tp
://
jab
ar
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
://
jab
ar
.b
ps
.g
o.
id
STATISTIK DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
2015
id
o.
.g
ps
.b
ar
abj
://
tp
ht
STATISTIK DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2015
ISSN: 0215.2169
Nomor Publikasi: 32.000.15.02
Katalog BPS: 1101002.32
Naskah:
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
id
Gambar Kulit:
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
o.
Diterbitkan oleh:
.g
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
ps
.b
ar
ab
Alhamdulillah, puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah SWT atas
penerbitan publikasi Statistik Daerah Provinsi Jawa Barat 2015 tepat pada waktunya. Ini
sesuai dengan komitmen BPS Provinsi Jawa Barat untuk menepati penerbitan setiap
publikasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Senarai Rencana Terbit atau
lebih dikenal sebagai Advance Release Calendar (ARC).
Publikasi Statistik Daerah ini atau lebih dikenal dengan singkatan STATDA
memberikan gambaran umum data dan informasi terpilih seputar Jawa Barat. Penerbitan
id
publikasi ini dimaksudkan untuk melengkapi publikasi-publikasi lain yang telah terbit
o.
setiap tahun, yang memuat berbagai indikator kegiatan ekonomi dan sosial lainnya di
Jawa Barat. Dengan analisis sederhana publikasi Statistik Daerah Provinsi Jawa Barat
.g
diharapkan dapat membantu pengguna data untuk memahami perkembangan
ps
pembangunan seputar Jawa Barat.
.b
dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
j
://
membantu hingga terselesaikannya publikasi Statistik Daerah Provinsi Jawa Barat 2015.
tp
Gema Purwana
id
o.
4. Ketenagakerjaan 12 14. Transportasi & Komunikasi
.g 42
ps
5. Pendidikan 15 15. Perbankan & Investasi 46
.b
Provinsi Jawa Barat secara Gambar 1.1 Peta Provinsi Jawa Barat
id
Samudera Indonesia;
o.
sebelah Barat, berbatasan dengan .g
Provinsi Banten. Tabel 1.1 Statistik Geografi Jawa Barat
ps
Tahun 2014
Luas wilayah Provinsi Jawa Barat
.b
Tabel 1. Statistik Curah Hujan Jawa Barat Berdasarkan data Potensi Desa
Tahun 2013-2015
(Podes) tahun 2014 desa yang ada di
Bulan Curah Hujan wilayah pesisir sebanyak 227, sebagian
2013 2014 2015
wilayah Jawa Barat merupakan desa
Januari 216,9 309,0 189,1
bukan pesisir yang jumlahnya mencapai
Februari 250,0 89,0 318,6
5.735 Selain tersebar di wilayah pesisir
Maret 305,0 419,0 285,0
April 286,0 218,0 322,0 dan bukan pesisir, desa di Jawa Barat pun
Mei 171,0 177,0 58,0 tersebar di lembah, lereng dan dataran
Juni 231,5 196,0 0,0 dengan jumlah sebanyak 5.862 masing
Juli 159,0 181,0 masing sebaran desa di lembah sebanyak
id
Agustus 74,0 120,0 *)
190 desa, desa di lereng sebanyak 1.559
o.
September 172,0 1,0
desa, dan desa di dataran sebanyak 4.213
.g
Oktober 234,0 65,0 *)
desa. Selain itu, Jawa Barat yang memiliki
November 164,0 297,0
ps
Rata- Maksimum Minimum hujan yang jatuh pada tempat yang datar.
Rata
ht
sedangkan curah hujan terendah pada Gambar 1.2. Statistik Iklim Jawa Barat
bulan September yaitu 1.0 mm. Tahun 2014
id
tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan an (mm)
o.
September masing – masing mencapai
30.9 ⁰c dan 30.6 ⁰c.
.g
ps
59 (LPM) Penyinaran
tekanan udara mencapai 923,7 (mb) dan Matahari
tp
Desentralisasi menjadi factor penting Tabel 2.1. Statistik Pemerintahan Jawa Barat
Tahun 2012-2014
dalam hal percepatan pembangunan di
suatu daerah, penyerahan kewenangan
pemerintahan pusat ke pemerintahan Wilayah
2012 2013 2014
daerah otonom merupakan langkah yang Administrasi
id
keperluan daerahnya serta menggali Kota 9 9 9
o.
potensi sumber daya alam dan sumber .g
daya manusia.
ps
Kelurahan
daerah Kabupaten/Kota sudah
j
://
Gambar 2.2. Jumlah Anggota DPRD pemilu. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Jawa Barat Berdasarkan Jenis Kelamin
selaku lembaga yang diberi wewenang
Tahun 2014
sebagai penyelenggara pemilu sudah
• Laki -laki memutuskan hanya ada 12 partai politik
77 yang lolos sebagai peserta pemilu 2014.
Hasil PEMILU tahun 2014 banyak
id
Perjuangan sebanyak 20 orang. Urutan
o.
kedua
.g ditempati oleh Partai Golkar
Gambar 2.2. Jumlah Anggota DPRD Jawa Barat
dengan jumlah anggota dewan sebanyak
ps
Menurut Kabupaten/Kota
17 orang. Partai Demokrat dan Gerindra
.b
Keberhasilan penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintahan, pelaksanaan
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil
pembangunan, dan pelayanan
masyarakat akan banyak ditentukan oleh
Jumlah
keberadaan PNS yang merupakan 2012 2013 2014
PNS
aparatur negara, abdi negara, dan abdi
masyarakat dalam rangka menciptakan Laki-Laki 191 513 181 905 176 355
Good Governance dan Clean
Government.
Perempuan 172 675 166 674 164 707
id
Berdasarkan komposisi pegawai
o.
menurut jenis kelamin, jumlah pegawai
Total
.g 364 188 337 888 341 062
laki-laki jauh lebih besar dari pada
ps
PNS yang ada di Jawa Barat (Tabel 2.2), Golongan III 161 074 168 572 179 146
ht
id
45% 1%
0% D1
DIV
o.
.g
S3
ps
.b
ar
id
Proyeksi Penduduk Jawa Barat lima
wujud dinamika penduduk dengan
o.
tahunan yaitu dari tahun 2010 sampai
berbagai kebijakan pembangunan .g
dengan tahun 2035 mencatat bahwa
haruslah menjadi prioritas penting agar
ps
Tahun 2010-2035
penataan persebarannya yang didukung
tp
Proyeksi Penduduk
pemberdayaan penduduk dan Tahun
(Ribu Orang)
peningkatan pemahaman dan
2010 43 227,1
pengetahuan tentang wawasan
kependudukan bahkan sejak usia dini. 2015 46 709,6
id
Ciamis 574,4 587,7 5.331.149 (11,58%), Kabupaten
o.
Kuningan 527,5 521,6 Bandung
.g 3.470.393 (7,54%), dan
Cirebon 1 081,3 1 028,3
Kabupaten Bekasi Bekasi 3.122.698
ps
Majalengka 587,9 588,4
Sumedang 564,3 567,2 (6,78%). Jumlah penduduk terkecil
.b
id
Kota. Jumlah penduduk di daerah Gambar 3.1. Distribusi Penduduk
Berdasarkan Wilayah
o.
penyangga ibu kota, yaitu di Kabupaten Tahun 2014
Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi,
.g
ps
id
tangga.
o.
2013 45.340.799 12.088.799 3,75 .g
ps
Gambar 4.1. Jumlah Angkatan Kerja dan Provinsi Jawa Barat merupakan
Penduduk Usia 15 Tahun Yang Bekerja Tahun
provinsi dengan jumlah penduduk lebih
2011-2014 (Juta Orang)
dari 31 juta orang yang berumur 15
tahun ke atas pada tahun 2011. Selama
• Angkatan Kerja =
2011 19,36
• Bekerja = 17,45
kurun waktu 4 tahun terakhir ini yaitu
dari Agustus 2011-Agustus 2014,
• Angkatan Kerja = penduduk yang bekerja menunjukkan
2012 20,15
• Bekerja = 18,32
indikasi signifikan kearah yang lebih
baik.
• Angkatan Kerja =
2013 20,62
• Bekerja =18,73
id
Jumlah penduduk yang bekerja
o.
• Angkatan Kerja = pada tahun 2011 sebanyak 17,45 juta
2014 21,00
.g orang dari jumlah angkatan kerja
• Bekerja =19,23
ps
sebesar 21,00.
ht
id
TPAK menunjukkan besaran relatif
o.
dari pasokan tenaga kerja (labour Sumber : Statistik Indonesia, 2015
.g
supply) yang tersedia untuk
ps
(Dalam Jutaan)
TPAK di Provinsi Jawa Barat pada
ab
id
15 tahun ke atas yang masuk dalam
o.
angkatan kerja berjumlah 21.006.139
Sumber : Jawa Barat dalam Angka, 2014
.g
jiwa yang terdiri dari yang bekerja
ps
Tabel 4.2
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
tersebut jumlah laki-laki lebih banyak
ab
Angkatan Kerja 14,000,986 7,005,153 21,006,139 jumlah perempuan lebih banyak jika
dibandingkan jumlah laki-laki.
id
pendidikan dan perubahan yang terjadi
o.
