Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mingguan pada Mata Kuliah
Agama-agama minor
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
Laila (1110032100070)
FAKULTAS USHULUDIN
2013M/1434 H
Pendahuluan
Berbeda dengan agama-agama besar dunia yang mana memiliki sistemtika keberagamaan
yang teratur, lain halnya dengan agama minor yakni seperti halnya dengan agama Aborigin di
Australia yang keberagamaannya masih sangan sederhana. Mereka menganut model
keberagamaan paganisme, yaitu masih tergolong kepercayaan terhadap animisme. Untuk
lebih mengetahui dan mendalami lagi mengenai keberagamaan suku aborigin ini, pemakalah
telah menguraikannya dalam makalah yang telah kami susun dalam beberapa sub
pembahasannya yang mana dapat lebih memahami pembahasan materi aga suku aborigin
Australia adalah benua terkecil yang luasnya mencapai 8 juta km2 dan dianggap sebagai
benua terluas ke enam di dunia. Sebuah catatan resmi mengungkapkan bahwa ahli navigasi
belanda, wiliem jansz sebenarnya menjadi orang pertama yang mencatat garis pantai
australia. Pada abad ke-17 M, belanda memetakan seluruh garis pantai barat dam utara benua
tersebut dan menamakannya new holland. Namun, mereka tidak bermukim di sana.
Kemudian pada pada tahun 1770 M, letnan james cook, seorang navigator inggris berhasil
menentukan garis-garis pantai utamanya. Dia berlayar menyusuri garis pantai timur lalu
menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut milik inggris. Letnan Cook
mampu menjadikan australia sebagai tempat pembuangan orang-orang terhukum inggris yang
mengancam kedigdayaan negara Britania. Australia adalah benua yang memikat dengan
keindahan alam dan keragaman iklim geografis yang cocok bagi petualang. Siapa saja yang
menjejakan kaki di tanah Australia, tentu akan tercengang dengan suguhan panorama alam
yang dimilikinya.
Bangsa eropa kemudian membagi australia menjdai tujuh bagian. Mereka memerintah
dengan sistem persemakmuran. Demokrasi seakan menjadi mimpi bagi sekelompok
petualang dan buronan dari sistem feodal karena banyak orang sangat ingin melarikan diri ke
sana. Ditambah sifat sewenang-wenang mereka yang didorong oleh keinginan menjadi warga
lokal guna mengenal lebih jauh keindahan alam australia dan jendela pengetahuannya yang
asing di mata manusia.
Berita tentang keberadaan suku Aborigin sebagai penduduk asli Australia menjadi salah satu
peradaban paling menakjubkan di dunia. Para sejarawan mengatakan bahwa suku aborigin
menempati hampir semua tempat di penjuru australia. Mereka berasal dari beberapa wilayah
di sekitar benua Australia, seperti Tasmania di sebelah timur dan kepulauan Torres. Ada juga
yang datang ke Australia melalui Antartika atau kutub selatan yang mereka sebut selat atau
strait.
Benua Australia terletak di belahan bumi selatan, secara astronomis berada pada posisi 9* LS
– 45* LS dan 113* BT – 154* BT. Batas wilayah Australia adalah sebagai berikut :
Luas keseluruhan benua Australia adalah 7.862.300 km2 atau sekitar empat kali luas daratan
indonesia. Banyak gurun yang luas dan tandus sehingga tidak semua wilayah Australia dapat
di huni oleh penduduk setempat.[2]
Autralia adalah negara serikat yang terdiri atas tujuh negara bagian. Ketujuh negara bagian
itu adalah :
Pada tahun 2001 jumlh penduduk australia adalah 19,4 juta jiwa dengan pertumbuhan
penduduk 0,6% per tahun. Bahasa yang resmi di Australia adalah bahasa Inggris. Australia
tergolong negara maju dan makmur. Pada tahun 2001 pendapatan per kapitanya sekitar
23.850 dolar per tahun. Penduduk asli Australia adalah orang Negro Australia, yang terkenal
dengan sebutan bangsa aborigin. Mereka memiliki badan sedang, kulit hitam, hidung pesek,
rambut kriting, dan biji mata cokelat. Mereka hidup dari berburu dan menangkap ikan. [4]
Kata Aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi", dan
mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu.
Sebutan ini diambil dari bahasa latin ab origine, yang berarti "dari awal" dan diperuntukan
bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau pulau.[5] Mereka selalu
berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya di daerah pedalaman.
Peradabannya masih rendah. Mereka memiliki senjata yang terkenal, yakni bumerang.
Senjata ini dapat kembali apabila setelah dilemparkan tidak mengenai sasaran. Pemerintah
australia berusaha meningkatkan taraf kehidupan mereka dan memberikan kesempatan yang
sama dengan orang kulit putih untuk memperoleh pendidikan dan pelayanan. Pada saat ini
banyak di antara mereka yang tinggal di perkotaan. Bangsa Australia kulit putih berasal dari
Eropa, terutama inggris.
Bangsa Australia menganggap dirinya sebagai bangsa asia kulit putih. Oleh karena itu,
Australia berusaha menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara di Asia. Jumlah
penduduk Australia yang berasal dari Asia makin banyak, Hal ini menyebabkan Australia
sebagai negara Multibudaya. Australia termasuk negara persemakmuran Inggris. Bentuk
negaranya adalah kerajaan konstitusional dengan kepala negara seorang gubernur jendeal dan
kepala pemerintahan seorang perdana menteri. Mata uangnya adalah dolar Australia.[6]
2) Daerah pertanian yang paling baik di Australia adalah dataran rendah di bagian selatan
dan Tasmania. Daerah itu selain mempunyai tanah yang subur juga hujannya sedang. Dengan
kondisi itu, pertanian dapat dihasilkan dengan maksimal.
4) Australia dikenal sebagai salah satu negara industri utama di dunia. Hasil-hasil
industrinya diekspor kenegara lain, termasuk Indonesia, yaitu berupa alat-alat berat, mesin,
mobil, kain wol, dan makanan kaleng.
Bentuk kerjasama antara Indonesia dan Australia meliputi kerja sama bilateral dan kerjasama
internasional. Kerjasama bilateral, hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan
Australia dilaksanakan dalam berbagai bentuk :
Adapun kerja sama internasional yang diikuti Indonesia dan Australia adalah sebagai berikut:
1) Indonesia dan Australia ikut menjadi anggota pasukan perdamaian PBB untuk
menengahi perang Irak-Iran.
6) Pada saat perang kemerdekaan, Indonesia diwakili oleh Australia dalam komisi tiga
negara (KTN) untuk menyeesaikan sengketa Indonesia dengan Belanda tentang Agresi
Militer Belanda 2.[7]
Ketika Australia ditemukan, bangsa Eropa memperikirakan jumlah suku Aborigin sekitar 35
ribu jiwa yang terbagi menjadi 126 suku. Suku tersebut berada di perbukitan dan bebatuan
yang terbagi menjadi sekitar lima etnis. Penduduk asli Australia menganut agama pagan.
Salah satu kepercayaan mereka adalah keyakinan bahwa keturunan mereka terlahir dari
makhluk yang datang dari alam lain.
Mereka juga mempercayai bahwa keberadaan sesuatu yang hidup ini berasal dari mimpi
makhluk dunia lain tersebut. Kemudian ia mewujudkannya ke dunia dan terjadilah bentuk
yang kita lihat sekarang ini, seperti manusia dan hewan. Bangsa Eropa mulai berbuat semena-
mena terhadap suku Aborigin, penduduk asli benua Australia. Bahkan, mereka melakukan
kampanye pembunuhan secara teratur dan memaksa mereka untuk tinggal di perkemahan
terpencil di perbukitan, di tengah-tengah sahara Australia.
Pada akhirnya modernitas yang dipaksakan pun menjamah kehidupan mereka. Generasi baru
mulai memeluk nashrani dan sebagian lagi menjadi muslim. Pada masa berikutnya,
pemerintah Australia mulai memajukan kehidupan suku Aborigin dengan menyuplai
beberapa program pendidikan dengan berbagai macam bahasa. Ada juga upaya misi
misionaris nasrani dalam kepercayaan mereka. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya
beberapa gereja di pemukiman-pemukiman penduduk asli Australia tersebut.[8]
Suatu pembelajaran mengenai agama dari Australia Aborigin dapat di golongkan dalam
beberapa aspek :
4) Pengenalan sakramen.
5) Upacara.
8) Gagasan akhir.
6) Fikiran akhir
Nenek moyang terdahulu dari suku aborigin di Australia telah menetap di negeri ini sekitar
25.000 SM. Mereka datang dari selatan-timur Asia. Akan tetapi dari beberapa keterangan
kewilayahan, yang mana melihat dari populasinya, tidak ada yang mengetahui kepastiannya.
Sebelum orang-orang eropa berdatangan di Australia pada tahun 1788, benua ini telah
didiami dan hanya didiami oleh orang-orang aborigin saja. Daerah pesisir pantai dan daerah
pengairan sungai yang subur telah dipadati jumlah yang besar oleh populasi.
Sementara itu tiap-tiap daerah yang gersanghanya sedikit saja yang didiami atau tidak ada
yang mendiami sama sekali. Seluruh benua ini terdapat 500 suku atau beberapa bagian suku,
dengan namanya masing-masing. Seluruh orang-orang aborigin, yang di pesisir pantai dan di
daratan, menjadi bagian dari suku pengembara atau semi pengembara, pengembara tersebut
melintasi tanah penduduk asli, mereka memburu dan mengumpulkan makanan.Mereka sadar
bahwa mereka membutuhkan sesuatu berupa agama untuk kelangsungan hidup mereka,
belakangan ini menjadi fakta yang menyedihkan terhadap agama mereka yakni tidak
memiliki agama atau pemimpin spiritual atau beberapa kitab injil yang telah biasa dipahami.
Suatu suku kuno dari orang-orang aborigin mempercayai bahwa asal dari alam semesta
terdapat dalam suatu konsep dari ‘’mimpi yang kekal’’, selama ini daya fungsi asal alam
semesta bermula dari zaman purba. Ini menjadi permulaan zaman, yang pada awal
perkembangannya dari alam semesta. Sementara mitosnya kekuatan tersebut menjadikan
suatu negri dan menimbulkan kehidupan. Proses inilah, yang menjadikan manusia terlahir
dan setelah itu, menciptakan kekuatan kematian dan perubahan yang abadi.
Ritual
Dalam fungsi keberagamaan, peran utama dalam ibadat mendapatkan ketenangan untuk laki-
laki saja. Apa saja yang menjadi praktek dalam peribadatan itu yang terpenting menekankan
pada ketekunan yang suci dan dilangsungkan secara diam-diam. Dan wanita dilarang untuk
melakukan ibadat yang tekun itu. Bagi orang yang belum dewasa dalam peribadatannya, di
dampingi oleh laki-laki yang telah dewasa.
Dan wanita diberikan dispensasi untuk diikutsertakan dalam ibadat. Mengenai pribadatan
yang komunitasnya dalam skala besar, dan semua oarng tanpa melihat jenis
kelaminnyamembutuhkan menuai hasil dari perbuatan baiknya.
Orang-orang di aborigin tidak memandang kehidupan dan kematian yang dihadapkan dengan
kejadian, akan tetapi mereka mulai memikirkan prihal sesuatu permulaan dan pengakhiran.
Kehidupan dimulai dari rohani yang kuat yang muncul dari mimpi. Dan kematian terjadi dari
rohani yang kuat pula yang muncul dari mimpi.
Kelompok dan perkawinan
Orang-orang aborigin membagi pengetahuan sosial yaitu ‘’moities dan sub moities’’.
Seseorang dalam satu bagian dapat menikah hanya dengan kelompok yang lain. Bagi yang
mendapat bagian pertunangan dapat dilakukan dengan kelompok yang sama pula. Di sana
terdapat jalan lain pula dengan cara kawin kontrak yaitu dengan cara mengambil alih janda
yang ditinggalkan oleh suaminya levirate (seorang janda diperbolehkanmenikah lagi dengan
saudara suaminya asalkan suaminya telah meninggal). Poligami dilaksanakan scara diam-
diam ditempat yang sunyi pula dengan batasan maksimum 5 kali.
Fikiran akhir
Orang-orang aborigin memiliki pengetahuan yang minim mengenai dunia diluarnya, dan
mereka buruk pula dalam melengkapi perlengkapannya untuk menghadapi serangan dari
orang asing yang hendak datang ke negerinya. Orang-orang eropa berhasil meyelesaikan dan
menetapkan serta mengembangkan Australia ini sejak abad 18. Orang-orang eropa tersebuat
menggencarkan agresi terhadap wilayah Australia dalam usaha penaklukannya.
Sehingga dengan hal ini mempengaruhi kebudayaan suku aborigin tersebut. Dan pengaruh
invansi ini mempengaruhi kehidupan dan perekonomian mereka. Perselisihan pun terjadi
antara penduduk asli Australia dengan orang Eropa yang datang. Dan pada akhirnya orang-
orang eropa mengajarkan kebijaksanaan, yaitu “perdamaian oleh kekuatan’, yang mana
pembunuhan dengan skala besar pun digencarkan terhadap orang-orang aborigin dan mereka
berhasil dikuasai sampai tempat terpencil.
Akibatnya kebanyakan dari mereka yang terluka bahkan banyak berjatuhan korban jiwa.
Orang-orang yang berhasil selamat dari agresi ini perlahan-lahan membuka diri mereka
terhadap ajaran agama
nashrani yang pada akhirnya mereka mampu beradaptasi dengan ajaran tersebut.[9]
Simpulan
Setelah sama-sama kita mengulas ulasan materi agama suku aborini ini, kita lebih
mengetahui lahi sejarah dan perkembangannya. Yaitu orang-orang aborigin tersebut yang
pada mulanya mendiami wilayahnya dalam nuansa yang homogen, lalu terjadi penetrasi
besar-besaran oleh inggris yang memberikan efek akulturasi yang tinggi dan menjadikan
orang-orang aborigin tersebut tersingkir perlahan-lahan dari negrinya sendiri. Namun upaya
pembinaan mereka oleh pemerintah sekarang ini pun digalakan, yaitu dengan memberikan
porsi yang sama antara penduduk kulit hitam dan kulit putih. Mereka mendapatkan hak yang
sama tanpa diskriminatif. Dan kita pun lebih mengetahui lagi tentang ajaran dan praktek
keberagamaannya yang mana ajaran mereka yakni berupa totemisme yang mana
menghormati terhadap makhluk hidup di semesta ini dan juga menghormati benda-benda
yang tidak nampak. Adapun praktek keagamaanya suku aborigin ini lebih memberikan porsi
yang luang terhadap laki-laki dalam hal peribadatan. Dengan hal ini bukan berarti wanita
dimatikan posinya, namun porsi peribadatan tersebut dibatasi.
Daftar pustaka
MM, drs Kuswanto, dkk. Ips geografi. 2003. Solo: PT Tiga serangkai pustaka mandiri
http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin 22/3/2013.
[1] Atlas agama-agama , sami bin Abdullah al- Maghlouth, hal 605.
sumber : http://www.facebook.com/groups/471605966225811/#