Slaipsi
Diajukan Kepada Fakurtas Irmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi syarat-syarat Guna Meraih Gelar $aqana pendidikan Agama
I rr:,
trn r
_ Unrvg$rto$hlgllile0ryt
SYARIF HIDAVATULLA* J$TARTA
Oleh;
Nurul Advati
llIM: 2080110ffi)2r
-
JURUSAN PENDII}IKAN AGAMA ISLAM
FAIGL'TAS ILMU TARBTYAH I}AN KEGURUANI
T]NTIrERSITAS ISLAM hTEGERI SYARIF EIDAYATULLAE
JAKARTA
t4348t2013
LEMBAR PERSETUJUAFI PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi
Oleh:
Nirul Adyati
Nim : 208011000021
Dibawah bimbingan
Pembimbing
Jakarta, 27 Mei20l3
Bahrissalim. M. Ag
NIP : 19680307 199803 1002
3o/s hth
Penguji 2
H. Rif at S i Nawaw
19520520 198103 I 001
i
Yang Mengesahkan
Pembimbing
judul
$elunrh referensi yag diguaqkao dalam penelitian skripsi dengan
unubxngut PedilIi*an ,4ganta Istsn &ngan Kebercihsn tingkungun SekoW'
y'ng dismnn oleh Nurutfiyati, NIM 20801100021' Jurusan Pendidikan Agana
Jakarta' tehh
Islam, Fakultas Ibnu Tarbqrah dm Keduruan UIN S).arif Hidayatultatr
17 Januari
disetr$ui kebearannya oleh dosen pembimbing slaipsi pada hari kamis,
2013.
Jaknrte' 17 Jauari2013
Dosen Pembimbing
Judul Skripsi ..LJ.tb. **.s.*1. ... .Fg* *i 41F*.1. .. .8.?.+n .+. - . . l -g!*nn
& p. .*1........b*.?. eL fr . kn. . .... l'. *.ek**e *-1... kF- l*h .
..:..............
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan
saya bertanggung jawab secafa akademis atas apa yang saya tulis.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang memelihara semua alam. Kami memuji-Nya,
kami mohon ampunan-Nya, dan kami berlindung kepada Allah SWT dari kejelekan
jiwa kami dan dari kejahatan amal-amal kami. Ya Allah berilah keselamatan kepada
uswah kita Muhammad SAW, dan atas keluarganya, sahabat dan orang-orang yang
senantiasa mengikuti sunah-sunahnya sampai hari kiamat.
Dengan rendah hati dan rasa syukur dalam dada di peruntukkan kepada Allah
yang membimbing penulis dengan petunjuk-Nya, sehingga dengan lancar
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DENGAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH SMPN 6
TANGERANG-SELATAN.“ Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat-
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, maka dalam kesempatan yang
berbahagia ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Rif’at Syauqi, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.
2. Bapak Bahrissalim, MA,. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
3. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mendidik dan mendewasakan penulis tentang berbagai
wawasan dan ilmu perguruan yang sangat berguna selama mengikuti studi di
kampus.
4. Bapak Drs. Masan. AF, M.Pd., yang dengan ketulusan dan keikhlasannya
berkenan menjadi dosen pembimbing dan telah meluangkan waktu serta
kesabaran beliau yang tidak pernah merasa lelah sedikitpun untuk
memberikan bimbingan, membantu dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak / Ibu Kepala, Bapak – bapak ibu guru dan karyawan SMPN 6
Tangerang-Selatan yang telah bekerja sama dan memberikan informasi berupa
data-data yang relevan dengan penelitian.
6. Ayahanda Nehru dan Ibunda Lasmi tercinta serta Adik-adik tersayang Dwi
Fitri Satya, Alwi Sihaf, dan Tiara Melinda yang selalu memberikan dukungan,
do’a dan arahan yang selalu menyertai dalam penulisan skripsi ini.
i
7. Seluruh keluarga besar, Ngah Desi dan keluarga, Makwo Naibah dan
keluarga, nenek dan keluarga besar di Depok, Cek Erni dan keluarga dan
tidak lupa keluarga besar yang ada di kampung halamanku di palembang
yang selalu memotivasi saya dan menyertai do’anya dalam penulisan skripsi
ini.
8. Sahabat-sahabat semua Nur’aini, Nuni Nuraeni Az’Zahra, Siti Istianah, Isma
Wirda Fitriyani, Gamar Faradisi, Zahra, Amelia dan tidak lupa kapada Ahmad
Rifaz yang telah memberikan dukungan, arahan dan menyertai dalam
penulisan skripsi ini.
9. Tak lupa kepada teman-teman PAI kelas A Non-Reguler angkatan 2008 yang
selalu memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu selesainya skripsi ini.
Demikian skripsi ini dibuat, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih banyak kekurangan, hanya sumbangan saran dan bimbingan dari semua pihak
yang saya harapkan demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini membawa manfaat kepada orang banyak. Semoga Allah memberikan
balasan kebaikan kepada beliau dengan balasan yang lebih baik, serta amalan beliau
diterima Allah SWT. Amiin Ya Robbal Alamin.
Nurul Adyati
208011000021
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................ix
iii
2. Pengertian Kebersihan Lingkungan Sekolah .........................16
a. Pengertian Kebersihan .....................................................16
b. Lingkungan Sekolah dalam Pandangan Islam .................18
c. Lingkungan Sekolah ………………………………........23
d. Sifat dan ciri-ciri Sekolah ................................................28
e. Tujuan Pendidikan terhadap Lingkungan Sekolah...........29
B. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………….....30
C. Kerangka Berpikir ………………………………………….......31
D. Hipotesis Penelitian ………………………………………...…..32
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..................................................................................58
iv
B. Implikasi ......................................................................................59
C. Saran-saran ..................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR TABEL
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Variabel Pendidikan Agama Islam (X) ...................51
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Variabel Kebersihan Lingkungan Sekolah (Y) ......51
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8.Uji Normalitas Sebagai Uji Persyaratan Analisis Data dari 50 Responden
Untuk Variabel X ................................................................................75
viii
BAB 1
1
2
Terkadang sekarang ini ada sebagian dari guru yang kurang memperhatikan
tentang kebersihan lingkungan sekolah, padahal kebersihan itu sangatlah penting.
Kebersihan sekolah bukan hanya kewajiban bagi guru agama dan petugas
kebersihan saja, tetapi merupakan kewajiban bagi seluruh guru dan murid. Dan
setiap guru hendaknya selalu menegur anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan
sekolah.
Kebersihan lingkungan hidup sekitar sangatlah penting terutama dalam
kehidupan sehari-hari bagi setiap manusia yang hidup di muka bumi ini karena
jika lingkungan hidup sekitar terjaga kebersihannya maka hidup akan terasa
nyaman, tentram dan tidak adanya wabah penyakit terhadap manusia yang hidup
di lingkungan tersebut.
Telah jelas di dalam hadits dikatakan “ Kebersihan itu adalah sebagian dari
Iman”. Disini tampak jelas bahwa kita sebagai umat manusia dianjurkan untuk
menjaga kebersihan lingkungan, tetapi pada zaman sekarang ini malah sebaliknya.
Kebanyakan tidak bisa menjaga lingkungan hidup sehingga akibatnya manusia
itu sendiri yang menderita berbagai macam penyakit. Padahal jika mereka sadari
itu adalah akibat ulah mereka sendiri.
Pelestarian alam dan lingkungan hidup ini tak terlepas dari peran manusia,
sebagai khalifah di muka bumi, sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an surat
Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi:1
1
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi.”…
3
2
Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Jakarta: Penerbit Mizan,1996)
3
Lihat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam untuk semua
Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta; BNSP, 2007), 3.
4
Rahmat. K. Dwi Susilo, Sosiologi Lingkungan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), 16.
