peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluran tenaga
listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik
(substation distribution) dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik dengan aman.
Proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika terjadi
gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak mengalami kerusakan.
Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi menyala. Jika proteksi bekerja dengan baik,
maka pekerja dapat melakukan pemeliharaan transmisi tenaga listrik dalam kondisi bertegangan.
Jika saat melakukan pemeliharaan tersebut terjadi gangguan, maka pengaman-pengaman yang
terpasang haurus bekerja demi mengamankan sistem dan manusia yang sedang melaukukan
perawatan.
Proteksi ini berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti system tersebut
tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau pengaman sistem, sistem
merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang sangant singkat dapat diamankan.
Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan akibat gangguan yang terlalu lama.
c. load break switch
Saklar Pemisah [PMS]
Pada umumnya pemisah tidak dapat memutuskan arus, tidak dapat memutuskan arus yang
kecil, misalnya arus pembangkitan trafo atau arus pemuat riil, tetapi pembukaan dan penutupannya
harus dilakukan setelah pemutus tenaga lebih dulu dibuka.
Untuk menjamin bahwa kesalahan urutan operasi tidak terjadi, maka harus ada keadaan
saling mengunci (interlock), antara pemisah dan pemutus beban. Seperti pemisah yang terdapat di
GI dalam rangkaian kontrolnya terdapat rangkaian interlock yang akan mencegah bekerjanya
saklar pemisah apabila pemutus tenaganya masih tertutup. Jika dikerjakan dengan tangan
(manual), maka untuk mencegah kesalahan kerja, dipakai lampu sebagai tanda “boleh kerja” di
dekat kontak operasi kontrol dari ruangn kontrol. Cara lain adalah dengan menggunakan kunci
untuk masing-masing kontak kontrol atau kunci rangkap (doublet).
Dalam pemakaiannya PMS ini berfungsi untuk memisahkan perlengkapan sistem dan
perlengkapan sistem rel-rel yang bertegangan sewaktu ada perbaikan.
Contoh pemisah adalah load break switch (LBS), dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat digunakan sebagai pemisah ataupun pemutus tenaga dengan beban nominal.
2. Tidak dapat memutuskan jaringan dengan sendirinya pada waktu ada gangguan listrik.
3. Dibuka dan ditutup hanya untuk memanipulasi beban.
Saklar pemisah atau PMS adalah suatu saklar yang digunakan untuk memisahkan atau
menghubungkan bagian-bagian yang bertegangan satu sama lain tanpa beban. Pada saat
penyulangan mengalami masalah, maka pemisah ini akan bekerja untuk memindahkan penyulang
tersebut ke rel yang lain, agar penyulang tersebut tetap teraliri arus listrik. PMS ini ada
yang bergerak secara otomatis dan manual.
Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang sering disebut center
tap.
LIGHTNING ARRESTER
Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan dan peralatannya
terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena sambaran petir (flash over) dan karena surja
hubung (switching surge) di suatu jaringan. Lightning arrester ini memberi kesempatan yang lebih
besar terhadap tegangan lebih abnormal untuk dilewatkan ke tanah sebelum alat pengaman ini
merusak peralatan jaringan seperti tansformator dan isolator. Oleh karena itu lightning arrester
merupakan alat yang peka terhadap tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan dengan
tegangan sistem.
Arrester petir atau disingkat arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan system
tenaga listrik terhadap surya petir. Alat pelindung terhadap gangguan surya ini berfungsi
melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi surja tegangan lebih yang
dating dan mengalirkannya ketanah. Disebabkan oleh fungsinya, Arrester harus dapat menahan
tegangan system 50 Hz untuk waktu yang terbatas dan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah
tanpa mengalami kerusakan.
Jenis-jenis pengaman Ligntning arrester:
a. Lightning Arrester Jenis Oksida Film
b. Lightning Arrester Jenis Thyrite
c. Lightning Arrester Jenis Katup (Valve)
d. Lightning Arrester Jenis Expulsion
GROUNDING
Definisi grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial
sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang ke bumi.
Fungsi grounding :Dalam sistem elektronika ground berarti sebuah titik referensi umum atau
tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”. Ground bersifat relatif, karena dapat memilih titik
dimana saja dalam sirkuit untuk dijadikan ground untuk mereferensi semua tegangan dalam
rangkaian.Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh daya
yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.Sistem grounding pada peralatan
kelistrikan dan elektronika adalah untuk memberikan perlindungan pada seluruh sistem.
