Anda di halaman 1dari 24

TUGAS ETIKA PROFESI DAN HUKUM PELAYANAN KESEHATAN

“ Manajemen Pelayanan Kesehatan ”

Dosen Pengampu : H. Nur Utama, S.ST

Nama Mahasiswa : Gusminandar

NIM : 17.01.034

Kelas : Petter Lioyd (B)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang

Progra Studi D-III Tekhnik Rontgen

Tahun Pelajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas kuliah dari mata kuliah Etika Profesi dengan judul “Manajemen
Pelayanan Kesehatan”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, 04 Oktober 2018

Penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
Manajemen Pelayanan Kesehatan ........................................................................................................ 3
A. Pengertian ..................................................................................................................................... 3
B. Ciri-ciri Manajemen ...................................................................................................................... 4
C. Pandangan Terhadap Manajemen ................................................................................................. 4
D. Fungsi Manajemen ........................................................................................................................ 6
Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas ...................................................... 8
A. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit ....................................................................... 9
B. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas ........................................................................ 12
C. Undang – Undang Tentang Manajemen Pelayanan Kesehatan .................................................. 15
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................................................................. 18
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan
diapresiasi oleh masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi
pelayanan kesehatan tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti
menggunakan pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien,
dan produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan
staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip manajemen
(Muninjaya, 2012).

Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis


organisasi untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi, sehingga
manajemen juga dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu manajer
organisasi pelayanan kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Menurut
Notoatmodjo (2003), manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengatur petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan. (Herlambang &Murwani, 2012).

Manajemen pelayanan kesehatan yang diusung dalam makalah ini akan


membahas tentang pemahaman manajemen dan pelayanan, manajemen pelayanan
kesehatan rumah sakit dan puskesmas, serta undang-undang yang mengatur tentang
pelayanan kesehatan. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan
pemahaman kita serta mampu diimplementasikan dibidang kesehatan masyarakat supaya
memberikan manfaat ke semua pihak termasuk kita sendiri sebagai calon Ahli Kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi manajemen dan pelayanan kesehatan?
2. Bagaimana ciri-ciri manajemen dan pandangan terhadap manajemen?
3. Apa fungsi manajemen?
4. Bagaimana manajemen pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas?
5. Apa saja UU RI yang mengatur tentang pelayanan kesehatan?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi manajemen dan pelayanan kesehatan
2. Untuk mengenali cirri-ciri manjemen dan pandangan terhadap manajemen
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen
4. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan
Puskesmas
5. Untuk mengetahui UU RI yang mengatur tentang pelayanan kesehatan

2
BAB II PEMBAHASAN

Manajemen Pelayanan Kesehatan

A. Pengertian
H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management”
mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu
tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves
getting things done thought and with people).

Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam


menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan


pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed
in order to accomplish predetermined objectives)

James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan


“manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan


layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr.
Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif ( peningkatan
kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.

3
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para
petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah
penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga
yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)

B. Ciri-ciri Manajemen
 Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
 Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan
 Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain
 Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif
 Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)
 Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus
dimiliki oleh manajer

C. Pandangan Terhadap Manajemen


1. Manajemen sebagai suatu sistem
Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian
yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2. Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian
tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu
proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh
manajer.
3. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan
Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam
menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu lainnya, seperti ;
komunikasi, sosiologi, ekonomi, psikologi, matematika, dll.

4
4. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan
dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.
Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Dari sudut
pandang ini manajemen dapat dilihat dari perilaku manusia yang ada dalam
organisasi. Di sini dapat ditelaah mengenai aspek kepemimpinan serta proses dan
mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari pengambilan keputusan dapat dikatakan
‘Management as a decision making process’.
6. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah
Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah
yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi. Secara
konkrit dalam organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang dilakukan di Rumah Sakit
dan Puskesmas yaitu, identifikasi masalah à perumusan masalah à dilanjutkan
dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan
tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien.
7. Manajemen sebagai profesi.
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian tertentu, seperti
halnya bidang-bidang lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di bidang hukum,
dll.

Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar,
mengapa manajemen diperlukan, yaitu :
1. Untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu
yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan
kegiatan yang bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan organisasi,

5
seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja, masyarakat, pemerintah
(pemerintah daerah), dll.

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.


Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar,
sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

D. Fungsi Manajemen
Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari
fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Banyak ahli manajemen
yang menyampaikan tentang fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi. Para
ahli manajemen, antara lain ; George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel
mengemukakan tentang fungsi manajemen sebagai berikut :

PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN

George Terry L. Gullick H. Fayol Koonzt O’Donnel

Planning Planning Planning Planning

Organizing Organizing Organizing Organizing

Actuating Staffing, Commanding, Staffing,


Directing, Coordinating
Directing
Coordinating

Controlling Reporting Controlling Controlling

Budgeting

6
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan secara garis besar
dapat dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian
(Organizing), fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing,
coordinating), fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).

7
Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas

Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang pada
dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan
administrasi. Pelayanankesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang
medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit
meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas hanya pelayanan;
gawat darurat (kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan.

Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan


kesehatan di rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan
(promotif) dan pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif.
Selain itu, pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu
(pasen), tetapi juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan
merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik).

Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit dan


puskesmas melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam melakukan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Visi merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat
mengantisipasi perubahan yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki
visi maka perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu
musibah. Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah
ditetapkan.

Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada


konsep yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan
pengendalian (controlling).

8
A. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
- Setidak-tidaknya ada beberapa alasan untuk meningkatkan kemampuan manajemen
rumah sakit :
1. Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang cepat.
Dalam 10-20 tahun terakhir, ilmu kedokteran (termasuk di Indonesia) telah
berkembang tidak saja ke tingkat spesialis dalam bidang-
bidang ilmu kedokteran, tetapi sudah ke superspesialisasi. Selain dengan ini,
teknologi yang dipergunakan juga semakin meningkat. Bisa
dipahami bahwa investasi dalam dunia kedokteran dan rumah sakit akan semakinmah
al (termasuk human invesment -nya). Karena itu, manajemen rumah sakit yang tidak
baik akan menimbulkan pelayanan kesehatan yangsemakin mahal atau sebaliknya,
bahwa rumah sakit tidak dapat berjalan dan bangkrut. Dalam hal ini perlu disadari
bahwa dengan perkembangan tersebut, pelayanan rumah sakit pada dasarnya memang
cenderung menjadi “mahal”.
2. Demand masyarakat yang semakin meningkat dan meluas.
Masyarakat tidak saja menghendaki mutu pelayanan kedokteran yang baik, tetapi
juga semakin meluas. Masalah-masalah yang
dahulu belum termasuk bidang kedokteran sekarang menjadi tugas bidangkedokteran.
Terjadi apa yang disebut proses medicalization. Dapat dimengerti bahwa karenanya
beban rumah sakit akan semakin berat.
3. Dengan semakin luasnya bidang kegiatan rumah sakit, semakin diperlukan unsur-
unsur penunjang medis yang semakin luas pula, misalnya: masalah-masalah
administrasi, pengelolaan keuangan, hubungan masyarakat dan bahkan aspek-
aspek hukum/legalitas. Belum lagi kehendak pasien yang menghendaki unsur
penunjang non-medis yang semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan manusia
masa kini. Makin lama makin
dirasakan perlunya pengingkatan pengelolaan rumah sakit secara professional
(Sulastomo, 2000).

9
- Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ;
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian.
1. Perencanaan
Merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan
memegang peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan
kesehatan di RS. Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di
RS, yaitu : (a) perencanaan pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan
pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b) perencanaan tenaga professional kesehatan,
dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut misalnya ; tenaga perawat dan bidan,
menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja,
dll.
2. Pengorganisasian
Merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam
manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi
lainnya.
3. Penggerakan Pelaksanaan
Manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau penginapan, hanya
pengunjungnya adalah orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya
mempunyai beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota
keluarganya yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di
RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan (customer service),
dengan hasil pelayanan kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan
cacat dan meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk kepuasan
pasien dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat kompleks,karena
tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi.
4. Pengawasan dan Pengendalian
Merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus (bekesinambungan)
pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan)

10
terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan
adanya standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator
kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai.
Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan
langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga
administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi
apabila ada penyimpangan.

- Kecenderungan RS ke Depan

Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan pola
pemerintahan yang bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi
untuk mengembangkan daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan
akan memasuki era globalisasi.

Untuk itu RS perlu melakukan pembenahan secara internal, antara lain :

a. Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan


kebutuhan yang spesifik

b. Menerapkan manajemen strategis secara konkrit

c. Mendayagunakan dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan


tenaganya, termasuk tenaga keperawatan (perawat dan bidan)

d. Memanfaatkan pendapatan sendiri untuk memperoleh kemandirian dan


kesinambungan (sustainability)

11
B. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan
pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi
aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk
menjalankan misi Puskesmas, antara lain :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ;
- quality of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam
menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh
organisasi profesi,
- quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan
sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
5. Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD).

 PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMAS

Fungsi Manajemen Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang


dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan
meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta
penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat
kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara
mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Pengorganisasian Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan


struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat

12
fungsional

Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok


Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang
melibatkan tenaga perawat dan bidan.