4
pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh
siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang
tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa
meningkatkan prestasinya. Kebersihan di luar kelas, seperti halaman dan makanan
harus terpelihara kebersihannya. Halaman sekolah yang bersih dan makanan yang
sehat akan membuat para siswa merasakan kenyamanan ketika berada di
lingkungan sekolah.
Dalam menjaga kebersihan sekolah, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru,
dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan
sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan
warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ dan EQ tinggi pasti memiliki
kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak
membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan
mematuhi hal tersebut.
Demi tercapainya lingkungan yang indah, sehat dan bersih kita sebaliknya
melakukan tindakan yang bersifat mengatasi tersebut, tindakan yang perlu
dilakukan diantaranya melarang siswa membuang sampah pada tempatnya, guru
selalu memberi contoh membuang sampah pada tempatnya, guru wajib
menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan, memberi sanksi
tersendiri kepada siswa yang membuang samapah sembarangan. Dengan
tindakan-tindakan ini diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan sekolah SMP Negeri 6 Tangerang-Selatan.
Kebersihan sangat berpengaruh terhadap kesehatan maka hendaknya untuk selalu
menjaga kebersihan.
Proses kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam yang berintegrasi
dengan pembelajaran bidang studi lain serta seluruh aspek kehidupan, baik di
kelas maupun luar kelas atau pada jam pelajaran atau di luar jam pelajaran, maka
peserta didik dapat melaksanakan tugas pokoknya sebagai hamba Allah sekaligus
dapat melaksanakan tuganya sebagai khalifah di bumi (makhluk sosial).
5
A. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Adanya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam hal kebersihan lingkungan
sekolah cukup optimal.
3. Proses pembelajaran pendidikan agama Islam cukup menyentuh aspek
sikap dan pengalaman.
4. Keteladanan guru terhadap siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah katagori cukup.
B. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka pembatasan
masalah pada skripsi ini adalah :
Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan Kebersihan Lingkungan di
Sekolah SMPN 6 Tangerang-Selatan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan penbatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
“ Adakah hubungan antara Pendidikan Agama Islam dengan kebersihan
lingkungan di sekolah SMPN 6 Tangerang-Selatan?”.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam tentang
kebersihan lingkungan sekolah SMP Negeri 6 Tangerang-Selatan
6
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan perhatian
siswa dalam menerapkan kebersihan lingkungan disekolah
2. Bagi Sekolah dapat berdaya guna, terutama bagi pihak pengelola
pendidikan dalam mengembangkan kebersihan lingkungan dalam
menanggulagi pencemaran lingkungan di sekolah yang lebih baik di masa
yang akan datang
3. Sedangkan manfaat bagi peneliti sendiri adalah untuk menambah
pengetahuan peneliti tentang hubungan Pendidikan Agama Islam dengan
kebersihan lingkungan di sekolah.
BAB II
DESKRIPSI TEORITIK
1
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.98
7
8
1
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.9
2
Yunahar Ilyas & Muhammad Azhar, Pendidikan dalam Prespektif Al-Qur’an, (Yogyakarta:
Lembaga Pengkajian & Pengamalan Islam (LPPI), 1990) Cet ke-1, h.1
3
Ahmad. D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT, Al-Ma’rif,
1989) Cet.6 22-24
9
ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertaqwa kepada
Allah SWT”.4
Menurut Zakiah Daradjat “Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai
pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai pandangan hidup (Way of Life)”.5
Sedangkan menurut Rumayulis “pengertian dari pendidikan agama Islam
adalah upaya sadar dan terencana menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, mengamalkan ajaran agama Islam
dari sumbernya yaitu kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan, serta penggunaan dan pengalaman”.
Dari beberapa definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
pendidikan adalah usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar terhadap
terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama dan adapun mengenai pendidikan agama islam adalah
para peserta didik di masa yang akan datang bisa mengamalkan ajaran-ajaran
agama Islam dan betaqwa kepada Allah SWT yang bersumber terhadap Al-
Qur’an dan Hadits terutama melalui kegiatan kependidikan dan pengajaran serta
pengamalannya.
4
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 30.
5
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Buni Aksara, 1996), Cet-3, h. 86
10
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.6
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi.
M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa: “ Tujuan Pendidikan adalah
membawa anak kepada kedewasaannya, yang berarti bahwa ia harus dapat
menentukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab sendiri” .7
Menurut Zakiah Darajat, tujuan Pendidikan Agama Islam ialah kepribadian
muslim, yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran
Islam. Orang yang berkepribadian muslim dalam al-Qur’an disebut “
Muttaqin”. Karena itu Pendidikan Agama Islam berarti juga pembentukan
manusia yang bertakwa. Ini sesuai benar dengan pendidikan nasional kita
yang dituangkan dalam tujuan pendidikan nasional yang akan membentuk
manusia Pancasialis yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.8
6
Rumayulis, Metedologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.4, h. 21
7
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1985), h. 19
8
Zakiah Darajat, Metedologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet.1,
h.72
11
9
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet.7, h. 88-90
10
Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, ( Jakarta: CRSD PRESS, 2005), Cet 1, h.80-81
12
11
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Isam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet ke 1, h.13
13
oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan;
dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui”.
Dengan kesadaran demikian, manusia sebagai kahlifah di atas bumi dan yang
terbaik di antara makhluk lain akan mendorong untuk melakukan pengelolaan
serta mendayagunakan ciptaan Allah untuk kesejahteraan hidup bersama-sama
dengan lainnya. Pada akhirnya, kesejahteraan yang diperolehnya itu digunakan
sebagai sarana untuk mencapai kebahagian hidup di akhirat.12
12
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Isam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet ke 1, h.23-26
15
Artinya: “yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha
besar lagi Maha tinggi”.
Baik dalam pembinaan aspek kehidupan spritual maupun aspek sosial budaya
dan pendidikan. Demikian pula dengan kebenaran hadis sebagai dasar kedua bagi
pendidikan Islam. Secara umum, hadis dipahami sebagai segala sesuatu yang
disandarkan pada Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan, serta ketetapannya.
Kepribadian Rasul sebnagai uswat al-hasanah yaitu contoh tauladan yang baik. 13
13
Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis, Praktis, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), h.34-35
16
14
Rumayulis, Metedologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.4, h.
21-22
15
Rumayulis, Metedologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.4, h. 23
17
16
Tim Lembaga Penelitian UIJ, Konsep Agama Tentang Bersih dan Implikasi dalam
Kehidupan Masyarakat Islam, (Jakarta: Universitas Universitas Islam Jakarta, 1993), h. 14
Pustaka Al-Kautsar, 2004), terj. Samson Rahman, MA. h.3
17
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Thaharah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004), terj. Samson
Rahman, MA. h.3
25
Abu Muhammad Izzuddin, Beberapa Permasalah Hukum Dalam Islam, (Kuala Lumpur: PT.
Batu Caves, 1996), Cet.1, h. 292
19
Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan, h. 365
18
20
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Thaharah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004), terj. Samson
Rahman,, MA. h.3
21
http://hendrariahdo.wordpress.com/2011/12/08/penelitian-tentang-kebersihan-lingkungan-
sekolah/
22
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004), hal. 361
19
Islam menganjurkan agar kita mengartikan kebersihan sebagai salah satu cara
untuk menjaga kesehatan. Dalam masalah kebersihan, Islam memiliki sikap yang
tidak dapat ditandingi oleh agama apapun. Islam memandang kebersihan sebagai
ibadah dan sekaligus cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bahkan
Islam mengkatagorikan kebersihan sebagai salah satu kewajiban bagi setiap
muslim.
20
Lebih dari itu semua, Qur’an dan Sunnah telah menggalakkan kebersihan dan
menganjurkan umat Islam agar menjadi umat yang membiasakan hidup bersih.
Allah SWT berfirman:
Ajaran kebersihan tidak hanya sekedar slogan, motto atau teori belaka. Tetapi
harus juga dijadikan pola hidup praktis yang mendidik manusia hidup bersih
sepanjang masa. Ajaran kebersihan dalam Islam antara lain terlihat dari
persyariatan ibadah shalat yang dilakukan setiap hari. Shalat dapat menyucikan
lahiriyah melalui wudhu yang merupakan syarat sah sebelum melaksanakannya.