.g Rata-rata lama sekolah atau
BEKA SI
ps
KOT A C IR EB ON
SU M ED AN G
KO T A C I MA H I M AJA LE N GK A
BAN D U N G BA R AT
KOT A SU KAB U M I KOT A BAN D U N G
KU N IN G AN
SU KAB UM I CI AN JU R
BAN D U N G
CI AM I S
PAN G AN D AR AN
40 0 40 80 Miles
pendidikan sekitar 7-8 tahun atau
tp
S
MYS Tahun 2014 di Provinsi
Jawa Barat adalah sebesar 7,71.
Gambar 5.3 Expected Years of
Apabila kita bandingkan dengan rata-
Schooling (EYS) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2011-2014 rata lama sekolah di kabupaten/kota di
Jawa, terdapat 12 kabupaten/kota yang
memiliki MYS di atas angka provinsi
(Gambar 5.2). Dari 12 kabupaten/kota
Taukah Anda :
tersebut merupakan daerah perkotaan
1990: UNDP merilis IPM → Human
Development Report (HDR) atau disekitar daerah perkotaan .
2010: UNDP menyempurnakan
metode IPM (Metode Baru)
Angka Harapan Lama Sekolah 4.776 sekolah dan tingkat Perguruan Tinggi
(HLS) atau Expected Years of Schooling ada sebanyak 631 sekolah.
(EYS) didefinisikan sebagai lamanya
Gambar 5.4 Expected Years of
sekolah (dalam tahun) yang diharapkan Schooling (EYS) Kabupaten/Kota di
akan dirasakan oleh anak pada umur Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
tertentu di masa mendatang. EYS di
Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2011
hingga tahun 2014 terus mengalami BEKA SI
KARAW ANG
KOT A DEPO K
KO TA B O G O R Purwakarta
CIREBO N
id
KO TA CI MA HI MAJA LE NGK A
BANDUNG BA RAT
KOT A SUKAB UMI KOT A BANDUNG
o.
BANDUNG
CIAMIS
40 0 40 80 Miles
N
EYS 2014
di Jawa Barat yang memiliki harapan lama Di Bawah EYS Jabar
Di Atas EYS Jabar
W E
j
://
atas 12 tahun
Gambar 5.5 Jumlah Sekolah Menurut
Fasilitas pendidikan yang lengkap Tingkat Pendidikan di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014
merupakan salah satu kesadaran
pemerintah daerah maupun pusat akan
pentingnya pendidikan. Salah satunya bisa
kita lihat dengan penambahan jumlah
sekolah baik swasta maupun negeri yang SD SLTP SLTA PT
ada di daerah tersebut. Jumlah sekolah 23.647 7.066 4.776 631
menurut tingkat pendidikan di Provinsi Jawa
Barat pada tahun 2014, untuk tingkat SD
ada sebanyak 23. 647 sekolah, SLTP
sebanyak 7.066 sekolah, SLTA sebanyak
id
Sumber : BPS Jawa Barat, diolah usia sekolah SD atau yang berusia 7-12
o.
tahun sedang mengenyam pendidikan di
.g
Gambar 5.6 Jumlah Perguruan Tinggi
Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV SD.
ps
•191
yaitu usia 19-24 tahun atau Perguruan
ab
•109
://
id
dapat menjangkau sampai kepelosok 20.663
o.
pedesaan seperti puskesmas keliling
yang cara kerjanya mampu menjangkau
.g
Sumber: Jawa Barat Dalam Angka 2014
ps
ke pelosok pedesaan dan mampu Tabel 6.1. Statistik Balita di Jawa Barat
menjangkau daerah daerah yang sulit Tahun 2014
.b
Bayi
950.541
Jumlah puskesmas keliling di Jawa Lahir Hidup
ab
BBLR
Barat pada tahun 2014 adalah 4.461 (Bayi Berat 20.465
j
://
Lahir Rendah)
unit.
tp
Balita dengan
3.126
adalah balai pengobatan sebanyak Gizi Buruk
Sumber: Jawa Barat Dalam Angka 2014
3.111 unit. Terdapat pula program
khusus untuk pelayanan balita, ibu
hamil, dan lansia melalui program
posyandu dengan jumlah 20.663 yang
tersebar diselurh Kabupaten Kota di
Jawa Barat. Cara kerja dan
penyelenggaraan serta pemanfaatan
posyandu memerlukan peran serta aktif
masyarakat dalam bentuk partisipasi
penimbangan balita setiap bulannya,
sehingga dapat meningkatkan status gizi sudah cukup. Untuk menekan populasi
balita. penduduk pemerintah melalui
programnya Keluarga Berencana telah
Posyandu dibentuk oleh
memfasilitasi masyarakat terutama usia
masyarakat desa/kelurahan dengan
produktif untuk berperan aktif jadi
tujuan untuk mendekatkan pelayanan
peserta KB. Di Jawa Barat sarana KB
kesehatan dasar, terutama Kesehatan
selama tahun 2014 meliputi KKB
Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana
sebanyak 3.656, pos KB sebanyak 7.762
(KB), imunisasi, gizi, dan
unit dan PKBRS sebanyak 139 unit.
penanggulangan diare kepada
id
masyarakat setempat. Gambar 6.2. Jumlah sarana Pelayanan KB
di Jawa Barat Tahun 2014
o.
Tabel 6.1 menunjukkan bahwa .g
pada tahun 2014 di Provinsi Jawa Barat
ps
3.656 139
orang, namun sangat disayangkan
ar
total 3.346.574 orang balita. Diharapkan Gambar 6.3. Jumlah Petugas Pelayanan KB
yang dihubungi oleh Akseptor
dengan banyaknya pos yandu bayi di Jawa Barat Tahun 2014
dengan gizi buruk dan Bayi lahir dengan
berat badan rendah bisa diberantas. PLK •1.562
id
980 688 medis sebanyak 914.653 orang dari total
o.
Ibu bersalin yaitu sebanyak 936.113.
.g
ps
Rumah merupakan kebutuhan yang rumah sehat dan layak huni sudah mulai
sangat mendasar bagi setiap manusia. dirasakan oleh masyarakat Jawa Barat.
Banyak kriteria agar rumah tersebut
Tabel 7.1. Statistik Perumahan Jawa Barat
dikatakan sehat dan layak huni, menurut Tahun 2013-2014
Kementrian Kesehatan RI rumah harus
memenuhi empat kriteria yaitu dapat Rumah
Tangga
memenuhi kebutuhan fisologis yakni, 2013 2014
dengan Luas
pencahayaan, penghawaan dan ruang Lantai (%)
<20 M2 7,14 6,68
gerak; privacy; memenuhi persyaratan
20-49 2 39,44 39,28
pencegahan penularan penyakit dengan
>50 M2 53,41 54,04
id
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja Rumah
o.
dan limbah rumah tangga; tempat Tangga
.g
Menurut 2013 2014
berlindung. Menurut WHO salah satu Jenis Lantai
ps
Terluas (%)
indikator rumah sehat adalah rumah
Lantai Bukan
.b
sebanyak 7,14 % pada tahun 2013, Gambar 7.2. Banyaknya Rumah Tangga
ht
Gambar 7.2. Persentase Jenis Dinding Jika dilihat berdasarkan jenis lantai,
Terluas di Jawa Barat
atap dan dinding, maka sebagian besar
Tahun 2013
masyarakat Jawa Barat sudah
menempati rumah layak huni dengan
standar rumah sehat yang memadai.
id
0,90% 3,04% bambu masing-masing sebesar 3,14%
o.
dan 8,48% pada tahun 2014 sedangkan
.g
tahun sebelumnya masing – masing
ps
PLN
atap genteng sebanyak 87.71%.
99,34
j
://
dan lainnya yang terdiri dari petromak, terlindung, mata air tak terlindung, air
obor dan yang tidak bisa digategorikan sungai, air hujan, dan yang tidak bisa
kepada kelompok diatas sebanyak 0,03. dimasukan pada kategori diatas
mencapai 9,31%.
Air merupakan sumber kehidupan
bagi semua mahluk hidup, tidak
terkecuali manusia yang dalam
Gambar 7.3. Persentase Sumber Air Minum
kehidupan sehari-harinya banyak Penduduk Jawa Barat
membutuhkan air mulai dari mandi, Tahun 2014
id
Ironisnya sumber air bersih mulai sulit
o.
didapatkan terutama di kota-kota besar.
Kebanyakan masyarakat Jawa Barat
.g
ps
Gambar. 8.3. Angka Indeks Pembentuk IPM Pembentuk IPM terdiri dari 3 Indeks,
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
antara lain Indeks Pendidikan, Indeks
Kesehatan dan Pengeluaran perkapita.
Indeks Pendidikan terdiri dari angka
melek huruf (AMH) dan rata-rata lama
sekolah (RLS), Indeks Kesehatan terdiri
dari Angka Harapan Hidup (AHH) dan
Indeks
Indeks Pengeluaran perkapita per tahun
pendidikan
yang disesuaikan (PPP).
EYS = 12,08
MYS = 7,71
id
Di Provinsi Jawa Barat pada
o.
Indeks tahun 2013 memiliki angka melek huruf
Kesehatan .g
AHH = 72,23 (AMH) sebesar 96,87 yang artinya
ps
Pengeluaran
PPP = 9,447 dan menulis, RLS sebesar 8,11 yang
ar
id
o.
.g Menurut kriteria Bank dunia,
di Provinsi Jawa barat pada tahun
ps
2013*
menengah dengan persentase
tp
terendah
48.5 17.25 pada pengeluaran 40 % terendah
40 %
dengan persentase sebesar 17,25
meneng persen. Berdasarkan data tersebut,
ah
34.25 bisa disimpulkan bahwa Provinsi
Jawa Barat masuk pada katergori
ketimpangan pendapatan rendah
karena 40 % pengeluaran
*Tahun 2013 merupakan data Susenas Triwulan III terendahnya terhadap total
(September )
pendapatan seluruh penduduk lebih
Sumber : Statistik Indonesia
dari 17 persen.
Gambar 9.1. Luas Panen, Produksi Pada tahun 2014 peran sektor
dan Produktivitas Padi di Jawa Barat pertanian terhadap perekonomian Jawa
Tahun 2012-2014
Barat adalah sebesar 8,73 persen. Dari
8,73 persen tersebut terdapat 5
•Luas Panen (Ha) 1.918.799
2012 •Produksi (Ton) 11.271.861
subsektor yang menjadi penopang di
sektor pertanian, yaitu tanaman bahan
makanan, tanaman perkebunan,
peternakan dan hasil-hasilnya,
•Luas Panen (Ha) 2.029.891 kehutanan dan –perikanan.
2013 •Produksi (Ton) 12.083.162
id
Berdasarkan gambar 9.1, luas
o.
panen tanaman padi di Jawa Barat pada
.g
tahun 2014 seluas 1.979.799 Ha.
•Luas Panen (Ha) 1.979.799
2014 •Produksi (Ton) 11.644.899
ps
Gambar 9.2.Produktivitas
://
id
Kacang Panjang 9,927 1,166,681
o.
ha. Kemudian diikuti oleh produksi cabe Wortel 6,772 1,256,459
.g Buncis 6,111 946,225
rawit sebanyak 11.583.077 Ton dengan
ps
Bayam 4,033 210,832
luas panen seluas 9.210 hektar.
Ketimun 9,766 1,558,820
.b
sayuran yang lainnya, tentunya hal ini Bawang Putih 143 15,929
ht
id
Perkebunan Rakyat produksi yang juga lebih besar yaitu
o.
• Luas Areal 365.492 Ha
• Produksi 278.226 Ton .g278.226 ton.
Jawa Barat merupakan provinsi
ps
id
karena lebih gampang dalam
•27.630.194
o.
pemeliharaannya. Sedangkan itik sangat Ayam Buras
sedikit peminatnya di Jawa barat hanya
.g
Ayam Ras •13.290.146
ps
ikan yang berasal berasal dari Produksi dan Nilai Produksi Ikan Menurut
ht
Gambar 9.5
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Luas areal pemeliharaan ikan
di Jawa Barat Tahun 2014 (orang/kk) sangat mempengaruhi produksi yang
dihasilkan, semakin luas diharapkan
semakin banyak produksi ikan yang
akan dihasilkan. Tempat pemeliharaan
ikan yang paling luas di Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014 adalah jenis tambak
dengan luas 64.264,56 hektar kemudian
sawah dan kolam dengan luas masing-
id
masing 43.782,60 hektar dan 20.767,54
o.
hektar, sedangkan laut hanya kisaran
.g563 unit
ps
Gambar 9.6
Luas Areal Tempat Pemeliharaan Ikan
j
Tahun 2014
tp
ht
Tambak Sawah
64.264,56 Ha 43.782,60 Ha
Karamba Kolam
11.917,15 M 20.767,54 Ha
KAD Laut
1.730 Unit 563 Unit
id
terutama gunung api sehingga bahan Pasir/Pasang 8 715,00 11.285,40
o.
galian tambangpun yang paling banyak .g Sirtu 1 772 545 365 935.042
Gipsum - 857,14
tp
Gambar 10.2. Jumlah Pelanggan, Daya Data energi listrik selama dua tahun
Tersambung, dan Energi
Listrik Terjual di Jawa Barat terakhir yaitu tahun 2013-2014, berturut-
Tahun 2013- 2014 turut menunjukkan peningkatan baik
jumlah pelanggan, daya tersambung,
Uraian 2013 2014 maupun energi yang terjual. Hal ini
sebagai respon dari kebutuhan energi
Jumlah
Pelanggan
10 276 128 10 969 431 listrik yang semakin meningkat, baik
pelanggan rumah tangga, pabrik,
Daya 19 411 289 638
Tersambung
7 998 810 968 ataupun usaha lainnya. Ketersediaan
energi listrik yang memadai dan
id
Energi yang
37 013 071 021 42 885 919 543 berkesinambungan menjadi hal yang
Terjual
o.
penting
.g untuk menggerakkan roda
perekonomian terutama sektor industri.
ps
id
Sektor industri pengolahan penting bagi
o.
perekonomian
.g Jawa Barat, karena
secara struktur sektor ini berperan
ps
Usaha Terhadap PDRB Kategori menjadi 43,61 persen pada tahun 2014.
ab
Pada tahun 2014 jumlah unit Tabel 11.2. Jumlah Unit Industri Kecil
usaha industri kecil menengah dan Menengah dan besar di Jawa Barat
Tahun 2014
besar di Jawa Barat sebanyak 206.502
unit. Jumlah unit usaha sangat
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja
Unit Usaha = 206.502
dan jumlah investasi. Pada Tahun 2014
sektor ini bisa menyerap tenaga kerja
sebanyak 4.586.920 orang dengan Tenaga Kerja (orang) = 4.586.920
id
o.
Jumlah tenaga kerja adalah Sumber Jawa Barat dalam Angka
Jawa Barat,2015
.g
banyaknya pekerja/karyawan rata-rata
ps
id
terjadi di triwulan II sebesar 9,36
o.
persen dan terendah pada triwulan III
.g
sebesar -7,29 persen. Pada triwulan I
ps
id
o.
.g
ps
.b
ar
j ab
://
tp
ht
id
meningkat menjadi 116,00 pada tahun
o.
2014, dan pada pekerja harian juga
.g
mengalami peningkatan dari indeks
Sumber : Statistik Indonesia BPS RI
ps
Gambar 12.1
konstruksi pada tahun 2014 sebesar
ar
2009
Nilai konstruksi yang
tp
=
28.817.581,33
diselesaikan provinsi Jawa Barat selama
ht
2010
=
periode 2009 hingga 2014 mengalami
36.730.174,74 peningkatan. Dari nilai konstruksi
2011
sebesar 28.817.581,33 juta rupiah
=
42.304.805,00 meningkat menjadi 65.987.116 juta
2012 rupiah pada tahun 2014. Hal ini
=
50.400.626,00 menggambarkan bahwa Provinsi Jawa
2013* Barat mengalami peningkatan
=
58.053.300,00 pembangunan yang cukup signifikan
2014 karena terlihat peningkatan nilai
=
65.987.116 konstruksinya dari tahun ke tahun.
Sumber: Statistik Indonesia
id
dibutuhkan. Jumlah pekerja tetap pada
Hari orang Pekerja
o.
tahun 2013 sebanyak 73.465 orang harian Lepas (hari 127.534.297 141.859.822
meningkat mejadi 74.541 orang pada
.g
Orang)
ps
id
perdagangan juga keragaman budaya Wisatawan
28 679 423 - 14.374.089
o.
