Anda di halaman 1dari 3

Nama : MOHAMAD IRFAN

NO. : 20
KELAS : X MIPA 3
Judul Buku : Dunia Aisyah: Jadi Juara
Penulis : Saridah Hamid dan Reja
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2009
Tebal buku : 160 hlm.

Sinopsis

Dunia Aisyah : JADI JUARA


Buku “Dunia Aisyah: Jadi Juara” ini dilengkapi ilustrasi berupa gambar komik.
Isinya menceritakan perjuangan Aisyah untuk mengikuti kegiatan PAK POS
(Pertandingan Antar-Kelas Pekan Olahraga Sekolah). Aisyah adalah anak yang baik,
dia dia aktif dalam mengikuti kegiatan apapun. Pagi itu Aisyah berangkat sekolah
dengan sangat letih sekali, karena semalam Andriana lembur Tugas PR yang belum
dikerjakan karena seharian dia pergi dengan keluarganya untuk menghadiri suatu acara
. dalam kegiatan Pak POS dia ingin sekali menjadi juara lomba lari 100 meter, jadi dia
sangat berlatih keras di sekolah sampai dia kelelahan. Aisyah pulang ke rumah dengan
cemberut karena kelelahan latihan.
Ibunya menyangka hanya karena ada pelajaran olahraga. Aisyah menceritakan
keinginannya sekaligus meminta pendapat dan dukungan ibunya. Bu Aminah, ibunya
Aisyah malah menertawakan. Aisyah belum pernah ikut lomba lari. Ibu cuma pernah
melihatnya berlomba dengan Mimi, kucing kesayangannya. Itu juga Mimi yang
menang. Biasanya Aisyah tertinggal jauh di belakang dengan napas ngos-ngosan,
sedangkan Mimi berlari cepat.
Ibu menyangsikan kemampuan Aisyah yang bertubuh gemuk akan mampu
berlari cepat. Aisyah ngambek. Namun, Aisyah tetap ingin berprestasi di pelajaran,
sekaligus dalam olahraga.
Keinginan Aisyah tertanam kuat hingga terbawa mimpi. Ibu menceritakannya
kepada Ayah. Sebaliknya dengan Ibu, Ayah justru mendukung keinginan Aisyah. Commented [1]:
Dalam obrolan ini diselingi dengan cerita Nabi Muhammad saw. yang juga suka
olahraga.
Amira dan Farah adalah teman baik Aisyah yang sekelas dengannya. Aisyah
dan Amira sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan Pak Pos, namun tidak pada
temannya si Farah yang selalu lesu dan tidak bersemangat, karena temannya itu sedikit
tidak sehat karena sakitnya yang mudah lelah. Sewaktu jam istirahat di sekolah, Aisyah
dan Amira melihat Ali dan Adam di kantin. Mereka mengajak Ali dan Adam tanding
lomba lari di lapangan bola bada ashar. Aisyah mengajak Mimi, kucingnya. Adam dan
Ali menyetujuinya. Aisyah pun mengajak teman sekelas lainnya.
Seperti yang sudah dijanjikan, sorenya Ali dan Adam tiba lebih dulu di
lapangan. Aisyah terlambat karena menunggu teman-temannya datang.
Saat perlombaan berlangsung, Mimi tersasar. Kucing itu takut mendengar sorak
sorai penonton. Berlari tunggang langgang. Bersembunyi di balik semak-semak di
pinggir lapangan.
Sementara Ali memimpin di depan. Tapi, begitu setengah putaran, perlahan-
lahan larinya melambat. Aisyah berhasil menyusul Ali. Sayangnya, Aisyah dikejar
anjing. Berteriak meminta tolong. Larinya melenceng ke sebelah lapangan. Sementara
Amira dan teman-temannya yang lain lari berpencaran saat melihat anjing berlari ke
arah mereka, lalu mereka berlari untuk mencari perlindungan. Ali dan Adam
berlindung dengan memanjat pohon yang tinggi.
Menyadari anjing sudah tidak mengejarnya lagi, Aisyah mencari Mimi.
Memanggil-manggil Mimi. Sesampainya di bawah pohon rambutan, Aisyah melihat
ada yang bergerak-gerak. Ternyata, Ali dan Adam bersembunyi di atas pohon
rambutan. Mereka meminta Aisyah naik dan makan rambutan bersama. Di atas pohon
itu Ali dan Adam malah menikmati buah rambutan dari pohon itu, karena Aisyah juga
ingin buah rambutan itu dia berusaha untuk memanjat pohon yang dinaiki oleh Ali dan
Adam namun apa daya Aisyah berusaha sebisa mungkin tetapi tidak bisa
Aisyah berusaha keras memanjat pohon itu. Seumur hidup, dia tidak pernah
memanjat pohon. Aisyah menjerit, terjatuh karena sepatunya licin saat memanjat
pohon. Kakinya sakit dan terluka. Ali dan Adam menolongnya. Namun, Aisyah
menolaknya karena bukan muhrim. Ali meyakinkan Aisyah sesuai apa yang didengar
dari ustaz, jika ada yang sedang sakit harus segera ditolong, beserta alasan lainnya.
Saat Aisyah berusaha bangkit dan berjalan kembali, Aisyah melihat sesuatu
bergerak-gerak di balik semak-semak. Ternyata itu Mimi. Aisyah gembira. Ali dan
Adam pun merasa lega.