Di samping itu juga, dapat pula menyucikan batiniyah melalui pengesaan Allah
SWT.24
23
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004), hal. 190-191
24
A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h.
18
22
prinsip dasar bagi penjagaan tubuh dari penyakit-penyakit menular ataupun dari
hal-hal yang tidak semestinya akan menimbulkan bebagai macam penyakit.
Karena itu kebersihan dianggap sebagai salah satu bukti keimanan. Sampai
ada kata-kata yang terkenal di kalangan umat Islam yang mengatakan: “Al-
nazhafat min al-iman (kebersihan itu sebagian daripada iman).” Sebagian orang-
orang Islam menganggap kata-kata ini sebagai hadis, padahal ini bukan hadis.
Sebenarnya hadis yang sahih berbunyi: “Al-thuhur syathr al-iman (Rowahul
Muslim).”
Kedua, Kebersihan adalah cara untuk menuju kesehatan dan kekuatan. Islam
sangat menggalakkan kesehatan badan dan kekuatan jasmani. Sebab kesehatan
adalah bekal individu dan kekayaan bagi anggota masyarakat. Orang mukmin
yang kuat itu lebih baik dan dicintai Allah daripada orang mukmin yang melemah.
Di samping itu mengingat badan adalah amanat, maka seorang muslim tidak boleh
bersikap sembrono atau lengah terhadap kewajiban yang harus diberikan kepada
23
badannya agar badan itu bisa tahan terhadap penyakit. Rasulullah SAW bersabda:
“ Sesungguhnya kamu mempunyai hak terhadap badanmu.”25 Adapun manfaat
menjaga kebersihan pada dasarnya kembali kepada beberapa sebab, antara lain:
25
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004), hal. 366
26
Al-Fanjari, Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, h.202
24
bagi para penghubi lingkungan. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan menjadi
sangat penting untyk terwujudnya kesehatan bersama.27
4. Lingkungan Sekolah
Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Erns Haeckal seorang pakar ilmu
hayat. Istilah ini berasal dari Yunani, oikos artinya rumah dan logos artinya ilmu.
Dengan demikian secara etimologi ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup
dan rumahnya, atau diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup
atau sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungnnya.28
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan
hanyalah alam sekitar di luar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya
mancakup segala mateil dan stimuli di dalam dan di luar individu manusia. oleh
karena itu lingkungan dapat diartikan secara psikologis dan sosio-kultural.
27
Hario Tilarso, Pandan Peningkatan Kesehatan Santri, (Jakarta: CV. Kuta Boloh
Manunggal, 2005), h. 30
28
Otto Sumarwotto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Jamabatan, 1999)
22.
29
Wasty Soemanto, M. Pd., Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan),
(Jakarta: PT. Rneka Cipta, 2003), Cet. Ke-4, h. 84
25
30
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 1993), Cet. Ke-1, h.34
31
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.32
32
Daradjat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h.63
26
kebutuhan dan segala keinginannya yang sangat variatif, pada umumnya tidak
mempertimbangkan kemampuan dan daya dukung lingkungan terhadap aktivitas
kehidupan. Hal inilah yang menimbulkan pencemaran dan kerusakan, yang pada
giliran berikutnya mengundang timbulnya berbagai bencana yang menghimpit
kehidupan.
Sekolah adalah tempat anak belajar. Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya. Guru itu selalu berganti-ganti. Kasih guru kepada murid tidk
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya, sebab guru dan murid
tidak terikat oleh tali kekeluargaan. Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak
itu sedalam-dalamnya. Ia tak mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada
seorang anak saja. Baginya anak isstu tak lain daripada seorang murid di antara
sekian banyak murid yang lain, yang diserahkan kepadanya. Ia mengajarkan
dalam satu atau beberapa tahun, dan muridnya itupun selau berganti-ganti dari
tahun ke tahun.
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab tertama tehadap pendidikan otak
murid-muridnya. Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat nama
baik, jika murid-muridnya sebagian besar naik kelas atau lulus dalam ujian. Akan
tetapi ajaran Islam memerintahkan bahwa guru tidaklah hanya mengajar, tetapi
juga mendidik. Ia sendiri harus memberi contoh dan menjadi teladan bagi murid-
muridnya dan dalam segala mata pelajaran ia dapat menanamkan rasa keimanan
dan akhlak sesuai dengan ajaran Islam. Malahan di luar sekolah juga ia hars
betindak sebagai pendidik.35
Pelaksanaan pendidikan agama Islam pada umumnya di sekolah, khususnya
pembelajaran di kelas/jam pelajaran sangat sedikit dan singkat, sedangkan porsi
yang ada pada ruang lingkupnya sangat luas. Mengingat pentingnya beragama
bagi semua orang, dalam pembentukan manusia yang berakhlak mulia, kehidupan
yang seimbang antara pemenuhan kebutuhan jasmani dan ruhani di era global di
mana batas budaya, wilayah negara, transformasi informasi yang begitu cepat
mendunia yang tidak dapat dibendung dan dibatasi oleh batas ruang dan waktu.
Hal ini yang akan berdampak pada semua aspek kehidupan, khususnya di bidang
35
Daradjat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 73
28
pendidikan. Maka tugas guru agama dalam dunia pendidikan harus berperan aktif
untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Langkah berikutnya adalah, mendidik siswa bersifat dan berjiwa bersih.
Dalam kehidupannya siswa diharapkan selalu menjaga kebersihan lingkungan
nya dengan tidak membuang sampah atau limbah sembarangan, sehingga dapat
menimbulkan pencemaran di di daratan, laut maupun udara. Konsep ini
merupakan integrasi ajaran Islam dengan pendidikan lingkungan yang bisa
diterapkan di sekolah.
Hal lain yang bisa dilakukan, melalui pendidikan agama, memberikan
pengetahuan tentang penanggulangan pencemaran baik di darat, air atau udara.
Seperti:
1. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan
2. Menyebarkan kesadaran pada masyarakat yang dapat meringankan beban
hidup.
3. Merencanakan riset, sehingga dapat menemukan kegunaan limbah dan
pengurangan pencemmaran terhadap lingkungan.
4. Memperbaiki lahan kritis serta lahan yang tidak produktif menjadi
produktif melalui penanaman tanaman.
5. Menghindari penebangan pohon dan merusak lingkungan.
6. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Lingkungan-lingkungan di atas sangat berpengaruh dalam berlangsungnya
proses belajar mengajar. Semakin baik suatu lingkungan yang ada dalam suatu
lembaga pendidikan atau sekolah, maka akan mempermudah suatu kagiatan
belajar mengajar. Lingkungan dapat diciptakan oleh orang-orang yang ada pada
suatu lembaga pendidikan di mana saja, asalkan adanya kerjasama yang baik dari
semua pihak yang terkait, termasuk katerlibatan aktif para siswa didik, karena
lingkunga sekolah merupakan lingkungan pendidikan utama yang kedus. Sisea-
siswi, guru-guru, dan administator hidup bersama dan melaksanakn pendidikan
secara teratur dan terencana dengan baik.
29
36
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Pekembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
1993), Cet.1, h. 34
37
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.34-35
30
38
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2188650-tujuan-pendidikan-lingkungan-
hidup
31
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan penjelasan mengenai pendidikan agama Islam dan kebersihan
lingkungan sekolah di atas, dapat diketahui bahwa kebersihan sekolah sangat
penting, di dalam Hadits telah di jelaskan bahwa kebersihan itu adalah sebagian
dari Iman. Di dalam salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu fiqih
juga telah diajarkan oleh guru agama terhadap muridnya untuk selalu menjaga
kebersihan.
