,32; (9,35%)
Sebagian besar penduduk bekerja,
yaitu sekitar 87,20 juta orang (72,05%) Sekitar 12,06% dari total penduduk
merupakan pekerja penuh bekerja berpendidikan tinggi
(jam kerja minimal 35 jam per minggu) (Diploma ke atas)
58
PERKEMBANGAN TENAGA KERJA INDONESIA
2012-2017 (Juta Orang)

Pekerja Formal Pekerja Informal

Angkatan TPAK TPT


Tahun Pengangguran Bekerja (%) thd (%) thd
Kerja (%) (%)
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
Bekerja Bekerja

Feb 2012 121,82 69,59 7,76 6,37 114,06 42,57 37,32 71,49 62,68
Agt 2012 119,85 67,76 7,35 6,13 112,50 44,82 39,84 67,68 60,16
Feb 2013 123,17 69,15 7,24 5,88 115,93 46,18 39,83 69,75 60,17
Agt 2013 120,17 66,77 7,41 6,17 112,76 44,98 39,89 67,78 60,11
Feb 2014 125,32 69,17 7,15 5,70 118,17 47,49 40,19 70,68 59,81
Agt 2014 121,87 66,60 7,24 5,94 114,63 46,56 40,62 68,07 59,38
Feb 2015 128,30 69,50 7,45 5,81 120,85 50,83 42,06 70,02 57,94
Agt 2015 122,38 65,76 7,56 6,18 114,82 48,50 42,24 66,31 57,76
Feb 2016 127,67 68,06 7,02 5,50 120,65 50,33 41,72 70,32 58,28
Agt 2016 125,44 66,34 7,03 5,61 118,41 50,21 42,40 68,20 57,60
Feb 2017 131,55 69,02 7,01 5,33 124,54 51,87 41,65 72,67 58,35
Agt 2017 128,06 66,67 7,04 5,50 121,02 52,00 42,97 69,02 57,03
Keterangan : 1. Agustus 2011 -- Agustus 2013 merupakan hasil backcasting
2. Februari 2014 – Agustus 2017 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk
59
Bali 1,48
D.I. Yogyakarta 3,02
Sulawesi Barat 3,21
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
3,27
3,30 Tingkat
Nusa Tenggara Barat
Papua
3,32
3,62
Indonesia = 5,50 persen
Pengangguran
Bengkulu
Bangka Belitung
3,74
3,78 Terbuka (TPT)
3,81
Menurut Provinsi,
Sulawesi tengah
Jambi 3,87
4,00
Agustus 2017
Jawa Timur
Kalimantan Tengah 4,23
Gorontalo 4,28
Lampung 4,33
Kalimantan Barat 4,36
Sumatera Selatan 4,39  TPT tertinggi tercatat di
Jawa Tengah 4,57
Kalimantan Selatan 4,77 Provinsi Maluku sebesar
Maluku Utara 5,33
Kalimantan Utara
Sumatera Barat
5,54
5,58
9,29 persen
Sumatera Utara 5,60
Sulawesi Selatan 5,61  TPT terendah
Riau 6,22
Papua Barat 6,49 di Provinsi Bali sebesar
Aceh 6,57
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
6,91
7,14 1,48 persen
Kepulauan Riau 7,16
Sulawesi Utara 7,18
Jawa Barat 8,22
Banten 9,28
Maluku 9,29
60
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi
Agustus 2017 (%)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)


1.48 – 3.32
3.33 – 4.77
4.78 – 6.91
6.92 – 9.29

61
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
(IPM)
PERKEMBANGAN IPM INDONESIA (BPS)
Tren IPM Indonesia, 2010-2016

68,90 69,55
70,18
67,09 67,70 68,31
66,53

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Rata-rata Lama Sekolah:

IPM
7,95 tahun
IPM 70,18 Harapan Lama Sekolah:

Indonesia 12,72 tahun

2016 Angka Harapan Hidup


saat Lahir:
Pengeluaran per Kapita per
tahun yang Disesuaikan:
70,90 tahun Rp 10.420.000
64
TREN PERTUMBUHAN IPM 2010-2016
Pada tahun 2016, IPM Indonesia tumbuh 0,91 persen.
Pertumbuhan tahun ini sedikit lebih rendah dibanding tahun 2015.
Selama 2010-2016, IPM Indonesia mencatat
pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 0,91 persen. 0,91%
0,93%
0,87%
70,18
0,91%
69,55
0,90%
68,90
0,84%
68,31
67,70
67,09
66,53
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 65
TREN KOMPONEN IPM
70,78 70,90
70,59
70,40
70,20
Angka Harapan Hidup saat Lahir 70,01
69,81
(tahun)
Tahun 2010-2016 rata-rata tumbuh
0,26 persen per tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

 Harapan Lama Sekolah (HLS)