Nusantara
yang tidak kalah menarik untuk Jumlah Pengunjung Hotel & ke Akomodasi Lainnya
.g
dikunjungi oleh wisatawan. Letak Jumlah 10 788 199 - 34.677.903
ps
Mancanegara
Jakarta dan sebelah timur dengan
Wisatawan
ar
Tabel 13.2. Statistik hotel Bintang dan Wisatawan manca Negara sebanyak
Non Bintang di Jawa Barat
Tahun 2011-2013 1.059.904 orang pada tahun 2014 atau
naik sebanyak 37,08 persen selama
Uraian 2012 2013 2014 kurun waktu 2 tahun.
Jumlah Hotel Namun peningkatan wisatawan
Hotel Berbintang 210 253 terhadap hotel dan akomodasi lainnya
1 649
Hotel Non
1 442 1 681
tidak dibarengi dengan peningkatan
Bintang
wisatawan terhadap objek wisata, hal ini
Jumlah Kamar
terlihat pada table 13.1 jumlah
Hotel Berbintang 18 643
wisatawan yang berkunjung ke objek
id
52 493 56.156
Hotel Non
31 721 wisata pada tahun 2012 sebanyak
o.
Bintang
28.679.423 orang,
.g menurun drastis
Jumlah Tempat Tidur
pada tahun 2014 yang hanya mencapai
ps
Hotel Bintang &
82 603 85 861 91 109
Non Bintang 15.276.824 orang, penurunan ini terjadi
.b
Gambar 13.3. Rata-rata Lama Menginap orang pada tahun 2012 menjadi
ab
tingkat hunian hotel berbintang sebesar terjadi pada bulan Maret yaitu 1,37 hari
47,02%, hotel non bintang sebanyak terendah terjadi pada bulan Agustus
35,68%, dan tingkat hunian akomodasi dan bulan desember yaitu 1,19 hari.
lainnya sebanyak 17,30% (Gambar
13.1).
Berdasarkan data Statistik
perhotelan pada tahun 2014, terjadi
penambahan jumlah hotel sebanyak 32
unit yaitu dari 1.649 unit hotel pada
tahun 2013 menjadi 1.681 unit hotel
id
pada tahun 2014. Jumlah kamar hotel
o.
untuk tahun 2014 terjadi penambahan .g
sebanyak 3.663 yaitu dari 52.493 unit
ps
buah.
ht
id
mempengaruhi kinerja sektor angkutan. 1 Aspal Kerikil Tanah Tidak
o.
Pada tahun 2013 jenis permukaan jalan dirinci
2012 19090.67 1994.79 317.8 1345.34
yang beraspal sudah mencapai
.g
2013 19344.85 1916.25 295.54 1194.51
ps
jalan raya di Jawa Barat sudah Gambar 14.2. Statistik Kondisi Jalan
ar
12000
terlihat bahwa jenis permukaan jalan 10000
j
://
6000
km atau 8,42%, tidak dirinci sepanjang
4000
ht
id
10. Oktober/October 3 141 511 615 438 3.288,67 km atau sebesar 14,45%.
o.
11. Nopember/November 3 119 418 564 891
.g Trend pertumbuhan angkutan
12. Desember/December 3 271 651 569 352
Jumlah/Total 39 008 257 6 876 043 kereta api dari tahun-ketahun terus
ps
Kereta Api di Wilayah Jawa Barat, 2014 mobilitas penduduk baik yang masuk
ab
Barang
Jarak-Berat/
maupun keluar Jawa Barat, didukung
Bulan Diangkut/
Ton/Km (000)
oleh kepercayaan masyarakat terhadap
j
(Ton)
://
Total panjang jalan di Jawa Barat meter pada tahun 2014 sebanyak
Salah satu bandar udara di Jawa Tabel 14.3. Jumlah Surat yang Dikirim Lewat
Pos Dalam dan luar Negeri
Barat yang merupakan pintu gerbang Tahun 2011-2013
akses ke Jawa Barat, khususnya kota
Bandung adalah Bandara Husein
Sastranegara. Dari data penerbangan
lalulintas penumpang baik domestik
maupun internasional tercatat bahwa
selama tahun 2014 penumpang yang
berangkat sebanyak 1.002.161 orang.
Bila kita cermati tabel 14.2, intensitas
id
penumpang terbanyak ada pada bulan
o.
Juni untuk penumpang datang sebanyak .g
91.426 untuk berangkat sebanyak Gambar 14.3. Jumlah Pos Paket yang
ps
id
bukanlah masalah yang berarti untuk
o.
mendukung pertumbuhan ekonomi. .g
Berbagai aplikasi tercipta untuk
ps
id
merupakan bagian dari upaya untuk Gambar 15.1. Posisi Simpanan Masyarakat
o.
Rupiah dan Valuta Asing
menciptakan, menjaga, dan memelihara .g Bank Umum dan BPR
sistem perbankan yang sehat. di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2011-2013
ps
(trilyun rupiah)
Perkembangan dan kemajuan
.b
Tabel 15.2. Realisasi Investasi PMA Dalam kurun tiga tahun (2011-2013)
di Jawa Barat Tahun 2011-2013
minat masyarakat untuk menyimpan
Uraian
Tenaga Investasi (Juta dana pada lembaga perbankan masih
Kerja (TK) Rupiah)
tinggi. Hal ini terbukti dari pertumbuhan
2011 280 713 41 445 630,519 yang signifikan dari ketiga bentuk
simpanan masyarakat di lembaga
2012 344 383 36 656 553,903
perbankan yaitu giro, tabungan, dan
2013 290 907 67 500 904, 581 simpanan berjangka. Untuk Giro,
id
Tabel 15.3. Realisasi Investasi PMDN
di Jawa Barat Tahun 2011-2013 terjadi pada tahun 2013. Masyarakat
o.
pada tahun 2013 paling banyak memilih
.g
Tenaga Investasi (Juta
Uraian simpanan dalam bentuk tabungan yaitu
Kerja (TK) Rupiah)
ps
id
sebesar 84,14% atau sebesar hingga tahun 2013 terus mengalami
o.
30.844.350,68 juta rupiah. peningkatan jumlah pinjaman. Apabila
.g
Peningkatan investasi pada tahun kita amati lebih cermat dari tahun ke
ps
2013 tidak diikuti dengan penyerapan tahun paling banyak digunakan untuk
.b
tenaga kerja yang besar pula, hal ini bisa konsumsi, yaitu sebesar 113.092.435
ar
terjadi karena adanya peningkatan upah juta rupiah terus berkembang hingga
ab
minimum tenaga kerja yang meningkat menjadi 161.268.419 juta rupiah pada
sehingga banyak perusahaan yang tidak tahun 2013. Kemudian penggunaan
j
://
Tabel 15.5. Posisi Pinjaman Rupiah dan 36.521.142 juta rupiah dan investasi
Valuta asing yang Diberikan sebesar 21.767.308 juta rupiah.
Bank Umum dan BPR Menurut Pinjaman dalam bentuk valas yang
Jenis Penggunaan Berdasarkan
digunakan untuk konsumsi terbesar
di Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2012 yaitu sebesar
(Juta Rupiah)
1.287.980 juta rupiah kemudian
mengalami penurunan kembali pada
tahun 2013 menjadi sebesar 372.492
juta rupiah
id
o.
.g
ps
.b
ar
j ab
://
id
Perkembangan lima harga
o.
bahan pokok di Kota Bandung yaitu
beras, minyak goreng, gula pasir, telur
.g
ps
komoditas beras secara umum tahun 2013. Harga komoditas telur ayam
tp
mengalami peningkatan harga. Pada ras selama tiga tahun terakhir (2012-
ht
tahun 2014 harga beras 9.003 rupiah per 2014) mengalami peningkatan secara
kg . Komoditas minyak goreng juga berturut-turut, peningkatan pada tahun
mengalami peningkatan harga dari tahun 2013 lebih besar jika dibandingkan tahun
2013 menjadi 11.613 rupiah pada tahun 2014
2014. Kenaikan yang signifikan ini
Harga komoditas daging ayam
disebabkan karena adanya kebijakan
ras pada Tahun 2014 mengalami
pemerintah mengenai kenaikan harga
kenaikan sebesar 1,15 persen, harga
bahan bakar minyak yang
daging ayam ras mencapai sebesar Rp.
mempengaruhi pada kenaikan harga
29.512 per kg.
bahan pokok. permintaan ekspor yang
meningkat, ditambah dengan
Tabel 16.2.
Inflasi di Tujuh Kota Jawa Barat selama Inflasi merupakan kenaikan
Tahun 2012-2014 (Persen)
harga barang dan jasa secara umum
yang dikonsumsi oleh masyarakat pada
suatu periode tertentu. Tingkat inflasi
yang terjadi secara terus menerus akan
menyebabkan menurunnya daya beli
masyarakat.
id
di tujuh kota di Jawa Barat berada di
o.
kisaran 3-4 persen setahun. Tetapi hal
.g
itu tidak terjadi di Tahun 2013 dan tahun
ps
2011-2014 (Persen)
tp
id
o.
.g
ps
.b
ar
j ab
://
tp
ht
id
konsumsinya. Pada tahun 2013
o.
pengeluaran konsumsi rumahtangga di .g Makanan
Jawa Barat untuk makanan lebih kecil 49.80
ps
Pengeluaran Perkapita
daripada non makanan. di Provinsi Jawa Barat 2013
tp
ht
id
6. Keperluan Pesta dan 45 449 20 243 699 total pengeluaran kelompok ini adalah
o.
Upacara
133.001 60.703 91.406 143.289 diatas
.g 1 juta perorang per tahun.
Jumlah
Keadaan ini melebihi angka rata-rata
Lanjutan
ps
1.Perumahan dan Fasilitas 125 425 181 208 399 738 154 684
kecil ada pada kelompok pengeluaran
Rumah Tangga
ab
2.Aneka Barang dan Jasa 93 100 144 348 411 757 136 734 150 ribu keatas yaitu dengan total
3.Pakaian Alas kaki dan 18 824 26 444 56 636 21 822
60.703 rupiah dengan penyumbang
j
Tutup Kepala
://
Premi
6. Keperluan Pesta dan 1 724 4 881 46 896 10 146 rumah tangga yaitu sebesar 33 ribu
Upacara
Jumlah 252 615 383 667 1 084 760 363 995 perorang perbulannya. Jika dilihat rata-
Sumber: Jawa Barat Dalam Angka 2014 rata perkapita untuk kebuhan non
makanan, penyumbang yang paling
Keterangan Golongan Pengeluaran: besar adalah perumahan dan fasilitas
1: 100 000 s.d.149 999 5. 300 000 s.d. 499 999 rumah tangga sebesar 154.684 rupiah.
2: 150 000 s.d. 199 999 6: 500 000 s.d. 749 999
3: 200 000 s.d. 299 999 7: 750 000 s.d. 999 999
4: 300 000 s.d. 499 999 8: > 1 000 000
id
untuk kebutuhan tersebut, dari Gambar
o.
17.4 terlihat bahwa pengeluaran untuk .g
makanan dan minuman jadi tertinggi ada
ps
atau kelompok pengeluaran 750 ribu Gambar 17.4. Peranan Konsumsi Perkapita
Makanan dan Non Makanan
ar
Gambar 17.5. Konsumsi Perkapita Menurut membeli makanan dan minuman jadi
Kelompok Komoditi di
Jawa Barat Tahun 2013 atau siap santap. Dampak positifnya
adalah terhadap pertumbuhan sektor
industri makanan dan minuman serta
sektor restoran, terutama wilayah
perkotaan. Konsumsi kelompok komoditi
padi-padian sebesar 8%, Berikutnya
adalah konsumsi tembakau dan sirih
yang mempunyai porsi cukup besar yaitu
Pada golongan 8 (pengeluaran 6% melebihi porsi konsumsi terhadap
id
perkapita di atas Rp.1 juta), proporsi pakaian dan alas kaki yang hanya 3%.
o.
pengeluaran untuk barang tahan lama Konsumsi terhadap barang tahan lama
.g
cukup besar yaitu mencapai lebih dari 18 mempunyai porsi sebesar 5%,
ps
Jawa Barat pada tahun 2013 didominasi komoditi yang besarnya kurang dari 4%.
ar
fasilitas rumahtangga yang mencapai mencapai 15% yang terdiri dari umbi,
21%. Kebutuhan akan tempat tinggal daging, kacang buah, dan sebagainya.
j
://
Selama tiga tahun terakhir (2012- tahun 2013 ekspor di Jawa Barat
2014) ekspor mempunyai peranan menunjukkan kinerja yang cukup
penting bagi perekonomian Jawa Barat. signifikan dengan pertumbuhan sebesar
Tercatat selama periode tersebut 10,06%.
kontribusi ekspor di atas 35% terhadap
total PDRB Jawa Barat. Perlambatan
ekonomi global berlangsung hingga Gambar 18.1. Peranan Ekspor
dan Impor Menurut PDRB
tahun 2012, hal ini mempengaruhi
pengeluaran Jawa Barat
kinerja ekspor di Indonesia pada Tahun 2012-2014
(Persen)
umumnya dan Jawa Barat pada
id
khususnya.
o.
Pertumbuhan komponen ekspor 50
.g 42.54
40 34.93 39.44 Ekspor
sepanjang tahun 2014 didorong oleh
ps
30 35
meningkatnya permintaan barang dan 38.2 38.17
20
.b
Gambar 18.3. Volume dan Nilai Ekspor Impor periode tersebut terjadi pada tahun 2012
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2012-2014 sebesar 14,82%, namu memasuki tahun
2013 kinerja impor mengalami
Ekspor Impor
Tahun penurunan sebesar (13,07 %) kemudian
Volume Nilai (US $) Volume Nilai (US$)
(Ton) (Ton) pada Tahun 2014 ketergantungan
[1] [2] [3] [4] [5]
terhadap impor kembali menguat
2012 6.314.534 26.635.061 2.473.638.70 2 406 731.76
dengan pertumbuhan positif sebesar
2013 7.785.953 26.379.858 3.881.481.96 3 584 954.40
9,51%.
2014 8.172.393.47 27.401.072 4.305.490 13 742 099
Secara nilai total ekspor di Jawa
Jawa Barat Dalam Angka tahun 2014
id
Barat, dari tahun 2012 mengalami
o.
Gambar 18.4. Nilai Ekspor Non Migas fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun
Menurut Negara Tujuan .g
di Provinsi Jawa Barat 2012 nilai ekspor sebesar 26,63 juta
Tahun 2011-2013 (Ribu USD)
ps
27.401.072 US$.
j
://
tujuan ekspor Jawa Barat tercatat masih Gambar 18.5. Nilai Ekspor Non Migas
Berdasarkan Klasifikasi
mengalami pertumbuhan positif. 4 Komoditas Unggulan
di Provinsi Jawa Barat
Empat komoditas unggulan ekspor (Ribu USD)
id
dan alat listrik dan ada dua komoditas
o.
pakaian jadi dan tekstil lainnya yang
.g •Pakaian Jadi 3.317.425
mengalami kinerja ekspor yang positif. •Audio Visual 3.336.385
2012 •Alat Listrik 2.274.305
ps
•Tekstil Lainnya
.b
1.953.829
ar
j ab
•Tekstil Lainnya
2.024.958
id
serta meningkatnya kesejahteraan
o.
masyarakat. Pada periode tiga tahun .g
terakhir peranan tradable sector semakin
ps
menurun. Peranan tradable sector lebih Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, Diolah
.b
id
dari sebesar 10, 7 persen pada tahun dibandingkan non tradable sector.
o.
2012 menjadi sebesar 6,33 persen pada .g
tahun 2013 dan pada tahun 2014
ps
201
://
sector (44,37%)
Sector di Provinsi Jawa Barat
1 • Pinjaman untuk Non
tp
Jika dilihat struktur perekonmian turut sebesar 8,69; 9,87; dan 8,44
Jawa Barat secara rinci (Grafik 19.4.) persen pada tahun 2012-2014.
terlihat bahwa dominasi sektor industri
pengolahan masih terlihat, yaitu Grafik 19.4.Struktur Perekonomian Jawa
mencapai 43,61 persen. Sektor Barat Tahun 2014
perdagangan besar dan eceran, reparasi
mobil dan sepeda motor juga
memberikan peranan yang cukup
signifikan mencapai 15,25 persen,
berikutnya adalah sektor pertanian yaitu
id
sebesar 8,73 persen. Sektor konstruksi
o.
juga menunjukkan peranan yang berarti .g
yaitu 8,12 persen, sedangkan sektor
ps
persen.
ar
id
Sumber : BPS RI 2015
masih dominan dengan menyumbang 2014** angka sementara
o.
57,37 persen bagi perekonomian
Gambar.20.2 Kontribusi PDRB Pulau
.g
nasional, sedangkan sisanya dari luar Jawa, Luar Jawa dan Provinsi-provinsi di
ps
persen.
ar
Jawa
provinsi yang ada di Pulau Jawa, DKI Timur Banten
DI 4.04 Luar
Jakarta adalah provinsi dengan share 14.4
j
Yogyaka Jawa
://
Tengah
Jawa Timur dengan peranan sebesar 8.65
ht
persen.
peranan menunjukkan kemampuan
daerah tersebut dalam menciptakan nilai
tambah.
id
Sumber : BPS RI 2015 persen kemudian mengalami
o.
2014** angka sementara
peningkatan pada tahun 2013 menjadi
.g
Tabel.20.2. Perbandingan Kontribusi PDRB 57,07 persen. Pada tahun 2014
ps
Pulau Jawa 100.00 100.00 100.00 pulau Jawa terhadap pulau Jawa. Tiga
Sumber : BPS RI 2015 Provinsi yang memiliki share terbesar
2014** angka sementara
adalah DKI Jakarta, Jawa Timur dan
Jawa Barat. Pada Tahun 2014 DKI
bagi perekonomian nasional, Jakarta menyumbang sebesar 28,69
sedangkan sisanya darin luar Jawa persen, kemudian Provinsi Jawa Timur
menyumbang sebesar 42,01%. menyumbang sebesar 25,10 persen.
dan di tahun 2014 menjadi 5,21 persen.
id
Banten 6.83 7.13 5.47
persen.
o.
Pulau Jawa 6.37 6.07 5.59
Apabila kita lihat dari struktur .gLuar Pulau Jawa 5.88 5.30 4.68
Indonesia (PDB) 6.16 5.74 5.21
ekonominya sebagian besar provinsi-
ps
id
Dari enam provinsi yang ada di
o.
Pulau Jawa, DI
.g Yogyakarta adalah
provinsi dengan pembentukan nilai
ps
Lampiran 1.1 Curah Hujan Temperatur dan Hari Hujan di Bandung Tahun 2014/2015
Hari
Temperatur (°C) Curah Hujan
Hujan
Bulan
Rata-rata Maksimum Minimum (mm) (Hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tahun 2014
Januari 22,5 27,0 20,2 309,0 27
Februari 22,9 27,8 20,2 88,9 17
Maret 23,3 29,0 20,0 418,7 25
April 23,7 29,6 20,4 216,6 22
Mei 23,5 29,4 20,0 176,7 23
id
Juni 23,5 28,9 19,9 195,5 20
Juli 23,0 28,7 19,3 181,0 15
o.
Agustus 23,1 29,0 18,8
.g 120,0 12
September 23,7 30,6 18,3 1,0 3
ps
Lampiran 2.1 Jumlah Wilayah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat 2014
id
07. C i a m i s 26 65 200
o.
08. Kuningan 32 .g 123 253
09. Cirebon 40 312 112
10. Majalengka
ps
26 123 220
11. Sumedang 26 77 206
.b
23 101 86
://
18. Pangandaran 10 12 81
Kota
ht
18. Bogor 6 68 -
19. Sukabumi 7 33 -
20. Bandung 30 151 -
21. Cirebon 5 22 -
22. Bekasi 12 56 -
23. Depok 11 63 -
24. Tasikmalaya 3 15 -
25. Cimahi 10 61 8
26. Banjar 4 13 12
Lampiran 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Formal dan Jenis Kelamin di lingkungan Dinas/Badan/Lembaga
2014
id
05. G a r u t 263 376 3 269 6 449 8 155 718
06. Tasikmalaya 136 226 1 749 5 383 6 637 495
o.
07. C i a m i s 110 210 2 059 4 070 5 634 439
08. Kuningan 107 110
.g
2 512 3 292 7 441 559
09. Cirebon 148 282 2 499 5 232 6 977 470
ps
18. Pangandaran
Kota
ht
Lampiran 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk (SP) di Jawa Barat
(1980-2010*)
id
06. Tasikmalaya 1 593 189 1 814 980 1 535 859 1 675 544
o.
07. C i a m i s 1 367 578 1 478 476 1 462 197 1 531 359
08. Kuningan 786 414
.g
892 294 984 792 1 037 558
09. Cirebon 1 331 690 1 649 483 1 931 066 2 065 142
ps
10. Majalengka 897 722 1 032 032 1 121 641 1 166 733
.b
11. Sumedang 723 627 831 835 968 848 1 091 323
12. Indramayu 1 237 450 1 447 877 1 590 030 1 663 516
ar
13. Subang 1 065 251 1 206 715 1 329 838 1 462 356
ab
14. Purwakarta 457 973 563 102 700 104 851 566
15. Karawang 1 236 604 1 491 992 1 787 319 2 125 234
j
://
Kota
ht
Jawa Barat 23 434 003 29 415 723 35 723 473 43 021 826
Lampiran 3.1 Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Jawa Barat, 2010-2020
Projection of Population by Age Group in Jawa Barat, 2010-2014
0-4 4 141 650 4 209 823 4 277 335 4 344 120 4 410 105
5-9 3 944 011 4 008 927 4 073 214 4 136 806 4 199 634
10-14 3 926 093 3 990 719 4 054 720 4 118 031 4 180 584
id
15-19 3 913 454 3 997 880 4 041 681 4 104 795 4 167 154
o.
20-24 3 761 762 3 823 696
.g3 885 028 3 945 702 4 005 650
ps
25-29 3 637 478 3 697 367 3 756 675 3 815 347 3 873 316
.b
30-34 3 603 959 3 663 308 3 722 082 3 780 225 3 837 673
ar
35-39 3 445 940 3 502 674 3 558 858 3 614 439 3 669 355
ab
40-44 3 106 338 3 157 472 3 208 110 3 258 204 3 307 698
j
45-49 2 641 493 2 684 976 2 728 037 2 770 635 2 812 723
://
tp
50-54 2 158 354 2 193 886 2 229 071 2 263 879 2 298 269
ht
55-59 1 671 987 1 699 503 1 726 752 1 753 707 1 780 339
60-64 1 190 609 1 210 207 1 229 614 1 248 813 1 267 782
65-69 844 703 858 624 872 411 886 050 899 528
70-74 597 901 607 762 617 528 627 190 636 737
75+ 641 375 651 972 662 470 672 856 683 121
Jawa Barat 43 227 107 43 938 796 44 643 586 45 340 799 46 029 668
Lanjutan
Tabel 3.1.11
Continued
Kelompok
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Umur/
(000) (000) (000) (000) (000) (000)
Age Group
(1) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
0-4 4 475 229 4 539 387 4 602 453 4 664 331 4 829 470 4 784 243
5-9 4 261 650 4 322 743 4 382 795 4 441 711 4 610 404 4 555 892
10-14 4 242 322 4 303 143 4 362 930 4 421 590 4 571 244 4 535 267
id
15-19 4 228 700 4 289 334 4 348 937 4 407 416 4 536 954 4 520 746
o.
20-24 4 064 816 4 123 106 4 180 404
.g 4 236 624 4 345 626 4 345 577
ps
25-29 3 930 531 3 986 897 4 042 307 4 096 671 4 194 900 4 202 031
.b
30-34 3 894 374 3 950 235 4 005 149 4 059 029 4 121 130 4 163 450
ar
35-39 3 723 554 3 776 951 3 829 440 3 880 942 3 978 302 3 980 748
ab
40-44 3 356 546 3 404 669 3 451 975 3 498 389 3 612 870 3 588 334
j
://
45-49 2 854 262 2 895 185 2 935 412 2 974 881 3 070 442 3 051 368
tp
50-54 2 332 213 2 365 651 2 398 522 2 430 773 2 506 188 2 493 273
ht
1 931 335
55-59 1 806 623 1 832 517 1 857 969 1 882 942 1 966 648
60-64 1 286 503 1 304 946 1 323 076 1 340 863 1 389 030 1 375 334
65-69 912 830 925 936 938 821 951 464 932 308 975 970
70-74 646 161 655 448 664 576 673 536 638 334 690 902
75+ 693 255 703 241 713 061 722 699 621 552 741 388
Jawa Barat 46 709 569 47 379 389 48 037 827 48 683 861 49 925 402 49 935 858
Jenis Kegiatan
(1) (4)
(2) (3)
Kabupaten
01. Bogor 2 131 478 182 128 2 313 606
id
02. Sukabumi 944 618 109 416 1 054 034
o.
03. Cianjur 880 713 145 532 1 026 245
04. Bandung 1 407 503 158 494 1 565 997
.g
05. G a r u t 922 194 81 722 1 003 916
ps
Jenis Kegiatan
Bukan Angkatan Kerja
Kabupaten/Kota
Sekolah Mengurus rumah Tangga Lainnya
id
06. Tasikmalaya 83 830 248 384 65 811
o.
07. C i a m i s 56 735 281 814 52 651
08. Kuningan 55 445 .g 181 572 45 934
09. Cirebon 126 446 389 030 103 032
ps
10. Majalengka 46 903 188 471 42 957
11. Sumedang 75 137 201 822 52 319
.b
Kota
tp
Lampiran 4.2 Penduduk Berumur 15*) Tahun Keatas yang Bekerja Menurut
Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat tahun 2013
Kabupaten/Kota Perdaga
Pertanian Industri Jasa-jasa Lainnya Total
ngan
id
04. Bandung 243 504 484 843 280 166 190 331 208 659 1 407 503
05. G a r u t 310 115 89 504 192 922 204 737 124 916 922 194
o.
06. Tasikmalaya 277 217 154 656 161 131 .g 105 693 88 230 786 927
07. C i a m i s 253 164 137 933 156 171 93 882 82 490 723 640
08. Kuningan 148 057 29 090 137 034 65 219 64 959 444 359
ps
09. Cirebon 177 122 72 712 286 891 90 526 136 683 763 934
.b
10. Majalengka 193 831 80 836 109 018 67 518 98 931 550 134
11. Sumedang 161 818 57 167 113 721 77 193 73 749 483 648
ar
12. Indramayu 284 003 38 358 192 813 135 527 66 995 717 696
ab
13. Subang 281 517 101 391 154 598 55 544 63 737 656 787
14. Purwakarta 83 787 82 566 63 822 56 424 73 799 360 398
j
15. Karawang 145 861 214 359 269 625 160 004 98 743 888 592
://
16. B e k a s i 102 692 517 881 282 222 186 557 179 296 1 268 648
tp
17. Bandung 145 989 107 729 119 967 88 692 137 493 599 870
Barat
Kota
ht
18. Bogor 8 325 62 147 134 076 100 559 98 521 403 628
19. Sukabumi 4 989 17 301 41 455 23 442 31 065 118 252
20. Bandung 7 460 259 268 392 918 199 134 196 642 1 055 422
21. Cirebon 1 589 13 014 59 643 33 299 21 663 129 208
22. Bekasi 2 078 283 934 235 469 278 670 263 486 1 063 637
23. Depok 16.061 111 713 285 035 203 454 220 425 836 688
24. Cimahi 3 737 73 597 65 773 55 343 32 929 231 379
25. Tasikmalaya 27 666 91 155 69 985 52 807 47 553 289 166
26. Banjar 9 077 10 568 23 842 15 837 14 100 73 424
Jawa Barat 3 804 324 3 935 610 4 799 189 3 124 606 3 068 214 18 731 943
Kelompok Umur
Kabupaten/Kota
7-12 13-15 16-18 19-24
id
04. Bandung 99.51 95.02 53.70 15.87
98.91 86.47 58.47 19.45
o.
05. G a r u t
06. Tasikmalaya 99.25 95.68 .g 62.63 17.59
07. C i a m i s 99.74 95.91 73.60 24.00
ps
08. Kuningan 99.58 93.90 74.26 18.18
09. Cirebon 98.60 88.03 64.26 15.15
.b
11. Sumedang
12. Indramayu 99.68 93.33 67.38 22.52
ab
Kota
18. B o g o r 100.00 97.06 74.31 21.25
19. Sukabumi 98.95 97.65 74.13 23.07
20. Bandung 99.57 97.52 73.62 29.97
21. Cirebon 98.76 96.09 75.71 27.66
22. Bekasi 99.41 98.70 78.75 29.52
23. Depok 99.16 98.57 72.82 30.52
24. Cimahi 99.66 96.97 83.74 33.89
25. Tasikmalaya 98.30 96.71 74.15 27.78
26. Banjar 98.80 97.30 82.40 17.64
Lampiran 6.1 Jumlah Lahir Hidup, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
Jumlah Balita dan Jumlah Gizi Buruk Balita Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
Kabupaten/Kota Bayi lahir Hidup BBLR Jumlah Balita Gizi Buruk Balita
id
05. G a r u t 58 137 998 272.275 80
o.
06. Tasikmalaya 32 935 924 163.573 88
07. C i a m i s 21 324 1 171 93.265 63
.g
08. Kuningan 21 020 1 101 100.192 50
ps
Kota
18. Bogor 19 729 147 95.218 79
19. Sukabumi 6 895 292 30.670 21
20. Bandung 42 181 939 222.488 407
21. Cirebon 5 455 195 28.740 48
22. Bekasi 46 961 260 232.822 137
23. Depok 46 679 441 183.845 75
24. Cimahi 10 539 320 54.180 25
25. Tasikmalaya 13 427 410 63.589 70
26. Banjar 3 399 125 16.590 7
950 541
Jawa Barat 20 465 4 435 523 3 126
id
06. Tasikmalaya - - 247 38 564 8.445 213
2 - 307 27 153 9.774 3
o.
07. C i a m i s
08. Kuningan 6 - 545 .g 23 833 9.280 -
09. Cirebon 31 - 865 47 574 15.745 -
ps
10. Majalengka 5 - 182 26 845 16.446 -
11. Sumedang 8 - 540 25 168 6.276 7
.b
13. Subang
14. Purwakarta 37 - 228 19 620 4.881 10
ab
Kota/City
ht
Hak Guna
Bangunan/
Hak Milik/ Hak Guna Usaha/ Hak Pakai/
Kabupaten/Kota Used
Property Rights Concession Rights to Used
Construction
Rights
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg.
01. B o g o r 248 458 334 219 356 3 025
02. Sukabumi 194 707 546 16 792 7 056
id
03. Cianjur 64 432 77 7 600 305
o.
04. Bandung 493 488 352 133 062 1 058
05. G a r u t 161 362 204
.g 9 092 1 052
06. Tasikmalaya 185 301 76 2 922 1 005
ps
11 102 0 8 307 42
16. B e k a s i 360 967 0 280 977 867
ht
Hak Milik
Atas Satuan
Hak
Rumah
Pengelolaan/ Hak Wakaf/ Jumlah/
Kabupaten/Kota Susun/
Management Rights Endowments Total
Property for
Rights
Apartement
Units
(1) (2) (3) (4) (5)
Kab/Reg.
id
01. B o g o r 28 1 031 1 017 473 249
02. Sukabumi 4 189 0 219 294
o.
03. Cianjur 0 106
.g 0 72 520
04. Bandung 22 2 197 12 056 642 235
05. G a r u t 6 242 572 172 530
ps
0 70 0 19 521
16. B e k a s i 5 73 2 633 645 522
17. Bandung Barat 1 197 0 110 795
Kota/City
17. B o g o r 32 102 1 585 129 324
18. Sukabumi 4 377 736 59.440
19. Bandung 46 2 160 10 966 610 124
20. Cirebon 126 202 0 79 031
21. Bekasi 30 88 7 274 448 231
22. Depok 10 1 125 6 473 394 345
23. Cimahi 1 115 1 036 57 880
24. Tasikmalaya 3 236 0 94 128
25. Banjar 0 489 0 31 654
Jawa Barat 379 21 079 45 391 5 759 877
Angka Pengeluaran
EYS
Harapan Hidup MYS (Tahun) Perkapita IPM
(Persen)
Kabupaten/ Kota (Tahun) Disusaikan
2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kabupaten
01. Bogor 70.47 70.49 11.68 11.81 7.40 7.74 9,041 9,066 66.74 67.36
02. Sukabumi 69.70 69.73 11.80 12.12 6.32 6.36 7,800 7,824 63.63 64.07
03. Cianjur 69.04 69.08 11.54 11.82 6.50 6.52 6,694 6,733 61.68 62.08
04. Bandung 72.96 72.97 11.50 11.74 8.18 8.34 8,978 8,999 68.58 69.06
05. Garut 70.47 70.49 11.17 11.62 6.80 6.83 6,355 6,372 61.67 62.23
06. Tasikmalaya 67.90 67.96 12.29 12.41 6.69 6.87 6,818 6,830 62.40 62.79
id
07. Ciamis 70.29 70.34 13.46 13.57 7.20 7.44 8,147 8,162 67.20 67.64
08. Kuningan 72.21 72.24 11.70 12.01 6.98 7.04 8,348 8,393 66.16 66.63
o.
09. Cirebon 71.25 71.28 11.48 11.60 6.08 6.31 9,002 9,013 65.06 65.53
10. Majalengka 68.60 68.66 11.38 11.61 6.72 6.75 8,194 8,233 63.71 64.07
.g
11. Sumedang 71.86 71.89 12.83 12.89 7.51 7.66 8,828 8,844 68.47 68.76
ps
12. Indramayu 70.25 70.29 11.36 11.62 5.29 5.45 8,644 8,668 62.98 63.55
13. Subang 71.19 71.22 11.38 11.44 6.29 6.44 9,266 9,287 65.48 65.80
14. Purwakarta 69.95 69.96 11.22 11.33 7.11 7.17 10,492 10,521 67.09 67.32
.b
15. Karawang 71.44 71.45 11.31 11.64 6.73 6.78 9,755 9,768 66.61 67.08
16. Bekasi 73.13 73.16 11.42 11.73 8.34 8.38 10,207 10,232 70.09 70.51
ar
17. Bandung Barat 71.56 71.56 11.00 11.06 7.39 7.51 7,112 7,188 63.93 64.27
18. Pangandaran 69.79 69.84 11.48 11.89 7.01 7.05 8,200 8,232 64.73 65.29
ab
Kota
19. Bogor 72.57 72.58 12.10 12.23 9.96 10.01 10,488 10,532 72.86 73.10
j
20. Sukabumi 71.75 71.76 13.08 13.18 8.52 8.70 9,609 9,641 70.81 71.19
://
21. Bandung 73.79 73.80 13.13 13.33 10.37 10.51 14,957 15,048 78.55 78.98
tp
22. Cirebon 71.75 71.77 12.58 12.93 9.33 9.53 10,563 10,606 72.27 72.93
23. Bekasi 74.17 74.18 13.20 13.28 10.49 10.55 14,475 14,558 78.63 78.84
ht
24. Depok 73.94 73.96 13.24 13.30 10.43 10.58 14,161 14,239 78.27 78.58
25. Cimahi 73.56 73.56 13.70 13.71 10.66 10.78 10,622 10,681 75.85 76.06
26. Tasikmalaya 70.93 70.96 13.11 13.36 8.44 8.51 8,158 8,210 68.63 69.04
27. Banjar 70.20 70.24 12.29 12.42 7.66 7.77 9,402 9,439 68.01 68.34
Jawa Barat 72.09 72.23 11.81 12.08 7.58 7.71 9,421 9,447 68.25 68.80
Lampiran 9.1 Luas Panen, Hasil Perhektar, dan Produksi Padi Jawa Barat Tahun 2014
Hasil /Hektar
Kabupaten/Kota Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Kw/Ha)
id
08. Kuningan 59.365 60,06 356.550
o.
09. Cirebon 85.346 60,93 520.017
10. Majalengka 105.558 60,09 634.260
.g
11. Sumedang 77.867 61,03 475.190
ps
Kota
://
Lampiran 11.1 Jumlah Unit Industri Kecil Menengah dan Besar di Jawa Barat, 2014
id
06. Tasikmalaya 1 481 171 904 3 350 136
o.
07. C i a m i s 1 420 190 099 4 044
08. Kuningan 2 457 .g 193 272 722 590
09. Cirebon 10 795 95 176 1 258 238
ps
10. Majalengka 7 401 143 760 3 458 385
11. Sumedang 5 149 159 863 5 331 844
.b
id
06. Tasikmalaya - 80 749 80 749
07. C i a m i s 36 773 908 627 945 401
o.
08. Kuningan 43 .g 245 537 245 580
09. Cirebon 84 141 006 141 090
10. Majalengka 4 137 816 137 820
ps
Kota
tp
id
06. Tasikmalaya 1 142,973 133,350 27,000 - 1 303,323
o.
07. Ciamis 754,310 18,000 - - 772,310
08. Kuningan 416,100 - .g - - 416,100
09. Cirebon 646,650 - - - 646,650
ps
10. Majalengka 702,800 - - - 702,800
11. Sumedang 796,056 - - - 796,056
.b
id
06. Tasikmalaya 435,449 283,513 264,701 319,660 1 303,323
o.
07. Ciamis 268,760 123,260 41,940 338,350 772,310
08. Kuningan 291,000 38,090 46,000 41,010 416,100
.g
09. Cirebon 223,120 272,280 97,550 53,700 646,650
ps
Kota
ht
A. Makanan
1. Padi-Padian 45,778 47,036 50,201
2. Umbi-umbian 742 1,083 1,239
3. Ikan 5,982 6,988 9,571
4. Daging 756 1,502 4,112
id
5. Telur dan Susu 2,854 4,405 7,594
o.
6.Sayur-Sayuran 5,992 8,843 12,497
7. Kacang-Kacangan 2,332
.g 5,194 6,172
8. Buah-buahan 581 2,735 4,277
ps
B. Non Makanan
1. Perumahan & Fasilitas RT 24,213 33,874 51,191
2. Barang & Jasa 20,333 21,438 34,888
3. Pakaian, alas kaki & Tutup Kepala 1,153 3,713 5,947
4. Barang tahan lama 255 244 776
5 Pajak & Asuransi 412 501 1,474
6. Keperluan Pesta - 86 181
A. Makanan
1. Padi – Padian 51,940 58,380 60,741
2. Umbi – umbian 1,616 2,107 2,707
3. Ikan 14,573 19,892 27,946
4. Daging 7,696 14,553 22,347
5. Telur dan Susu 12,298 18,912 28,704
id
6.Sayur – Sayuran 18,562 25,893 31,507
o.
7. Kacang – Kacangan 8,259 10,924 13,254
8. Buah – buahan
.g7,963 13,421 19,957
9. Minyak dan Lemak 8,559 10,294 12,147
ps
B. Non Makanan
1. Perumahan & Fasilitas RT 77,195 131,253 192,678
2. Barang & Jasa 51,601 92,805 142,730
3. Pakaian, alas kaki & Tutup Kepala 9,163 18,570 27,254
4. Barang tahan lama 2,868 6,815 16,378
5 Pajak & Asuransi 2,748 6,342 10,920
6. Keperluan Pesta 588 1,951 5,864
A. Makanan
1. Padi-Padian 59,785 55,861
2. Umbi-umbian 4,200 2,352
3. Ikan 40,197 22,115
4. Daging 41,884 17,709
5. Telur dan Susu 49,068 22,861
id
6.Sayur-Sayuran 36,478 24,759
o.
7. Kacang-Kacangan 14,783 10,565
8. Buah-buahan
.g 38,778 16,631
9. Minyak dan Lemak 14,698 10,333
ps
B. Non Makanan
ht
Kabupaten
01. B o g o r 381,310 393,039 774,349
02. Sukabumi 332,961 270,988 603,949
03. Cianjur 284,030 202,759 486,789
04. Bandung 348,464 356,440 704,904
05. G a r u t 247,242 197,976 445,218
id
06. Tasikmalaya 251,640 178,441 430,081
07. C i a m i s 308,119 256,288 564,407
o.
08. Kuningan 366,960 .g 316,661 683,622
09. Cirebon 331,749 222,563 554,312
323,094 283,322 606,416
ps
10. Majalengka
11. Sumedang 375,497 303,567 679,064
.b
Kota
tp
Lampiran 19.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011-2013 (Ribu Rupiah)
id
07. C i a m i s 16,772,576.32 18,720,053.06 20,535,707.89
o.
08. Kuningan 11,951,482.16 13,441,997.02 14,955,531.62
09. Cirebon 26,297,826.36 .g29,425,735.09 32,944,211.62
10. Majalengka 15,691,229.38 17,543,188.52 19,203,738.75
ps
14. Purwakarta
15. Karawang 124,276,539.27 140,816,053.30 155,068,137.87
ab
Lampiran 19.2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2011-2013 (Ribu Rupiah)
id
03. Cianjur 21,817,064.39 22,804,951.27 23,952,964.38
04. Bandung 54,468,156.82 57,675,573.71 61,068,514.00
o.
05. G a r u t 27,815,340.92 .g 29,138,481.77 30,541,244.30
06. Tasikmalaya 17,191,752.93 17,941,292.77 18,794,607.12
07. C i a m i s 15,213,674.32 16,014,025.46 16,819,047.38
ps
2011 2012
Provinsi
Kota Desa Jumlah Kota Desa Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11 Nanggroe Aceh Darussalam 176,02 718,78 894,81 165,40 711,10 876,60
12 Sumatra Utara 691,13 790,18 1 481,31 669,40 709,10 1 378,40
13 Sumatra Barat 140,49 301,59 442,09 124,30 273,60 397,90
14 Riau 141,92 340,13 482,05 156,40 324,90 481,30
15 Jambi 108,17 164,51 272,67 105,30 164,70 270,10
id
16 Sumatera Selatan 409,15 665,66 1 074,81 367,60 674,40 1 042,00
o.
17 Bengkulu 95,28 208,33 .g303,60 92,70 217,80 310,50
18 Lampung 241,94 1 056,77 1 298,71 237,90 981,10 1 219,00
ps
19 Bangka Belitung 25,32 46,74 72,06 24,00 46,20 70,20
21 Kepulauan Riau 106,35 23,21 129,56 106,60 24,60 131,20
.b
Lampiran 20.2 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Nasional Tahun 2009-2012
id
Lampung 71,42 74,94 72,45 72,87
o.
Bangka Belitung 72,86 73,37 73,78 74,29
Kepulauan Riau 75,07 .g 75,78 76,20 76,56
DKI Jakarta 77,60 77,97 78,33 78,59
ps
Jawa Barat 72,29 72,73 73,11 73,58
Jawa Tengah 72,49 72,94 73,36 74,05
.b