Relay Differensial
Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan kesimbangan
(balance), yang membandingkan arus-arus sekunder transformator arus (CT) terpasang pada
terminal-terminal peralatan atau instalasi listrik yang diamankan. Penggunaan relay differensial
sebagai relay pengaman, antara lain pada generator, transformator daya, bus bar, dan saluran
transmisi. Relay differensial digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada
transformator daya yang berguna untuk mengamankan belitan transformator bila terjadi suatu
gangguan. Relay ini sangat selektif dan sistem kerjanya sangat cepat.
Dalam kondisi normal, arus mengalir melalui peralatan listrik yang diamankan (generator,
transformator dan lain-lainnya). Arus-arus sekunder transformator arus, yaitu I1 dan I2 bersikulasi
melalui jalur IA. Jika relay pengaman dipasang antara terminal 1 dan 2, maka dalam kondisi
normal tidak akan ada arus yang mengalir melaluinya.
Jika terjadi gangguan diluar peralatan listrik peralatan listrik yang diamankan (external
fault), maka arus yang mengalir akan bertambah besar, akan tetapi sirkulasinya akan tetap sama
dengan pada kondisi normal, sehingga relay pengaman tidak akan bekerja untuk gangguan luar
tersebut. Jika gangguan terjadi didalam (internal fault), maka arah sirkulasi arus disalah satu sisi
akan terbalik, menyebabkan keseimbangan pada kondisi normal terganggu, akibatnya arus ID akan
mengalir melalui relay pengaman dari terminal 1 menuju ke terminal 2.
Relay Buscholz
RELE BUCHOLTZ ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh
loncatan (bunga) api dan pemanasan setempat dalam minyak transformator.
Penggunaan rele deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam minyak yaitu untuk
mengamankan transformator yang didasarkan pada gangguan Transformator seperti:arcing, partial
discharge, overheating yang umumnya menghasilkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
• Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
• Hubung singkat antar phasa
• Hubung singkat antar phasa ke tanah
• Busur api listrik antar laminasi
• Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
Bila terjadi gangguan yang kecil didalam tangki transformator, misalnya hubung singkat
dalam kumparan, maka akan menimbulkan gas. Gas yang terbentuk akan berkumpul dalam relai
pada saat perjalanan menuju tangki konservator, sehingga level minyak dalam relai turun dan akan
mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung atas). Bila level minyak transformator turun secara
perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran, maka pelampung atas akan memberikan sinyal alarm
dan bila penurunan minyak tersebut terus berlanjut, maka pelampung bawah akan memberikan
sinyal trip. Bila terjadi busur api yang besar, kerusakan minyak akan terjadi dengan cepat dan
timbul surja tekanan pada minyak yang bergerak melalui pipa menuju ke relai Bucholz.
RELAY JANSEN
Tap changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang berfungsi untuk mengatur
tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada sistem masukannya
(input). Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah dengan ruang untuk tempat
kumparan, dimaksudkan agar minyak tap changer tidak bercampur dengan minyak tangki utama.
Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan pada sistem tap changer,
digunakan pengaman yang biasa disebut rele jansen (buchholtnya tap changer). Rele jansen
dipasang antara tangki tap changer dengan konservator minyak tap changer.
Prinsip kerja rele jansen, yaitu :
1) Rele buchholz tap changer (jansen) untuk mengamankan ruangan beserta isinya dari diverter
switch.
2) Rele jansen akan bekerja apabila ada desakan tekanan yang terjadi akibat flash over antar
bagian bertegangan atau bagian bertegangan dengan body atau ada desakan aliran minyak karena
gangguan eksternal.
3) Prinsipnya ada aliran minyak yang deras, ada tekanan minyak sehingga ada minyak mengalir
ke konservator, goncangan minyak yang cukup besar, dan semua itu menyebabkan katup akan
berayun dan megerjakan kontak triping, akhirnya melepas gangguan.
Current Transformer
Current transformer (CT) atau Trafo Arus adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang
berupa trafo yang digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya hingga ratusan ampere dan
arus yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Di samping untuk pengukuran arus, trafo arus
juga digunakan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh, dan rele proteksi.
Kumparan primer trafo dihubungkan seri dengan rangkaian atau jaringan yang akan dikur arusnya
sedangkan kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi.
