PENDAHULUAN
1
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun dalam penulisan makalah ini, penulis mengidentifikasi masalah-
masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
• Tujuan apa yang mendasari pembangunan mega proyek reklamasi CPI?
• Bagaimana proses jalannya pengerjaan reklamasi?
• Imbas dari reklamasi tersebut terhadap berbagai aspek?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
perluasan pelabuhan, dengan jalan menurunkan muka air genangan dengan
membuat kanal – kanal, membuat tanggul/ polder dan memompa air
keluar maupun dengan pengurugan.
4
• Reklamasi Kecil, kawasan reklamasi dengan luasan kecil < 100 Ha dan
hanya memiliki beberapa variasi pemanfaatan ruangnya (hanya 1-3 jenis
ruang saja).
5
• Terpisah dengan daratan, model reklamasi ini diterapkan pada kawasan-
kawasan yang memiliki kawasan khusus seperti yang telah disebutkan di
atas. Model ini memisahkan diri dari daratan lama yang berupa kawasan
lindung atau kawasan khusus. Tujuan dari pemisahan tersebut adalah:
➢ Menjaga keseimbangan tata air
➢ Menjaga kelestarian kawasan lindung
➢ Mencegah terjadinya konflik sosial
➢ Menjaga dan menjauhkan kerusakan kawasan potensial
➢ Menghindari kawasan rawan bencana
• Gabungan dua bentuk fisik (terpisah dan menyambung dengan daratan),
kawasan reklamasi menggunakan gabungan dua bentuk fisik apabila
wilayah perencanaan tersebut memiliki potensi dan permasalah seperti
yang telah diuraikan di atas. Kawasan reklamasi pada kawasan yang
potensial/lindung menggunakan teknik terpisah dengan daratan dan pada
bagian yang tidak memiliki potensi khusus menggunakan penyambungan.
6
2.3. Cara Pelaksanaan Reklamasi
Terdapat empat sistem yang digunakan untuk reklamasi:
• Sistem timbunan/urugan, yaitu reklamasi yang dilakukan dengan cara
menimbun perairan pantai sampai muka lahan berada di atas tinggi muka
air laut.
• Sistem polder, reklamasi yang dilakukan dengan cara mengeringkan
perairan yang akan direklamasi dengan cara memompa air yang berada di
dalam tanggul kedap air untuk dibuang keluar dari daerah lahan reklamasi
• Sistem kombinasi antara polder dan timbunan, yaitu reklamasi dilakukan
dengan menggabungkan dua sistem yaitu sistem polder dan sistem
timbunan. Setelah lahan diperoleh dengan metode pemompaan, kemudian
lahan tersebut ditimbun sampai ketinggian tertentu sehingga perbedaan
elevasi antara lahan reklamasi dan muka air laut tidak besar.
• Sistem drainase, sistem reklamasi drainase dipakai untuk wilayah pesisir
yang datar dan relatif rendah dari wilayah disekitarnya tetapi elevasi muka
tanahnya masih lebih tinggi dari elevasi muka air laut.
7
• Terbuka, pengmbangan kawasan reklamasi dengan sistem operasi dan
pemeliharaan terbuka, pengunjung/penghuni tidak dibatasi, baik dari segi
jumlah, waktu dan biaya.
• Perpaduan Enclave dan Terbuka, engembangan kawasan reklamasi dengan
pengabungan sistem operasi dan pemeliharaan tertutup dan terbuka,
sebagian pengunjung atau penghuni tidak dibatasi, baik dari segi jumlah,
waktu dan biaya, namun sisanya dibatasi
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
3.2. Tujuan Reklamasi CPI
Adapun tujuan-tujuan dari diadakannya reklamasi CPI yaitu sebagai berikut:
a) Pelebaran wilayah untuk tempat umum
b) Memperbaiki bibir pantai Losari yang mengalami abrasi parah
c) Mendapatkan lahan baru yang strategis
d) Mitigasi pantai Losari yang mengalami pendangkalan akibat endapan dari
Sungai Jeneberang
e) Tempat kegiatan masyarakat seperti kegiatan ekonomi, rekreasi, dan
hiburan
f) Sebagai lokasi bangunan-bangunan umum, pemerintah, dan swasta
g) Mempercantik kota untuk menarik wisatawan
10
Data yang penulis dapatkan dari sumber www.Rakyatku.com , Setidaknya ada
beberapa landasan hukum yang melegalkan pelaksanaan reklamasi CPI yaitu :
11
3) Surat Departemen Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut dengan nomor
surat PU.60/A/19/SP-09 tanggal 24 Maret 2009, terkait penyampaian
rencana pembangunan CPI di kawasan pantai Losari Makassar.
4) Surat Kementerian Dalam Negeri, dengan nomor surat
050/3767/VI/Bangda tanggal 10 Mei 2013 terkait rencana reklamasi pantai
di Kota Makassar. Pada poin dua dalam surat tersebut, Pemprov Sulsel
diminta untuk melengkapi beberapa hal, salah satunya melengkapi
dokumen yang memuat urgensi perlunya reklamasi pantai.
5) Surat Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, dengan nomor
surat 660/5155/I/BLHD tanggal 19 September 2013, terkait dokumen
Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) CPI. Dalam poin pertama dalam
surat, dijelaskan bahwa Dokumen Amdal CPI telah disahkan oleh Komisi
Amdal Kota Makassar sesuai Keputusan Kepala BLHD Kota Makassar
dengan nomor 660.2/546/BLHD/V/2010 tanggal 24 Mei 2010. Serta poin
ke tiga yang menyebutkan bahwa Amdal yang telah disetujui, melalui
Keputusan Kepala BLHD Kota Makassar No 660.2/546/BLHDV/2010
tanggal 24 Mei 2010 dinyatakan masih berlaku.
6) Untuk Penetapan Lokasi CPI, tertuang dalam Surat Pemprov Sulsel No
644/805/Huk & Org tanggal 17 Februari 2009 tentang lokasi
pembangunan CPI. SK Walikota No 640/175/Kep/II/09 tangal 17 Februari
2009 tentang penetapan lokasi Pemprov Sulsel untuk Kawasan
Pembangunan CPI Sebelah Barat Pantai Losari di Kecamatan Tamalate
dan Kecamatan Mariso Kota Makassar. Serta SK Gubernur No
2026/VI/Tahun 2011 tanggal 20 Juni 2011.
7) Landasan hukum perencanaan reklamasi dan pembangunan CPI, tertuang
dalam Perpres No 122 Thn 2012 tentang reklamasi di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil, pasal 3. Permendagri No 1 Tahun 2008 Tentang
pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan, pasal 24,25,26, dan 27.
Perpres No 55 Thn 2011 tentang RTR kawasan perkotaan Maminasata
2011.
12
8) Adapun izin reklamasi dikeluarkan oleh Gubernur Sulsel melalui Surat
Izin Gubernur Sulawesi Selatan No 644/6273/TARKIM tanggal 1
November 2013 tentang izin pelaksanaan reklamasi pada kawasan pusat
bisnis terpadu Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Kawasan
Strategis Provinsi.
Dengan berbagai dasar hukum di atas, jelaslah bahwa proyek reklamasi CPI
merupakan proyek legal dan disetujui oleh pemerintah sehingga tidak dapat
diintimidasi dari segi hukum. Diantara landasan hukum yang ada, yang paling
menguatkan pihak pelaksana untuk tetap melaksanakan reklamasi yaitu UU No
26/2007 pasal 10 tentang penataan ruang dan Perda Provinsi Sulsel No 9 Tahun
2009 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Sulsel. Dalam surat tersebut juga
disebutkan secara jelas bahwa Gubernur memberikan izin pelaksanaan reklamasi
pada PT Yasmin Bumi Asri seluas 157,23 hektar di Kawasan CPI, Kelurahan
Losari, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
13
3.3. Pelaksanaan Reklamasi CPI
3.3.1. Metode pengadaan material
Metode atau cara yang digunakan pada proyek reklamasi CPI ini yaitu
metode urugan, dimana material pasir ditambang dari perairan Kabupaten Takalar
tepatnya di Sanrobone dengan menggunakan kapal Trailing Suction Hopper
Dredger (TSHD) Fairway yang merupakan salah satu kapal dengan kapasitas
terbesar di dunia dengan kapasitas 35.000m3 atau setara dengan 4000 truck pasir.
Dalam sehari, kapal tersebut melakukan perjalanan pengisian pasir sebanyak 2.5x
atau setara dengan 10.000 truk pasir setiap harinya. Maka tidak heran pengerjaan
pengisian pasir ini berjalan dengan sangat cepat.