Allah SWT sangat menyukai segala sesuatu yang bersih, apabila di dalam
kehidupan seseorang itu selalu menjaga kebersihan maka ia akan selalu hidup
sehat dan nyaman serta terhindar dari segala macam penyakit.
Di lembaga pendidikan juga sangat berpengaruh kepada seluruh pendidik dan
peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, karena apabila
disekolah tersebut kotor maka ketika sedang berlansungnya proses belajar
mengajar tidak pernah merasa kenyamanan dan optimal serta akan menggaggu
proses mengajar menjarkan dan akan mengakibatkan rugi bagi orang yang
disekitarnya karena mereka tidak pernah akan konsentrasi dalam belajar. Dan
adapun yang menjaga kebersihan bukan hanya Tanggung jawab seorang petugas
kebersihan sekolah saja, akan tetapi tanggung jawab seluruh orang yang ada di
lingkungan tersebut.
Jadi, menurut penulis, jika kebersihan dalam lingkungan terpelihara , maka
kenyamanan dan keharmonisan masyarakat seseorang yang berada di lingkungan
sekitarnya akan tercipta. Terutama di lingkungan sekolah karena jika di sekolah
kebersihannya terjaga maka proses belajar mengajar akan optimal dan berjalan
sesuai apa yang diiginkan.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan teoriritis yang dapat dipertegas atau ditolak
secara empiris39. Dapat juga dipandang sebagai konklusi, suatu konklusi yang
sifatnya sangat sementara.40
39
Amudi Pasaribu, Pengantar Statistik, (Jakarta: Galia Indonesia, 1983), Cet.6, h. 274
33
40
Sutrisno Hadi, Metedologi Research 1, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas UGM.
1980), H. 63
BAB III
METEDOLOGI PENELITAN
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis adalah penelitian deskriftif kuantitatif.
Penelitian deskriftif lebih menitikberatkan pada pengumpulan data empiris,
34
35
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakter sama dengan
populasi. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel,
yaitu Probability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang memberi
peluang sama pada seluruh anggota populasi untuk menjadi anggota sampel.
Adapun dalam penelitian ini adalah 50 orang siswa dari kelas VIII yang dijadikan
sampel untuk mewakili seluruh kelas VIII yang ada di SMP Negeri 6 Tangerang
Selatan. Jumlah dari keseluruhan responden adalah 50 orang siswa. Teknik yang
36
digunakan adalah penentuan sampel secara simple random sampling, yakni teknik
pengambilan sampel secara acak sederhana.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel (X) yaitu Pendidikan Agama Islam
Dimensi Indikator No. Item ∑ Item
Pendidikan 1) Religius 1, 2 2
Agama Islam (X) 2) Disiplin
3) Mengingatkan arti kebersihan 3 1
4) Memberikan contoh atau suri 4, 6, 7 3
teladan terhadap anak murid 5, 8, 12 3
5) Menerapkan arti kebersihan
9, 10. 11, 6
13, 14, 15
37
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel (Y) yaitu Kebersihan Lingkungan
Sekolah
2. Dokumentasi
Suatu usaha aktif baik suatu badan atau lembaga dengan menyajikan hasil
pengolahan bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atau lembaga
yang mengadakan. Dokumen ini dilakukan untuk memperoleh data sejarah
didirikannya SMPN 6 Tangerang Selatan, keadaan saran dan prasarana dan juga
data-data guru SMPN 6 Tangerang Selatan.
3. Wawancara atau Interview
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog (face to
face atau calling) untuk mengetahui informasi yang mendalam. Dalam hal ini,
penulis mengadakan wawancara atau interview langsung kepada Guru bidang
Studi pendidikan agama Islam dan petugas kebersihan sekolah untuk memperoleh
informasi seputar masalah kebersihan lingkungan sekolah.
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan:
rxy : Angka indeks korelasi “r” Product Moment
N : Jumlah Sampel
X : Variabel Pendidikan Agama Islam
Y : Variabel kebersihan lingkungan sekolah
Setelah nilai rxy diketahui, maka untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel yang diteliti, penulis berpatokan pada tingkat koefisien korelasi (r), yang
dikemukakan oleh Anas Sudjono dalam bukunya, seperti tercantum dibawah ini:2
Tabel 3.3
1
Subana, Moersetyo Ruhadi- Sudrajat, Statistik Pendidikan, ( Bandung, CV Pustaka Setia,
2005) Cet.2, h.148
2
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003). Cet
Ke-12 h. 180
40
Tabel 3.4
b) product moment.
df = N – nr
Keterangan:
df = degrees of freedom
N = Number of Cases
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan.
Untuk mencari kontribusi variabel x terhadap variabel y penulis
menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = 100%
Keterangan:
KD : kontribusi variabel x terhadap variabel y.
: koefisien korelasi antara variabel x terhadap variabel y.3
E. Hipotesis Statistik
Jika terdapat hubungan positif insentif pendidikan agama Islam dengan
kebersihan lingkungan sekolah atau makin tinggi insentif maka makin
berpengaruh pendidikan agama Islam terhadap kebersihan lingkungan sekolah.
HO : Ᵽ ≤ 0
H1 : Ᵽ ≥ 0
Jika r hitung lebih besar daripada r tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Begitupula sebaliknya, jika r hitung lebih kecil daripada r tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
3
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 19S96), Cet.6. h. 371
BAB IV
Pada awal tahun 80-an, masyarakat Desa Jombang dan sekitarnya mengalami
kesulitan dalam hal kelanjutan sekolah anak-anaknya, terutama saat anaknya akan
melanjutkan ke SMP atau yang sederajat. Hal itu terjadi karena di wilayah Desa
Jombang dan sekitarnya belum ada SMP yang dapat menampung alumni SD yang
jumlahnya cukup banyak. Alternatifnya, mereka melanjutkan sekolah ke SMP
yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, yaitu ke wilayah Ciputat, Ciledug dan
Serpong, bahkan tidak sedikit mereka melanjutkan sekolah ke wilayah DKI
Jakarta.
Perkembangan wilayah Desa Jombang dan sekitarnya dari tahun ke tahun
semakin bertambah, terutama dalam hal pertambahan jumlah penduduk, baik
42
43
Kabupaten Tangerang dan Provinsi Jawa Barat (waktu itu), didirikanlah 2 ruang
kelas di atas tanah bekas perkebunan karet di sebelah Barat Kampung Gedong
Desa Jombang.
Setelah meluluskan angkatan pertama, tepatnya pada tahun 1987 secara
resmi berdiri SMP Negeri Jombang secara definitif dengan Kepala Sekolah
Bapak Drs. Tatang Ruchijat. Dengan demikian, statusnya bukan lagi sebagai
SMP Fillial dari SMP Negeri Cireundeu, tapi secara resmi berdiri sebagai SMP
Negeri Jombang.
Pada masa kepemimpinan Bapak Drs. Tatang Ruchijat ini pula, dengan
bantuan pemerintah didirikan Unit Gedung Baru (UGB) SMP Negeri Jombang
dan selesai pada bulan September 1989 dan diresmikan pada tanggal 14 Oktober
1989.
Pada tahun 1997, dengan berdasarkan SK. Mendikbud RI Nomor:
034/O/1997 tentang perubahan Nomenklatur SMP menjadi SLTP serta Organisasi
dan Tata Kerja, SLTP Negeri Jombang berubah menjadi SLTP Negeri 3 Ciputat.
Berikutnya pada tahun 2000 menjadi SMP Negeri 3 Ciputat. Selanjutnya, seiring
dengan pemekaran wilayah dan terbentuknya Kota Tangerang
Selatan, berdasarkan Peraturan Wali Kota (PERWAL) no 10 Tahun 2009 tanggal
25 Mei 2009 sampai sekarang SMP Negeri 3 Ciputat menjadi SMP Negeri 6 Kota
Tangerang Selatan.
