Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PELAKSANAAN

KULIAH UMUM MATA KULIAH PEMERINTAHAN DAERAH

Disusun Oleh :

Kelompok 2
1. Angga Saputra : 1652006
2. Bayu Saban Alhakim : 1652018
3. Juhendra :
4. Aldi Royan Maulana,S :
5. Novita sari : 1652022
6. Adde DyctaAnggrainy, S : 1652025
7. Winda Julita Sari : 1652026

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Pengampu Merangkap Pendadar :

Dosen Pengampu : Herwin Sagita Bella, M.I.P ( ........... )

Dosen Pendadar : ( ........... )

2. Kepala Laboratorium Politik Lokal dan Otonomi Daerah

Rahmat Soleh, SE., M.I.P.

Tanggal Pendadaran : ....... 2018

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang MAha Pengasih lagi MAha

Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji Syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami

dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kuliah Umum .

Laporan ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk

itu Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan Laporan ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka Kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar Kami dapat memperbaiki Laporan ini.

Akhir kata Kami berharap semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat

maupun inspirasi terhadap pembaca.

Baturaja, Desember 2018

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan …………………………………………………………………..…………………………….…ii

Kata Pengantar ………………………………………………………………………..………………………………..iii

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..………………………………….iv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….………………………….…5

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Kuliah Umum …………………………………7

BAB III PENUTUP …………………………………………………………….……………………… ……..19

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………..……………………………..20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan kuliah umum merupakan salah satu upaya Program Studi

Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Baturaja

dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa dengan mengahadirkan

kepakaran dari kalangan praktisi di pemerintahan. Melalui kegiatan kuliah

umum, mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan

memiliki pemahaman selain teori akan tetapi pemahaman dari sisi praktik.

Kegiatan kuliah umum ini harus dokumentasikan dalam bentuk laporan yang

disusun berdasarkan pada kisi-kisi materi kuliah umum.

Materi kuliah umum adalah fokus kajian yang akan dijadikan bahan

pertanyaan oleh peserta kuliah umum. Pertanyaan yang berkaitan dengan

materi kuliah umum diarahkan untuk menemukan bagaimana hubungan antara

eksekutif dan legislatif daerah dalam penyusunan kebijakan daerah yang

berdasarkan pada teknologi informasi. Selain itu, mahasiswa juga diarahkan

untuk menemukan upaya pengembangan/inovasi (best practice) proses

pemerintahan yang berdaearkan pada perkembangan teknologi oleh

pemerintah daerah. Materi kuliah umum sebaiknya ditanyakan secara

langsung kepada pemateri kuliah umum sehingga akan diperoleh jawaban

yang komprehensif dan mempermudah dalam penyususnan laporan.

Pemerintahan daerah sendiri adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan

oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas

5
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam

sistem dan prinsip sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyelenggaraan pemerintahan suatu negara akan berjalan dengan

baik apabila didukung oleh lembaga-lembaga negara yang saling berhubungan

satu sama lain dalam kesatuan untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan

sesuai dengan kedudukan, peran, kewenangan dan tanggung jawabnya

masing-masing. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-

daerah provinsi yang dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap

daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai lembaga

pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Perangkat Daerah

adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung

jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di

daerah.

Maka dari itu kegiatan kuliah umum ini dilaksanakaan dengan maksud

memberikan pemahaman yang mendalam untuk mahasiswa agar dapat

memahami apa itu pemerintahan daerah dan apa saja yang meraka lakukan,

kegiatan ini juga ditujukan untuk berdiskusi yang mana mungkin nantinya

aspirasi atau hasil dari diskusi dalam kegiatan ini dapat dijadikan isu untuk

dapat menevaluasi kinerja dan kebijakan yang dikeluarkan dan dilaksanakan

oleh pemerintah daerah demi kesejahteraan masyarakat daerah itu sendiri.

6
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN KULIAH UMUM

KETERANGAN

Tema : Pola Relasi Eksekutif dan Legislatif Daerah dalam

Penyusunan Kebijakan Berbasis Teknologi Informasi

Tempat : Aula Hotel Bukit Indah Lestari

Tanggal : 22 Desember 2018

Waktu : 08.00 s/d Selesai

Narasumber : Romson Fikri, S.H ( Kabag Hukum pemerintahan Daerah ),

Akin Marfajri ( Mewakili Kepala Dinas KOMINFO )

Peserta : Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Semester III & V

Dalam kegiatan kuliah umum ini didapat beberapa materi yang

disampaikan oleh masing-masing pemateri. Seperti materi yang disampaikan

oleh bapak Romson selaku Kepala Bagian Hukum Pemerintahan Daerah

OKU antara lain mengenai pembagian kekuasaan atau kewenangan antara

Lembaga Eksekutif dan Legislatif daerah, beliau menjelaskan bagaimana

tugas pokok dan fungsi dari masing-masing lembaga terutama dari lembaga

legislatif yang memiliki peranan yang utama dalam penyusunan kebijakan

serta lembaga eksekutif yang memiliki peranan yang dominan dalam hal

pelaksanaan kebijakan berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari masing

masing lembaga tersebut.

Bapak Romson Fikri, S.H dalam materi yang ia sampaikan berjudul

Peranan Daripada eksekutif di Dalam Penyusunan Kebijakan Pemerintah

7
daerah Kabupaten OKU, menjelaskan bagaimana peranan Eksekutif dan

Legislatif didalam penyusunan kebijakan dalam arti penyusunan peraturan

daerah di pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Yang mana kita

ketahui bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini terbagi atas daerah

provinsi dan daerah provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota dan demikian

selanjutnya Kabupaten dibagi atas Kecamatan, dan Kecamatan dibagi atas

Desa dan Keurahan. Tentunya sistem pemerintahan itu masing-masing

memiliki bagian wilayah. Di dalam penyelenggara pemerintah itu masing-

masing kepala daerah dan DPRD mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan

tersendiri, dan dianatara kedua penyelenggara pemerintah dalam hal ini

kepala dareah dan DPRD tentunya sesuai dengan Undang- Undang No.23

tahun 2014 mereka adalah rekan kerja dalam arti tidak ada atasan dan

bawahan tetapi kesetaraan di dalam penyelenggaraan pemerintahan. Antara

Pemerintah daerah, kepala daerah dengan DPRD tugas dan fungsinya sudah

ada masing-masing Berikut dijelaskan Tugas, Wewenang, Kewajiban dan

Hak Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berdasarkan UU 23 Tahun

2014 dan pembagian kekuasaan atau disebut dengan Trias Politika.

Tugas Kepala Daerah adalah sebagai berikut :

1. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

2. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

8
3. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan

rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama

DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

4. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan

rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama

DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

5. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan;

6. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan

7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Dalam melaksanakan tugas kepala daerah memiliki beberapa kewenang.

Namun kewenangan serta tugas dilarang dilaksanakan jika Kepala Daerah

sedang menjalani masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, tugas dan

wewenangan dilaksanakan oleh Wakil Kepala Daerah. Apabila kepala

daerah sedang menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara dan tidak

ada wakil kepala daerah, sekretaris daerah melaksanakan tugas sehari-hari

kepala daerah. Berikut kewenangan Kepala Daerah :

1. mengajukan rancangan Perda;

2. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;

3. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;

9
4. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat

dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;

5. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Wakil kepala daerah mempunyai tugas :

1. membantu kepala daerah dalam

a) memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah

b) mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti

laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan

c) memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi

wakil gubernur

d) memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang

dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan,

dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota

2. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam

pelaksanaan Pemerintahan Daerah;

3. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah

menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara; dan

4. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

10
5. wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan

lainnya yang diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan

keputusan kepala daerah;

Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi :

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

2. menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan;

3. mengembangkan kehidupan demokrasi;

4. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah;

5. menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;

6. melaksanakan program strategis nasional; dan

7. menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan

semua Perangkat Daerah.

Selainnya kewajiban diatas kepala daerah wajib menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan

pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai hak protokoler dan

11
hak keuangan. Hak keuangan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan

tunjangan lain. Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang dikenai

sanksi pemberhentian sementara tidak mendapatkan hak protokoler serta hanya

diberikan hak keuangan berupa gaji pokok, tunjangan anak, dan tunjangan

istri/suami.

Trias politika yaitu pemisiahan kekuasaan menjadi 3 bagian yaitu

legislatif, eksekutif dan yudikatif. Legislatif adalah lembaga untuk membuat

undang-undang; Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-

undang; dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan

dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada

sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan

manapun yang melanggar undang-undang.

Beliau juga menerangkan tugas pokok dan wewenang dari lembaga

Eksekutif dan Legislatif :

Lembaga legislatif Dalam UUD 1945

Tugas lembaga negara dalam lembaga legislatif merupakan lembaga yang

berfungsi membuat undang-undang, atau bersama lembaga eksekutif (Presiden)

menyetujui undang-undang dan rencana anggaran belanja. Lembaga ini

mencakup MPR, DPR, dan DPD yang akan kita uraikan sedikit tentang tugas

dan wewenangnya dalam isi UUD 1945 di bawah ini:

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mempunyai anggota gabungan

antara DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan bersidang

12
sedikitnya lima tahun sekali. MPR berkedudukan di ibu kota negara,

Jakarta.

 Apabila terjadi situasi darurat MPR dapat melakukan Sidang Istimewa.

Tugas dan fungsi MPR meliputi melantik Presiden dan Wakil Presiden

hasil pemilihan umum secara langsung, membuat dan merubah Undang-

Undang Dasar, dan memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden apabila

menyimpang dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku.

 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam amandemen UUD 1945

mempunyai kedudukan yang sama dengan Presiden. Anggotanya juga

dipilih dengan pemilihan umum secara langsung dan merupakan

perwakilan rakyat dalam pemerintah sesuai asas demokrasi yang dianut

Indonesia. Tugas, fungsi, dan wewenang DPR antara lain membuat UU

bersama presiden (hak legislasi), menyusun dan menetapkan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara / APBN bersama presiden (hak anggaran),

dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945 dan UU

lainyya (hak pengawasan).

 Selain itu, dalam menjalankan fungsi DPR mempunyai hak angket, hak

interpelasi, hak menyatakan pendapat, hak angket, hak mengajukan

pertanyaan, dah menyampaikan usul, dan hal imunitas yang kita bahas di

artikel lain.

 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga pemerintahan yang

baru dibentuk setelah adanya amandemen UUD 1945. Kalau DPR

merupakan wakil rakyat dalam menyalurkan suara politik (aspirasi

13
terhadap kebijakan pemerintah), DPD mewakili suara rakyat yang

menyuarakan keberagaman daerah masing-masing di tingkat pusat.

 Oleh karena itu DPD mempunyai tugas mengajukan rancangan UU

yang biasanya berkaitan dengan otonomi daerah kepada DPR dan ikut

membahas rancangan UU yang diajukan.

Lembaga Eksekutif

Lembaga ini sering kali disebut sebagai pemerintah pusat dalam arti

sempit. Lembaga ini merupakan lembaga yang mempunyai kekuasaan

menjalankan UU dan membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan

pelaksanaannya. Yang termasuk dalam lembaga ini adalah Presiden dan Wakil

Presiden. Tugas, fungsi, dan wewenang Presiden dan Wakil Presiden, antara

lain sebagai pemegang kekuasaan tertinggi pemerintahan, mengajukan

rancangan UU ke DPR, dan mengajukan RAPBN ke DPR untuk dibahas dan

disepakati bersama.

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya Presiden dan Wakil

Presiden dibantu oleh menteri-menteri. Menteri-menteri ini dibentuk sesuai

bidang dan tugasnya masing-masing yang berpedoman pada kebijakan

Presiden dalam masa jabatannya. Dalam pelaksaannya menteri-menteri ini

dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Menteri yang Memimpin Departemen

2. Menteri Koordinator (Menko)

3. Menteri Negara Non Departemen

14
Dari penjelasan tersebut juga didapat bahwa jelas dalam hal penyusunan

kebijakan daerah yang miliki peranan utama adalah lembaga legilastif dan

dalam hal pelaksanaan kebijakan dan evalusi kebijakan adalah peranan

terbesar ada pada pemerintah daerah, hal tersebut sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi masing masing lembaga berdasarkan pemisahan kekuasaan dan

peraturan perundang-undangan.

Selain materi yang disampaikan oleh bapak Romson mengenai Tugas

pokok dan fungsi lembaga legislatif dan lembaga eksekutif daerah adapun

juga materi yang disampikan oleh bapak Akin Marfajri selaku kepala seksi

keamanan dan pelayanan informasi pemerintah OKU, beliau menyampaikan

beberapa hal terutama mengelai pola relasi penyusunan kebijakan antara

legislatf dan eksekutif, pemanfaatan kebijakan yang berbasis teknologi

informasi serta kendala dan faktor yang memicu munculnya kendala

pelaksanaan kebijkan tersebut.

Terdapat 3 buah pola relasi yang ada pada proses penyusunan kebijakan

antar aktor, yaitu:

1. Pola relasi decisional asosiatif

2. Pola interaksi non decisional asosiatif

3. Pola anticipated reaction asosiatif

Bapak Akin juga menjelaskan beberapa konsep kebijakan yang berbasis

teknologi informasi yang akan diterapkan yaitu ePlanning dan eBudgeting,

dimana didalam ePlanning sendiri terdapat 6 unsur yang beliau jelaskan,

diantaranya adalah management waktu, detail, standarisasi digital, pembagian

kewenangan, mencatat history, dan penyatuan data.

15
1) Management Waktu yaitu waktu diatur sesuai dengan jadwal input
perencanaan dan penganggaran sesuai tahapan.
2) Detail yaitu semua usulan kegiatan harus disertai dengan detail kebutuhan
barang dan jasa.
3) Standarisasi Digital yaitu harga satuan (komponen) igunakan secara digital
dan tidak diperlukan melihat buku secara manual.
4) Pembagaian Kewenangan yaitu kewenangan TAPD, penyelia, kepal OPD
dan operator.
5) Mencatat History yaitu aktivitas intervensi kedalam aplikasi tercatat
sebagai history
6) Penyatuan Data yaitu data perencanaan dan penganggaran menyatu Renja.

Bapak Akin Malfajri juga menjelaskan tentang adanya rencana Inovasi

yang akan diterpakan di Kabupaten OKU yaitu :

1. SIM Perizinan

2. SIM laporan desa dll

3. Panambahan titik akses internet publik

4. Pembangunan akses kamera pemantau kota

5. Konektivitas OPD

6. Penguatan data centers

Pada kegaiatan kuliah umum ini juga tidak hanya penyampaian materi saja

tetapi juga ada sesi diskusi dimana perserta kuliah umum diberi kesempatan

untuk menyampaiakan pendapat atau menanyakan sesuatu kepada narasumber.

Pada sesi ini ada 4 orang peserta yang bertanya.

 Saudara Ardi Jatmiko (mahasiswa semester 5 program studi ilmu

pemerintahan)

Pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Kominfo:

16
Apakah pemerintah daerah serius dalam melibatkan masyarakat dalam

perencanaan daerah melalui program e-planing. Karena tahun 2018 ini e-

planing tersebut belum dapat diakses oleh masyarakat.

Jawaban : Memang program tersebut belum dapat diakses masyarakat

secara luas, baru dapat diakses oleh komunitas-komunitas degan cara

membuat akun dan meminta user id dan password kepada operator dari

Bapeda, namun memang kedepanya aplilasi e-planing tersebut memang

direncanakan untuk dapat diakses masyarakat, dan program tersebut

merupakan salah satu cara pemerintah daerah untuk melibatkan

masyarakata dalam perencanaan pembangunan berbasis teknologi

informasi.

Pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber dari Bagian Hukum:

Seharusnya kebijakan pemerintah daerah yang kemudian ditetapkan dalam

peraturan daerah adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat, namun

kenyataanya banyak peraturan daerah yangg tidak berjalan secara

maksimal. Contoh peraturan daerah kawasan tanpa rokok, apakah hal

tersebut terjadi karena memang peraturan daerah tersebut dibuat bukan

karena kebutuhan yang ada di masyarakat sehingga berjalan di tingkat

pelaksanaan ataukah hanya ikut-ikutan karen kabupaten-kabupaten lain,

namun sesungguhnya peraturan daerah tersbut tidak dibutuhkan

masyarakat.

Jawaban: Peraturan daerah dibuat karena 2 alasan, 1. Karena memang


amanat UU atau perintah/turunan UU dan, 2. Menjawab kebutuhan
masyarakat. Perda kawasan tanpa rokok dibuat karena perintah UU,

17
namun pelaksanaanya sebenarnya sudah berjalan tapi memang belum
maksimal.
 Saudara Andri Kurniawan (mahasiswa semester 5 program studi ilmu
pemerintahan)
Pertanyaan : Bagaimana solusi jika terjadi devisit anggran dalam
penerapan kebijakan yang berbasis teknologi informasi tersebut.
Jawaban : Masalah itu masih menjadi tugas kita bersama untuk
diselesaikan selama ini juga terjadi devisit anggran pemerintahan akan
melibatkan peran swasta dalam peningkatan dan pelaksanakan kebijakan
tersebut.
 Suadara Abror Mukarrom (mahasiswa semester 5 program studi ilmu
pemerintahan)
Pertanyaan : Adakah spesifikasi khusus sehingga kebijakan itu bisa di
katakan menjadi prioritas.
Jawaban : tidak ada spesifikasi khusus karena semua tergantung kepala
daerah dan tergantung pada RPJMD rencana pembangunan jangka
menengah daerah dan RPJPD rancangan pembangunan jangka panjang
daerah yg sudah ada sebelumnya.
 Saudara Arfiko Diansyah (mahasiswa semester 3 program studi ilmu
pemerintahan)
Pertanyaan : Apakah RPJMD dan APBD bisa diketahui atau diakses
publik, sesuai degan azas transparansi.
Jawaban: Bisa dan boleh diketahui karena itu bukan rahasia. Caranya bisa
meminta ke DPRD atau langsung ke dinas masing- masing yang
diperlukan.

18
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

19
LAMPIRAN

Narasumber yang Hadir:

1. Kepala Bagaian Hukum Pemerintahan Daerah OKU, Bapak Romson


Fikri, S. H
2. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten OKU yang
diwakilikan oleh Kepala Seksi keamanan Informasi dan Layanan Sistem
Informasi Pemerintahan, Bapak Akin Marfajri
3. Ketua Badan Legislasi (DPR) OKU, namun beliau tidak dapat menghadiri
kegiatan.
FOTO KEGIATAN DAN MATERI

20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai