Anda di halaman 1dari 9

Disebuah rumah yang cukup mewah terlihat segerombolan anak anak kecil yang sedang bermain

kejar-kejaran bersaman. Namun, seorang anak perempuan dengan rambut yang dikucir dua hanya
melihat gerombolan anak-anak itu dari kejauhan. Tiba-tiba seorang anak perempuan dengan
rambut sebahu menghampirinya, “Kakak enggak ikut bermain?,” tanyanya lalu memakan lollipop
yang ada ditangannya.

Anak perempuan tersebut menatap anak perempuan berambut sebahu tersebut, “ngapain sih kamu
kesini?!. Udah sana pergi!,” jawab anak perempuan tersebut dengan wajah kesal lalu mendorong
anak perempuan berambut sebahu tersebut.

Anak perempuan tersebut hanya tersenyum atas perlakuan temannya kepada dia, “Aku enggak akan
pergi,aku bakal temennin Kakak.”jawab anak perempuan itu lalu ikut duduk disamping anak
perempuan yang ia panggil kakak tersebut.

“Kamu tuh ya suka banget nganggu aku!. UDAH SANA PERGI KAMU!.”bentak anak perempuan
tersebut lalu berlalu dari sana dan masuk kedalam rumah.

“Kak Jess tungguin Raina,”kata anak perempuan sambil berjalan dibelakang Jessica. Karena kesal
terus diikuti oleh Rainna, Jessica pun berhenti berjalan dan berbalik menghadap Rainna. “Kamu tuh
ngapain ngikutin aku terus sih!. Kayak enggak ada kerjaan.”ucap Jessica.

“Aku salah apa sih sama Kak Jess?, setiap Kak Jess ketemu aku kakak pasti marah marah.” Tanya
Rainna dengan menundukkan kepala. “KAMU MAU TAHU SALAH KAMU APA HAH?!. Aku tuh enggak
suka sama kamu, kamu itu selalubisa dapat perhatiannya Aldo, kamu punya keluarga yang selalu
ada buat kamu!. Semua orang suka sama kamu!, banyak orang yang mau temenan sama kamu!. ITU
ALASAN KENAPA AKU ENGGAK SUKA SAMA KAMU!.”jawab Jessica dengan bahu bergetar lalu berlari
menuju tangga

Rainna yang mendengar itupun terkejut tidak terkecuali semua orang yang ada disana pun ikut
terkejut. Spontan Rainna megejar Jessica namun, saat tinggal dua anak tangga lagi tiba-tiba Rainna
tersandung dan terjatung dari tangga.

“RAINNA.”

****
Allisha terbangun dengan nafas terenggah-enggah dan keringat yang bercucuran. Allisha
menggambil air minum dinakas samping kasur dan segera meminumnya.

“Hah. Mimpi itu lagi, gue harus siap menghadapi mereka, Gue harus memperbaiki
semuanya.”gumam Allisha, ia meletakkan gelas air minum tersebut dinakas kembali lalu melihat
jam.

“udah jam 4.45 mending gue sholat dulu habis itu mandi.”ucap Allisha sambil beranjak dari kasur
menuju kamar mandi.

Saat sudah selesai bersiap-siap Allisha segera turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.
****
Allisha menuruni anak tangga sambil bersenandung ria. Saat sudah sampai di meja makan disana
sudah terlihat sang Papa yang sedang membaca koran dengan secangkir kopi. Tiba-tiba terlintas ide
jahil Allisha untuk menggagetkan sang Papa.

“SELAMAT PAGI PAPA.”ucap Allisha sambil memeluk Papanya dari belakang. “Pagi sayang.”Jawab
Rizal santai sambil masih membaca koran.

“ih.... Papa kok enggak kaget sih.”rajuk Allisha karena idenya yang ingi menggagetkan Rizal gagal. “Ya
enggak kagetlah. Kan Papa udah tahu kebiasaan kamu.” Jawab Rizal santai sambil melipat koran.
Saat akan menjawab perkataan sang Papa tiba-tiba seorang wanita datang. “Udah lah Cha. Pagi-pagi
udah mau debat sekarang kamu duduk, keburu telat nanti kamu.”kata wanita tersebut sambil duduk
dikursi didekat Rizal.

Dengan cemberut Allisha duduk di kursi seberang wanita tadi lalu berkata, “Iya mama ku sayang.”

“oiya Cha, kamu yakin mau melakukan rencana ini?,”tanya sang mama kepada Allisha

“iya ma.”jawab Allisha sambil menatap mata mamanya dengan tatapan teduhnya.