1. Visi Sekolah
2. Misi Sekolah
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pramuka
2. Palang merah
3. Pengajian siswa/Rohis
4. Buletin/Majalah Sekolah
5. Seni Musik
6. Olah Raga (Termasuk Bela Diri)
7. Paskibra
8. PMR
A. Deskripsi Data
Seperti yang telah penulis kemukakan pada bab III, bahwa penulis
melakukan penelitian di SMPN 6 Jombang Tengerang Banten, berjumlah
50 orang siswa dari kelas 8.
Pada penelitian ini penulis langsung terjun kelapangan untuk
mendapatkan data akurat dengan melakukan survei dan menyebarkan
angket.
46
Tabel 4.1
Deskripsi Data Pendidikan Agama Islam
Min 42
Max 60
Mean 53,18
Modus 51,8
Median 57,2
Standar Deviasi 7,36
Range 21
Varian 54,2
1
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
h. 144
47
diperoleh, maka diketahui nilai skor tertingginya sebesar 57,2 adalah dari
50 sampel.
Dari data pendidikan agama Islam terhadap kebersihan lingkungan
sekolah diperoleh rentangan nilai antara 42 sampai dengan 60 dengan nilai
skor rata 53,18 dan jumlah varian sebesar 54,5 dengan jumlah sampel 50
siswa.
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram dapat
dilihat pada tabel dan gambar berikut ini:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Agama Islam
25
20
15
10
0
42-45 46-49 50-53 54-57 58-61
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
h. 144
50
diperoleh, maka diketahui nilai skor tertingginya sebesar 54,5 adalah dari
50 sampel.
Dari data kebersihan lingkungan sekolah diperoleh rentangan nilai
antara 45 sampai dengan 60 dengan nilai skor rata 51,82 dan jumlah varian
sebesar 3,57 dengan jumlah sampel 50 siswa.
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram dapat
dilihat pada tabel dan gambar berikut ini:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kebersihan Lingkungan Sekolah
Interval Batas Batas xi fi fk fi x i fixi2 (fixi)2
Bawah Atas
45-48 44,5 48,5 46,5 10 10 465,0 21622,5 216225,0
49-53 48,5 53,5 50,5 26 36 1313,0 66306,5 1723969,0
54-57 53,5 57,5 55,5 5 41 277,5 15401,25 77006,25
58-61 57,5 61,5 59,5 9 50 535,5 31862,25 286760,25
212,0 50 2591 135192,5 2303960,5
30
25
20
15
10
0
45-48 49-53 54-57 58-61
51
1) Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang akan diteliti berasal dari populasi
berdtrisbusi normal atau tidak, maka dalam penelitian ini dilakukan uji Chi
Kuadrat pada taraf sugnifikasikan ᾳ = 0,5. Kriteria uji normalitas adalah Ho
ditolak jika Xhitung lebih besar dari Xtabel dan Ha diterima, jika Xhitung lebih kecil
dari Xtabel. Dengan diterimanya Ha, berarti data penelitian antara variabel X dan
variabel Y dari populasi berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak berarti
penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
a. Variabel X (Pendidikan Agama Islam)
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh Xhitung dari Xtabel setelah
dikonsultasikan dengan tabel Chi Kaudrat dengan taraf signifikasi ᾳ = 0,5 dan n
=15. Sehingga data pendidikan agama Islam terhadap kebersihan lingkungan
sekolah berdristribusi dan diperoleh tabel sebagai berikut:
52
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Variabel Pendidikan Agama Islam (X)
Variabel Banyak X2 Hitung X2 Tabel Kesimpulan
Sampel Data
Pendidikan
Agama Islam 50 13,92 34,8 Normal
Dari hasil tabel uji normalitas di atas, didapat X2hitung = 13,92, X2tabel = 34,8 n
= 50 pada taraf signifikasi 0,5. dan pada taraf signifikasi 1% yaitu X2hitung =
13,92, X2tabel = 29,7 Didapat X2hitung ≤ X2tabel, sehingga HO diterima dan Ha
ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa populasi bertrisbusi Normal.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Variabel Kebersihan Lingkungan Sekolah (Y)
Variabel Banyak X2 Hitung X2 Tabel Kesimpulan
Sampel Data
Pendidikan
Agama Islam 50 19,93 34,8 Normal
Dari hasil tebel uji normalitas di atas, didapat X2hitung = 19,93, X2tabel = 34,5 n
= 50 pada taraf signifikasi 0,5. Didapat X2hitung ≤ X2tabel, sehingga HO diterima dan
Ha ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa populasi bertrisbusi Normal.
53
= 0,9808
Dari perhitungan di atas, telah diperoleh rxy sebesar 0,9808, jika diperhatikan,
maka angka indeks yang telah diperoleh itu bertanda positif. Ini berarti korelasi
antara variabel X (Pendidikan Agama Islam) dan variabel Y (Kebersihan
Lingkungan Sekolah) terdapat hubungan yang searah atau terdapat korelasi
positif antara kedua variabel tersebut. Hal ini dapat diperhatikan dengan
berpedoman kepada nilai “ r ” product moment yaitu rxy = 0,9808 yang berkisar
antara 0,90-1,00, dan berarti korelasi yang positif antara variabel X dan variabel
Y yang termasuk korelasi yang positif dengan kategori tinggi atau sangat baik.
Setelah korelasi diketahui maka dilakukan pengujian korelasi atas “ r “ untuk
mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau tidak dengan
cara sebagai berikut:
a) membuat hipotesis alterlative (Ha) dan hipotesis nihil (Ho)
Ha = Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel
Y
Ho = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan
variabel Y
54
Ajaran agama Islam sangat menganjurkan agar manusia yang ada dimuka
bumi untuk selalu menjaga kebersihan, karena Allah sangat menyukai hambanya
yang suci atau bersih. Apalagi jika ummat Islam khususnya jika ingin menunaikan
shalat wajib baginya dalam keadaan bersih. Apabila dalam kehidupan kita sehari-
hari selalu bersih maka kita juga akan merasakan pola hidup yang sehat dan tidak
ada penyakit yang menghinggapi tubuhnya.
Guru pendidikan agama islam khususnya bukan hanya untuk mengajarkan
arti kebersihan saja, akan tetapi guru tersebut harus mempraktekkan terhadap anak
muridnya untuk selau hidup dengan pola bersih dan sehat.
Memperhatikan masalah kebersihan adalah merupakan salah satu unsur
penting dalam perilaku beradab. Hal ini tidak pernah diajarkan dalam agama dan
falsafah apapun. Islam menganggap kebersihan sebagi suatu sistem peradaban dan
ibadah. Karena itu kebersihan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari seorang
muslim.
Di lembaga pendidikan juga sangat berpengaruh kepada seluruh pendidik dan
peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, karena apabila
disekolah tersebut kotor maka ketika sedang berlansungnya proses belajar
mengajar tidak pernah merasa kenyamanan dan optimal serta akan menggaggu
proses mengajar menjarkan dan akan mengakibatkan rugi bagi orang yang
disekitarnya karena mereka tidak pernah akan konsentrasi dalam belajar. Dan
adapun yang menjaga kebersihan bukan hanya Tanggung jawab seorang petugas
kebersihan sekolah saja, akan tetapi tanggung jawab seluruh orang yang ada di
lingkungan tersebut.
Di dalam sebuah dunia pendidikan tentunya sangatlah diterapkan sekali pola
hidup bersih, hidup sehat dan hidup damai. Khususnya di sebuah sekolah karena
didalam sekolah merupakan tempat dimana seseorang di didik, di latih dalam
segala aspek kepribadiannya, contih kecilnya menjaga lingkungan sekolahnya
agar bisa tetap bersih, sehat, alami dan subur. Mungkin sekarang ini banyak kita
temukan juga sekolah-sekolah yang predikat kebersihannya belum maksimal dan
terlihat masih di bilang kotor. Itu semua diakibatkan oarang yang menghuni
sekolah tersebut kurang maksimal. Oleh sebab itu sekolah tersebut menjadi
56
terlihat kurang bersih. dan begitu pula sebaliknya banyak sekolah-sekolah yang
selalu menjaga kebersihan lingkungannya sehingga sekolah tersebut
menumbuhkan efek yang bagus orang-orang yang mengunjunginya, bahkan
mereka yang berkunjung di tempat sekolah tersebut akan merasa nyaman,
tentram, merasa betah akan kelestarian sekolah tersebut yang terasa bersih dan
terawat.
