Anda di halaman 1dari 1

Naqsyahbandiyah India ke Hijaz untuk sementara.

Ketiga putra Ahmad Sa'id sama-sama


memperoleh warisannya: dua orang pergi ke Mekkah dan menarik pengikut dari India serta
Turki di sana. Sementara yang ketiga, Muhammad Mazhhar, tetap di Madinah dan mengelola
pengikut yang terdiri dari ulama dan pengikut dari India, Turki Daghestan, Kazan, dan Asia
Tengah. Namun, yang paling penting dari pengikut Muhammad Mazhhar adalah seorang Arab,
Muhammad Salih al-Zawawi dan murid-muridnya yang tidak merasakan kebencian, yang
umumnya ditujukan kepada Ulama Pribumi terhadap orang-orang non Arab dalam masyarakat
mereka.

Sebagai guru fiqih Syafi'i, dia memiliki akses khusus terhadap orang-orang Indonesia dan orang-
orang Melayu yang berkumpul di Hijaz, serta berkat al-Zawawi dan murid-muridnyalah
Naqsyabandiyah dikenal secara serius di Asia Tenggara. Di Pontianak di pantai barat
Kalimantan, masih terdapat berbagai jejak garis Naqsyabandiyah yang terpancar dari Hijaz ini.

Anda mungkin juga menyukai