Anda di halaman 1dari 24

1.

Ikan Lele

Ikan lele merupakan ikan air tawar yang banyak dijumpai di pasar maupun di kolam. Tidak sulit
mendapatkan berbagai olahan makanan dengan bahan dasar lele ini. Misalnya saja olahan
masakan pecel lele. Tidak sulit menemukan makanan dengan jenis ini. Sayangnya, banyak
orangtua yang melarang anaknya yang sedang hamil untuk memakan makanan ini. Alasannya
adalah takut jika nanti anak yang akan dilahirkannya seperti lele yang hiperaktif dan susah untuk
ditenangkan. Namun tahukah Anda bahwa hal tersebut hanya mitos semata. Menurut medis ikan
lele sangat baik untuk kesehatan ibu hamil. Berikut ini kandungan gizi yang ada dalam ikan lele
yang baik untuk kehamilan :

 Lele rendah kolesterol sehingga jika dikonsumsi sering sekalipun tidak akan membuat
kolesterol jahat menjadi naik. Sebaliknya dengan memakan ikan lele bisa membuat
kolesterol baik meningkat. Kolesterol baik ini sangat baik untuk sistem saraf di dalam
tubuh tidak hanya untuk ibu hamil namun juga bagi janin.
 Mangandung lemak baik yang bermanfaat bagi ibu hamil dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Lemak baik ini akan diubah menjadi energi yang bisa membuat tubuh ibu
hamil berenergi dan jauh dari rasa lesu.
 Kaya akan protein dan mineral sehingga janin dapat berkembang dan tumbuh dengan
baik.
 Fosfor tinggi sehingga membantu pembentukan tulang pada janin yang dikandung ibu
hamil.

Bolehkah Makan Ikan Lele Saat Hamil?


Bahaya? Bermanfaat?
0

Bolehkah Makan Ikan Lele Saat Hamil, Bolehkah.Com – Adakah yang yakin untuk
menjawab pertanyaan: “bolehkah makan lele saat sedang hamil?”
Ada alasan mendasar mengapa perdebatan ini berlangsung untuk waktu yang lama. Ikan
memiliki kandungan DHA yang sangat baik untuk si buah hati.

Namun, ada juga ancaman merkuri yang membayangi. Jika menimbang kedua faktor ini,
manakah yang akan lebih diberatkan?

Bolehkah Makan Ikan Lele Saat Hamil – Manfaat Lele


Salah satu jenis ikan yang paling mudah ditemukan di pasaran adalah ikan lele. Sebelum
menyantap ikan ini, ada baiknya mencari informasi lebih tentang kandungan gizinya.

Dalam setiap tiga ons penyajian daging ikan lele, terdapat kandungan lemak, protein, vitamin B
dan fosfor.

Lele mengandung asam lemak Omega 3 yang cukup tinggi, yakni 0.2 sampai dengan 0.3 gram
per tiga ons daging.
Kandungan ini sangat baik untuk
perkembangan sel otak si janin dalam rahim.

Selain itu, ikan lele juga mengandung 15.7 gram protein yang bisa diserap tubuh.

Untuk konsumsi harian, jumlah ini memenuhi 34% kebutuhan protein wanita.

Vitamin B juga ditemukan dalam daging ikan lele.

Dalam satu sajian, si ibu sudah mendapatkan 40% kebutuhan hariannya.

Dengan demikian tubuh bisa memcah makanan menjadi energi.

Ikan lele juga mengandung fosfor, salah satu jenis mineral yang jumlahnya harus stabil di dalam
tubuh.

Jika tidak, ibu hamil terancam mengalami gangguan kesehatan dan sendi serta mudah lelah.
Tak perlu khawatir tentang kandungan merkuri di dalamnya. Lele termasuk ikan yang rendah
merkuri, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Bolehkah Makan Ikan Lele Saat Hamil – Cara Mengolah Si Lele

Dapatkan semua kebaikan si lele tanpa mengikutsertakan semua bahaya yang mungkin ada di
dalamnya. Caranya adalah dengan mengolah ikan berkumis ini dengan tepat.

Peringatan pertama adalah untuk tidak mengkonsumsi ikan lele tanpa dimasak atau yang
diproses setengah matang.

Dengan proses pengolahan ini, bakteri sejenis Listeria masih bertahan hidup. Berhati-hatilah
sejak dari proses pembelian.

