Sebagai guru fiqih Syafi'i, dia memiliki akses khusus terhadap orang-orang Indonesia dan orang-
orang Melayu yang berkumpul di Hijaz, serta berkat al-Zawawi dan murid-muridnyalah
Naqsyabandiyah dikenal secara serius di Asia Tenggara. Di Pontianak di pantai barat
Kalimantan, masih terdapat berbagai jejak garis Naqsyabandiyah yang terpancar dari Hijaz ini.