Pembagian wilayah kerja, setiap petugas


Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa

Penggerakan Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam


Pelaksanaan rangka koordinasi lintas program dan sektor

Adanya proses kepemimpinan

Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor

Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan


seluruh staf

Pengawasan dan Melalui pemantauan laporan kegiatan


Evaluasi
Pemantauan wilayah setempat (PWS)

Supervisi

Rapat rutin (staff meeting)

Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola atau
manajemennya meliputi; perencanaan, manajemen personalia, pelatihan, supervisi,
manajemen keuangan, manajemen logistik, monitoring program, kerjasama/ koordinasi dan
pencatatan/pelaporan.

13
 Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas
Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma
dalam pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan,
termasuk Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan
visi, misi dan strategi Puskesmas sebagai berikut :

Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki
3 misi, yaitu;
(1) menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan
(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.

Adapun strategi yang dikembangkan meliputi;


(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat
kecamatan, agar dapat diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan,
(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
(c) meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas pelayanan
kesehatan,
(d) mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan
Dinas Kesehatan Kab/ Kota.

Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas,


juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha.
Program pokok Puskesmas atau program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di
Puskesmas meliputi ;
(1) Promosi kesehatan
(2) Kesehatan lingkungan
(3) Kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana
(4) Perbaikan gizi,
(5) Pemberantasan penyakit menular

14
(6) Pengobatan.

Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-
program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing.
Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan
kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti,
penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat dikembangkan perawatan
kesehatan masyarakat (community health nursing) sebagai program unggulan atau
program prioritas kesehatan lain.

C. Undang – Undang Tentang Manajemen Pelayanan Kesehatan


1. Pasal 28 H ayat 1
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapalkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.

2. Pasal 34 ayat 3
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan


- Pasal 5 ayat 2
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau
- Pasal 34 ayat 1
Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan
harus memiliki kompetensi manajemen kesehatan perseorangan yang
dibutuhkan (Kemenkes, 2009)

15
4. UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
- Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:
a. mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
b. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
c. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan
d. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.
- Pasal 4
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna.
- Pasal 5
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan

16
5. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Pasal 1 ayat 10
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas
kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.

6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DI PUSKESMAS
- Pasal 2
(1) Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan.
(2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna yang
diberikan kepada Pasien.
- Pasal 3
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling;
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan/atau
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan.

17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber
daya, upaya penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya
(manajer), adanya proses; perencanaan – pengorganisasian – penggerakan pelaksanaan –
pengarahan dan pengendalian
Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen
yaitu: untuk mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan
yang ada dalam organisasi, agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen
memiliki kesamaan dan pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi. Pada
dasarnya fungsi manajemen meliputi; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan
kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut mencakup,
perubahan visi, misi dan strategi, mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan,
melakukan manajemen strategis, pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan
upaya-upaya yang mendorong kemandirian
Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.

B. Saran
Manajemen pelayanan kesehatan di Indonesia baik di Rumah Sakit maupun di
Puskesmas harus ditingkatan dengan berbagai upaya agar penerima layanan kesehatan
dapat puas dan kesehatannya dapat terjamin.
Edukasi tentang kesehatan harus disebar luaskan secara maksimal ke seluruh
Indonesia agar tidak ada lagi masyarakat yang kurang terhadap pengetahuan
kesehatan.Penyebaran fasilitas kesehatan ke semua Rumah Sakit atau Puskesmas juga
harus maksimal agar setiap instansi dapat menjalankan tugas dengan baik tanpa ada suatu
kendala yang begitu besar masalahnya.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Aerztin, D. (2015, 07 26). rdadhyanidewi.blogspot.com/2015/07/makalah-manajemen-


kesehatan-manajemen. Retrieved from rdadhyanidewi.blogspot.com:
http://rdadhyanidewi.blogspot.com/2015/07/makalah-manajemen-kesehatan-manajemen.html

Alamie, V. (2014).
www.academia.edu/8423075/MAKALAH_MANAJEMEN_PELAYANAN_KESEHATAN_UNIVER
SITAS_JENDERAL_SOEDIRMAN_FAKULTAS_KEDOKTERAN_DAN_ILMU-
ILMU_KESEHATAN. Retrieved from www.academia.edu:
https://www.academia.edu/8423075/MAKALAH_MANAJEMEN_PELAYANAN_KESEHATA
N_UNIVERSITAS_JENDERAL_SOEDIRMAN_FAKULTAS_KEDOKTERAN_DAN_ILMU-
ILMU_KESEHATAN

Bencoolen, R. (2011, 02 25). bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/manajemen-


pelayanan-kesehatan. Retrieved 10 07, 2018, from bahankuliahkesehatan.blogspot.com:
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/02/manajemen-pelayanan-kesehatan.html

Dimas, S. (2012, 08). definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-pelayanan-kesehatan.


Retrieved from definisimu.blogspot.com: http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-
pelayanan-kesehatan.html

Nursasi, A. Y. (2017, 04 17). slideplayer.info/slide/5275177/. Retrieved from


slideplayer.info: https://slideplayer.info/slide/5275177/

20
21

Anda mungkin juga menyukai