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada kumparan primer
mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya gerak magnet sebesar N1I1. Gaya gerak ini
memproduksi fluks pada inti, dan fluks ini membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan
sekunder. Bila terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder mengalir arus
I1. Arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada kumparan sekunder. Pada trafo arus biasa
dipasang burden pada bagian sekunder yang berfungsi sebagai impedansi beban, sehingga trafo
tidak benar-benar short circuit. Apabila trafo adalah trafo ideal, maka berlaku persamaan :
N1I1 = N2I2
I1/I2 = N2/N1
di mana,
Dalam pemakaian sehari-hari, trafo arus dibagi menjadi jenis-jenis tertentu berdasarkan
syarat-syarat tertentu pula, adapun pembagian jenis trafo arus adalah sebagai berikut :
Biasa digunakan untuk pengukuran pada arus rendah, burden yang besar, atau pengukuran yang
membutuhkan ketelitian tinggi. Belitan primer tergantung pada arus primer yang akan diukur,
biasanya tidak lebih dari 5 belitan. Penambahan belitan primer akan mengurangi faktor thermal
dan dinamis arus hubung singkat.
Konstruksinya mampu menahan arus hubung singkat yang cukup tinggi sehingga memiliki faktor
thermis dan dinamis arus hubung singkat yang tinggi. Keburukannya, ukuran inti yang paling
ekonomis diperoleh pada arus pengenal yang cukup tinggi yaitu 1000A.
Rasio tunggal adalah trafo arus dengan satu kumparan primer dan satu kumparan sekunder.
Rasio ganda diperoleh dengan membagi kumparan primer menjadi beberapa kelompok yang
dihubungkan seri atau paralel.
Arching horn
Adalah alat yang dipasang pada tower pada ujung – ujung renteng isolator. Fungsi dari
arching horn antara lain :
1. Media pelepas busur api dari tegangan lebih di kawat penghantar.
2. Pada jarak yang diinginkan berguna untuk memotong tegangan lebih bila terjadi sambaran petir.
3. Pelindung jika terjadi flash-over pada tower.
Arching horn dipasang pada ujung isolator gantung atau batang, agar isolator tidak rusak
bila terjadi lompatan api (flash-over). Arching horn umumnya dipasang tegangan diatas 66 kV.
Missal terjadi sambaran petir pada transmisi, maka petir tidak langsung menyambar isolator namun
mengenai arching horn bila saat itu terjadi flash-over maka flash over tejadi pada arching horn dan
tower transmisi yang kemudian diketanahkan sebab tower pastinya dipasangi grounding
Tanduk api (arching horn) dipasang pada ujung kawat penghantar dan ujung isolator yang
berhubungan langsung dengan ground (tanah) yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga busur api
tidak akan mengenai isolator saat terjadi loncatan api. Jarak antara tanduk atas dan bawah diatur
sekitar 75-85 % dari panjang isolator keseluruhan.Tegangan loncatan api untuk isolator gandengan
dengan tanduk api ditentukan oleh jarak tanduk tersebut.
HORN GAP FUSE
Alat pengaman ini terbuat dari dua buah batang besi yang masing-masing diletakkan diatas
isolator. Celah yang dibuat oleh kedua batang besi itu, satu batang dihubungkan langsung dengan
kawat penghantar jaringan sedangkan yang lainnya dihubungkan dengan sebuah resistor yang
langsung terhubung ke ground (tanah). Celah tanduk ini biasanya bekerja pada saat terjadi
tegangan loncatan api pada celahnya. Ketika tegangan surja mencapai 150 – 200 % dari tegangan
nominal jaringan, maka akan terjadi pelepasan langsung pada celah dan langsung diteruskan ke
ground melalui resistor.
Fungsi dari celah tanduk ini untuk pemutus busur api yang terjadi pada saat tegangan lebih.
Busur api cenderung naik akibat panas yang terlalu tinggi, juga disebabkan peristiwa arus loop
sebesar mungkin pada sisi lain membuat tembus rangkaian magnit maksimum. Hanya celah tanduk
sebagai arrester jauh dari memuaskan yang seringkali busur api yang tak perlu. Pengaman ini tidak
cukup karena dapat dibandingkan dari nilai pelepasan yang rendah resistor. Dan ini tidak selalu
menahan secara dinamis busur api yang mengikuti pelepasan peralihan (transient discharge).
Akibatnya salah satu pada keadaan tetap tanduk ground atau dibinasakan oleh celah. Oleh sebab
itu celah tanduk arrester sekarang hampir tidak diapakai lagi sebagai alat pengaman petir.
COUPLING CAPASITOR
CCPD merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tegangan sistem yang tinggi,
biasanya mempunyai rating 230kV/115V,115kV/115V, 134kV/66.7V dan 66.7kV/66.7V.
Peralatan ini berfungsi sebagai penerus sinyal yang membawa frekuensi tinggi ke
konduktor transmisi tegangan tinggi. Suatu kapasitor mempunyai sifat menahan frekuensi rendah
(50 Hz) dan meneruskan frekuensi yang tinggi (frekuensi kerja PLC 40 kHz – 500 kHz)