Anda di halaman 1dari 7

Nama Peserta : dr.

Ummil Humairo
Nama wahana : RSUD Rokan Hulu
Topik : Vertigo Perifer
Tanggal (kasus) : 30 November 2018
Nama Pasien : Tn. AS No RM : 04 xx xx
Tanggal : 30 November 2018 Nama Pendamping : dr. Azizah
dr. Marheni Lubis
Tempat: RSUD Rokan Hulu
Objektif :
 Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran  Tinjauan Pustaka
Diagnostik  Manajemen  Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja Dewasa □ Lansia □ Bumil
Deskripsi :
Laki-laki, 43 tahun, Kepala terasa pusing berputar yang memberat sejak 1 hari
SMRS.
Tujuan :
 Mendiagnosa pusing berputar
 Mengetahui tatalaksana awal
Bahan Bahasan :  Tinjauan □Riset Kasus □ Audit
Pusataka
Cara Membahas : □ Diskusi Presentasi dan □ Email □ Pos
diskusi
Data Pasien : Nama : Tn. AS Nomor registrasi : 04 xx xx
Nama Klinik : IGD RSUD Telp: Terdaftar Sejak :
Rokan Hulu 20 November 2018
Data Utama untuk Bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), pasien mengeluhkan
pusing berputar. Pusing berputar dirasakan hilang timbul dengan durasi ± 1 menit.
Keluhan pusing berputar timbul mendadak, dipengaruhi oleh perubahan posisi dan
bertambah berat jika pasien beraktifitas. Apabila timbul keluhan pusing berputar,
pasien merasa lebih nyaman posisi berbaring dengan mata tertutup. Mual (+),
muntah >5 kali dan tidak ada nafsu makan. Sebelumnya pasien tidak pernah
merasakan pusing yang sehebat ini. Tidak ada keluhan rasa penuh dan suara
berdenging pada kedua telinga. Penurunan pendengaran tidak dirasakan selama
serangan. Tidak ada gangguan penglihatan selama keluhan ini dirasakan. Tidak ada
keluhan kebas pada wajah, suara sengau setelah terjadi serangan.
2. Riwayat Pengobatan :
Belum pernah diberikan obat sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Pasien tidak mengeluhkan sakit apapun sebelumnya
4. Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluarga yang mengalami hal yang sama
5. Riwayat Pekerjaan :
Petani
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN,
PEKERJAAN) :
Baik
7. Riwayat imunisasi : -

8. Lain-lain : -
Status Generalisata :
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, Kesadaran : Compos Mentis
TD: 130/60 mmHg, HR: 86x/i, RR: 22 x/i, T: 36,8 0C
 Kepala : Normocephali
 Wajah : dalam batas normal
 Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil isokor ø 2mm =
2mm, Reflex cahaya (+/+) normal, nistagmus (+)
 Mulut : dalam batas normal
 Thoraks : Paru : Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri kanan
Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing
(-/-)
 Jantung : dalam batas normal
 Abdomen : dalam batas normal
 Ekstremitas :
 Akral hangat , CRT < 2 detik