“Tapi mama Khawatir.”kata mamanya dengan mata berkaca-kaca. “Ma.... mama enggak usah
khawatir, aku Cuma mau mereka jadi sahabat lagi dan enggak berantem terus.”kata Allisha mencoba
menenangkan sang mama.

“udahlah Al apa yang dikatakan Allisha kan juga benar. Lgi pula apa kamu enggak mau Renno
pulang? Lebih baik kita ikutin aja rencana Allisha. Oke Alana Alitha nugroho.”ucap Rizal yang
langsung membuat Alana Blushing.

“ya udah kalua gitu mama setuju deh.”ucap Alana dan melempar senyum ke Allisha.

“Oke ma. Kalau gitu Icha berangkat dulu ya ma, pa.”ucap Allisha namun sebelum itu dia mencium
pipi kedua orang tuanya dan menyalimi keduanya.

“Assalammu’alaikum.”

“Wa’alaikumsalam.”

****
Allisha keluar dari mobil namun, sebelum menutup pintu mobil tersebut dia menyembulkan
kepalanya kembali kedalam mobil.

“mang udin nanti waktu pulang jemputnya jangan telatya.”ucap Allisha kepada pria paruh baya yang
berada di dalam mobil. “siap non.”jawab mang Udin sambil mengacungkan jempol. Setelah
endengar jawaban tersebut dengan segera Allisha menutup pintu mobildan mobil pun melaju
meninggalkan sekolah.

Allisha berjalan memasuki SMA Nusantara sambil bersenandung ria, namun tiba-tiba seseorang
menubruk pundak Allisha. Awalnya Allisha ingin memarahi orang yang sudah menabraknya tadi
namun dia mengurungkan niatnya saat melihat orang tersebut sedang memuguti buku-bukunya
yang terjatuh. Allisha pun membantu memuguti buku-buku orang tersebut, “Maaf ya aku tadi
enggak sengaja nabrak kamu. Aku buru-buru soalnya,”kata orang tersebut sambil mencoba berdiri.

“Sans, aja oiya kamu kenapa buru-buru gitu tadi? Inikan masih pagi.”tanya Allisha, sambil merapikan
buku yang ada ditangannya.

“oh itu Aku ada piket kelas jadi buru-buru.oh iya mana bukunya biar aku yang bawa.” Kata orang
tersebut sambil mengulurkan tangannya untuk menggambil buku di tangan Allisha.

“enggak usah biar aku yang bawa.” Ucap Allisha.“ya udah deh makasih ya. Eh kamu ini anak baru
ya?,”tanya orang tersebut. “iya aku anak baru, pindahan dari bandung. Kenalin nama aku Allisha
Rainna Nugroho, kalau nama kamu?,” ucap Allisha memperkenalkan diri.

“aku Aisyah Annisa Aiyana, panggil aja Nisa.”ucap Nisa diiringi dengan senyuman manisnya. Saat
akan melanjutkan jalan lagi tiba-tiba segerombolan motor melintas didepan keduanya lalu tak
berapa lama sebuah mobil mewah ikut melintas.

Allisha melihat empat orang anak laki-laki turun dari motor tersebut menatap tajam tiga orang anak
laki-laki lain yang baru keluar dari mobil mewah tadi. Aura permusuhan sangat terlihat dari anak-
anak laki-laki itu.

“itu mereka siapa?.”tanya Allisha dengan muka bingungnya. “oh mereka, mereka itu cogan cogan
disekolah kita. Udah lah enggak usah dibahas mereka itu enggak penting.”ucap Nisa dengan malas.

Mereka lalu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi. Namun, saat sampai didepan ruang
guru tiba-tiba Allisha menghentikan langkahnya. “nis, kayaknya kita harus berpisah deh soalnya aku
harus keruang guru dulu buat nemuin wali kelasku.”ucap Allisha sambil memberikan buku yang ia
bawa kepada Nisa. “oh iya Cha makasih ya udah mau bantuin, kalau gitu aku duluan bye..”pamit Nisa
kepada Allisha.

Bersamaan dengan itu seorang guru wanita keluar dan berdiri tepat disamping Allisha, menatap
Allisha heran. “Kamu siapa?,” tanya guru tersebut. “ Astaugfirullah.” Ucap Allisha terkejut.

“Kamu siapa?,”tanya guru itu lagi. “Saya murid baru bu, nama Saya Allisha Rainna Nugroho
bu.”jawab Allisha. “oh anak baru yang dari Bandung itu kan?, pas sekali saya Bu Meli wali kelas kamu
di kelas XI MIPA 2. Karna bel masuk sudah berbunyi kita langsung saja kekelas ya.”ucap Bu Meli lalu
berjalan didepan Allisha.

Bu Meli menghentikan langkahnya didepan sebuah ruang kelas bertuliskan XI MIPA 2. Beliau
membuka pintu kelas tersebut dan masuk diikuti dengan Allisha di belakangnya.

“mohon perhatiannya anak-anak.” Ucap Bu Meli saat sudah berada di depan kelas, kelas yang
awalnya ribut seketika menjadi hening. “kita kedatangan murid baru silakan perkenalkan nama
kamu.”ucap Bu Meli mempersilakan Allisha untuk memperkenalkan diri. “ Hai semua. Perkenalkan
nama saya Allisha Rainna Nugroho, biara dipanggil Allisha. Mohon bantuannya.’’ Kata Allisha sambil
tersenyum.

‘WIHH CANTIK BOSQU’


‘BUD DIAM LO ABAB LO TUH BAU’

‘YE SYIRIK AJA LO GUS’

‘BAGI ID LINE DONG’

‘MAU ENGGAK JADI PACAR ABANG’

“sudah-sudah sekarang kita lanjutkan pelajaran kalau mau kenalan nanti pas jam istirahat. Oiya
Allisha Kamu bisa duduk didekatnya Nisa ya.” Ucap bu Meli sambil menunjuk satu bangku yang
kosong. Allisha hanya menggangguk lalu berjalan menuju bangku tersebut.

“gue seneng deh ternyata kita sekelas.” Bisik Nisa saat Allisha sudah duduk dibangkunya.

“iya gue juga.”balas Allisha sambil berbisik. Nisa mendorong bukunya ketengah meja Allisha yang
melihat hal itu menatap Nisa binggung, “kan kamu paasti belu punya buku kan.”bisik Nisa, Allisha
yang mendengar itu tersenyum dan menggangguk.

Setelah dua jam lebih berkutat dengan pelajaran Kimia akhirnya bel istirahat pun berbunyi seluruh
temena-teman sekelas Allisha yang tadinya mengantuk seketika menjadi ceah lagi.

‘’ baiklah anak-anak samapi disini dulu pelajaran kita, kita lanjutkan minggu depan.
Assalammu’alaikum.” Kata Bu Meli sebelum meninggalkan ruang kelas.

“Wa’alaikumsalam bu.” Jawab serentak satu kelas dengan semangat.

“Nis lo mau makan enggak baeng kita?,” tanay seorang gadis berambut panjang yang duduk dua
meja dari Allisha. “enggak deh Mitha aku sama Allisha aja, makasih tawarannya.”tolak Nisa dengan
senyuman. “Yee lo ditawarin malah di tolak dasar belagu.” Kata seorang gadis berambut pendek
disamping Mitha dengan sinis. “udah lah da, diah mah emang gitu orangnya penyendiri. Yaudah Nis
gue sama Alda duluan ya.”ucap Mitha sambil menarik Alda keluar dari kelas.

“Al ayo kekantin.”kata Nisa sambil menarik Allisha keluar dari kelas.

“ayo.”

****
“Kamu mau makan apa?, biar aku pesankan.” Tanya Nisa saat mereka sudah sampai dikantin.

“Aku bakso sama es jeruk aja nis.” Jawab Allisha. “oke, kalau gitu kamu cari tempat duduk ya.” Ucap
Nisa saat sudah melihat anggukan kepala dari Allisha, Nisa pun berlalu pergi.

Allisha melihat sekeliling kantin Saat melihat ada meja kosong tengah dengan segera Allisha berjalan
menuju meja itu dan mendudukinya. Tak berapa lama Nisa pun datang dengan membawa nampan
berisi pesanan mereka.

“ni dia pesanannya.” Ucap Nisa saat sudah duduk di kursi didepan Allisha.

Dilain Sisi dibelakang Nisa gerombolan Anak-anak Fantastic boys terus menatap Nisa dan Allisha.
“eh kayaknya tuh cewek Anak baru deh.” Ucap seorang cowok kepada teman-temannya sambil
menunjuk Allisha.

“etdah Lo mah gitu mata Lo langsung ijo lihat cewek cantik dikit.”ucap cowok lain yang bermuka
sama dengan cowok tadi sambil mencomot kentang goreng.