Pada bulan November yang lalu, TSHD Fairway telah menyelesaikan
tugasnya dan kembali ke Belanda. Supply pasir selanjutnya diteruskan oleh TSDH
Gateway dengan daya kapasitas 24.000m3. Supply kebutuhan pasir di Centre
Point of Indonesia dipastikan selesai dalam 1-2 minggu dan TSHD Gateway akan
kembali ke Belanda pada minggu ketiga bulan Desember.
14
Metode yang digunakan bukanlah metode konvensional pengisian pasir,
tetapi menggunakan metode layer per layer sehingga menghindari terjadinya
slooping atau lumpur yang berada dibawah terangkat keatas.
3.3.2. Pemadatan
Hingga saat ini, reklamasi Centre Point of Indonesia sudah selesai hingga
tahap pengisian pasir dan dilanjutkan dengan pemadatan tahap pertama yakni,
PVD (Prefabricated Vertical Drain). Pemasangan PVD sendiri merupakan system
untuk mempercepat settlement dengan memasukkan sebuah pita sedalam 20m ke
dalam tanah untuk mengeluarkan air yang terjebak dibawah tanah. Pemadatan
selanjutnya dilakukan dalam 2 taham. Setiap lapis tanah reklamasi akan
dipadatkan untuk meminimalisir penurunan tanah dimasa yang akan datang.
Proses pemadatan dengan PVD sudah dilakukan dibeberapa titik pada area
reklamasi CPI. Setelah pemadataan dengan PVD, akan dilanjutkan dengan
Vibrofloatation, yakni pemadatan dengan memasukkan batangan baja ke dalam
pasir dan kemudian digetarkan dengan tujuan untuk memadatkan partikel pasir.
Pemadatan berikutnya adalah Dynamic Compaction, yakni pemadatan dengan
cara nenumbuk permukaan tanah dengan palu raksasa berberat 5ton.
15
3.3.3. Pembuatan Talud dan Kanal
Pembangunan centre point of indonesia terus digenjot 24 jam sehari.
Instalasi talut-talut di pesisir pulau-pulai baru centre point of indonesia sudah
sudah mulai terpasang sejak maret 2018 yang lalu. Dari pantai losari, sudah dapat
dilihat tumpukan batu berwarna putih disepanjang pesisir area reklamasi centre
point of indonesia. Batu-batu ini dipasang dengan sistem revetment. Sebelum
batu-batu gajah ini dipasang, terdapat pemasangan geotextile terlebih dahulu
untuk memisahkan pasir dan air.
Sejak april 2018 yang lalu kanal-kanal yang membatasi setiap pulau di
Centrepoint of Indonesia ini sudah terbentuk. Kanal-kanal dengan lebar ± 30
meter ini akan dibangun dengan sistem revetment yang menghindarkan kawasan
ini dari abrasi.
Seperti yang kita ketahui bersama. centrepoint of indonesia ini akan menjadi
sebuah kota mandiri icon Kota Makassar terbaru yang dibangun dengan konsep
berpulau-pulau. Selain untuk menghindari kawasan dari banjir, kanal-kanal ini
juga akan menambah keindahan pulau-pulau baru ini.
16
3.4. Dampak Reklamasi CPI
17
3.4.2. Dampak negatif
18
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Reklamasi adalah suatu pekerjaan penimbunan yang mengubah garis pantai
atau kedalamam perairan untuk merubah lingkungan alam yang relatif kurang
produktif atau masih kosong menjadi lingkungan buatan yang lebih bermanfaat
ditinjau dari sisi lingkungan, sosial dan ekonomi.
4.2. Saran
Sebagaimana kegiatan konstruksi lainnya, reklamasi CPI pun tak luput dari
dampak yang ditimbulkan baik itu positif maupun negative. Namun dengan
pertimbangan yang matang, analisis dampak lingkungan yang tepat, serta
perhitungan yang cermat, maka dampak negative akan dapat diminimalisir sekecil
mungkin sehingga dapat tertutupi oleh dampak positif yang dihasilkan dari proyek
tersebut.
Jangan jadikan dampak negative sebagai alasan untuk tidak berkarya, tapi mari
kita pikirkan cara untuk mengatasi dampak tersebut sehingga kita dapat berkarya
untuk orang banyak.
Wassalaaam………..
19