Suatu hari Pak Faizal menerangkan tentang kegiatan Pos. Aisyah dan Amira
heran dengan temannya yang bernama Farah karena dia selalu lesu, lalu Aisyah dan
Amira menjaga Bertanya kepadanya dan cara menjawab bahwa dia telah mengidap
penyakit cepat kelelahan jadi karena itu para tidak banyak melakukan gerak. Aisyah
sangat ingin sekali mengikuti semua kegiatan yang dipertandingkan, Dia merasa
bahwa dia dapat menyanggupi semua kegiatan itu.
Suatu hari Aisyah mengikuti lomba lari 100m Putri, Aisyah Melangkah dengan
sungguh-sungguh namun pada saat finish dia ternyata kalah dengan seorang cewek dari
kelas 4B. Saat istirahat Aisyah sangatlah kehausan lalu temannya Farah memberikan
dia air minum dan memberikan nasihat tentang cara minum yang baik. Karena tidak
menjadi juara pada lomba lari Aisyah Merasa tersaingi dan merasa harus menjadi lebih
dari dia.
Mulai saat itu, setiap hari selama dua jam, semua murid berlatih olahraga
menurut tim yang sudah dibentuk. Aisyah dan teman satu timnya sibuk berlatih. Aisyah
terpilih mewakili 4A-putri di nomor lari 100 meter. Sementara Amira di nomor lari
gawang 100 meter. Aisyah giat berlatih olahraga hingga kelelahan.
Karena temannya si Farah itu suka memberi nasehat dan dukungan kepada
teman-temannya yang bertanding ini temannya sepakat untuk menjadikannya
pendorong semangat atau cheerleader.
di suatu sore Aisyah, Azisa, ibu dan neneknya sedang menikmati pisang goreng
dan teh tubruk manis di dapur , mereka berbincang-bincang membahas tentang
kalender Hijriyah atau kalender Islam dan makna yang terkandung pada bulan waktu
itu. Pesta olahraga hampir tiba. Aisyah memberikan surat undangan kepada ibunya. Ia
mengajak seluruh keluarganya untuk datang. Hingga hari itu tiba. Aisyah mengikuti
lomba dengan dukungan dari teman-temannya, Ibu, Ayah, nenek, dan kakaknya.
Aisyah berhasil juara pertama.
Sepulang sekolah Aisyah merasa sangat lelah sekali badannya merasa pegal
pegal, pulang sekolah tadi Ia mendapatkan surat dari temannya naik dari Jakarta. Iya
membaca seluruh isi surat yang agak banyak, di surat tersebut menjelaskan tentang
kabar pengalaman cerita masa lalu dan lain-lain.
Satu demi satu acara PAK POS berlangsung. Kelompok A masih memimpin
hingga benar-benar menang, menjadi juara umum. Ketika lomba tarik tambang, tiba-
tiba, Farah, teman Aisyah pingsan. Suasana menjadi panik. Aisyah dan Amira
memeluk teman mereka. Semua khawatir termasuk guru-guru. Mereka cepat-cepat
memanggil tim P3K yang sejak tadi berjaga-jaga di pinggir lapangan. Lalu membawa
farah ke ruangan UKS. Takut yang terjadi apa-apa pada para akhirnya Ayah Farah
membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara optimal
Begitupun ayah Farah yang segera membopong putrinya masuk ke dalam
mobil. Aisyah dan Amira merasa sedih. Namun, mereka harus kembali ke barisan
kelompok A untuk melanjutkan lomba.
Usai lomba, Aisyah dan teman-temannya menjenguk Farah. Farah yang dirawat
di rumah sakit merasa terharu melihat kepedulian teman-temannya. Aisha Amir Ali
Adam datang menjenguk dengan memberi kejutan . Mereka berbincang-bincang
tentang Pak Bos yang kemarin tentang Siapa pemenang siapa mendapat gelar atlet
Putra maupun Putri. Dan ternyata yang mendapat gelar atlet putri adalah Aisyah
.Mereka semua berseri-seri. Apalagi ketika Farah tahu Aisyah mendapat predikat atlet
putri terbaik. Sekarang Aisyah punya julukan baru, Aisyah sang juara.
Pesan moral novel anak ini benar-benar asyik, “juara”: bersungguh-sungguh
dalam melakukan apa yang kita yakini. Bersahabat itu menyenangkan. Empati, peduli
terhadap sesama.
Novel ini bagus untuk melatih percakapan anak. Sekaligus bisa juga untuk
memotivasi agar anak membiasakan membuat catatan harian tentang kegiatan di
rumah, di sekolah, atau di lingkungan mana pun anak berada. Tulisan dalam buku ini
begitu dekat dengan keseharian anak. Sayang, ilustrasinya tidak berwarna. Namun,
tetap tidak mengurangi nilai tambah novel ini yang dilengkapi dengan kutipan-kutipan
sabda Rasulullah, pepatah Arab, doa Rasulullah, dan juga doa anak itu sendiri.
Selamat melatih membimbing anak menjadi juara. Mari membiasakan mereka
dekat dengan SangPenciptanya melalui doa.

Anda mungkin juga menyukai