Anda di halaman 1dari 4

BERITA ACARA

(Sidang Ketiga KETERANGAN TERDAKWA)


Nomor : 199/Pid.B/2018/PN. Mlg

Persidangan tertutup untuk umum, Pengadilan Negeri Kota Malang, yang


memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat pertama
dengan acara pemeriksaan biasa, yang dilangsungkan dalam RUANG
LABORATORIUM FAKULTAS HUKUM UWG gedung PENGADILAN
NEGERI KOTA MALANG di Jalan Taman Borobudur Indah Nomor 3 Malang
yang telah disediakan untuk keperluan itu, pada hari : Sabtu Tanggal 03
November Tahun 2018 dalam perkara terdakwa atas nama :
MUHAMMAD DAVID SUHARTO BIN MIUN
Terdakwa di tahan di Rutan Lowokwaru Malang sejak tanggak 4 September 2018
s/d sekarang.
SUSUNAN PERSIDANGAN :
GIYANTO, S.H., M.H. : Hakim Ketua;
AHMAT SYAFAK, SH : Hakim Anggota I;
ELYTA VERONIKA, S.H., M.H. : Hakim Anggota II;
YESI KUNIASARI, S.H., : Panitera Pengganti;
AKTIVA MERITYARA, S.H., MH., & : Jaksa/Penuntut Umum
ELY KRISTIANI S.H., MH.,
Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dengan agenda lanjutan terkait
mendengar terdakwa, maka atas perintah Hakim Ketua agar terdakwa dihadapkan
masuk ke ruang sidang; kemudian terdakwa oleh petugas dihadapkan dimuka
persidangan dalam keadaan bebas tanpa diborgol, akan tetapi tetap dijaga dengan
baik oleh petugas, yang atas pertanyaan Hakim Ketua mengaku bernama:
Pada saat mengikuti sidang dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk mengikuti jalannya persidangan memberikan keterangan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh Hakim dan Penuntut Umum:
Terdakwa juga telah didampingi oleh Penasehat Hukumnya berdasarkan Surat
Kuasa Khusus, yaitu BRIAN BACHRUL WIRANUSA, S.H & Rekan.
Selanjutnya Hakim Ketua, Hakim Anggota dan Jaksa/Penuntut Umum meminta
keterangan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagaimana terangkum
dalam berita acara ini :
Atas pertanyaan hakim Terdakwa bernama lengkap:
Terdakwa MUHAMMAD DAVID SUHARTO Bin MIUN,
Lahir tanggal 5 April 1987 di Lamongan, pekerjaan Swasta, Agama Islam,
Kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Dsn. Ngemplak RT 01 RW 01 Ds
Ngimbangan Kec Mojosari Kab. Mojokerto.
Berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, ia juga menerangkan siap
dan sanggup untuk memberikan kesaksian dengan sebenar-benarnya dan tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.
Atas pertanyaan Hakim Ketua terhadap Terdakwa:
Terdakwa membenarkan bahwa ia mengenal anak korban, Terdakwa
mengaku bahwa sebelumnya telah menjalin hubungan dengan anak korban
(pacaran) tepatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan lamanya, Terdakwa secara
tidak langsung membenarkan bahwa anak korban masih bersetatus sekolah akhir
yang secara tidak langsung menyadari bahwa anak korban masih dalam kategori
anak dibawah umur, Terdakwa mengaku bahwa pada saat sebelum dan sampai
dengan kejadian perkara telah melakukan komunikasi dan memang mengiyakan
apa yang diminta oleh terdakwa, dengan beberapa rayuan dan permohonan sampai
dengan adanya hubungan dewasa sebagaimana orang yang telah resmi bersuami
istri.
Sesuai dengan keterangan Terdakwa, pada awalnya anak korban diajak
cetingan melalui WA yang berisi “beb, besok sabtu kita ketemuan yaa di Alun –
Alun Batu. Aku libur kerja” dijawab oleh anak korban “iya beb, besok jam 6
malam aja yaa, aku sama Nina” lalu dijawab oleh terdakwa “oke beb”, selanjutnya
pada hari Sabtu tanggal 01 September 2018 jam 18.00 WIB, terdakwa dan anak
korban bertemu di Alun – Alun Kota Batu tepatnya di Pos Ketan, kemudian
dilanjutkan jalan – jalan di sekitaran alun – alun, setelah itu Terdakwa mengajak
