Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN
KECEMASAN

DISUSUN OLEH :

1. LUSI NUR QORIYAH


2. MOHAMMAD FAISAL I
3. NAILA FITROTUL H
4. SOLEKAH KHOLIFATUN K

SMK KESEHATAN BINA KARYA MEDIKA PONOROGO

JL.D.I Panjaitan 100E, Kel. Purbosuman, Kab. Ponorogo

Telp.(0352) 461575 , email : smkbkmpo@yahoo.com

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan
makalah berjudul “Asuhan Keperawatan Kecemasan”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak sekali mendapat
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan kali ini,
penulis menghaturkan terima kasih yang tulus kepada Guru Mapel, teman-
teman dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karenanya penulis memohon maaf apabila dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan. Tak lupa, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan dan wawasan, baik penulis pada khususnya, serta
bagi para pembaca sekalian pada umumnya. Amin.

Ponorogo 3 oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang ………………………………………………..…………………….4


B. Tujuan penulisan …………………………………………………………………..5

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Definisi ………………………………………………………………………………….6
B. Gejala umum ansietas……………………………………………………………6
C. Faktor presdiposisi…………………………………………………………………7
D. Penggolongan ansietas………………………………………………………….8

BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN

A. Tinjauan kasus……………………………………………………………………….10
B. Upaya mengurangi kecemasan………………………………………………14

BAB 4 PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….16

BAB 1

3
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kecemasan atau ansietas merupakan salah satu bentuk emosi individu yang
berkaitan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek
ancaman yang begitu tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas nilai
ancaman yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi
apabila intensitasnya begitu kuat dan bersifat negatif justru akan menimbulkan
kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis individu yang
bersangkutan.

Kecemasan dapat dialami oleh siapapun dan dimanapun serta kapan pun
tergantung dari faktor pencetus dari kecemasan tersebut. Fakta membuktikan
bahwa di seluruh lapisan dunia kecemasan paling banyak terjadi setiap harinya.hal
ini disebabkan semakin kongkretnya masalah yang terjadi saat ini.

Di negara maju, gangguan jiwa berupa ansietas atau kecemasan menempati


posisi pertama dibandingkan dengan kasus lain. Oleh karena itu sebagai seorang
perawat, kita harus benar-benar kritis dalam menghadapi kasus kecemasan yang
terjadi.

Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan mental


ini ternyata terjadi hampir di seluruh negara di dunia. WHO (World Health
Organization) badan dunia PBB yang menangani masalah kesehatan dunia,
memandang serius masalah kesehatan mental dengan menjadikan isu global WHO.
WHO mengangkat beberapa jenis gangguan jiwa seperti Schizoprenia, Alzheimer,
epilepsy, keterbelakangan mental dan ketergantungan alkohol sebagai isu yang
perlu mendapatkan perhatian.

4
2. TUJUAN PENULISAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar dapat:

1. Mengetahui pengertian ansietas


2. Mengetahui tingkat ansietas yang di alami
3. Mengetahui cara yang tepat untuk mengurangi kecemasan
4. Mengetahui respon setelah dilakukan asuhan keperawatan
5. Memenuhi tugas dari guru mata pelajaran kecemasan

BAB 2

5
PEMBAHASAN

A.Definisi

Ansietas adalah perasaan yang difius, yang sangat tidak menyenangkan,


agak tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini
disertai dengan suatu atau beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan
datang berulang bagi seseorang tertentu. Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di
perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa
mau kencing atau buang air besar. Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak
dan gelisah. (Harold I. LIEF)
“Anenvous condition of unrest” (Leland E. HINSIE dan Robert S
Campbell).
Ansietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh
dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan
rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok
biososialnya. (J.J GROEN)

B.Gejala Umum Ansietas

1.Gejala psikologik
Ketegangan, kekuatiran, panik,
perasaan tak nyata, takut mati, takut ”gila”,
takut kehilangan kontrol dan sebagainya.

