0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
211 tayangan4 halaman
Berita acara ini mencatat sidang ketiga pemeriksaan terdakwa Muhammad David Suharto yang dituduh melakukan hubungan seksual dengan korban di bawah umur. Terdakwa mengakui pernah berpacaran dengan korban selama enam bulan dan mengajak korban pergi ke villa di Songgoriti. Di sana, terdakwa melakukan hubungan seksual dengan korban meski korban masih berstatus pelajar. Terdakwa menyesalkan korban
Berita acara ini mencatat sidang ketiga pemeriksaan terdakwa Muhammad David Suharto yang dituduh melakukan hubungan seksual dengan korban di bawah umur. Terdakwa mengakui pernah berpacaran dengan korban selama enam bulan dan mengajak korban pergi ke villa di Songgoriti. Di sana, terdakwa melakukan hubungan seksual dengan korban meski korban masih berstatus pelajar. Terdakwa menyesalkan korban
Berita acara ini mencatat sidang ketiga pemeriksaan terdakwa Muhammad David Suharto yang dituduh melakukan hubungan seksual dengan korban di bawah umur. Terdakwa mengakui pernah berpacaran dengan korban selama enam bulan dan mengajak korban pergi ke villa di Songgoriti. Di sana, terdakwa melakukan hubungan seksual dengan korban meski korban masih berstatus pelajar. Terdakwa menyesalkan korban
Persidangan tertutup untuk umum, Pengadilan Negeri Kota Malang, yang
memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, yang dilangsungkan dalam RUANG LABORATORIUM FAKULTAS HUKUM UWG gedung PENGADILAN NEGERI KOTA MALANG di Jalan Taman Borobudur Indah Nomor 3 Malang yang telah disediakan untuk keperluan itu, pada hari : Sabtu Tanggal 03 November Tahun 2018 dalam perkara terdakwa atas nama : MUHAMMAD DAVID SUHARTO BIN MIUN Terdakwa di tahan di Rutan Lowokwaru Malang sejak tanggak 4 September 2018 s/d sekarang. SUSUNAN PERSIDANGAN : GIYANTO, S.H., M.H. : Hakim Ketua; AHMAT SYAFAK, SH : Hakim Anggota I; ELYTA VERONIKA, S.H., M.H. : Hakim Anggota II; YESI KUNIASARI, S.H., : Panitera Pengganti; AKTIVA MERITYARA, S.H., MH., & : Jaksa/Penuntut Umum ELY KRISTIANI S.H., MH., Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dengan agenda lanjutan terkait mendengar terdakwa, maka atas perintah Hakim Ketua agar terdakwa dihadapkan masuk ke ruang sidang; kemudian terdakwa oleh petugas dihadapkan dimuka persidangan dalam keadaan bebas tanpa diborgol, akan tetapi tetap dijaga dengan baik oleh petugas, yang atas pertanyaan Hakim Ketua mengaku bernama: Pada saat mengikuti sidang dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap untuk mengikuti jalannya persidangan memberikan keterangan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh Hakim dan Penuntut Umum: Terdakwa juga telah didampingi oleh Penasehat Hukumnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus, yaitu BRIAN BACHRUL WIRANUSA, S.H & Rekan. Selanjutnya Hakim Ketua, Hakim Anggota dan Jaksa/Penuntut Umum meminta keterangan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagaimana terangkum dalam berita acara ini : Atas pertanyaan hakim Terdakwa bernama lengkap: Terdakwa MUHAMMAD DAVID SUHARTO Bin MIUN, Lahir tanggal 5 April 1987 di Lamongan, pekerjaan Swasta, Agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Dsn. Ngemplak RT 01 RW 01 Ds Ngimbangan Kec Mojosari Kab. Mojokerto. Berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, ia juga menerangkan siap dan sanggup untuk memberikan kesaksian dengan sebenar-benarnya dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Atas pertanyaan Hakim Ketua terhadap Terdakwa: Terdakwa membenarkan bahwa ia mengenal anak korban, Terdakwa mengaku bahwa sebelumnya telah menjalin hubungan dengan anak korban (pacaran) tepatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan lamanya, Terdakwa secara tidak langsung membenarkan bahwa anak korban masih bersetatus sekolah akhir yang secara tidak langsung menyadari bahwa anak korban masih dalam kategori anak dibawah umur, Terdakwa mengaku bahwa pada saat sebelum dan sampai dengan kejadian perkara telah melakukan komunikasi dan memang mengiyakan apa yang diminta oleh terdakwa, dengan beberapa rayuan dan permohonan sampai dengan adanya hubungan dewasa sebagaimana orang yang telah resmi bersuami istri. Sesuai dengan keterangan Terdakwa, pada awalnya anak korban diajak cetingan melalui WA yang berisi “beb, besok sabtu kita ketemuan yaa di Alun – Alun Batu. Aku libur kerja” dijawab oleh anak korban “iya beb, besok jam 6 malam aja yaa, aku sama Nina” lalu dijawab oleh terdakwa “oke beb”, selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 01 September 2018 jam 18.00 WIB, terdakwa dan anak korban bertemu di Alun – Alun Kota Batu tepatnya di Pos Ketan, kemudian dilanjutkan jalan – jalan di sekitaran alun – alun, setelah itu Terdakwa mengajak anak korban “ayo main ke Songgoriti” dijawab oleh anak korban “iya ayok” lalu Terdakwa dan anak korban bersepakat untuk pergi ke Songgoriti., ini dibenarkan dan sesuai dengan Screen Shoot dari Percakapan yang dialakukan Terdakwa dengan anak korban yang menjadi Bukti P..2. Terdakwa berdalih bahwa memberikan saran untuk mengabari orang tuanya bahwa ia tidak pulang untuk malam itu karena adanya kegiatan dengan teman-temannya, itu murni inisiatif dari anak korban, berdasarkan arah perkataan yang diberikan Terdakwa, dapat disimpulkan bahwa terdakwa mengakui pada sekitar pukul 21.00 WIB mereka sampai di Villa tersebut, dan pada saat di villa tersebut anak korban diminta untuk melakukan hubungan dengan terdakwa, terdakwa berdalih adanya keraguan dari anak korban untuk melakukan hubungan tersebut karena anak korban sendiri sudah mengerti dan lebih dewasa dari perkiraan terdakwa, atas keterangan terdakwa dapat dibuktikan bahwa terdakwa memang sejak awal sudah merencanakan kejadian tersebut hal ini dibuktikan dengan sudah disediakannya alat pengaman atau kontrasepsi oleh terdakwa. Terdakwa berdalih bahwa belum pernah melakukan hubungan tersebut dengan orang lain dan baru sekali itu dengan anak korban, terdakwa sekali lagi menegaskan bahwa kejadian tersebut atas dasar suka sama suka, namun berbeda halnya dengan apa yang disampaikan dalam keterangan Saksi I (anak korban), Terdakwa tidak memberikan keterangan sebagaimana keterangan yang diberikan oleh anak korban dan menjawab lupa- lupa ingat bahwa telah menciumi bibirnya, kemudian lehernya, kemudian turun kebawahnya dan akhirnya memasukkan kemaluanya kedalam vagina anak korban, dalam keadaan tersebut anak korban memejamkan matanya sambil merintih- rintih, dan akhirnya terdakwa mengalami puncaknya ejakulasi, setelah hubungan tersebut anak korban membenarkan bahwa memakai pakaiannya kemudian tidur bersama hingga terbangun pada ke esokan harinya pukul 06.00 WIB. Terdakwa menyatakan bahwa pada saat itu tidak dalam pengaruh obat-obatan dan/atau mabuk sehingga dapat dipastikan bahwa terdakwa melakukannya dalam keadaan sadar, Terdakwa membenarkan bahwa Terdakwa mengantarkan anak korban sampai Jalan Raya Depan Rumah anak koraban tidak sampai mengantar anak korban kerumahnya., sepanjang perjalanan anak korban hanya diam tanpa bicara sepatah katah pun termasuk permintaan terdakwa untuk merahasiakan hubungan tersebut kepada orang lain termasuk orang tua korban. Terdakwa kemudian pulang dan kembali melakukan aktifitas kerjanya. Atas kejadian tersebut Terdakwa menyesalkan tindakan anak korban yang melaporkan kejadian suka sama suka tersebut, padahal terdakwa sudah berjanji untuk melanjutkan hubungan tersebut kejenjang yang lebih jauh namun Terdakwa meminta kepada majelis hukum atas keterangan yang diberikannya dijadikan pertimbangan dan meminta kepada majelis hakim untuk memberikan keadilan sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia. Atas permintaan tersebut dan karena dirasa semua pertanyaan dan keterangan yang diperlukan sudah selesai dan cukup. Hakim Ketua memerintahkan kepada Panitera Pengganti untuk mencatat semua fakta persidangan hari ini lalu mencatat untuk agenda selanjutnya sidang dilanjutkan minggu depan; Setelah itu kemudian oleh Hakim Ketua sidang dinyatakan ditutup. Dan memerintahkan Jaksa/Penuntut Umum untuk memperlakukan Terdakwa sebaik- baiknya dan sebagaimana mestinya; Demikianlah Berita Acara ini dibuat dan yang ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.