anak korban “ayo main ke Songgoriti” dijawab oleh anak korban “iya ayok” lalu
Terdakwa dan anak korban bersepakat untuk pergi ke Songgoriti., ini dibenarkan
dan sesuai dengan Screen Shoot dari Percakapan yang dialakukan Terdakwa
dengan anak korban yang menjadi Bukti P..2. Terdakwa berdalih bahwa
memberikan saran untuk mengabari orang tuanya bahwa ia tidak pulang untuk
malam itu karena adanya kegiatan dengan teman-temannya, itu murni inisiatif dari
anak korban, berdasarkan arah perkataan yang diberikan Terdakwa, dapat
disimpulkan bahwa terdakwa mengakui pada sekitar pukul 21.00 WIB mereka
sampai di Villa tersebut, dan pada saat di villa tersebut anak korban diminta untuk
melakukan hubungan dengan terdakwa, terdakwa berdalih adanya keraguan dari
anak korban untuk melakukan hubungan tersebut karena anak korban sendiri
sudah mengerti dan lebih dewasa dari perkiraan terdakwa, atas keterangan
terdakwa dapat dibuktikan bahwa terdakwa memang sejak awal sudah
merencanakan kejadian tersebut hal ini dibuktikan dengan sudah disediakannya
alat pengaman atau kontrasepsi oleh terdakwa. Terdakwa berdalih bahwa belum
pernah melakukan hubungan tersebut dengan orang lain dan baru sekali itu
dengan anak korban, terdakwa sekali lagi menegaskan bahwa kejadian tersebut
atas dasar suka sama suka, namun berbeda halnya dengan apa yang disampaikan
dalam keterangan Saksi I (anak korban), Terdakwa tidak memberikan keterangan
sebagaimana keterangan yang diberikan oleh anak korban dan menjawab lupa-
lupa ingat bahwa telah menciumi bibirnya, kemudian lehernya, kemudian turun
kebawahnya dan akhirnya memasukkan kemaluanya kedalam vagina anak korban,
dalam keadaan tersebut anak korban memejamkan matanya sambil merintih-
rintih, dan akhirnya terdakwa mengalami puncaknya ejakulasi, setelah hubungan
tersebut anak korban membenarkan bahwa memakai pakaiannya kemudian tidur
bersama hingga terbangun pada ke esokan harinya pukul 06.00 WIB. Terdakwa
menyatakan bahwa pada saat itu tidak dalam pengaruh obat-obatan dan/atau
mabuk sehingga dapat dipastikan bahwa terdakwa melakukannya dalam keadaan
sadar, Terdakwa membenarkan bahwa Terdakwa mengantarkan anak korban
sampai Jalan Raya Depan Rumah anak koraban tidak sampai mengantar anak
korban kerumahnya., sepanjang perjalanan anak korban hanya diam tanpa bicara
sepatah katah pun termasuk permintaan terdakwa untuk merahasiakan hubungan
tersebut kepada orang lain termasuk orang tua korban.
Terdakwa kemudian pulang dan kembali melakukan aktifitas kerjanya.
Atas kejadian tersebut Terdakwa menyesalkan tindakan anak korban yang
melaporkan kejadian suka sama suka tersebut, padahal terdakwa sudah berjanji
untuk melanjutkan hubungan tersebut kejenjang yang lebih jauh namun Terdakwa
meminta kepada majelis hukum atas keterangan yang diberikannya dijadikan
pertimbangan dan meminta kepada majelis hakim untuk memberikan keadilan
sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia.
Atas permintaan tersebut dan karena dirasa semua pertanyaan dan keterangan
yang diperlukan sudah selesai dan cukup. Hakim Ketua memerintahkan kepada
Panitera Pengganti untuk mencatat semua fakta persidangan hari ini lalu mencatat
untuk agenda selanjutnya sidang dilanjutkan minggu depan;
Setelah itu kemudian oleh Hakim Ketua sidang dinyatakan ditutup. Dan
memerintahkan Jaksa/Penuntut Umum untuk memperlakukan Terdakwa sebaik-
baiknya dan sebagaimana mestinya;
Demikianlah Berita Acara ini dibuat dan yang ditandatangani oleh Hakim Ketua
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

(YESI KUNIASARI, S.H.,) (GIYANTO, S.H., M.H.,)

Anda mungkin juga menyukai