Untuk mengetahui hubungan positif pendidikan agama Islam dengan
kebersihan lingkungan sekolah telah dianalisis melalui teknis analisis uji
normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menyebarkan angket
kepada responden yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 6 Tangerang-Selatan yang
berjumlah 50 siswa, hal ini dilakukan untuk memperoleh data tentang pendidikan
agama Islam dengan kebersihan lingkungan sekolah.
Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dan dianalisis dengan
menggunakan analisis uji normalitas. Dengan langkah pertama yaitu memasukkan
data tabel distribusi frekuensi pendidikan agama Islam dan kebersihan lingkungan
sekolah. Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan cara mengalikan tiap
alternatif jawaban dengan bobot nilai pada setiap alternatif jawaban responden.
Hal ini untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X dan variabel
Y.
Dari langkah-langkah tersebut diatas diperoleh hasil nilai perhitungan dan
masing-masing variabel yaitu:
1) Variabel bebas (x) yaitu pendidikan agama Islam.
Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pendidikan agama Islam terhadap
kebersihan lingkungan sekolah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Tangerang-
Selatan. Diketahui rata-rata pendidikan agama Islam sebesar 53,18.
2) Variabel terikat (y) yaitu kebersihan lingkungan sekolah
Dari hasil perhitungan rata-rata kebersihan lingkungan siswa kelas VIII SMP
Negeri 6 Tangerang-Selatan diketahui nilainya 51,82.
Setelah diketahui rata-rata masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya
adalah analisis uji hipotesis . Dari analisis uji hipotesis diketahui, ada hubungan
57
E)Keterbatasan Penelitian
Berbagai upaya ditempuh untuk menyempurnakan skripsi ini. Namun ibarat
pepatah “tiada gading yang tak retak”.
1. Keterbatasan pengumpulan data
Pengumpulan data pada kajian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner
yang diisi oleh responden. Keterbatasan prosedur pengumpulan data sikap dengan
menggunakan kuesioner disebabkan oleh ketidak terbukaan responden.
Responden yang bersifat tertutup (covert), cenderung memberikan respon netral
terhadap instrumen pengumpulan data, sehingga kurang dapat mengungkap sikap
yang sebenarnya. Meski telah dilakukan upaya maksimal untuk mengungkap
responden seobjektif mungkin, namun diperkirakan situasi dan kondisi responden
saat menjawab instrumen (karena faktor di luar jangkauan peneliti misalnya:
responden sedang sakit, perasaan responden bahwa pernyataan yang diberikan
akan membawa kesulitan bagi dirinya. Begitu pula dengan adanya pengaruh
norma dan kebiasaan dalam masyarakat untuk bersikap sungkan serta malu untuk
menyatakan apa yang sesungguhnya mereka rasakan), semua situasi dan kondisi
tersebut berpengaruh terhadap pengisian alat pengumpul data.
2.Keterbatasan Kemampuan
Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti menyadari
keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti sudah
58
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian skripsi yang berjudul "Hubungan Pendidikan Agama
Islam dengan Kebersihan Lingkungan Sekolah SMP Negeri 6 Tangerang-
Selatan”. yang peneliti lakukan, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data
serta analisa data, maka dapat peneliti tarik beberapa simpulan sebagai berikut:
Hubungan Pendidikan Agama Islam dengan kebersihan lingkungan sekolah
termasuk kategori sangat tinggi yaitu berada pada 0,90-1,00 dengan hasil mean
atau rata-rata Pedidikan Agama Islam adalah 53,18. Sedangkan tentang
kebersihan lingkungan sekolah dengan hasil mean 51,82. setelah diteliti terdapat
hubungan antara pendidikan agama Islam dengan kebersihan lingkungan sekolah,
namun masih dalam kategori sangat baik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis Product Moment yang dicantumkan
pada bab IV, bahwa rxy yang diperoleh dari angket adalah 0,9808, sedangkan rt=
0,284 pada taraf signifikansi 5 %, dan rt = 0,368 pada taraf signifikansi 1 %. Hal
ini menunjukkan bahwa rxy lebih besar dari rt. Dengan demikian maka hipotesis
yang penulis ajukan yakni; ada hubungan positif antara pendidikan agama Islam
dengan kebersihan lingkungan sekolah SMP Negeri 6 Tangerang-Selatan dapat
diterima kebenarannya baik dalam taraf signifikansi 5% maupun
59
60
untuk yang variabel x, dan untuk variabel y yaitu: xhitung = 19,93 ≤ xtabel = 5%
(34,8) dan pada taraf signifikasi 1% (29,7). Maka jelas kedua variabel tersebut
bertrisbusi Normal.
A. Implikasi
Kesimpulan hasil penelitian ini berimplikasi sebagai berikut:
Pertama, setelah diadakan penelitian di SMP Negeri 6 Tangerang-
Selatan dan setelah diolah data-data yang ada bahwa hubungan pendidikan
agama Islam terhadap lingkungan sekolah sangat tinggi, maka hendaknya
kepada sekolah tersebut untuk mempertahankan bahkan lebih
meningkatkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar
orang yang ada di sekitarnya akan merasa nyaman, tentram dan damai.
Kedua, bagi masyarakat sekolah baik pendidik, peserta didik, penjaga
Kebersihan, kantin dan sebagainya. Untuk lebih teliti menjaga kebersihan
sekolah dan selalu menginggatkan jika ada diantaranya ada yang ceroboh
atau membuang sampah sembarangan.
B. Saran
Setelah pembahasan tema skripsi ini, sesuai harapan penulis agar pikiran-
pikiran dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
PETUNJUK:
1. Bacalah Basmallah sebelum anda mengisi angket penelitian ini !
2. Bacalah cermat dan teliti pertanyaan dibawah ini !
3. Berilah tanda silang (x) diantara jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda !
4. Pendapat anda tidak berpengaruh pada nilai, dan kerahasiaan
identitas anda terjamin !
5. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, diharapkan jawaban
yang jujur dan obyektif dari anda !
6. Terima kasih atas partisipasi dan kerjasama anda dalam mengisi
angket ini !
Indentitas diri
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis Kelamin :
12. Guru agama memberikan contoh atau cara etika makan dan minum ala
rasulullah
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah guru agama anda sudah mempraktekkan pola gaya hidup sehat
dan bersih
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah siswa-siswi sudah menerapkan hidup yang sehat dan bersih
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Guru agama mengingatkan kepada seuruh siswa-siswi di sekolah untuk
manjaga kebersihan
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Lingkungan sekolah anda bersih
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Keadaan kelas anda bersih.
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Keadaan toilet bersih
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Keadaan di sekitar kantin anda bersih
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Makanan yang tersedia di kantin terjamin kebersihannya
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Sekolah menyediakan tempat sampah di setiap ruang kelas
66
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Sekolah menyediakan alat-alat kebersihan
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Petugas kebersihan mengingatkan membuang sampah pada tempatnya
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
24. Saya selalu membersihkan kelas pada setiap pagi
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Saya menjaga kebersihan lingkungan sekolah
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
26. Sekolah mengadakan kebersihan sekolah
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
27. Sekolah membedakan sampah yang organik dan non organik
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
28. Petugas kebersihan sekolah mendaur ulang sampah
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
29. Petugas sekolah memberi sanksi pada siswa yang membuang sampah
sembarangan
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
30. Guru memberi sanksi pada siswa yang membuang sampah sembarangan
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
67
Dari hasil iji coba Insrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa 15 alat
ukur tersebut, yang dinyatakan valid sebanyak 14 item yaitu: 1; 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9;
10; 11; 12; 13; 14; 15. dan yang 14 butir soal yang dipakai, sedangkan yang
dinyatakan tidak valid sebanyak 1 item yaitu: item pernyataan no: 2.