Ketika berkunjung ke pasar, pastikan untuk membeli ikan lele segar. Kalau ikan lele tidak
langsung dimasak, pastikan untuk menyimpannya di lemari pembeku agar tetap segar dan tidak
busuk.

Gunakan alas potong yang berbeda dengan alas potong sayur ketika membersihkan ikan lele.
Jangan lupa untuk membuang lemak berlebih dan jeroannya.

Jika si ibu menyukai makanan laut berbumbu, ukur penggunaan rempah sehingga cukup untuk
satu kali masak saja dan mengurangi jumlah garam. Akan lebih baik lagi jika si ibu
menggunakan minyak zaitun atau canola ketika memasak,

Cara memasak terbaik adalah yang dapat meminimalisir kadar kolesterol adalah memanggang
dan membakar.

Ketika mengolah ikan lele, gunakan termometer khusus untuk memasak mengukur suhu daging
di bagian dalam.

Pastikan angka di termometer menunjuk pada angka 145° Fahrenheit atau sekitar 63° Celcius.
Jika sudah mencapai suhu ini, ada beberapa tanda yang terlihat pada daging ikan lele.

Ketika warnanya sudah berubah menjadi putih, berarti ikan lele tersebut sudah matang. Jika
dimasak dalam bentuk filet, maka daging ikan akan mudah hancur dengan sedikit sentuhan.

Sembari memasak, pastikan semua bagian ikan lele sudah matang. Jika ikan lele digoreng terlalu
matang, buang bagian yang berwarna hitam.

Baca juga:
 Bolehkah Makan Ikan Asin Saat Hamil
 Bolehkah Makan Udang Saat Hamil

Kesimpulan – Bolehkah Makan Ikan Lele Saat Hamil

Ikan pada umumnya memiliki kandungan giz yang baik untuk ibu hamil. Ikan lele sangat
direkomendasikan untuk mendukung perkembangan janin karena memiliki kandungan nutrisi
terlengkap dan tertinggi dibandingkan ikan air tawar lainnya.

Jadi, bolehkah makan ikan lele saat hamil? Boleh, asal pengolahannya pun tetap diperhat

Ikan lele atau dalam bahasa latin disebut clarias merupakan ikan yang hidup di air
tawar. Ikan lele biasa kita jumpai di sungai, danau, kolam, dan air berlumpur. Ikan
ini memiliki ciri yang khas yaitu memiliki kumis yang panjang, dan memiliki warna
coklat, abu-abu dan hitam. Ikan lele sangat mudah sekali kita jumpai di berbagai
daerah di Indonesia apalagi di warung makan pasti banyak sekali menyediakan menu
ikan ini.

Ikan lele sering kali di pandang sebelah mata di kalangan masyarakat Indonesia,
padahal ikan ini banyak sekali memiliki manfaat yang baik bagi tubuh kita, terutama
bagi ibu hamil dan balita yang masih pada masa pertumbuhan. Tidak hanya itu lele
baik untuk kesehatan jantung anda, karena memiliki kandungan protein yang rendah
lemak. Dan berikut adalah penjelasan manfaat ikan lele bagi kesehatan yang harus
diketahui.

Manfaat Ikan Lele

Manfaat ikan lele untuk kesehatan


Kaya akan sumber protein

Pada ikan lele terdapat sumber protein hewani sekitar 15 gram pada ikan lele
berukuran sedang. Protein pada ikan lele memiliki keistimewaan yaitu tidak hanya
dapat berfungsi menambah jumlah protein yang di butuhkan oleh tubuh, tetapi juga
sebagai pelengkap mutu protein pada menu makan anda. Dengan jumlah protein
yang ada pada ikan lele ini mampu membangun otot agar terlihat ideal. Di dalam
protein ikan lele terkandung semua seperti asam amino esensial lisin, leusin, dan
metionin dengan kadar protein yang tinggi bila dibandingkan denga protein susu dan
daging.

Kaya akan asam lemak omega 3

Sama dengan ikan salmon asam lemak omega 3 pada ikan lele dapat berguna untuk
proses perkembangan otak janin, otak anak-anak pada masa pertumbuhan, ibu
hamil, dan menjaga kesehatan jantung. Terutama bagi perkembangan fungsi
penglihatan saraf bayi.

Kaya akan fosfor

Kandungan fosfor pada ikan lele mencapai 168 mg sampai 100 gram, kandungan ini
lebih tinggi dari pada fosfor yang terdapat pada telur yang hanya 100 mg. Fosfor
berfungsi untuk memperkuat energy di dalam metabolisme lemak dan pati,
menunjang kesehatan gigi dan gusi, serta membantu penyerapan kalsium.

Kaya akan vitamin B12

Menurut penelitian kandungan vitamin B12 pada ikan lele cukup tinggi sekitar 40
sampai 50 % per ekor. Vitamin B12 berfungsi untuk menambah stamina agar anda
tidak mudah lelah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Membantu kesehatan kardiovaskuler

Kalium dan natrium pada ikan lele mencapai perbandingan 25 : 1 ini bisa di katakan
cukup tinggi sehingga sangat baik sekali untuk pembuluh darah dan kesehatan cardio
anda. Makanan yang sehat untuk jantung harus memiliki perbandingan kalium
terhadap natrium mencapai 5 : 1. Kalium ini bertugas mengendalikan tekanan darah,
membersihkan karbondioksida di dalam darah dan melancarkan kadar cairan di
dalam tubuh agar seimbang.

Rendah lemak

Pada ikan lele terdapat lemak yang sangat sederhana yaitu trigliserida yang netral.
Lemak ini paling banyak terdapat pada ikan lele dibagian bawah, perut dan hatinya.
Karena ikan lele memiliki rendah lemak maka secara tidak langsung kolesterol dapat
tertahan.

Membantu perkembangan otak

Pada ikan lele terdapat omega 3 dan vitamin A yang sangat baik untuk
perkembangan otak anda. Selain itu juga ikan lele mengandung protein tinggi yang
terdiri dari 25 lebih asam amino yang berguna untuk mengirimkan pesan dari satu
sel otak ke sel otak yang lain. Karena otak kita memiliki peran yang sangat penting
sekali sudah sewajarnya kita memberikan asupan yang terbaik untuk otak.

Membantu proses penyembuhan luka

Jika anda dulu percaya bahwa tidak boleh memakan makanan berbau amis ketika
sedang terluka seperti ikan dan telur, mulai sekarang jangan percaya karena semua
itu hanya mitos. Karena semua ikan itu memiliki aroma amis, dan setiap sesuatu
yang berbau amis itu pasti memiliki protein yang sangat tinggi. Salah satunya adalah
ikan lele, protein pada ikan lele memiliki sifat zat menbangun dan mampu dalam
proses menyembuhkan luka.

Membantu diet menurukan berat badan

Ikan lele adalah makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang rendah,
jadi jika anda sedang diet atau menurunkan berat badan anda tidak perlu menjauhi
ikan lele. Karena kandungan lemak ikan lele jauh lebih sedikit lauk hewani lainnya
seperti ayam dan daging sapi serta tidak akan membuat program diet anda
berantakan, malah kandungan protein yang tinggi pada ikan lele mampu menambah
energi serta dapat membentuk jaringan otot anda.
Membantu menjaga kesehatan sistem saraf

Jika sitem saraf di dalam tubuh kita sehat maka sistem dapat menerima informasi
dalam bentuk stimulasi dengan baik. Jika sistem saraf kita terganggu kesehatannya
maka kita akan sering mengalami sakit kepala. Untuk dapat menjaga sistem saraf
anda dapat memberi asupan vitamin B12, dan ikan lele mengandung banyak vitamin
B12 yang baik untuk kesehatan sistem saraf dalam tubuh.

Membantu menjaga kesehatan jantung

Sekarang kasus kematian tertinggi didunia masih disebabkan oleh penyakit jantung,
untuk itu kita harus pandai menjaga kesehatan jantung. Salah satunya adalah
dengan cara menjaga pola makan yang baik, karena pola makan yang buruk adalah
penyebab utama terjadinya sakit jantung. Hindari mengonsumsi makanan yang
mengandung kolesterol tinggi dan perbanyak mengonsumsi makanan berserat dan
bergizi baik lainnya. Pada ikan lele mengandung omega-3 yang baik untuk kesehatan
jantung, serta kalium yang berfungsi menjaga kadar elektrolit yang tepat sehingga
jantung tetap sehat.

Bahaya ikan lele untuk kesehatan

Di balik beribu manfaat yang segitu banyak untuk kesehatan. Ada beberapa orang
menganggap ikan lele memiliki dampak buruk bagi kesehatan, alasannya karena ikan
lele itu kotor, mudah hidup di air tawar apa saja dan suka memakan kotoran dan
bangkai yang tidak baik untuk kesehatan. Namun terlepas dari benar atau tidaknya
lebih baik simak penjelasan berikut ini.

Kekhawatiran bahaya ikan lele bagi kesehatan

Ikan lele mengandung merkuri?

Di zaman sebar teknologi sekarang ini banyak sekali menyebabkan tercemarnya


lingkungan. Semua itu menyebabkan ikan yang ada di lingkungan sungai yang
tercemar mengandung merkuri, yaitu zat yang membahayakan sistem saraf anda.
Namun anda tidak perlu khawatir, karena anda tetap bisa mengonsumsi ikan lele
yang habitatnya tidak tercemar. Sebuah riset menunjukan bahwa ikan lele adalah
ikan yang mengandung merkuri paling sedikit dibandingkan ikan lainnya, sehingga
anda tetap akan aman bila mengonsumsinya.

Ikan lele mengandung bakteri jahat?

Ikan lele yang mengandung bakteri jahat adalah ikan lele yang dibudidayakan di
tempat kotor, seperti menempatkan ikan lele di bawah penangkaran ayam ternak
atau potong, sehingga kotoran ayam dapat menjadi makanan ikan lele bahkan
kotoran manusia. Hal ini dilakukan karena dapat memudahkan usaha ternaknya, ikan
lele seperti inilah yang mengandung bakteri jahat, seperti Ecoli, shigella, dan
salmonella. Namun bakteri-bakteri tersebut dapat anda hilangkan dengan cara
pengolahan yang tepat, mencuci ikan lele sampai bersih dan memasaknya harus
dipanaskan terlebih dahulu, karena semua bakteri dapat hilang karena pemanasan.
Terlepas dari semua bahaya yang dapat ditimbulkan oleh ikan lele, anda tidak perlu
khawatir karena ikan lele lebih banyak memiliki manfaat yang baik bagi tubuh kita.

Ikan lele dapat menyebabkan kanker

Ikan lele yang perlu kita waspadai adalah ikan lele yang hidupnya ditempat kotor,
seperti dibawah kandang ayam atau bebek. Ingat karena ikan lele dapat hidup di
segala medan baik itu tempat kotor maupun lumpur. Untuk itu anda harus tahu ikan
lele yang dapat menyebabkan kanker itu seperti apa.

Yang pertama ikan lele yang hidup dilingkungan kotor karena ikan lele memiliki daya
tahan tubuh yang kuat, dan dapat memakan kotoran atau limbah apa saja yang ia
temui. Ini mempermudah petani dalam membudidayakannya seperti dibawah
kandang ayam atau bebek.

Yang kedua adalah ikan lele yang makanannya dari kotoran ternak atau kotoran
manusia. Ini dapat menyebabkan ikan lele mengandung bakteri jahat yang buruk
bagi kesehatan.
ARTIKEL

Artikel Tentang Pencemaran


Senin, 12 November 2012
Artikel Pencemaran Tanah

PENCEMARAN TANAH

Pencemaran Tanah, disebabkan oleh :

Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah


tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :

 Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).


 Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan
 Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi

b) Berdasarkan Macam Bahan Pencemar


Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :

1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
4. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
c) Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem


lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya
pencemaran Minamata di Jepang.
3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan
pencemaran radioaktif.

D. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN


Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter
pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat
pencemaran yang telah terjadi.
Paramater Pencemaran, meliputi :
1. Parameter Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas

2. Parameter Kimia
Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.

a. Pengukuran pH air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena
pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan
organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan
kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada bahan
pencemarnya.

b. Pengukuran Kadar CO2


Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan
banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin
tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang
berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri.

c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut


Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per
sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :

1. Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.


2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan.
3. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai
parameter biokimia, contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB

Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air.
Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya kadar
oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada
diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga mengakibatkan semakin kecil
kadar oksigen terlarut.

Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut
sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa
disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen
terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis secara
lengkap BOD205 atau BOD5 saja.

3. Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang
tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan
Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan
planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex
(cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan
yang kaya bahan organik, meskipun species hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan
cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat
dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.

E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Punahnya Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan, kemudian
mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang
tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan
yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun
hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut
terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka . serangga
hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat
mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya,
diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan
terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah
menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman
berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman
yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.

5. Keracunan dan Penyakit


Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan.
Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan
susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.

6. Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga
tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini ditangkap
manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).

7. Terbentuk Lubang Ozon


Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan
pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon
dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas
ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas
CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon
tersebut “berlubang”.

8. Efek Rumah Kaca


Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu
pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak
dapat menyerap CO2.

F. USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah lingkunga

YANG KE 2

PENCEMARAN TANAH

Tanah subur merupakan tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi


tanaman maupun mikroorganisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi
memenuhi untuk pertumbuhan. Namun tanah subur dapat rusak karena
adanya erosi dan pencemaran tanah.
Sebagaimana udara dan air tanah merupakan komponen penting dalam
hidup kita.Tanah berperan penting dalam pertumbuhan makluk hidup,
Memelihara ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah
terutama disebabkan pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
(ilegal dumping), Kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komrsial ,
atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, Zat kimia, atau limbah, yang
kemudiaan tumpah ke permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun
telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap , Tersapu air
hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air,tanah dan udara diatasnya
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang
Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah
salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan
mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.”
Tetapi akhir-akhir ini, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah
terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk, daerah industri dan kawasan
peternakan serta pertanian. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa
“Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah
yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah.

Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana bahan kimia buatan manusia


masuk dan merubah lingkungan tanah alami.Pencemaran tanah biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar dalam lapisan
subpermukaan, zat kimia, atau air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat.Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhaan atau dapat mencemariarus air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran Tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan
pencemaran udara maupun dengan pencemaran air. Bahan Pencemar yang terdapat
di udara larut dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan
pencemaran tanah.
Demikian pula bahan pencemar dalam air permukaan tanah (air sungai, air selokan,
air danau dan air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan
Pencemaran Tanah. Dengan demikian maka Lingkungan Hidup yang paling banyak
dan mudah tercemar adalah Tanah.
Tanah yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang dihuni oleh banyak
makhluk hidup terutama manusia, tumbuh-tumbuhan bermacam-macam hewan dan
mikroorganisme. Selain itu di dalam tanah ini juga terdapat air dan udara.
BAB II
Sumber dan komponen bahan Pencemar Tanah

1) Sumber Bahan Pencemar Tanah


Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara
dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada
umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang
menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran
pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah
sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya
juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air
permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar
tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b. Gunung merapi yang meletus dan asap kendaraan bermotor
c. Bahan polimer dan bahan yang sukar terurai
d. Limbah pertanian
e. Limbah reactor atom/PLTN
f. Limbah industri

2) Komponen Bahan Pencemar Tanah


Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber
bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:

a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme,


seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan
bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c) Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen
(NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2),
menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan
merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d) Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti
Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain
yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
 Penyebab Pencemaran Tanah
Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup
dari tumbuhan. sebagian besar makanan kita berasal dari permukaan tanah,
walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut. Sudah sepatutnya
kita menjaga kelestarian tanah sehingga bisa mendukung kehidupan di muka bumi
ini. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan
akibat kegiatan manusia.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah
pertanian .

 Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari
daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-
lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata,
bisa berupa limbah padat dan cair.

1. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik,
bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam
tanah.

Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah:
pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat
dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan
buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya
sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri
pelapisan logam

Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa
pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida
pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
Bahan polimer dan bahan yang sukar terurai
Bahan polimer banyak digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, atau
kantong plastic. Selain praktis, harga bahan-bahan polimer ini sangat murah
sehingga digunakan secara luas. Namun, umumnya bahan polimer ini sukar
diuraikan oleh mikroorganisme. Selain itu pembakarannya juga menghasilkan asap
dan gas yang berbahaya.
Bahan polimer ada yang dapat didaur ulang dan ada juga yang tidak. Di Negara maju,
bahan polimer yang boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari harus berupa
bahan yang dapat didaur ulang. Bahan- bahan polimer yang masuk ke dalam tanah
dan sukar diuraikan dapat menggangu kehidupan tumbuhan. Bahan polimer yang
sulit diuraikan antar lain plastic, gelas(kaca), kaleng, seng, dan besi bekas.

Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu :

1. Pencemaran tanah secara langsung


Misalnya karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida,
dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng,
botol, dan lain-lainnya.

2. Pencemaran tanah melalui air


Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan
kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di
permukaan tanah.

3. Pencemaran tanah melalui udara


Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan
pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.

BAB III
Dampak Pencemaran Tanah

Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/


mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah
juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya
zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan
pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak
struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida logam,
baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.

Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman
dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi,
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang
dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab
itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan
makanan untuk berkembang.

Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga;
peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat
kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran
tanah.

Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah
padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas
tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk yang selain
menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya karena
limbah padat yang telah membusuk ini menguap dan baunya dibawa oleh
angin sehingga lingkungan disekitarnya menjadi bau.
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan
tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi
bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim
kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang
mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.

Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti


tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang
sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah
akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi
sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan
pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam
pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah
berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga
mengakibatkan pencemaran tanah.

Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah
penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama
tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

Dampak Pada Kesehatan


Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada
saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang
bayak, menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

BAB IV
Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah

Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang,
apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah
tindakan.
Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan
lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila
pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak
menggunakannya. Cara ini merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama
tanah mengakibatkan hasil produksi menurun.
Cara yang dapat ditempuh ialah :
1. pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam
2. Memilih varietas tanaman yang tahan hama
3. Menggunakan musuh alami untuk hama
4. Menggunakan horlmon serangga
5. Pemandulan (sterilisasi)
6. Memamfaatkan daya tarik seks untuk serangga
Disamping itu juga kita perlu :
1. Memahami kegiatan pestisida yang bersangkutan
2. Mengikuti petunjuk pemakaian
3. Hati -hati dalam penyimpanan

4. Menggunakan alat-alat pelindung seperti masker, kacamata, dan pakaian.


Pada dasarnya cara-cara yang ditempuh itu berlaku untuk bahan kimia,pupuk,
atau deterjen. Kehati-hatian pada pemakaian bahan-bahan ini perlu
diperhatikan jangan sampai bahan-bahan itu tececer, mengenai badan
manusia, atau mencemarkan lingkungan.
Sedangkan penanganan sampah ialah dengan mencegah timbulnya
pencemaran, misalnya dengan cara :
1. Penimbunan (dumping), dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang,
lekukan tanah di tempat terbuka dan di laut
2. Pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill), dengan mengisi tanah berlegok
dan kemudian menutupnya dengan tanah.
3. Pencacahan ( grinding), dimana limbah organik dimasukkan kedalam alat
penggiling sehingga menjadi kecil-kecil , dialirkan ke selokan, hanyut ke
tempat pengolahan lebih lanjut.
4. Penkomposan atau composting yakni pengolahan limbah untuk memperoleh
kompos untuk menyuburkan tanah.
5. Pembakaran (incineration), yang menghasilkan gas dan residue
6. Pirolisis, yakni mengolah limbah dengan proses dekomposisi senyawa kimia
pada suhu tinggi dengan pembakaran tidak sempurna yang pada akhirnya
menghasilkan zat kimia baru yang berguna.
Penanganan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya adalah :
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah yaitu remediasi in-situ (on-site) dan
remediasi ex-situ (off-site). Pembersihan in-situ adalah pembersihan dilokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi. Sedangkan pembersihan ex-situ meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa kedaerah yang aman.
Seteleh dibawa kedaerah yang aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan ex-situ ini jauh lebih mahal
dan rumit dibandingkan dengan pembersihan in-situ. Sebelum melakukan
remediasi, hal yang perlu diketahui :
 Jenis pencemar (organik/anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak.
 Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
 Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), fosfat (P).
 Jenis tanah
 Kondisi tanah
 Telah berapa lama zat pencemar terendapkan dilokasi tersebut
 Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda)

2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur,bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
1. Stimulasi aktivitas mikrooganisme asli (di lokasi yang tercemar) dengan
penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH. Dan
sebagainya.
2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3. Penerapan immobilized enzymes
4. Penggunaan tanaman untuk menghilngkan atau mengubah pencemar.
Sumber : http://artikelblo.blogspot.com/2013/02/makalah-pencemaran-
tanah.html
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
2. http://madja.wordpress.com/2007/12/20/pencemaran-tanah/
3.. http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html
4.Hasil Diskusi Nasional mengenai pencemaran udara di UNDIP, semarang 2010
5. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/penanggulangan-
terhadap-terjadinya-pencemaran-air-dan-pengolahan-limbah/

Anda mungkin juga menyukai