Anda di halaman 1dari 11

TUGAS : MANAJEMEN MUTU TERPADU

DOSEN : A. REZKI AMELIA, S.KM., M.Kes.

RESUME SEMINAR KESEHATAN NASIONAL


(KOLABORASI PROFESI KESEHATAN DALAM IMPLEMENTASI
PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN)

OLEH:

Nama : Husmirah Husain


Stambuk : 141 2014 0030
Kelas : C2

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini yaitu “1000
Hari Pertama Kehidupan”. Makalah ini dibuat guna melengkapi tugas mata
kuliah Manajemen Mutu Terpadu.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, dengan keinginan besar makalah ini dapat terselesaikan.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan dari internet dan buku.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak
tertentu, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu A. Rezki
Amelia. S.KM., M.Kes. selaku dosen Manajemen Mutu Terpadu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk para pembaca.

Makassar, 27 November 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan suatu gerakan


percepatan perbaikan gizi yang diadopsi dari gerakan Scaling Up-Nutrition (SUN)
Movement. Gerakan Scaling Up-Nutrition (SUN) Movement merupakan suatu
gerakan global di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal PBB. Hadirnya gerakan
ini merupakan responsdari negara-negara di dunia terhadap kondisi status pangan
dan gizi di negara berkembang. Tujuan dari global SUN Movement adalah untuk
menurunkan masalah gizi pada 1000 HPK yakni dari awal kehamilan sampai usia
2 tahun. Periode 1000 HPK ini telah dibuktikan secara ilmiah merupakan periode
yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh karena itu periode ini sering
disebut sebagai “periode emas” (Kemenko Kesra RI, 2013). Pemenuhan asupan
gizi pada 1000 HPK anak sangat penting. Jika pada rentang usia tersebut anak
mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa
dicegah sejak awal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu 1000 Hari Pertama Kehidupan?

2. Bagaimana periode kritis ibu hamil dan baduta?

3. Bagaimana 1000 HPK dalam perspektif kualitas hidup ibu hamil?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu 1000 Hari Pertama Kehidupan.

2. Untuk mengetahui periode kritis pada ibu hamil dan baduta.

3. Untuk mengetahui 1000 HPK dalam perspektif kualitas hidup ibu hamil.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu 1000 HPK?

Menurut peraturan presiden No.42 tahun 2013 Gerakan 1000 Hari Pertama
Kehidupan merukapan suatu gerakan nasional percepatan perbaikan gizi selain
merespon permasalahan gizi yang masih tinggi, juga upaya untuk menselaraskan
perbaikan gizi dengan pendekatan global. Mengapa 1000 HPK penting? Itu
karena 1000 hari pertama kelahiran mempengaruhi perkembangan seorang anak
baik dari skala jangka pendek maupun panjangnya. Dalam jangka pendek 1000
HPK sangat berpengaruh pada :

1. Perkembangan otak, jika 1000 HPK tidak diperhatikan dengan


baik maka ini akan berdampak pada kondisi atau perkembangan
otak sang anak nantinya.

2. Pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan, jika asupan gizi


saat 1000 HPK tidak diperhatikan ini bisa menyebabkan massa
tubuh anak bisa kekurangan gizi ataupun kelebihan gizi dalam
artian obesitas.

3. Metabolisme, glukosa, lipids, protein, hormon/receptor/gen. Jika


1000 HPK tidak diperhatikan sang anak akan mengalami
gangguan-gangguan metabolisme, perlemakan, gangguan hormon
dan mendapatkan warisan gen penyakit yang dapat menyebabkan
penyakit degeneratif.

Sedangkan, adapun efek atau dampak jangka panjang dari pengaruh jangka
pendek diatas yaitu :
1. Perkembangan otak, jika 1000 HPK tidak diperhatikan maka,
dampak jangka panjangnya yaitu berpengaruh pada kecerdasan
kognitif sang anak serta prestasi belajarnya.

2. Pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan, jika asupan gizi


saat 1000 HPK tidak diperhatikan maka dampak jangka
panjangnya yaitu berpengaruh pada kekebalan tubuh serta
kapasitas kerja sang anak nantinya.

3. Metabolisme, glukosa, lipids, protein, hormon/receptor/gen. Jika


1000 HPK tidak diperhatikan efek jangka panjangnya yaitu sang
anak bisa saja menderita penyakit-penyakit degenertif seperti
Diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke dan disabilitas lansia.