68
Dari hasil iji coba Insrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa 15 alat
ukur tersebut, yang dinyatakan valid sebanyak 14 item yaitu: 1; 2; 3; 4; 7; 8; 11;
12; 13; 14; 15. dan yang 14 butir soal yang dipakai, sedangkan yang dinyatakan
tidak valid sebanyak 4 item yaitu: item pernyataan no: 5; 6; 9; 10.
69
42 45 45 48 46 48 48 48 50 50
51 51 51 51 52 52 52 52 52 52
52 52 52 52 52 52 53 53 53 53
54 54 54 54 54 54 55 55 55 55
55 56 57 57 58 58 59 60 60 60
= =9
e. Tabel Frekuensi
f. Mean =
= =53,18
Tabel.1
No. Nilai Tanda Kelas (X) Frekuensi
1. 42-45 43,5 2
2. 46-49 47,5 5
3. 50-53 51,5 21
4. 54-57 55,5 14
5. 58-61 59,5 8
Jumlah 257,5 50
Diket:
50 – 0,5 = 49,5
p=9
b1= 5
b2 = 14
g. Modus = 49,5 + 9 = 49,5 + = 49,5 + 2,3 = 51,3
57,2
71
45 45 46 46 46 47 48 48 48 48
49 49 49 49 49 50 50 50 50 50
50 50 50 51 52 52 52 52 52 52
52 53 53 53 54 54 54 56 56 59
59 59 59 59 59 60 60 60 60 60
= = 7,5
e. Tabel Frekuensi
f. Mean =
= = 51,82
Tabel.1
No. Nilai Tanda Kelas (X) Frekuensi
1. 45-48 46,5 10
2. 49-53 50,5 26
3. 54-57 55,5 5
4. 58-61 59,5 9
Jumlah 212,0 50
Diket:
50 – 0,5 = 49,5
p = 7,5
b1= 10
b2 = 5
Langkah kelima:
Membuat frekuensi variabel kemampuan (Xi) dirtibusi frekuensi variabel
kemampuan (Xi)
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Skor Pendidikan Agama Islam
Langkah keenam:
Menentukan rata-rata atau mean
X= = = 53,18
Langkah ketujuh:
Mencari simpangan baku (s)
S= = = = 16,38
Langkah kedelapan:
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
a. Menentukan batas kelas
Z=
77
Z1 = = -0,59
Z2 = = -0,34
Z3 = = -3,24
Z4 = = 0,14
Z5 = = 0,38
Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan angka-
angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh:
-0,59 0,2224
-0,34 0,1331
-3,24 0,4994
0,14 0,0557
0,38 0,1480
c. Menacari luas tiap kelas interval
0,0893 x 50 = 4,465
-0,4663x 50 = -23,315
0,5551 x 50 = 27,755
-0,0932 x 0 = -4,615
78
Tabel. 2
Frekuensi yang Diharapkan (fe) Dari Hasil Pengamatan (fo)
Langkah kesembilan:
Mencari Chi Kuadrat Xhitung (X2hitung)
X2 hitung = ∑
X1 = = - 4,01
X2 = = 23,1
X3 = = - 6,75
X4 = = -1,58
I= = = 2,14
80
Langkah kelima:
Membuat frekuensi variabel kemampuan (Xi) dirtibusi frekuensi variabel
kemampuan (Xi)
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Skor Kebersihan Lingkungan Sekolah (Y)
No Interval F Xi Xi2 Fxi Fxi2
1 45-48 10 46,5 2162,25 465,0 21622,5
2 49-53 26 50,5 2550,25 1313,0 66306,5
3 54-57 5 55,5 3080,25 277,5 15401,25
4 58-61 9 59,5 3540,25 535,5 31862,25
50 212,0 2591 135192,5
Langkah keenam:
Menentukan rata-rata atau mean
X= = = 51,82
Langkah ketujuh:
Mencari simpangan baku (s)
S= = = = 18,91
Langkah kedelapan:
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
a. Menentukan batas kelas
Z=
Z1 = = -0,28
Z2 = = -0,06
81
Z3 = = 0,19
Z4 = = 0,40
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas, sehingga diperoleh:
-0,28 0,1103
-0,06 0,0239
0,19 0,0754
0,40 0,1554
d. Mencari luas tiap kelas interval
0,00864 x 50 = 4,32
0,0993 x 50 = 4,465
-0,08 x 50 = 4
Tabel. 2
Frekuensi yang Diharapkan (fe) Dari Hasil Pengamatan (fo)
Langkah kesembilan:
Mencari Chi Kuadrat hitung ( X2hitung)
X2 hitung = ∑
X1 = = - 8,66
X2 = = 0,27
X3 = = - 11,0
X Xᶻ Y Yᶻ XY
53 2809 49 2401 2891
52 2704 46 2116 2392
55 3025 53 2809 2915
52 2704 52 2704 2704
48 2304 49 2401 2352
51 2601 49 2401 2499
54 2916 53 2809 2862
52 2704 46 2116 2392
57 3249 50 2500 2850
60 3600 60 3600 3600
52 2704 51 2601 2652
52 2704 50 2500 2600
52 2704 50 2500 2600
48 2304 48 2304 2304
48 2304 56 3136 2688
52 2704 52 2704 2704
55 3025 59 3481 3245
42 1764 50 2500 2100
56 3136 59 3481 3304
54 2916 59 3481 3186
52 2704 48 2304 2496
53 2809 54 2916 2862
45 2025 45 2025 2025
52 2704 48 2304 2496
55 3025 50 2500 2750
54 2916 56 3136 3024
51 2601 50 2500 2550
84
= 0,9808
Dari perhitungan didapat r hitung = 0,9808 lebih besar dari r tabel dengan
N = 48 pada taraf signifikasi 5 % yaitu 0,284, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara pendidikan agama Islam dengan kebersihan lingkungan
sekolah atau Ho ditolak dan Ha diterima. Dan jika dikonsultasikan pada
interpretasi product moment dapat juga disimpulkan bahwa terdapat hubungan
sangat baik antara pendidikan agama Islam dengan kebersihan lingkungan
sekolah.
86
PEDOMAN WAWANCARA
Nurul Adyati
Interviewer
No Responden 16 17 18 19 20
1 Adeliana 4 3 3 3 3
2 Agilda Widya 4 3 3 3 3
3 Aini Tajriani 3 4 4 3 3
4 Amrina 3 4 4 3 3
5 Anggi Ginanti 3 3 3 3 3
6 Anisya Nurdiana 4 4 3 3 3
7 Artha Didi Mardian 4 4 3 3 4
8 Aulia Rahman Caniago 4 3 3 4 3
9 Ayu Asmawati 3 4 3 3 3
10 Ayu Mentari 4 4 4 4 4
11 Chahyo Wiguno 4 3 4 2 4
12 Dedi Setiawan 4 4 3 3 3
13 Diana Wulandari 4 4 3 3 3
14 Didan Destya Wardani 3 3 3 4 3
15 Dinah Suryanah 3 4 3 4 3
16 Dyah Ayu Karlina 4 4 4 3 3
17 Eka Hambali 4 4 4 4 4
18 Fadel Ahmad Ath-thariq 4 4 3 4 3
19 Gina Mutiara Putri 4 4 4 4 3
20 Heni Hermawati 4 4 4 4 3
21 Indah Rahmalia 3 3 3 3 3
22 Kasendra A.R 3 3 4 4 4
23 Laela Tri Yuniangga 3 3 4 2 1
24 Laila syarah. R 2 4 3 3 4
25 Maya Aura Titania 4 3 3 3 4
26 Melisa Safitri 4 4 4 3 3
27 Miftahul Jannah 3 4 3 3 3
28 Mitha Safitri 3 4 3 3 3
29 Muhammad Aldi. B 3 3 3 3 4
30 Muhammad Dika Ferdiansyah 4 4 3 3 4
31 Muhammad Iqbal 4 4 3 3 4
32 Muhammad Nur Khahfi 4 4 4 4 3
33 Muhammad Rifal 4 3 3 4 3
34 Muhammad Taufiq Qurrahman 1 4 4 4 4
35 Mutiara Febrahesti 3 3 3 3 3
36 Niken Nadya Putri 4 4 4 3 3
37 Olivia Mumtazah 4 4 3 4 3
38 Raida Parasti 4 3 4 3 3
39 Rahma Yuli Astuti 4 3 4 3 3
40 Rama Mitra Pratama 4 4 4 4 4
41 Rezky Alifia Taufani 4 4 4 4 4
42 Siti Fitri Anna 3 4 4 3 3
43 Siti Sarah 4 3 4 2 3
44 Suci Fitri Ramadhani 4 3 3 3 3
45 Trisna Aprilia 4 4 4 4 3
46 Vega Ramadhani 4 4 4 3 4
47 Via Sasmita Nurdiani 4 4 4 4 4
48 Windi Novitasari 4 4 4 4 4
49 Yogi Alfiana 4 4 4 4 4
50 Zulfikar Pratama 4 4 4 4 4
Jumlah 181 183 176 167 166
21 22 23 24 25 26 27 28 29
2 3 3 4 4 4 1 3 4
2 3 2 3 3 3 3 4 3
2 4 3 4 3 4 4 4 4
2 4 3 4 3 4 4 4 4
3 3 4 4 3 4 4 3 3
2 3 3 4 3 3 4 3 4
2 3 4 4 3 4 4 4 4
3 4 2 2 3 3 4 4 3
3 3 3 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 3 3 4 4
3 4 3 1 3 4 4 3 4
3 4 3 1 3 4 4 3 4
2 3 3 4 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 1 4 3 4 3 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 3 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 3 3 3 3 4
4 3 4 4 3 4 4 4 3
1 3 3 4 3 3 4 4 4
3 3 2 4 2 4 3 4 3
2 3 4 3 3 3 4 3 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 3 3 3 4 4
4 3 3 4 3 3 3 4 4
3 4 2 4 3 4 3 4 3
4 3 4 3 3 4 3 3 4
4 3 4 3 3 4 3 3 4
2 4 4 4 3 3 4 4 3
3 4 4 3 4 4 4 4 4
2 4 4 4 3 4 4 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 4 3 3
2 3 3 4 4 4 3 3 4
3 3 3 4 4 4 3 4 3
3 3 3 4 4 4 3 4 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 1 3 3 4 4 4 3
3 4 1 1 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
148 176 165 180 170 184 180 185 183
30 X1 X2
3 49 2401
4 46 2116
4 53 2809
3 52 2704
3 49 2401
3 49 2401
3 53 2809
1 46 2116
3 50 2500
4 60 3600
3 51 2601
4 50 2500
4 50 2500
4 48 2304
3 56 3136
3 52 2704
4 59 3481
4 50 2500
4 59 3481
4 59 3481
3 48 2304
3 54 2916
3 45 2025
4 48 2304
4 50 2500
4 56 3136
3 50 2500
3 50 2500
3 49 2401
3 52 2704
3 52 2704
3 53 2809
3 54 2916
2 50 2500
3 47 2209
3 49 2401
4 52 2704
4 52 2704
4 52 2704
4 59 3481
4 60 3600
3 48 2304
4 48 2304
3 46 2116
4 59 3481
3 54 2916
4 60 3600
4 60 3600
4 59 3481
4 60 3600
171 2617 137969
Responden 16 17 18 19 20 21 22 23
A1 2 2 2 2 4 4 4 4
A2 2 2 2 2 4 4 2 4
A3 2 2 1 2 4 4 1 4
A4 3 1 2 1 4 4 4 1
A5 2 2 2 1 4 3 1 1
A6 3 3 2 3 4 4 4 4
A7 1 2 1 1 3 3 1 1
A8 2 2 2 2 4 4 4 3
A9 3 3 2 2 4 4 4 4
A10 2 2 2 2 4 4 3 3
A11 2 2 2 2 4 4 4 3
A12 2 2 2 1 4 4 2 4
A13 2 1 1 1 4 4 2 1
A14 2 2 2 2 4 4 1 2
A15 2 2 2 2 4 4 1 2
A16 4 2 2 2 4 4 4 4
A17 3 3 3 2 4 4 3 3
A18 3 2 2 2 4 4 3 3
A19 3 2 2 4 3 3 4 3
A20 2 2 1 1 4 4 2 2
A21 3 2 2 2 4 4 2 3
A22 2 2 2 2 4 4 4 4
A23 2 2 2 1 4 4 1 4
A24 2 2 2 2 4 4 1 3
A25 3 2 2 2 1 4 3 4
A26 3 2 2 2 4 4 2 3
A27 1 2 2 1 4 4 3 3
A28 2 2 2 2 4 4 4 2
A29 2 2 4 3 4 4 3 2
A30 2 2 2 2 4 4 2 2
A31 4 2 2 2 4 4 4 4
A32 2 2 2 2 3 1 3 2
A33 2 2 2 2 4 4 2 2
A34 4 2 1 2 4 4 4 2
A35 2 2 1 1 4 4 2 1
A36 3 2 3 1 4 4 4 1
A37 2 2 2 2 4 4 4 2
A38 2 2 2 2 4 4 3 2
A39 2 2 2 2 4 4 4 2
A40 2 2 2 1 4 4 2 2
Jumlah 94 81 78 73 154 154 111 106
r hit 0.558524 0.442923 0.316882 0.529139 0.129627 0.234087 0.602564 0.620967
r tab 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Valid Valid
24 25 26 27 28 29 30 X1 X2
2 4 2 2 1 2 2 39 1521
2 4 2 1 1 1 2 35 1225
2 4 3 1 1 4 4 39 1521
1 4 2 1 1 4 4 37 1369
1 2 3 1 1 3 4 31 961
1 4 4 2 3 4 4 49 2401
1 4 3 1 1 4 3 30 900
4 3 3 4 2 4 4 47 2209
4 4 4 1 2 4 4 49 2401
2 4 3 1 2 2 2 38 1444
1 4 2 1 1 2 4 38 1444
1 4 2 1 1 2 4 36 1296
1 4 2 1 2 4 4 34 1156
2 4 2 1 1 2 2 33 1089
2 4 2 1 1 2 2 33 1089
2 4 4 4 2 4 4 50 2500
2 4 3 2 1 2 3 42 1764
1 3 3 2 2 2 3 39 1521
1 4 2 1 2 4 4 42 1764
2 4 2 1 1 2 3 33 1089
2 4 3 1 1 2 2 37 1369
1 4 3 1 1 1 4 39 1521
2 4 4 1 1 1 4 37 1369
2 4 2 1 1 4 4 38 1444
2 4 2 1 1 2 3 36 1296
2 4 2 1 1 4 4 40 1600
2 4 2 1 1 4 4 38 1444
2 4 3 1 1 2 3 38 1444
2 3 3 3 1 3 4 43 1849
2 3 2 1 1 1 3 33 1089
1 3 4 2 1 4 4 45 2025
2 4 2 1 1 3 3 33 1089
2 3 2 1 1 2 1 32 1024
2 4 3 2 1 1 3 39 1521
2 2 2 1 1 2 2 29 841
1 4 2 1 1 1 3 35 1225
1 4 2 2 1 2 3 37 1369
2 4 3 1 1 2 3 37 1369
1 4 2 2 1 2 3 37 1369
2 3 2 1 1 2 4 34 1156
70 149 103 56 49 103 130 1511 58077
0.291966 0.205944 0.64158 0.648673 0.602242 0.440235 0.484174 6.749527
0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Invalid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid