RINGKASAN MATERI
OLEH :
FADILA TOHA
1701059
S1-3B
DOSEN PENGAMPU :
PROGRAM STUDI S1
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2018
Materi yang berkaitan:
SEL
TERDIRI
C. Sitoplasma
ORGANEL SITOPLASMA:
a. Mitokondria
c. Retikulum Endoplasma
d. Aparatus Golgi
e. Lisosom
1. Dinding sel
Terdapat sel tumbuhan yang merupakan lapisan rangkap diluar selaput plasma. Lapisan
dinding sel tersusun atas dinding sekunder, dinding primer, dan lamella tengah.
Merupakan bagian mati dibatasi oleh selaput yang memisahkan dengan sitoplasma.
Dindingnya disebut tonoplasma. Pada sel hewan jarang ditemukan karena kurang berperan,
sedangkan pada sel tumbuhan banyak dijumpai karena berfungsi penting.
Fungsinya:
a. Menyimpan zat makanan seperti gula, protein dan senyawa organic lainnya
b. Mengandung dan mengeluarkan sisa metabolism seperti NH2 DAN CO2
c. Menyimpan zat warna( pigmen) seperti melanin.
2. DNA & RNA dan SINTESIS PROTEIN
DNA adalah singkatan dari “Deoksiribonuclieic Acid” dimana DNA merupaka suatu
asam nukleat yang menyusun gen di inti sel.
Didalamnya tersimpan segala informasi biologis makhluk hidup yang membuat setiap
makhluk hidup memiliki sifat masing-asing yang khas, sedangkan
RNA merupakan singkatan dari “Ribonucleic Acid” dimana dia adalah makromolekul
polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin.
RNA banyak terdapat pada ribosom dan sitoplasma dan keberadaanya mudah terurai dan
harus dibentuk kembali.
A. STRUKTUR DNA
B. STRUKTUR RNA
a. Replikasi DNA
Replikasi adalah proses sintesis DNA baru yang terjadi di dalam nukleus sel. Pada proses
replikasi DNA ini dibutuhkan enzim helikase untuk melepaskan basa dan ikatan hidrogen
yang terdapat pada rangkaian DNA.
Pada saat proses replikasi berlangsung, induk DNA akan membentuk anak DNA yang
memiliki bentuk yang sama dengan induknya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
induk DNA memiliki tugas untuk membentuk DNA baru
b. Transkripsi
Tahapan percetakan RNAt oleh DNA dalam inti sel. DNA mentranskripsikan kode-kode
genetik dengam membentuk mRNA yang mengandung rumusan protein yang akan dibentuk.
c. Translasi
Tahap Awal
Kode pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan dibantu oleh tRNA yang
terdapat didalam sitoplasma. tRNA akan datang untk membawa asam amino yang
sesuai dengan kode yang dibawa mRNA/RNAd tersebut
Tahap Pemanjangan
Kemudian tRNA akan bergabung dengan mRNA yang sesuai dengan kode
pasangan basa. Bagian tRNA yang terlibat ini disebut antikodon, yang berhubungan
dengan tiga basa pada pita mRNA yang disebt dengan kodon.
Tahap Terakhir
Asam amino akan berjajar-jajar dalam urutan yang ssuai dengan kodenya, dari
hal ini akan terbentuk protein yang berfungsi sebagai enzim, dalam mengatur
metabolisme sel dan reproduksi
3. KOMPERTEMEN CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya diperlukan untuk kesehatan sel.
Sebagian berada di luar sel (ekstraselular) dan yang sebagian lagi berada di dalam sel
(intraselular)
c) Pergerakan cairan
Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, nutrisi dan oksigen
diambil dari paru-paru dan dan saluran pencernaan
Fase II
Cairan interselular beserta komponennya pindah dari darah kapiler dan sel.
FASE III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interselular masuk ke
dalam sel.
4. TRANSPORT SENYAWA MELINTASI MEMBRAN
mekanisme
transport
transport aktif
difusi
primer & eksositosis endositosis difusi osmosis
terfasilitasi
sekunder
endositosis dg
fagositosis pinositosis bantuan
reseptor
Meliputi :
Difusi, Difusi Terfasilitasi dan Osmosis
Meliputi : Transpor Aktif Primer Dan Sekunder,
Ekositosis, Endositosis
2.TRANSPOR PASIF
a. DIFUSI
Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
tanpa menggunakan energi.
Proses perpindahan pelarut melewati sebuah membran semipermeabel. Secara
sederhana, osmosis dapat diartikan sebagai proses difusi air sebagai pelarut, melewati
sebuah membran semipermeabel. Masuknya air ini dapat menyebabkan tekanan air yang
disebut Tekanan Osmotik.
b. DIFUSI TERFASILITASI
Transpor aktif melibatkan 3 jenis protein pembawa, yaitu Unipor, Simpor, dan
Antipor.
o Unipor => adalah protein pembawa yang mengangkut satu ion atau molekul
terlarut pada satu arah saja.
o Simpor => adalah protein pembawa yang mengangkut dua ion atau molekul
terlarut pada satu arah yang sama.
o Antipor => adalah protein pembawa yang mengangkut dua ion atau molekul
pada arah yang berlawanan, ke luar dan ke dalam sel.
a. EKSOSITOSIS
Vesikula transport berdifusi dengan membran plasma.
Proses sel mensekresi makromolekul dengan cara menggabungkan vesikula dengan
membran plasma, vesikula transport yang terlepas dari aparatus golgi dipindahkan
oleh sitoskeleton ke membran plasma
b. ENDOSITOSIS
1. Fagositosis
2. Pinositosis
3. Endositosis
5. POTENSIAL AKSI DAN POTENSIAL MEMBRAN
A. POTENSIAL AKSI
Potensial aksi adalah suatu peristiwa yang terjadi antara neuron dalam rangka untuk
mengirim pesan dari otak kebagian tubuh yang berbeda, baik sadar maupun tidak sadar yang
ditimbulkan oleh adanya sensasi yang dirasakan oleh tubuh.
1. Tahap istirahat
Pada saat ini, membran dapat dikatakan terpolarisasi, karena selama tahap ini
berlangsung potensial membrannya bersifat negatif dengan nilai sekitar 90
milivolt.
2. Tahap depolarisasi
Pada tahap ini, membran secara tiba-tiba menjadi sangat permeable terhadap ion
natrium. Hal ini menyebabkan kanal ion natrium terbuka dengan cepat dan
sejumlah besar ion natrium yang bermuatan positif berdifusi masuk ke dalam
akson sehingga keadaan membran menjadi sangat positif.
3. Tahap repolarisasi
Berlangsung setelah depolarisasi berakhir ketika kanal ion natrium tertutup
dengan cepat yang diikuti oleh pembukaan kanal ion kalium secara lambat dan
membran menjadi lebih aktif terhadap ion kalium.
4. Tahap hiperpolarisasi
Disebut positive after potential. Kondisi potensial membran yang lebih negatif
dari kondisi istirahat yang terjadi akibat lambatnya penutupan kanal ion K.
B. POTENSIAL MEMBRAN SEL
1. Difusi
Terjadi karena sifat membran sel yang semipermeable, oleh karena
konsentrasi dalam sel yang tinggi, ion K cenderung berdifusi keluar sel sehingga
mengurangi muatan positif didalam sel dan membentuk elektropositif di luar sel
dan elektronegatif di dalam sel.
2. Transpor aktif
Terjadi karena adanya pompa Na dan K yang bersifat elektrogenik oleh karena
lebih banyak mengeluarkan ion positif (3 ion Na akan keluar setiap 2 ion K masuk).
Kejadian ini menimbulkan gradien konsentrasi yang tinggi antara ion Na dan K untuk
modal awal agar terjadi difusi.
6. SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF OTONOM
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom.
Terdiri dari :
1. OTAK
a. Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan
informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh
lainnya.
b. Otak tengah
merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan
kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada
mata.
c. Otak belakang
tersusun atas :
• otak kecil (cerebellum), berperan dalam keseimbangan tubuh dan
koordinasi gerakan otot.
• medula oblongata
• pons varoli.
2. SUMSUM TULANG BELAKANG
Fungsi :
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak
refleks.
Rangsangan
Dibawa
oleh
Neuron sensorik
menuju
melalui
Akar ventral
menuju
efektor
C. NEUROTRANSMITTER
1. Sistem saraf simpatis, Mempunyai efek eksitasi antara lain melonggar kan saluran
pernafasan, dan meningkatkan aliran darah keekstremitas.
2. Sistem saraf parasimpatis, Mempunyai efek inhibisi, misalnya melambatkan denyut
jantung, dan menghambat aliran darah ke akstremitas.