Resume Seminar
Resume Seminar
OLEH:
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini yaitu “1000
Hari Pertama Kehidupan”. Makalah ini dibuat guna melengkapi tugas mata
kuliah Manajemen Mutu Terpadu.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, dengan keinginan besar makalah ini dapat terselesaikan.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan dari internet dan buku.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak
tertentu, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu A. Rezki
Amelia. S.KM., M.Kes. selaku dosen Manajemen Mutu Terpadu.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dan kelemahannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui 1000 HPK dalam perspektif kualitas hidup ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut peraturan presiden No.42 tahun 2013 Gerakan 1000 Hari Pertama
Kehidupan merukapan suatu gerakan nasional percepatan perbaikan gizi selain
merespon permasalahan gizi yang masih tinggi, juga upaya untuk menselaraskan
perbaikan gizi dengan pendekatan global. Mengapa 1000 HPK penting? Itu
karena 1000 hari pertama kelahiran mempengaruhi perkembangan seorang anak
baik dari skala jangka pendek maupun panjangnya. Dalam jangka pendek 1000
HPK sangat berpengaruh pada :
Sedangkan, adapun efek atau dampak jangka panjang dari pengaruh jangka
pendek diatas yaitu :
1. Perkembangan otak, jika 1000 HPK tidak diperhatikan maka,
dampak jangka panjangnya yaitu berpengaruh pada kecerdasan
kognitif sang anak serta prestasi belajarnya.
Pengaruh gizi dan kesehatan ibu hamil dan kehidupan sembilan bulan
pertama terhadap perjalanan dan kesuksesan seorang anak manusia. 1000 HPK
menentukan masa depan bangsa karena karakter seorang anak mulai dibentuk
sejak dalam kandungan selama 270 hari dan selanjutnya sampai pada 2 tahun
pertama setelah lahir atau sekitas 730 hari.
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada periode ini
uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang susu. Uterus menekan
keatas kearah diafragma dan tulang panggul. etelah usia kehamilan mencapai
sekitar 28 –30 minggu, bayi yang lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37
kehamilan), mempunyai kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu
perawatan “bayi baru lahir risiko tinggi”. Namun, mineral dan cadangan lemak
pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir kehamilan.
Pemberian ASI saja 24 jam terakhir menurut umur (Riskesdas,2013) yaitu
pada umur 0 bulan sebesar 52,7%, 1 bulan 48,9%, 2 bulan 40,0%, 3 bulan 42,2%,
4 bulan 41,9%, 5 bulan 36,6% dan saat usia 6 bulan hanya sekitar 30,2%. Ini
menunjukkan adanya penurunan presentase pemberian ASI tiap 24 jam menurut
umur anak/bayi padahal dianjurkan untuk memberikan ASI lanjutan sampai umur
anak 2 tahun.
Pola asuh yang baik pada aanak yaitu melakukan pemberian makanan
yang tepat, responsif pada kebutuhan bayi, stimulasi psikososial, memberikan
cinta dan kasih sayang kepada anak serta menemani anak bermain.
Namun, fakta yang terjadi bahwa hampir seluruh penderita gizi buruk
tidak memperoleh ASI eksklusif. Untuk mencegah terjadinya gizi buruk dan
mencapai pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak yang optimal (cerdas),
ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan dan dilanjutkan sampai
anak berumur 2 tahun.
Permasalahan yang terjadi di era sekarang ini yaitu 17% atau sekitar 98
juta anak usia <5 tahun dinegara berkembang mengalami kekurangan BB
(underweight) menurut WHO 2013, di Asia Tenggara termasuk Indonesia sebesar
16%. Tahun 2012 Indonesia masuk dalam unrutan kelima penderita gizi kurang di
dunia. Berdasarkan data BPS, IPM di Indonesia terus meningkat, masalah gizi
ganda yaitu undernourish dan overnourish, barker hypothesis yaitu
intergenerational health problem.
Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup? Yaitu kita
harus melakukan perbaikan mulai dari sekarang yaitu mulai dari diri kita sendiri,
kemudian keluarga, kemudian meningkat kekalangan masyarakat, selanjutnya
melakukan perbaikan untuk negara dan umat manusia.
Status gizi tergantung dari status gizi ibu selama kehamilan dan asupan zat
gizinya. Masalah yang biasa dialami adalah BBLR, Anemia dan kehamilan diusia
remaja. Ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya status sosial ekonomi,
faktor budaya dan secara tidak langsung adalah faktor fisiologi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut peraturan presiden No.42 tahun 2013 Gerakan 1000 Hari Pertama
Kehidupan merukapan suatu gerakan nasional percepatan perbaikan gizi selain
merespon permasalahan gizi yang masih tinggi, juga upaya untuk menselaraskan
perbaikan gizi dengan pendekatan global.
B. Saran