Pengaruh gizi dan kesehatan ibu hamil dan kehidupan sembilan bulan
pertama terhadap perjalanan dan kesuksesan seorang anak manusia. 1000 HPK
menentukan masa depan bangsa karena karakter seorang anak mulai dibentuk
sejak dalam kandungan selama 270 hari dan selanjutnya sampai pada 2 tahun
pertama setelah lahir atau sekitas 730 hari.

2.2 Periode Kritis Pada Ibu hamil dan Baduta

Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan


merupakan masa dimana system organ prenatal dibentuk dan mulai berfungsi.
Pada minggu ke 3 sel-sel mulai membentuk organ-organ spesifik dan bagian-
bagian tubuh. Minggu ke 13, jantung telah lengkap dibentuk dan mulai berdenyut,
sebagian besar organ telah dibentuk,dan janin mulai dapat bergerak. Bagi wanita
hamil tentu saja masa trimester pertama ini merupakan masa penyesuaiannya baik
secara fisik maupun emosi dengan segala perubahan yang terjadi dalam rahimnya.
Pada trimester pertama ini ibu sering mengalami mual atau, ingin muntah, tidak
selera makan yang sering dikenal dengan “morning sickness”, yang dapat
menyebabkan berkurangnya intik makanan ibu.
Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100 g. Gerakan-
gerakan janin sudah mulai dapat dirasakan ibu. Tangan, jari, kaki dan jari kaki
sudah terbentuk, janin sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan
tulang rahang. Organ-organ tersebut terus tumbuh menjadi bentuk yang sempurna,
dan pada saat ini denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop.
Bentuk tubuh janin saat ini sudah menyerupai bayi.

Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada periode ini
uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang susu. Uterus menekan
keatas kearah diafragma dan tulang panggul. etelah usia kehamilan mencapai
sekitar 28 –30 minggu, bayi yang lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37
kehamilan), mempunyai kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu
perawatan “bayi baru lahir risiko tinggi”. Namun, mineral dan cadangan lemak
pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir kehamilan.
Pemberian ASI saja 24 jam terakhir menurut umur (Riskesdas,2013) yaitu
pada umur 0 bulan sebesar 52,7%, 1 bulan 48,9%, 2 bulan 40,0%, 3 bulan 42,2%,
4 bulan 41,9%, 5 bulan 36,6% dan saat usia 6 bulan hanya sekitar 30,2%. Ini
menunjukkan adanya penurunan presentase pemberian ASI tiap 24 jam menurut
umur anak/bayi padahal dianjurkan untuk memberikan ASI lanjutan sampai umur
anak 2 tahun.

Pola asuh yang baik pada aanak yaitu melakukan pemberian makanan
yang tepat, responsif pada kebutuhan bayi, stimulasi psikososial, memberikan
cinta dan kasih sayang kepada anak serta menemani anak bermain.

Adapun faktor-faktor determinan stunting yaitu :

1. Umur ibu hamil

2. Berat badan ibu sebelum hamil (KEK WUS)

3. anak lahir dengan BBLR

4. Pola asuh dan status gizi ibu hamil

5. Pemberian ASI eksklusif dan 2 tahun pertama

6. Kualitas MP-ASI dalam 6-23 bulan

7. Pola asuh bayipada 2 tahun pertama kehidupan.

Namun, fakta yang terjadi bahwa hampir seluruh penderita gizi buruk
tidak memperoleh ASI eksklusif. Untuk mencegah terjadinya gizi buruk dan
mencapai pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak yang optimal (cerdas),
ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan dan dilanjutkan sampai
anak berumur 2 tahun.

Global Movement SUN adalah Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan


merupakan suatu gerakan percepatan perbaikan gizi yang bertujuan untuk
menurunkan masalah gizi pada 1000 HPK yakni dari awal kehamilan sampai usia
2 tahun. Periode 1000 HPK ini telah dibuktikan secara ilmiah merupakan periode
yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh karena itu periode ini sering
disebut sebagai “periode emas” (Kemenko Kesra RI, 2013).

2.3 1000 HPK Dalam Perspektif Kualitas Hidup Ibu Hamil

Permasalahan yang terjadi di era sekarang ini yaitu 17% atau sekitar 98
juta anak usia <5 tahun dinegara berkembang mengalami kekurangan BB
(underweight) menurut WHO 2013, di Asia Tenggara termasuk Indonesia sebesar
16%. Tahun 2012 Indonesia masuk dalam unrutan kelima penderita gizi kurang di
dunia. Berdasarkan data BPS, IPM di Indonesia terus meningkat, masalah gizi
ganda yaitu undernourish dan overnourish, barker hypothesis yaitu
intergenerational health problem.

Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup? Yaitu kita
harus melakukan perbaikan mulai dari sekarang yaitu mulai dari diri kita sendiri,
kemudian keluarga, kemudian meningkat kekalangan masyarakat, selanjutnya
melakukan perbaikan untuk negara dan umat manusia.

Kehamilan merupakan bagian dari proses reproduksi manusia, kemudian


lahirlah bayi sebagai hasil dari reproduksi dan harapan dari sang ibu adalah
anaknya dapat lahir dalam keadaan sehat. Saat wanita hamil, ibu, janin dan
plasenta merupakan kesatuan fisiologis, ketika sang ibu menganggap bahwa
kehamilan merupakan masa kritis bagi kehidupannya itu akan mempengaruhi
kesehatan janinnya karena sang ibu mengalami stres.

Gizi dalam daur kehidupan dimulai dari pertumbuhan, perkembangan dan


proses penuaan secara terus menerus dari makanan sehari-hari. Kerawanan wanita
saat hamil menyadarkan kita bahwa wanita hamil memili kebutuhan khusus yaitu
mereka perlu mendapatkan perawatan khusus.

Status gizi tergantung dari status gizi ibu selama kehamilan dan asupan zat
gizinya. Masalah yang biasa dialami adalah BBLR, Anemia dan kehamilan diusia
remaja. Ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya status sosial ekonomi,
faktor budaya dan secara tidak langsung adalah faktor fisiologi.

Faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada kehamilan sampai


saat kelahiran anak atau bahkan menyebabkan kematian pada ibu dan bayi yaitu
status ekonomi rendah, jarak kelahiran pendek, umur ibu <18 tahun, perawatan
sebelum kelahiran (antenatal care/ANC), gaya hidup (merokok, kebiasaan minum
alkohol, obat-obatan dll.) hal-hal tersebut pula dapat mengakibatkna lahir tidak
cukup bulan, fetal alkohol syndrom, bayi sakau dll. Adapun faktor lain yaitu
Kurang energi kronis (KEK) : 35,65% WUS berisiko untuk melahirkan bayi
BBLR, yang kedua anemia zat besi : >50% ibu hamil anemia berisiko untuk
BBLR, pendarahan dan kematian ibu dan bayinya, ketiga yaitu gangguan akibat
kurang iyodium di daerah endemik hampir 16% ibu hamil megalami GAKI
berisiko menurunkan kecerdasan, keempat yaitu ibu hamil kurang menyadari
bahwa kebutuhan gizinya meningkat, kelima yaitu cenderung untuk mengurangi
konsumsi makan karena takut sulit melahirkan karena bayi besar dan yang
terakhir tabu akan makanan tertentu.

Penganganan kesenjangan pencapaian yang umumnya terkait kondisi


grafis dan determinan sosial, perlu upaya khusus untuk membangun komitmen
tertinggi pemerintah daerah agar memprioritaskan bidang kesehatan dalam agenda
pembangunan daerah, pemenuhan sumber daya sangat penting untuk kesuksesan
implementasi strategi yang direncanakan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut peraturan presiden No.42 tahun 2013 Gerakan 1000 Hari Pertama
Kehidupan merukapan suatu gerakan nasional percepatan perbaikan gizi selain
merespon permasalahan gizi yang masih tinggi, juga upaya untuk menselaraskan
perbaikan gizi dengan pendekatan global.

Global Movement SUN adalah Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan


merupakan suatu gerakan percepatan perbaikan gizi yang bertujuan untuk
menurunkan masalah gizi pada 1000 HPK yakni dari awal kehamilan sampai usia
2 tahun. Periode 1000 HPK ini telah dibuktikan secara ilmiah merupakan periode
yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh karena itu periode ini sering
disebut sebagai “periode emas” (Kemenko Kesra RI, 2013).

Penganganan kesenjangan pencapaian yang umumnya terkait kondisi


grafis dan determinan sosial, perlu upaya khusus untuk membangun komitmen
tertinggi pemerintah daerah agar memprioritaskan bidang kesehatan dalam agenda
pembangunan daerah, pemenuhan sumber daya sangat penting untuk kesuksesan
implementasi strategi yang direncanakan.

B. Saran

Penulis berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya


sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca khususnya
tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat dibutuhkan demi kelancaran pembuatan selanjutnya agar lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai