Oleh:
ABSTRAK
Adanya anomali penurunan ‘gross production’ di sumur LS-124, telah ter-identifikasi sebagai
akibat endapan kristal paraffin di sekitar lubang sumur (perforasi) dan kemungkinan terjadinya
‘wax deposition’ yang berasal dari komposisi kimia produksi minyak sumur LS-124 yang
cenderung paraffinik.
Wax Deposition memberikan pengaruh terjadinya ‘precipitation’ pada tubulars dan dinding pipa
(pipe walls), sehingga pembentukan wax / solid deposits paraffinic dapat mengurangi diameter
internal pipa, bahkan kondisi yang paling buruk adalah menghambat aliran dari sumur ke lubang
bor (kasus pada cased hole completion), dan dapat berkembang luas dengan apa yang disebut
Formation Damage.
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
_______________________________________________________________________________
endapan paraffin akibat penurunan suhu di dilakukan test awal pada sumur LS-10 dan
dalam lubang sumur. menghasilkan minyak 850 BOPD dengan
Inovasi solvent dan surfactants kadar air 30 %.
digunakan untuk meningkatkan nilai Lapangan Sago diperkirakan dengan
kelarutan endapan paraffin di sekitar Initial Oil In Place (OOIP) sebesar
lubang perforasi agar laju alir fluida 284.328.805 barel oil, dan Ultimate
menjadi normal kembali. Recovery (UR) sebesar 213.246.603 barel
oil dengan Recovery Factor (RF) sekitar
SEJARAH LAPANGAN SAGO 75% dari jumlah awal minyak awal
ditempat (OOIP). Terhitung jumlah
Struktur SAGO merupakan salah produksi komulatif hingga bulan
satu lapisan penghasil minyak yang Desember 2004 sebesar 201.873.451 barel
terletak di propinsi RIAU adalah suatu oil, maka diperkirakan sisa cadangan
bagian struktur Central Sumatra Basin minyak pada 1 Januari 2005 adalah
Indonesia yang lebih dikenal sebagai sebesar 11.373.152 barel oil.
LIRIK TREND. Struktur ini pertama kali
diketemukan pada tahun 1939, diikuti PERMASALAHAN
program pengembangan lapangan pada
tahun-tahun berikut. Kedalaman rata-rata Dari data formasi produktif struktur
sumur penghasil di struktur SAGO SAGO yang memiliki temperatur reservoir
lapangan Lirik berkisar antara 1.600 – 170 ° F, dengan paraffinic oil produce ber-
1.800 ft, dengan jumlah sumur 107 bh gravity 36 ° API dan 102 ° F pour point
terdiri atas 53 sumur produksi aktif, 10 bh temperature serta kandungan kadar garam
sumur injeksi, 10 bh sumur kering/ / water salinity berkisar 300 – 1.200 ppm,
abandont dan 34 bh sumur lainnya dalam maka faktor sifat fisik fluida produksi
status ditutup sementara. Perkiraan sisa merupakan hal yang sangat penting/
cadangan minyak per 1-Januari-2004 dominan diperhatikan di dalam upaya
adalah 36,269, 6 MSTB. pemilihan kandidat inovasi solvents &
Lapisan “L” yang merupakan surfactants.
lapisan penghasil sumur LS-124, memiliki Temperatur reservoir, solid & wax
jumlah titik serap 31, yang tersebar merata content ataupun kandungan senyawa
pada Block II, III, IV VI dan VII. Produksi aromatic, menjadi faktor yang
minyak pada lapisan :L” pada tahun 2003 berpengaruh langsung terhadap
sebesar 243,8 MSTB. Kumulatif produksi kelangsungan produksi sumur dan umur /
minyak berjumlah 10.758, 2 MSTB, kinerja pompa, frekuensi perawatan sumur
dengan perkiraan sisa cadangan minyak serta kontinuitas produksi.
sebesar 8.153, 7 STB. Lapisan “L” sangat Sumur LS-124 dipilih menjadi
prospek dan dapat dikembangkan, kandidat, mengingat type dan sejarah
mengingat penyebarannya Lapangan ini produksinya yaitu ‘commingle
pertama dikelola oleh SVPM, yang completion’ dan ‘Intermitten’ dengan
berkantor di Sungai Gerong, Palembang, ketebalan formasi produktif 14 ft,
Sumatra Selatan dan berkantor pusat di produktif zone “L” dengan total depth @
26th, Broadway, New York City, USA. 1425 ft, average porositas 27% dan
Kegiatan eksplorasi dimulai tahun 1925, temperature reservoir
pemboran eksplorasi pertama dilakukan 170° F., memiliki data produksi sbb :
pada tahun 1936. Sumur pertama yang
menghasilkan minyak adalah sumur LR-
003. Pada tanggal 31 Maret 1941
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
_______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
_______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
_______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42
Pro Proceeding Simposium Nasional IATMI
25 - 28 Juli 2007, UPN “Veteran” Yogyakarta
_______________________________________________________________________________
TABEL 1 .
PERBANDINGAN TES PRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH TREATMENT
_____________________________________________________________________________
IATMI 2007-TS-42