2.Gejala fisik:

6
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing,
ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di
lambung dan lain-lain. Keluhan yang dikemukakan pasien dengan ansietas kronik
seperti: rasa sesak nafas; rasa sakit dada; kadang-kadang merasa harus menarik
nafas dalam; ada sesuatu yang menekan dada; jantung berdebar; mual; vertigo;
tremor; kaki dan tangan merasa kesemutan; kaki dan tangan tidak dapat diam ada
perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa lemah, sehingga berjalan
dirasakan beret; kadang- kadang ada gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak
spesifik untuk penyakit tertentu. Keluhan yang dikemukakan disini tidak semua

C.Faktor Predisposisi

1.Teori Psikoanalitik

Menurut freud,struktur kepribadian terdiri dari 3 elemen yaitu “ID, EGO Dan
SUPER EGO”. Ego melambangkan dorongaqn insting dan
impuls primitif. Super ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan
oleh norma-norma budaya seseorang, sedangkan Ego digambarkan sebagai
mediator antara tuntutan dari ID dan Super Ego.

2.Teori Interpersonal
Ansietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal. Hal ini juga
dihubungkan akan trauma pada masa pertumbuhan, seperti kehilangan, perpisahan
individu yang mempunyai harga diri rendah biasanya sangat mudah mengalami
ansietas yang berat.

3.Teori Perilaku

7
Ansietas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.teori ini meyakini
bahwa manusia yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut yang
berlebihan akan menunjukkan kemungkinan ansietas yang berat pada kehidupan
masa dewasanya.

D.Penggolongan Ansietas

1.Ansietas ringan
Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu
individu memfokuskan perhatian untuk belajar, bertindak, menyelesaikan masalah,
merasakan, dan melindungi dirinya sendiri. Ansietas ringan berhubungan dengan
ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi
melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.

2.Ansietas Sedang
Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang
benar-benar berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi. Misalnya, seorang
wanita mengunjungi ibunya untuk pertama kali dalam beberapa bulan dan merasa
bahwa ada sesuatu yang sangat berbeda. Ibunya mengatakan bahwa berat badannya
turun banyak tanpa ia berupaya menurunkannya. Pada tingkat ini lahan persepsi
terhadap lingkungan menurun, individu lebih memfokuskan pada hal yang penting
saat itu dan mengesampingkan hal yang lain.

3.Ansietas berat

8
Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
ada ancaman; ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika individu
mencapai tingkat tertinggi ansietas, panik berat, semua pemikiran rasional berhenti
dan individu tersebut mengalami respon fight, flight atau freeze-yakni, kebutuhan
untuk pergi secepatnya, tetap ditempat dan berjuang, atau menjadi beku atau tidak
dapat melakukan sesuatu.

4.Anseitas panik
Ansietas panikpada tingakat ini individu sudah tidak dapat mengontrol diri lagi dan
tidak dapat melakukan apa-apa lagi walaupun sudah diberi pengarahan.
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami
kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu.

BAB 3

9
ASUHAN KEPERAWATAN
A.TINJAUAN KASUS

1.BIODATA
Nama : NY.S
Umur : 36 THN
Alamat : ponorogo
Pekerjaan : ibu rumah tangga

2.Penyebab
NY.S dalam keluarganya menjadi perubahan peran karena NY.S harus menjadi
tulang pungung keluarga untuk menghidupi kedua anaknya
Karena disebabkan oleh adanya konflik dalam keluarga

3.FORM PENILAIAN KECEMASAN

1. Perasaan cemas
2. Takut
3. Mudah tersinggung
4. Firasat buruk
5. Tidur tidak tenang
6. Gelisah
7. Mudah menangis
8. Takut kegelapan
9. Sukar tidur
10.Terbangun malam-malam
11.Sering mimpi buruk
10
12.Daya ingan buruk
13.Perasaan berubah – ubah sepanjang hari
14.Sedih
15.Muka merah dan pucat
16.Rasa lemas seperti mau pingsan
17.Berdebar-debar
18.Merasa nafas pendek atau sesak
19.Sering menarik nafas panjang
20.Mulut dan muka kering
21.Sering pusing atau sakit kepala
22.Tidak tenang

4.Analisis perkembangan kecemasan klien

Diagnosa Perencanaan Intervensi


Keperawatan Tujuan (Umum dan
Khusus)
Berhubungan dengan TUK 1  jadilah pendengar yang hangat dan
ansietas sedang Klien dapat menjalin dan responsif untuk klien
membina hubungan saling  Mengidentifikasi keadaan klien dari
percaya bahasa tubuhnya
 Menganilisis kecemasan klien dengan
ekspresi wajah klien ketika bertemu
5
TUK 2  bantu klien untuk mengidentifikasi
Menggali informasi pada dan menceritakan perasaannya
klien tentang  gunakan pertanyaan terbuka untuk
kecemasannya mengalihkan dari topik pembicaraan
yang dapat menyebabkan kearah hal

11
yang berkaitan dengan konflik
 beri kesempatan pada klien untuk
mengekspresikan
perasaannya/menceritakan
masalahnya
 Menganalisis menggunakan form
kecemasan melalui penglihatan
objektif dan subjektif

TUK 3  Mengalihkan pikiran ke hal-hal yang


Memberikan dukungan atau menyenangkan
motivasi pada klien  Menganjurkan klien untuk berfikir ke
hal-hal positif dan menghindari
pikiran kepada hal-hal yang dapat
mengingatkan pada masalahnya
 Dengan bercerita kepada orang yang
di percaya mungkin dapat mengurangi
beban pikirannya kerena dapat
berbagi tentang apa yang di
rasakannya
 Memberikan motivasi agar orang
tersebut dapat beradaptasi dengan
kecemasan yang di rasakan dan
bertahan dalam kondisi tersebut
TUK 4  Menggali cara klien mengurangi
Klien dapat menggunakan ansietas yang pernah dialaminya pada
mekanisme pertahanan diri masa lalu
dalam mengurangi  Menunjukkan berbagai mekanisme
kecemasannya pertahan diri dan akibatnya

12
 Anjurkan klien untuk menggunakan
mekanisme pertahanan diri yang
sesuai dengan dirinya
 Anjurkan aktivitas fisik untuk
menyalurkan energinya
TUK 5  Mengidentifikasi tingkat kecemasan
Mengidentifikasi keadaan klien, melalui perilaku klien, yang
tingkat kecemasan pada didapatkan tingkat kecemasan klien
klien setelah dilakukan yang sudah menurun. dan dapat
evaluasi selama beberapa dilihat dari perilaku klien yang sudah
hari, apakah berkurang atau mulai dapat melupakan masalahnya.
tidak? Seperti sudah dapat tersenyum,
pundak relaksasi, sudah tidak
murung, dapat melakukan kegiatan
sehari hari tanpa ada gangguan, tidak
nampak gelisah atau sering
berhalusinasi.

4.CARA PENILAIAN
13
Dari penilain berdasarkan form kecemasan menurut Hamilton Anxietas Rating
Scale dapat di jumlah sebanyak 22 yang menandakan Ny S mengalami
ansietas/kecemasan sedang.

B.UPAYA UNTUK MENGURANGI KECEMASAN


1. Memberikan motifasi
2. Cerita tentang masalah yang dialami kepada seseorang yang di percayai
untuk mengurangi beban yang dialami
3. Selalu berfikir poisitif
4. Mengalihkan pikiran ke hal-hal yang menyenangkan
5. Berolahraga karena mampu untuk mengatasi stres berat
6. Menghibur diri yaitu dengan meluangkan waktu untuk melakukan aktifitas
sehari-hari

BAB 4

14
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Dapat disimpulkan dari kasus diatas,bahwa Ny. S mengalami


kecemasan sedang yang diakibatkan oleh perubahan perannya yang
seharusnya menjadi ibu rumah tangga tetapi ia harus berusaha keras menjadi
tulang punggung keluarga untuk menghidupi kedua anaknya.Pertahanan diri
yang berhasilkan dilakukan oleh klien yaitu dengan isolasi atau menerima
ikhlas semua keadaannya yang dialami dan tidak memperdulikan konflik
yang saat ini dialaminya. ia berfikir bahwa itu adalah kehendak/takdir dari
sang maha kuasa untuk dirinya dan melakukan segala aktivitas seperti
biasanya.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://aneka-wacana.blogspot.co.id/2012/03/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-

ansietas.html

https://www.academia.edu/8157922/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KLIEN_JIW

A_DENGAN_KECEMASAN

http://www.scribd.com/doc/52579464/MAKALAH-KECEMASAN-EDIT

https://www.academia.edu/5108215/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KLIEN_JIW

A_DENGAN_KECEMASAN_ANXIETAS_

http://karyatulisilmiahkesehatan.blogspot.co.id/2008/10/respon-ansietas-dan-gangguan-

ansietas.html

16
17

Anda mungkin juga menyukai