Learn from yesterday, Live for today, and hope for tomorrow!
Disusun oleh :
Kelas : 1C
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Anak Usia Sekolah ” ini dengan lancar. Penulisan
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang saya peroleh dari
bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang
Saya harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Memang makalah
ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
transfer informasi yang melibatkan anak usia sekolah, baik sebagai pengirim pesan
maupun penerima pesan. Dalam proses ini melibatkan usaha - usaha untuk
Komunikasi pada anak usia sekolah yang terjadi mempunyai perbedaan bila
dibandingkan dengan yang terjadi pada usia bayi, balita, remaja maupun orang dewasa.
Komunikasi pada anak usia sekolah sangat penting karena pada proses tersebut mereka
dapat saling mengekspresikan perasaan dan pikiran, sehingga dapat diketahui oleh orang
lain.
Keterlibatan perawat dalam berkomunikasi sangat penting karena dengan demikian
perawat mendapat informasi dan dapat membina rasa percaya anak pada perawat serta
membantu anak agar dapat mengekspresikan perasaannya sehingga dapat dicari solusinya
Sehubungan dengan itu perawat dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi
dalam memberikan askep pada anak usia sekolah, menguasai teknik - teknik komunikasi
yang cocok bagi anak usia sekolah sesuai dengan perkembangannya.
usia sekolah ?
. Tujuan
Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara komunikasi yang baik pada anak usia sekolah
7 - 12 tahun.
. Manfaat
Mendapatkan wawasan dan informasi tentang cara berkomunikasi pada usia sekolah 7 - 12
tahun dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
klien.
Tahap ini merupakan masa awal anak - anak yang penuh imajinasi, mereka
mengarahkan energy mereka pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
intelektual, Tertarik pada bagaimana sesuatu diciptakan dan bagaimana sesuatu itu
bekerja. Usia sekolah merupakan periode kritis perkembangan konsep diri, terdapat
kematangan yang stabil dalam perkembangan fisik, mental dan sosial, fokus pada
Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan
mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar. Apa yang dilakukan oleh
anak mencerminkan pikiran anak. Pada usia kedelapan biasanya anak sudah mampu
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu gunakan kata sederhana yang
spesifik, jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak
diketahui. pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek
tertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari
sesuatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini
Anak berusia 5 - 8 tahun kurang mengandalkan pada apa yang mereka lihat tetapi
lebih pada apa yang mereka ketahui bila dihadapkan pada masalah baru. Mereka butuh
penyelesaian untuk segala sesuatu tetapi tidak membutuhkan pengesahan dari tindakan
yang dilakukan. Pada masa ini anak sudah dapat memahami penjelasan sederhana dan
psikologis anak (usia sekolah) dapat teratasi. Dalam praktik keperawatan sikap komunikasi
Merupakan sikap dalam pengiriman pesan pada anak menunjukan tentang gambaran diri
kita sebenarnya, sikap yang dimaksud antara lain menghindari membuka diri yang terlalu
dini sampai dengan anak (usia sekolah) menunjukan kesiapan untuk berespons positif
terlalu dini dalam rangka manipulasi, sikap dengan memberikan nasihat atau
mempengaruhi anak untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita dalam
berkomunikasi.
2. Sikap empati
Merupakan bentuk sikap dengan cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang
tua. Sikap empati ini dapat ditunjukan dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh
komunikan dengan maksud dimengerti, mengatakan pada diri komunikan bahwa kita
menghargai klien. Sikap hormat dalam komunikasi ini dapat ditunjukan dengan melihat
kearah anak saat berkomunikasi, memberikan perhatian yang tidak terbagi dalam
komunikasi, memelihara kontak mata dalam komunikasi, senyum pada saat yang tepat,
bergerak kearah anak saat komunikasi, menentukan sapaan saat komunikasi, melakukan
abstrak pada saat komunikasi dengan anak. Sikap konkret dapat ditunjukan dengan
menggunakan sesuatu yang nyata seperti menunjukan pada hal yang nyata, melalui orang
ketiga dalam hal ini adalah orang tua dan dapat menggunakan alat bantu seperti gambar,
mainan dan lain-lain.
mengganggu transfer pesan dari sumber ke tujuan yang akan dicapai. Dalam model
Salah satu keunggulan dari model ini adalah kesamaan jalur dalam pengiriman
hubungan transaksi antara sumber dan receiver. Model ini sifatnya linear yang berarti
jalurnya satu arah. Model ini dibatasi oleh omitting komponen feed back dan tidak secara
jelas mengilustrasikan fungsi proses.
interaksional dalam komunikasi. Dimana komunikasi manusia adalah proses dua orang
dimana satu dan lainnya saling dipengaruhi dan mempengaruhi. Leary mengembangkan
teori ini dari hasil pengalamannya sebagai terapis pada pasien psikoterapi. Tingkah laku
Leary berbeda saat menghadapi tiap pasien dan Leary menemukan bahwa pasien juga
terpengaruh tingkah laku Leary. Leary menyimpulkan bahwa tingkah laku orang
merupakan respon dari tingkah laku yang kita tampilkan, misalnya bila kita bertingkah
dominan maka kita kondisikan orang lain bertingkah submisive. Dalam perspektif Leary,
setiap pesan komunikasi dapat dilihat melalui dua dimensi : Dominan-Submision dan
Hate-Love.
Ada dua aturan yang mengatur fungsi dimensi ini dalam interaksi manusia.
Aturan pertama : Tingkah laku komunikatif dominan atau submisive biasanya menstimuli
tingkah laku sebaliknya pada orang lain, berlaku autokratik (dominan) biasanya akan
Aturan kedua : Tingkah laku membenci/mencintai biasanya akan menstimuli tingkah laku
yang sama dari orang lain, artinya dengan bertingkah laku yang baik pada orang lain,
Leary menyatakan bahwa aturan-aturan ini berlaku secara reflek, respon kita
terhadap perilaku orang lain secara involuntary dan immediate sehingga komunikasi kita
otomatis akan distimulasi oleh reaksi dominan - submisive atau hate-love dari yang lain.
Transaksi
bukan suatu yang statis, dimana terdapat feed back yang continue yang partisipan mampu
Konteks
Elemen ke-tiga model komunikasi kesehatan adalah konteks, yaitu setting/tempat
dimana proses terjadi yang punya pengaruh besar dalam komunikasi antara health
professional - client - anggota keluarga dan orang lain yang terlibat dalam konteks. Salah
satu unsur konteks adalah tempat dimana perawatan kesehatan dilaksanakan, seperti :
rumah sakit, klinik, ruang rawat jalan, atau ruang intensive yang mempengaruhi pola
komunikasi didalamnya. Unsur yang lain adalah jumlah partisipan yang terlibat dalam
komunikasi (lingkungan perawatan ) misalnya dalam bentuk group kecil atau interaksi
antar individu atau kelompok besar. Jumlah partisipan yang ada mempengaruhi situasi
Dari berbagai macam model komunikasi, yang sesuai untuk diterapkan pada klien
anak usia sekolah adalah model komunikasi kesehatan (Health Communication Model)
karena pada model ini penekanan pada proses relationship terdapat empat tipe
konsep baru ( merasakan sakit) tetapi belum dapat berpikir tentang hal-hal yang abstrak
sehingga untuk mencapai proses perawatan diperlukan significant othes / keluarga / teman
untuk membantu profesional kesehatan mengekspresikan hal abstrak yang dirasakan oleh
klien.
Sedangkan menurut teori Erickson, pada fase ini anak belajar untuk dilibatkan
dalam aktifitas dan berusaha untuk menyelesaikan tugasnya, mulai belajar aturan-aturan
baru melalui proses belajar dan berhubungan dengan orang lain sehingga mendukung
significant others (keluarga, teman dll.) dan profesional kesehatan untuk menyiapkan
lingkungan yang terapeutik bagi kesembuhan klien. Hal ini berkaitan dengan proses
tumbang yang diungkapkan oleh Erickson yakni anak sudah mulai berpikir logis dan
berpikir dari sudut pandang orang lain sedangkan jumlah partisipan yang terlibat dalam
komunikasi (group kecil / interaksi antar individu) akan membantu klien untuk
meliputi verbal, nonverbal yang terjadi secara kontinyu, ini menunjukkan bahwa
komunikasi tidak hanya bersifat satu arah dan terdapat umpan balik, ini terkait dengan
teori Erickson dimana anak siap menjadi pekerja dan ingin dilibatkan dalam aktifitas.
Seorang perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik pada anak usia sekolah
tentu mengalami banyak hambatan. Hambatan tersebut bisa dipengaruhi dari beberapa
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikasi yang bersifat:
c. Suasanayangotoriter
Komunikasi yang efektif dapat tercapai bila kita mengetahui dan memahami
Komunikasi pada anak usia sekolah (7-12 tahun) gunakan kata sederhana yang spesifik,
jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak
diketahui, jelaskan arti fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari sesuatu yang
ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam, sebab ini akan membuat
BAB III
PENUTUP
. Kesimpulan
Komunikasi terapeutik sangat penting diterapkan pada anak usia sekolah, dengan
demikian perawat dapat membina hubungan saling percaya pada anak dan anak dapat
tujuan, prinsip, sikap, teknik-teknik/model dan hambatan yang perlu diketahui dan
disadari sehingga memudahkan dalam penerapan. Dari model konsep komunikasi yang
ada adalah model komunikasi kesehatan yang dapat digunakan dalam berinteraksi dengan
Untuk mencapai komunikasi yang efektif hendaknya kita mengetahui tehnik maupaun
model komunikasi pada anak dan memahami psikologis sesuai tahapan tumbuh kembang
anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://rikajulyners.blogspot.com/2010/12/komunikasi-terapeutik-pada-anak-usia.html
http://dessycariya14.blogspot.com/2013/06/keperawatan-anakkomunikasi-pada-usia.html
Berbagi
Posting Komentar
KATA-KATA ANDA ADALAH KUALITAS DIRI ANDA
‹ Beranda ›
Lihat versi web
About Me
Nurse April
Ikuti 0