“yee kayak Lo enggak.” Sewot cowok tadi sambil melempar kacang kearah cowok satunya.

“ udah deh Lo pada diam, kalian itu kembar berantem mulu,” ucap seorang cowok lain.

“yee bukan Gue yang mulai tuh si Devan.”tunjuk cowok yang sedang memakan kentang goreng.

Namun seorang cowok yang duduk dipaling pojok hanya mendengarkan ocehan teman-temannay
tanpa mau ikut bicara, ketika cowok tersebut menegakan kepalanya tiba-tiba matanya tidak sengaja
bertatapan dengan mata Allisha. Mereka bertatapan cukup lama namun Allisha memutus tatapan
tersebut karena seorang cowok datang menggapiri mejanya.

“Hai, kamu anak baru ya? Boleh kenalan enggak?. Nama Gue Devandra Raga Aileen biasa dipanggil
Devan kembarannya Justin Beiber.” Kata Devan sambil mengulurkan tangannya kepada Allisha.

“Allisha Rainna Nugroho, biasa dipanggil Allisha.” Jawab Allisha sambil menerima uluran tangan
Devan.

“Oke Allisha thanks ya udah mau pindah kesini.” Ucap Devan, Allisha dan Nisa yang mendengar
ucapan Devan pun seketika menjadi binggung. “emang kenapa kalau aku pindah kesini?,”tanya
Allisha. “Soalnya kamu buat aku jadi semangat buat kesekolah.” Jawab Devan lalu pergi dari sana
dan berjalan menuju ke tempatnya semula.

“Itu tadi salah satu gerombolan cowok yang tadi pagi kan?,”tanya Allisha kepada Nisa yang sedang
memakan bakso.

“Iya Al, Devan itu anggota Fantastic Boys, anak-anak yang naik motor tadi pagi.”jawab Nisa
seadanya. Mendengar jawaban Nisa Allisha hanya berohria, namun saat melihat kearah tempat
Anak-anak yang dikatakan Nisa tadi Allisha tidak sengaja menatap cowok yang sendari tadi hanya
diam membaca buku.

‘’Eh Nis, anggota Fantastic Boys itu siapa aja?,”tanay Allisha sambil menatap Nisa yang sedang
minum.

“oh anggota Fantastic Boys itu ada Devan, terus Nevan kembarannya yang lagi makan kentang
goreng disampingnya , Ada Gio yang duduk didepan Devan, dan ada Aldo yang duduk sambil baca
buku disamping Gio.”Jawab Nisa sambil menatap Allisha binggung karena dari tadi Allisha terus
menatap kearah Aldo.

“Kamu suka ya sama Aldo?,”tanya Nisa sambil menatap Allisha khawatir.

“enggak aku Cuma penasaran aja sama dia, dari tadi aku lihat dia fokus banget baca buku
nya.”Jawab Allisha sambil menatap Nisa.
“dia tuh emang kayak gitu dingin, pendiam, jutek dan omongannya pedas, tapi sebenarnya dulu dia
enggak kayak gitu dia tuh sebenarnya baik...”spontan Nisa menutup mulutnya.

“lo kok berhenti Nis kenapa?,’’ tanya Allisha saat mendengar Nisa berhenti berbicara.

“enggak kenapa-kenapa Kok. Oh iya aku sarannin kamu jangan deket-deket Aldo ya.” Jawab Nisa
grogi.

“oke. Ya udah yuk balik kekelas,” ajak Allisha kepada Nisa. Nisa dengan canggung berdiri dan
berjalan disamping Allisha.

****
Bel pulang sekolah pun berbunyi setelah para pelajar seharian harus berkutat dengan buku pelajaran
dan segudang materi pelajaran akhirnya bel pun berbunyi.

Setelah Bu Nia, guru Biologi yang mengajar dikelas Allisha keluar dari ruang kelas. Dengan segera
teman-teman Allisha berebut untuk keluar dari kelas.

“Nis yuk pulang,”ajak Alisa kepada Nisa yang sedang memasukkan buku pelajaran kedalam tasnya.

“yuk.”jawab Nisa sambil memakai tasnya. Mereka berdua berjalan menyusuri koridor yang sudah
lumayan sepi namun saat sampai di depan lapangan basket langkah Alisa terhenti membuat Nisa
ikut menghentikan langkahnya sambil menatap Alisa binggung.

“kenapa Al?,” tanya Nisa sambil mengikuti arah pandang Alisa.

“itu mereka ngapain Nis?. Dan tiga cowok itu siapa?,”tanya Alisa kepada Nisa sambil menunjuk
Anak-anak Fantastic Boys dan tiga anak cowok yang tadi pagi ia lihat turun dari sebuah mobil
mewah.

“biasa lah kalau sekolah sepi pasti mereka kayak gitu. Tiga cowok itu namanya IRA yang berdiri
ditengah yang berhadapan sama Aldo itu namanya Renno, disamping kirinya itu Adit dan disebelah
kanannya Ivan adiknya Adit. Mereka apa enggak capek gitu terus sih.” Jawab Nisa namun diakhir
kalimat dia memelankan suaranya agar tidak didengar oleh Alisa. Namun Nisa tidak sadar bahwa
Alisa mendengar ucapan tersebut.

“eh Al aku duluan ya aku udah dijemput soalnya. Bye...” ucap Nisa sambil melihat pesan diponselnya
lalu berjalan pergi meninggalkan Alisa.

“oke hati hati.” Teriak Alisa yang hanya diacunggi jempol oleh Nisa.

****
Karena penasaran dengan apa yang akan dilakukan anak-anak cowok itu Alisa pun menggurungkan
niat awal nya untuk pulang. Dia memilih melihat anak-anak itu di sebuah bangku di samping
lapangan.

Disisi lain, Renno menatap Aldo dengan tatapan tajam nya dan dibalas oleh Aldo dengan tatapan
dingin.
“Renno, Aldo udahlah percuma kita musuhan semua udah terjadi mau gimana pun kita bertengkar
takdirpun enggak akan dapat kita rubah.” Ucap Adit sambil memegang pundak Aldo dan Renno.

“Iya gue tahu mau bagaimana pun semua udah terjadi!. Tapi kalau bukan karena dia, Jessica enggak
akan mungkin bilang semuanya ke Rainna!. GUE MINTA DIA BUAT JAGAIN ADIK GUE BUKAN BUAT
DIA CELAKA!.” Bentak Renno sambil menunjuk Aldo.

“Gue tahu, gue salah tapi bukan Cuma lo yang sedih bang, kita semua disini juga sedih. Kita semua
disini juga sayang sama Rainna.” Ucap Aldo sambil memegang pundak Renno tapi segera ditepis oleh
Renno.

“dengar ya Do gue bakal buat cewek yang lo suka ninggalin lo. Sama kayak yang gue rasain
ditinggalin sama Rainna.” Ancam Renno lalu berlalu dari sana.

Aldo hanya diam dan terus menatap Renno yang berjalan menjauh. Sedangkan Kelima teman-
temannya hanya dapat menggelengkan kepalanya melihat sikap Renno.

“Udah Do biar gue yang coba tenanggin Renno,” Ucap Adit lalu berlalu mengejar Renno.

“hati-hati bang.” Teriak Ivan yang lalu menatap Aldo dan teman-temannya. “Kata tante Alana bang
Renno masih belum mau pulang.” Ucap Ivan kepada teman-temannya.

“ yah mau gimana lagi bang Renno kan emang keras kepala.” Ucap Devan, Aldo hanya diam lalu
berlalu menginggalkan teman-temannya tanpa sepatah kata apapun.

“DO LO MAU KEMANA?,” teriak teman- temannya namun Aldo hanya diam dan terus melanjutkan
jalannya.

Disisi lain Alisa terus mendengarkan pembicaraan mereka seketika terdiam.

“Rainna?, siapa Rainna sampai mereka permasalhkan seperti itu,” guman Alisa saat melihat Aldo
sudah berlalu pergi dengan segera Alisa berjalan mendekati teman-teman Aldo.

“Gue khawatir Aldo bakal ngelakuin hal nekat lag,”ucap Nevan dengan nada Khawatir semua teman-
temannya menggangguk setuju sambil terus melihat kearah kemana Aldo pergi tadi.

“Hal nekat apa?,”tanya Alisa.

Saat mendengar suara Alisa mereka berempatpun seketika menegang dan dengan perlahan
menegok kearah Alisa “HANTU,” teriak Ivan dan Devan Spontan mereka berdua pun berpelukan.

“bukan apa-apa.”jawab Nevan grogi. “ohh oke.”ucap Alisa setelah itu tidak sengaja Alisa melihat
Devan dan Ivan yang sedang berpelukan dengan pandangan bingung. “emm itu mereka
kenapa?,”tanya Alisa dengan ragu dia menunjuk Devan dan Ivan yang sedang berpelukan. Nevan dan
Gio pun mengikuti arah telunjuk Alisa.

“Ampun.... kita enggak ngapa-ngapain kok. Maaf ya.... ampun....” ucap Devan dan Ivan bersamaan.

“WOY!.” Teriak Gio. Devan dan Ivan yang mendengar teriakan Gio pun perlahan membuka mata
mereka. Mereka saling bertatapan lalu melihat kebawah lalu keatas lagi daan....
“Aaaaa........” Teriak Ivan dan Devan bersamaan sambil melepas pelukan mereka.

“Mit Amit gue masih suka sama cewek.” Ucap Ivan dengan wajah jijik sambil mengibas ngibaskan
tangannya.

“ih siapa juga yang mau sama lo.”ucap Devan sambil berjenggit jijik.

“la tadi apaan peluk-peluk.”ucap Ivan sambil menatap Devan, devan yang mendengar ucapan Ivan
pun berbalik menghadap Ivan “Yee tadikan Refleks, kan tadi gue kaget. Atau jangan-jangan lo
berharap gue peluk ya?,” tanya Devan sambil menaik-turunkan kedua Alisnya.

“dih ogah PD gila lo,” ucap Ivan jijik. “ngaku aja lo secara kan gue kembarannya Justin Bieber.”Ucap
Devan dengan PD nya.

“dih Sorry ya......” belum selesai bicara tiba-tiba Gio sudah memtong ucapan Ivan. “udah kalian tuh
dari tadi berantem mulu.” Ucap Gio mencoba menengahi mereka.

“dia duluan.... eh ni cewek siapa?,”tanya Ivan sambil menunjuk Alisa. Seketika ketiga temannya ikut
menatap kearah Alisa. “Oh ini anak Baru namanya Alisa.”ucap Devan memperkenalkan Alisa, Alisa
pun tersenyum menatap mereka.

“oh hai kenalin ini temen gue namanya Vabian Ivano Meshach panggil aja Ivan. ini kembaran gue
Nevandra Rafa Vincent, panggil aja Nevan. Kalau yang ini Giovino Aileen Danish, pnggil aja Gio.”ucap
Devan sambil menunjuk Ivan, Nevan dan Gio kepada Alisa.

Drttt...drttttt....

Tiba-tiba ponsel Alisa berbunyi dengan segera Alisa melihat ponselnya dan ternyata yang menggirim
pesan adalah mang Udin yang mengatakan bahwa sudah berada didepan sekolah.

“eh Aku duluan ya. Bye,”pamit Alisa dengan buru-buru Alisa berjalan meninggalkan lapangan.
Keempat cowok itu hanya menatap Alisa dalam diam. “Kayak seseorang ya....” ucap Ivan dan
diangguki oleh ketiga temannya. “eh yuk cabut. “ajak Gio kepada ketiga temannya.

****
Disebuah danau terlihat seorang cowok duduk dibangku ditepi danau tersebut sambil sesekali
melempar kerikil-kerikil kecil kedanau. Namun tiba –tiba cowok itu berhenti karena teringat sesuatu.

Gadis itu kenapa mirip dengan dia. Tatapan mata dia juga, apa mungkin itu dia. Batin cowok
tersebut. cowok tersebutpun berdiri dari kursi yang dia tempati lalu berjalan ketepi danau.

“AAAAAAAAAAAAAA.”teriak Cowok tersebut. “kalau lagi kesel emang enaknya tuh disini. Udaranya
sejuk pas buat ngelepas penat.” Ucap seorang gadis sambil berdiri disamping cowok tersebut.
seketika cowok tersebut menoleh ke arah cewek tersebut dengan tatapan bingung.

“eh sorry gue ganggu lo ya?,”tanya Alisa, ya cewek tersebut adalah Alisa. Namun cowok tersebut
hanya berlalu begitu saja melewati Alisa. Melihat itu Alisa hanya meringis lalu mengikuti cowok
tersebut.
“eh Kita satu sekolah deh kayaknya, kenalin nama aku Alisa,” ucap Alisa sambil menggulurkan
tangannya namun bukannya dibalas cowok tersebut malah berdiri dan berjalan menuju motornya.
Alisa pun ikut berdiri dan berjalan mengikuti cowok tersebut, tanpa menghiraukan Alisa cowok
tersebut melajukan motornya meninggalkan Alisa sendiri. “ SEMOGA KITA BISA BERTEMAN YA.”
Teriak Alisa sebelum motor cowok tersebut hilang di padanganya.

****

Anda mungkin juga menyukai