12,39 12,55 12,72
(tahun) 11,29 11,44 11,68 12,10
Tahun 2010-2016 rata-rata tumbuh 7,84 7,95
7,46 7,52 7,59 7,61 7,73
2,12 persen per tahun
 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)
(tahun)
Tahun 2010-2016 rata-rata tumbuh 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1,09 persen per tahun RLS HLS
10 420
10 150
Pengeluaran Per Kapita/tahun 9 815 9 858 9 903
9 647
Disesuaikan (Ribu Rupiah) 9 437

Tahun 2010-2016 rata-rata tumbuh


1,74 persen per tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Meningkatnya IPM disebabkan oleh peningkatan pada semua komponen pembentuk indeks.
Kecepatan pertumbuhan Harapan Lama Sekolah (HLS) tercatat paling menonjol.
66
STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI, 2016

Papua:
58,05

DKI Jakarta:
79,60

Sangat Tinggi (IPM ≥ 80) Sedang (60 ≤ IPM < 70)


- Belum ada provinsi yang masuk 21 Selain Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep.
PROV dalam kategori ini PROV Riau, DKI Jakarta, Jabar, DI Yogyakarta,
Banten, Bali, Kaltim, Sulut, Papua

Tinggi (70 ≤ IPM < 80) Rendah (IPM < 60)

12 Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep.


Riau, Jakarta, Jabar, DI Yogyakarta,
1 Papua
PROV Banten, Bali, Kaltim, Sulawesi Utara PROV
67
LOMPATAN STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA 2015-2016

Provinsi yang Mengalami Perubahan Status Pembangunan Manusia:

2015 2016
Aceh Aceh
“Sedang” “Tinggi”
Masih ditemukan
Sumut Sumut daerah dengan status
“Sedang” “Tinggi” pembangunan
manusia dengan taraf
Sumbar Sumbar RENDAH.
“Sedang” “Tinggi”

Jabar Jabar
“Sedang” “Tinggi”

68
DKI Jakarta 79,60
DI Yogyakarta 78,38
Kalimantan Timur 74,59
Kepulauan Riau 73,99
Bali 73,65
Riau 71,20

STATUS
Sulawesi Utara 71,05
Banten 70,96
Sumatera Barat 70,73
Jawa Barat
Aceh
70,05
70,00 PEMBANGUNAN
MANUSIA DI
Sumatera Utara 70,00
Jawa Tengah 69,98
Sulawesi Selatan 69,76
Jawa Timur
Jambi
69,74
69,62 PROVINSI
69,55
Tahun 2016
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu 69,33
Sulawesi Tenggara 69,31
Kalimantan Utara 69,20
Kalimantan Tengah 69,13
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan
69,05
68,24
►Papua masih berada
Lampung 67,65 dalam kategori rendah
Maluku 67,60
Sulawesi Tengah 67,47 ► IPM tertinggi tercatat di
Maluku Utara
Gorontalo
66,63
66,29 Provinsi DKI Jakarta
Kalimantan Barat 65,88
Nusa Tenggara Barat 65,81
Sulawesi Barat 63,60
Nusa Tenggara Timur 63,13
Papua Barat 62,21
Papua 58,05
69
STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA, 2016

Kab. Nduga:
26,56

Kota Yogyakarta:
85,32

Sangat Tinggi (IPM ≥ 80) Sedang (60 ≤ IPM < 70)

19 Terdapat 3,7% kab/kota yang 312 Terdapat 60,7% kab/kota yang masuk
Kab/Kota masuk kelompok “sangat tinggi” Kab/Kota kelompok “sedang”

Tinggi (70 ≤ IPM < 80) Rendah (IPM < 60)

145 Terdapat 28,2% kab/kota yang


masuk kelompok “tinggi”
38 Terdapat 7,4% kab/kota yang
Kab/Kota Kab/Kota masuk kelompok “rendah”
70
TANTANGAN:
Disparitas IPM dalam Provinsi Masih TinggI

Disparitas IPM antar Kabupaten/Kota di dalam Provinsi, 2016

100

90

80

70

60

50

40

30 Disparitas IPM antar kab/kota di


Papua sangat tinggi Kab. Nduga
20 IPM: 26,56
10

0
DKI Jakarta
Sulut
Kaltara

Kaltim

Jatim
Kalteng

Jateng

Sulsel
Jabar

Malut
Maluku
Riau

Banten
Kalbar

Sulteng
Bengkulu

NTB

DIY

Sultra

NTT
Sumut
Gorontalo

Sumbar
Bali

Papbar
Papua
Kalsel

Kep. Riau
Sulbar

Jambi

Lampung

Aceh
Sumsel
Kep. Babel

Kota Jayapura
IPM: 78,56
Max Min Median
IPM Papua Menurut Kabupaten/Kota, 2016

71
DATA
MENCERDASKAN BANGSA

BADAN PUSAT STATISTIK


Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710
Telp. (021) 3841195, 3842508, 3810291-4 Fax. (021)3857046
Homepage:http://www.bps.go.id e-mail : bpshq@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai