Disusun Oleh
NIM : 5202415055
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2018
i
ii
ABSTRAK
Angga Tribuana
OVERHAUL DAN ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN SISTEM
SUSPENSI MOBIL TOYOTA HARRIER
BENGKEL MOBIL KUDA MAS
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan
Di Bengkel Mobil Kuda Mas Anjasmoro Semarang. Laporan ini dibuat guna untuk
memenuhi tuntunan mata kuliah praktik kerja lapangan yang berbobot 4 sks dengan
Harrier”.
1. Bapak Dr. Nur Qudus, S.Pd, M.Pd Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
Negeri Semarang.
3. Bapak Dr. Hadromi S.Pd., MT. dosen pembimbing yang telah membimbing
Semarang
Anjasmoro Semarang
Kerja Lapangan.
iv
v
DAFTAR ISI
vi
2.1 Fungsi suspensi pada kendaraan ................................................................ 21
2.2 Persyaratan suspensi .................................................................................... 22
2.3 Kompnen utama suspensi ............................................................................ 22
2.4 Model dan karakteristik suspensi ............................................................... 30
3 Overhaul sistem suspensi ............................................................................... 33
4 Pemeriksaan dan gangguan pada sistem suspensi ....................................... 52
5 Hasil pemeriksaaan sistem suspensi mobil toyota harrier .......................... 55
C. Analisis Hasil Pemeriksaan Sistem Suspensi .................................................... 56
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 61
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 61
B. Saran .................................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 64
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 2.16 Shock Absorber Kerja Tunggal
x
Gambar 2.34 Pelepasan Peredam Getaran
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka
kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Proses dalam menciptakan
kualitas tenaga kerja yang harus di kembangkan yaitu merupakan suatu keahlian
atau skill yang di punyai oleh tenaga kerja tersebut dalam hal ini terjadi di industri
bengkel servis dan perbaikan mobil yang menuntut para pekerjanya untuk berpikir
kreatif untuk servis dan memperbaiki mobil, oleh karena itu Praktik Kerja
samping istilah-istilah di bidang ilmu murni, seperti kimia, fisika, matematika, dan
automotive yang artinya mesin pembangkit tenaga atau yang dapat bergerak
sendiri. Otomotif ini membahas mesin-mesin yang digunakan pada mobil dan
sepeda motor saja. Di samping itu, Alwi, dkk., (2007:77 dan 805) menjelaskan
kendaraan bermesin (misalnya mobil dan motor)‖. Oleh karena itu, otomotif adalah
/diciptakannya mesin oleh seorang ahli yang bernama Alphans Beau de Rahas
(1960). Kemudian, perkembangan dunia otomotif menjadi lebih pesat setelah tahun
1877 berhasil menciptakan mesin 4-tak oleh Otto. Kini bidang permesinan lebih
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai suatu bentuk nyata dari mata
kuliah pengenalan lapangan yang merupakan mata kuliah wajib dilaksanakan oleh
itu kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi salah satu cara yang efektif
didunia kerja dan mampu menumbuhkan ide-ide baru yang nantinya berguna bagi
Untuk menunjang kegiatan akademik sesuai dengan disiplin ilmu perlu adanya
kerja sama dengan suatu perusahaan atau industri. Dalam hal ini melaksankan PKL
di Bengkel Mobil Kuda Mas Semarang yang dalam pelaksanaannya penulis salah
pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah metode interview, metode
Bengkel Mobil Kuda Mas merupakan bengkel yang bergerak di bidang jasa
perbaikan dan servis kendaraan roda empat. Untuk menunjang berjalannya kegiatan
pekerjaan di Bengkel Mobil Kuda Mas bekerja dengan maksimal Terdiri dari
3
beberapa divis antara lain yaitu Divisi Bengkel, Divisi Salon, Divisi Cuci, Divisi
1. Tujuan
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah mahasiswa dapat
melakukan :
2. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
industry.
mahasiswa.
dengan industri.
c. Bagi Industri
lembaga industri.
1. Tempat Pelaksanaan
2. Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan dimulai pada hari senin tanggal 8 Januari 2018
enam(6) hari kerja tiap minggunya dari hari senin sampai dengan hari sabtu,
D. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini
1. Metode Praktik
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data pada bahan laporan praktik
2. MetodeInterview (wawancara)
pembimbing lapangan dan mekanik. Data dari metode ini adalah tentang teknik
proses dempul
Metode ini dilakukan dengan cara mencari buku-buku manual secara resmi
4. Metode Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi kepada
BAB II
PEKERJAAN/KEGIATAN
Bengkel Mobil Kuda Mas adalah Bengkel swasta milik pribadi yang bergerak
baik dari sisi kualitas bengkel, SDM, maupun produk/layanan yang disediakan,
2. Sejarah Perusahaan
Berdiri sejak April 1995, berawal dari usaha kecil-kecilan hanya sebatas
bengkel ganti oli biasa. Dengan seiring berjalannya waktu karena permintaan dari
seperti perbaikan dan servis mobil, servis jok, variasi, ganti oli, salon mobil, stiker,
dan cuci mobil dengan diberi nama Bengkel Mobil Kuda Mas. Bengkel Mobil
Kuda Mas waktu ke waktu selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada semua
pelanggannya, didukung oleh perangkat, sarana serta Sumber Daya Manusia yang
Semarang khususnya dan dari berbagai kota-kota lain di Indonesia. Citra positif
pelayanan kami ini akan menjadi bahan pertimbangan Anda dalam memutuskan
Adapun bidang jasa yang mampu kami berikan adalah meliputi kegiatan yang
terkait dengan perbaikan dan servis, servis jok, salon mobil, variasi / modifikasi
Jasa pelayanan yang disediakan, disiapkan dan diberikan oleh Para Tenaga
VISI
MISI
berkualitas tinggi.
konsumen.
pelanggan.
Semarang sekaligus Investor utama di semua bidang usaha dari Bengkel Kuda
Mas Semarang.
11
Manager merupakan salah seorang pendiri juga dari Bengkel Kuda Mas
Semarang.
c) Admin
keuangan, keluar masuk mobil cutomer, dan keluar masuk spearpart bengkel.
d) Divisi
Divisi pada bengkel kuda mas merupakan suatu kelompok yang sudah di
Yaitu divisi yang bertugas khusus mengganti oli kendaraan dari pelanggan.
Berbagai macam oli yang bisa diganti misalkan oli mesin, oli
o Divisi Variasi
Yaitu divisi yang bertugas melayani beragam variasi mulai dari interior dan
Divisi Stiker
Yaitu divisi yang bertugas memasang stiker untuk perlindungan cat mobil
mobil pelanggan.
Yaitu divisi yang bertugas membersihkan semua debu yang ada di dalam
Divisi Bengkel
mobil pelanggan.
dan kegiatan pekerjaan lebih efektif dan efisien, sehingga lebih tepat waktu dan
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan
orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3
juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan
kesehatan dancuti sakit. Selain itu kupu-kupu malam auto custom juga menyediakan
BPJS kesehatan dan Ketenaga kerjaan untuk para karyawannya untuk menunjang
oleh Toyota Motor Corporation. Di pasar Amerika Utara, dia dijual dalam merk
Lexus dengan model RX (seperti RX300, RX330, dan RX350). Dia dibuat
diperkenalkan di Jepang pada 1997 dan RX300 di Amerika pada North American
14
International Auto Show 1998. Dengan cepat dia menjadi model penjualan-terbaik
Di Indonesia, Toyota Harrier masuk melalui jalur importir umum (IU). Karena
model ini tadinya diperuntukan untuk pasar lokal Jepang, maka banyak menu dan
a) Mesin
Mesin yang digunakan Toyota Harrier 2003 menggunakan dua tipe mesin.
mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 164 Ps pada putaran 5.600 rpm
mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 222 Ps pada putaran 5.600 rpm
dan torsi maksimum sebesar 304 Nm pada putaran 4.000 rpm. Tenaga yang
dihasilkan oleh mobil ini akan disalurkan melalui tranmisi otomatis Triptonic 4
percepatan.
b) Dimensi / Ukuran
Panjang 4.580 mm
Lebar 1.815 mm
Tinggi 1.670 mm
c) Transmisi
d) Sistem Suspensi
e) Sistem Rem
f) Ban
g) Sistem Kemudi
h) Eksterior
Toyota Harrier hadir dengan penampilannya yang garang dan gagah. Hal
ini dapat dilihat dari bumper yang berukuran ekstra dan ditambah dengan adanya
grill berukuran besar. Pada bagian depan terdapat pula LED Strip yang membawa
fitur DRL. Serta, terdapat pula headlamp yang terpasang dan dilengkapi
waktu malam hari. Selain itu, terdapat spion yang dilengkapi pula dengan LED
menariknya, antara stoplamp yang berteknologi LED Strip berwarna merah ini
terhubung dengan logo Toyota. Tidak hanya itu, adapula kaca belakang dan rear
wiper. Bila dilihat secara jelas memang desain luar yang diusung pada New
Toyota Harrier ini menerapkan konsep desain yang modern dan juga gagah.
i) Interior
Pada desain interiornya, New Toyota Harrier memiliki ruang kabin yang cukup
dashboardnya, mobil ini dirancang dengan desain yang mewah dan dilengkapi
dengan material wood dan beberapa konsol yang tersusun rapi tepat pada bagian
tengah dashboard. Sementara, untuk bagian setir kemudi dibuat lebih modern
dalam mengatur fitur-fitur yang terdapat pada bagian sekitar setir kemudi.
Tidak hanya itu, terdapat pula fitur MID yang berdesain elegan dan cukup
informatif. Terakhir, pada bagian jok tidak perlu diragukan dan akan membuat si
21
berkualitas yakni Nappa Premium sehingga akan terasa lembut dan empuk bila
diduduki.
2. Sistem Suspensi
getaran dan impact secara langsung dari permukaan jalan ke kendaraan selama
beroperasi, sehingga mencegah kerusakan terhadap body dan cargo, dan juga
penggerak atau daya pengereman ke masing – masing roda atau gaya centrifugal,
Sistem suspensi terletak diantara kendaraan dan roda – roda , dan dirancang
untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan
jalan. Suspensi terdiri dari pegas , shock arbsorber , stabilizer dan sebagainya . Pada
umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigrid ( rigid axle
getaran , oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan , hal ini untuk melindungi
22
penampung dan barang agar aman , serta menambah kenyamanan dan stabilitas
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan
roda- roda.
4. Dapat menjaga roda agar posisinya benar selaras denagn bodynya seperti
ditentukan sebelumnya.
2.3.1 Pegas
Penggunaan pegas pada sistem suspensi adalah untuk menahan secara langsung
kejutan yang diterima kendaraan pada saat berjalan. Hal ini dikarenakan pegas
Konstuksi pegas ini terdiri dari plat baja yang diikat atau disusun menjadi
satu.keuntungan pegas daun adalah mampu meredam pembebanan yang besar, oleh
Pegas coil berfungsi meredam kejutan dari jalan sehingga tidak langsung
diterima body. Pegas coil memiliki tahanan atau redaman kejutan yang lebih baik
dibandingkan dengan pegas daun dan tidak terjadi gesekan antara pegas (defleksi)
yang menyebabkan getaran pada body. Sebaliknya pegas koil memiliki kekurangan
saat menerima kejutan, maka secara langsung kejuan tersebut dilendutkan sehingga
menyebabkan kejutan balik yang cepat pada body. Oleh karena pada umumnya
Pegas ini pada umumnya igunakan pada mobil-mobil kecil pada suspensi
depan. Pegas batang torsi ini bahannya terbuat dari baja elastis yang mampu
beroskilasi naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya
berkendaraan menjadi tidak nyaman . Untuk itu shock absorber dipasang untuk
shock absorber. Hal ini dikarenakan pegas tidak mampu menahan gaya naik turun
(oksilasi) pada saat menerima beban dari jalan Shock absober dirancang untuk
merdam oksilasi pegas akibat kejutan sehingga kendaraan akan terasa nyaman saat
berjalan.
o Kerja Tunggal.
Sebaliknya pada waktu kompresi tidak terjadi efek meredam Pada jenis ini saat
piston menekan (melakukan proses kompresi) maka tidak terjadi efek redam
o Kerja Ganda
Baik saat ekspansi maupun kompresi selalu bekerja meredam. Pada umumnya
kendaraan sekarang menggunakan tipe ini. Pada jenis ini mekanisme redaman
terjadi pada saat kompresi maupun ekspansi, tentunya hal ini menguntungkan
karena secara otomatis mampu meredam kejutan lebih baik dari kerja tunggal.
Ball Joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disamping itu juga
traksi ban . Untuk suspensi depan , stabilizer biasanya dipasang pada kedua lower
arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah di ikat ke frame atau
Strut Bar/lengan penahan berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak
bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang
Lateral Control Rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Fungsinya
2.3.7 Bumper
Bumper berFungsi adalah sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan
lain-lain yang bekerja pada saat pegas coil mengerut dan mengembang diluar batas.
Bahan utama pembuat bumper adalah karet. Bumper di bagi dua yaitu Rebounding
Bumper dan Bounding Bumper. Rebounding Bumper adalah Bumper yang bertugas
lainnya oleh karena itulah bushing karet dapat mengalami kerusakan. Kerusakan
bushing karet antara lain sobek, retak, kehilangan sifat elastisnya, berubah bentuk.
Bushing karet tidak dapat diperbaiki, bushing karet yang sudah rusak harus diganti
2.3.9 Shackle
Shackle berfungsi sebagai pengimbang panjang pegas daun saat pegas daun
mengalami perubahan bentuk akibat menerima gaya tekan. Dengan shackle, pegas
daun dapat berdefleksi dengan lancar dan mengurangi resiko pegas daun patah.
Hanger pin berfungsi sebagai penahan suspensi belakang agar suspensi belakang
mampu menahan gaya dari arah bujur. Hanger pin dipasang pada kerangka mobil
2.3.11 U-Blot
U-bolt adalah baut yang menahan poros roda pada pegas daun. U-bolt mengikat
poros roda dan pegas daun dengan cara di mur pada spring seat. Pegas daun
pegas daun lalu memberikan pelumas diantara lembar pegas daun satu dengan yang
lainnya. Pelumasan ini bertujuan untuk mengurangi gesekan yang terjadi saat pegas
Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan roda kanan dihubungkan oleh axle tunggal.
5.1.1.1 Konstruksi sederhana dan kuat dan biaya produksi rendah karena leaf spring
5.1.1.3 Sulit untuk menggunakan pegas dengan konstanta yang lebih rendah karena
leaf spring assembly digunakan untuk menempatkan axle. Pada tipe ini, getaran
seperti judder mungkin terjadi dikarenakan oleh gesekan antara spring leave,
5.1.1.4 Suara mendecit dan aksi wind-up dan getaran mungkin terjadi karena variasi
dalam torsi penggerak dan gaya pengereman. Axle akan terlepas jika leaf spring
patah.
32
Pada suspensi model bebas, masing – masing pada roda kiri dan kanan bergerak
1. Unsprung weight yang lebih rendah menghasilkan kontak roda dengan jalan
posisi mesin dan lantai dapat diperendah. Pengaturan ini juga menaikkan
o Pembongkaran
o Pemeriksaan
Batang Stabilisator
34
o Petunjuk pemasangan
Batang stabilisator harus tegak lurus dengan baut penahan pada lengan
bawah suspensi.
35
o Pembongkaran
penyetel camber
Lepas nakel kemudi dari poros penggerak, (ikat dengan kawat poros
Terlebih dulu pasang baut dan dua mur diantara pemegang nakel kemudi.
Tekan pegas koil dengan alat pengetes sampai karet penahan bebas
Gunakan alat khusus pemegang dudukan pegas koil, agar mur pengikat
Ganti peredam getaran yang bocor dengan satu unit peredam getaran
baru.
39
1. Ciri peredam getaran berisi gas, 2.Batang torak selalu terentang, 3. Gaya
tekan sangat kuat dibanding dengan peredam getaran berisi cairan, 4. Habis ditekan
1batang torak akan kembali terentang perlahan – lahan, 5. Pada tabung pengantar
tidak terdapat baut penahan batang torak, 6. Bila bocor / rusak harus diganti dalam
satu unit.
Cara Pemeriksaan
Saat batang torak ditekan tahanannya sangat berat danbila dilepas batang
berarti baik
Saat batang torak ditekan tahanannya ringan dan bila dilepas tidak kembali,
Hati – hati saat membuat lubang pada tabung penghantar, karena serpihan
Lepas sil, poros dan keluarkan cairan dari dalam tabung penghantar.
o Pemeriksaan
Bila pemegang nakel retak, jangan di las. Tetapi ganti pemegang nakel bersama –
Periksa keretakan / kerusakn akibat korosi pada bodi tempat tiga baut
Kondisi karet penahan, karet penutup debu dan bemper, bila rusak ganti.
o Pemasangan
Pasang pegas koil yang masih dipres pada tabung pengantar dan perhatikan
ujung pegas koil harus berpasangan dengan alur pada dudukan bawah.
getaran
Tiga baut penahan peredam getaran terpasang pada tiga lubang pada bodi
bagian depan.
Beri vet secukupnya pada bantalan dan jangan lupa memasang karet
penutup debu
Momen pengencangan
o Pembongkaran
Congkel dan lepas bushing karet yang rusak menggunakan obeng (-) dan
palu
o Pemeriksaan
Periksa keausan / keretakan lengan bawah, bila rusak akibat korosi atau
Periksa bantalan – bantalan karet dan karet penahan, bila aus atau rusak
ganti.
47
Periksa keausan / keretakan lengan bawah, bila rusak akibat korosi atau
Periksa bantalan – bantalan karet dan karet penahan, bila aus atau rusak
ganti.
o Pemasangan
1. Batang stabilisator
2. Baut penahan
3. Lengan Suspensi
4. Bantalan karet
Sebelum pengencangan mur pengikat, atur dulu posisi naf suspensi dengan
pemegang nakel
Baut pada naf suspensi yang paling menonjol harus berada di tengah –
Sebelum membongkar lengan bawah, terlebih dulu catat posisi atau beri
Eksenter penyetel toe – in hanya terpasang pada lengan bawah bagian belakang.
Bila baut atau mur pengikat menggunakan cincin plat penahan, maka
kaitkan cincin plat penahan pada bodi atau bagian ujung cincin yang
menonjol dikaitkan dengan lubang yang ada pada bodi atau lengan.
Tujuannya cincin plat penahan, agar mur pengikat tidak ikut berputar saat
dikencangkan.
51
Bila semua komponen telah terpasang, turunkan mobil dari lift atau
Ukur jarak antara setiap pelek roda dengan garis sumbu baut eksenter lengan
Kesalahan jarak antara lengan kanan dan kiri tidak boleh lebih 3 mm.
sistem suspensi. Kondisi sistem suspensi itu dipengaruhi oleh kondisi komponen-
komponennya, jika salah satu kondisi komponen buruk maka akan mempengaruhi
seluruh kinerja dari sistem suspensi. Oleh karena itulah akan dibahas kerusakan apa
saja yang dapat terjadi dan cara pemeriksaan tiap komponen utama dari sistem
suspensi.
a). Pegas
Kerusakan yang dapat terjadi pada pegas spiral adalah pegas patah dan
Pemeriksaannya dengan cara melihat kondisi fisik pegas apakah ada keretakan atau
bahkan sudah patah. Pengerutan pegas dapat diperiksa dengan cara mengukur
minyak dilakukan secara visual dengan melihat ada atau tidaknya ceceran minyak
pada bodi shock absorber. Pemeriksaan kinerja dilakukan dengan cara merasakan
tahanan shock absorber saat langkah kompresi dan langkah ekspansi. Pada shock
absorber kerja ganda langkah kompresi dan langkah ekspansi sama sama memiliki
53
tahanan. Baik ketika ditekan atau ditarik dengan tangan, shock absorber akan
menahan gaya yang ditimbulkan dari tangan kita. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam uji kinerja ini adalah posisi shock absorber harus vertikal dan lakukan uji ini
pergerakan.
menambah gerak bebas pada roda kemudi, menimbulkan suara pada system
dilakukan dengan cara melihat reaksi ball joint saat roda kemudi digerak-gerakkan
atau dengan cara menggoyangkan ball joint. Ball joint yang masih baik tidak
memilki gerak bebas dan stud ball joint tidak bisa digerakan dengan mudah oleh
jari. Dibutuhkan tenaga yang lebih dari tenaga jari untuk Memperbaiki Sistem
Suspensi menggerakan stud ball joint. Pemeriksaan ball joint pada upper arm dan
lower arm juga dapat dilakukan dengan cara menggerak-gerakkan roda seperti
gambar Pengecekan tersebut dilakukan sambil menginjak pedal rem. Jika terasa ada
elastisnya, berubah bentuk. Bushing karet tidak dapat diperbaiki, bushing karet
Kerusakan yang dapat terjadi pada stabilizer bar adalah stabilizer bar
bar dilakukan dengan cara meletakan stabilizer bar pada bidang datar lalu melihat
g). Bumper
Sama seperti bushing karet, bumper juga terbuat dari karet. Pemeriksaan
Nama Standar
No Hasil Pemeriksaan keterangan
Komponen Pemeriksaan
Visual : Masih
Normal tidak patah Limit standar : standar
1. Pegas Spiral
Tinggi bebas : 273mm Tidak perlu
280mm diganti
Visual :
Masih baik
Tidak ada kebocoran Tidak bocor dan
Shock tidak perlu
2. Kinerja : tahanan kedua
Absorber diservis
Tahanan kompresi dan langkah sama
atau diganti
ekspansi Sama
Visual :
Tidak ada retak Ganti
Tidak ada retak
Kinerja : Bushing
Lengan baut kencang
3. Baut masih kencang Karet
Suspensi dan bushing
Mengalami kekocakan Lengan
bagus
akibat bushing karet Suspensi
yang retak dan rusak
Kinerja :
Tidak terjadi Tidak longgar Masih
kekocakan ataupun dan kocak serta normal
4. Ball Joint
kelonggaran. tidak dapat tidak perlu
Terdapat tahanan bergerak bebas diganti
ketika digerakkan
56
Nama Standar
No Hasil Pemeriksaan keterangan
Komponen Pemeriksaan
Tidak retak,
Visual : Bushing
sobek dan
5. Bushing Karet Karet retak dan sobek Karet perlu
berubah bentuk
Kurang elastis diganti baru
serta elastis
Visual :
Tidak bengkok Masih baik
Normal masih baik
6. Stabilizer Bar Tidak retak tidak
tidak bengkok retak
Tidak patah diganti
atau patah
Visual :
Tidak retak Tidak perlu
Masih baik tidak ada
7. Bumper Tidak sobek dilakukan
retak atau sobek
Elastisitas baik penggantian
Masih elastis
seluruh komponen sistem suspense pada mobil Toyota Harrier masih normal dalam
standard dan masih mungkin untuk digunakan. Berukut adalah analisis hasil
1. Pegas Spiral
Hasil pemeriksaan pegas spiral bahwa panjang dari pegas spiral masih dalam
standar pemakaian yaitu 280mm dari limit 273mm. sehingga pegas ini masih bisa
bekerja memberikan daya baik suspensi atau shock absorber dan menahan,
57
membatasi maksimal gaya kompresi dari shock absorber, jadi komponen pegas
spiral masih bagus unruk digunakan dan tidak perlu dilakukan penggantian.
2. Shock Absorber
Hasil pemerikasaan shosck absorber secara visual dan kinerja bahwa shock
absorber tidak terdapat kebocoran oli dan tahanan kompresi maupun ekspansi shock
absorber masih baik. Jadi shock absorber masih mampu meredam getaran atau
guncangan dari jalan dengan supaya tidak diteruskan kebody baik sehingga
3. Lengan Suspensi
retak atau patah bahkan masih mampu bergerak dengan bebas tidak mengalami
kekockan. Maka dapat disimpulakan bahwa kinerja lengan suspense masih baik dan
masih mampu bekerja dengan baik gunu memberikan gerk bebas roda ketika
4. Ball Joint
kelonggaran kerika digerakkan. Jadi dapat disimpulkan ball joint masih dapat
bekerja untuk menjaga bentuk wheell aligment dan mencegah timbul bunyi akibat
5. Stabilizer Bar
Hasil pemeriksaan stabilizer bar bahwa tidak terdapat retak atai patah maupun
bengkok pada stabilizer bar. Jadi dengan hasil tersebut stabilizer bar masih dapat
menjaga atau mengurangi kemiringan roda atau kendaraan dengan baik akibar gaya
6. Bumper
kelonggaran sama sekali, jadi bumper dapat dilihat secara visual masih mampu
dengan baik melindungi axle, frame, dan shock absorber dari benturan akibat
7. Bushing karet
mengalami sobek retak dan renggang atau tidak elastis lagi. Jadi jika komponen ini
bergurang alias tiap komponen akan bergesekan sehingga nanti akan menimbulkan
keausan pada komponen lainnya dan akan mengurangi kinerja dari komponen
tersebut serta membuat komponen lainya cepat rusak akibat pergerakan antar
Kerusakan bushing karet juga akan berakibat timbulnya bunyi pada komponen
yang diberi bushing karena gesekan yang terjadi saat kendaraan berjalan dan bunyi
ini akan sangat mengganggu pengendara saat mengemudi, yang lama kelamaan
akan semakin keras jika terjadi keruskan yang semakin parah akibat gesekan.
59
Maka bushing karet ini harus cepat segera diganti jika sudah mengalami
Lepas mur dan baut pengikat pin bagian depan pegas daun
Turunkan aksel belakang dan keluarkan satu sisi bushing karet pegas daun
Beri sedikit vet silikon pada bushing pegas daun dan pin
pembongkarannya.
60
Keluarkan pin gantungan dan perhatikan posisinya, bila perlu beri tanda!
Beri sedikit vet silikon pada bushing pegas daun dan pin
pembongkarannya
61
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah penulis peroleh dan sesuai dengan hasil
2. Bahwa dari data hasil pemerikasaan yang penulis dapatkan hampir seluruh
komponen suspense pada mobil Toyota Harrier masih dalam kondisi baik
dan normal. namun terjadi kerusakan pada bushing karet dari suspense
depan dan belakang mobil. Dan bushing yang rusak ini dapat menimbulkan
antar komponen yang diberi bushing kurang bebas. Yang juga berakibat
timbulnya bunyi pada komponen yang diberi bushing karena gesekan yang
pengemudi.
B. Saran
Bagi Mahasiswa
bengkel.
3. Kedepannya mampu menunjukan sikap disiplin dan sopan santun yang baik
4. Mahasiswa lebih dapat menggali ilmu lagi selain Overhaul Suspensi Mobil.
lagi.
berlalu.
Bagi Industri
DAFTAR PUSTAKA
Community.
CENTRE.
Ketut Sumita, Sasongko Leksono A.P, ST, 2000, Memperbaiki Kerusakan Pada