Hasil Pembelajaran :
1. Pemeriksaan klinis pada pasien vertigo
2. Penegakan Diagnosis dan Klasifikasi vertigo
3. Penatalaksanaan vertigo
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. Primary Survey
A : Airway clear, Snoring (-) Gargling (-) Stridor (-)
B : RR = 22x/menit, suara nafas vesikuler
C : TD = 130/60mmHg HR = 86x/menit reguler, Akral hangat
D : Alert
2. Subjektif
Seorang laki-laki 43 tahun datang ke IGD RSUD Rokan Hulu pada tanggal 20
November 2018 dengan :
Keluhan Utama : Kepala terasa pusing berputar yang memberat sejak 1 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
 Pusing berputar dirasakan hilang timbul dengan durasi ± 1 menit
 Keluhan pusing berputar timbul mendadak, dipengaruhi oleh perubahan
posisi dan bertambah berat jika pasien beraktifitas
 Keluhan disertai dengan mual dan muntah >5 kali. Apabila timbul keluhan
pusing berputar, pasien merasa lebih nyaman posisi berbaring dengan mata
tertutup untuk mengurangi keluhannya.
Riwayat Pasien Terdahulu :
- Riwayat hipertensi (-)
3. Objektif
Status Generalisata :
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, Kesadaran : Compos Mentis
TD: 130/60 mmHg, HR: 86x/i, RR: 22 x/i, T: 36,8 0C
 Kepala : Normocephali
 Wajah : dalam batas normal(-)
 Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil isokor ø 2mm =
2mm, Reflex cahaya (+/+) normal, nistagmus (+)
 Mulut : dalam batas normal
 Thoraks : Paru : Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris,
Palpasi : Vokal fremitus simetris
Perkusi : Sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing
(-/-)
 Jantung : dalam batas normal
 Abdomen : dalam batas normal
 Ekstremitas Superior :
 Akral hangat , kelemahan anggota gerak (-), CRT < 2 ”, oedem (-)
 Ekstremitas Inferior :
 Akral hangat, CRT < 2”,kelemahan anggota gerak (-) oedem (-)

PEMERIKSAAN KHUSUS
Nistagmus (Tes Dix Hallpike) : tidak dilakukan
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial : DBN
Motorik : 5 5
5 5
Sensorik : +/+ dalam batas normal
Kordinasi : Tes Romberg (+),
Refleks Fisiologis : dalam batas normal
Patologis : (-)
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Darah
 Hemoglobin : 15,1 gr/dl
 Hematokrit : 41 %
 Leukosit : 10.900 / mm3
 Trombosit : 202.000 / mm3

Menurut Literatur :
Diagnosis pada pasien ini adalah Benign Paroxysmal Positional Vertigo
(BPPV) yang termasuk dalam vertigo perifer. Diagnosis tersebut didukung dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan khusus. Anamnesis pada pasien ini didapatkan
keluhan berupa kepala terasa pusing berputar yang memberat sejak 1 hari SMRS
dengan onsetnya mendadak dan durasi ± 1 menit. Pusing dipengaruhi oleh
perubahan posisi dan gerakan kepala. Pada pasien juga tidak ada gejala gangguan
batang otak, serebelum dan korteks serebral.

Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan gejala dari Benign
Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) berupa rasa pusing yang biasanya muncul
setelah beberapa gerakan kepala, bermasalah dengan keseimbangan, dan rasa ingin
muntah (mual) hingga muntah. Vertigo muncul mendadak pada perubahan posisi,
misalnya miring ke satu sisi pada waktu berbaring, bangkit dari tidur, membungkuk
atau waktu menegakkan kembali badan, menunduk atau menengadah. Serangan
berlangsung dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 30 detik.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah yaitu 130/60 mmhg, nadi
dan suhu dalam batas normal. Pemeriksaan mata ditemukan adanya nystagmus (+),
pemerikasaan koordinasi ditemukan tes Romberg (+) pada pasien dan untuk
pemeriksaan Tes Dix Hallpike tidak dilakukan karena serangan yang berat. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa pada pasien yang idiopatik tidak ditemukan kelainan
sedangkan pada yang sistomatik bisa ditemukan kelainan neurologic fokal, atau
kelainan sistemik

Pada pemeriksaan penunjang tidak ditemukan adanya kelainan pada pasien .


Berdasarkan teori, pemeriksaan penunjang dibutuhkan untk mengetahui apakah
adanya tanda-tanda kehilangan elektrolit yang menyebabkan dehidrasi pada pasien
akibat muntah yang berat dan untuk mengetahui penyakit penyerta yang ada pada
pasien untuk membedakan diagnosa vertigo perifer dengan vertigo sentral.
4. Assessment
Keluhan yang di temukan pada pasien :
Berdasarkan anamnesa :
Sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), pasien mengeluhkan
pusing berputar. Pusing berputar dirasakan hilang timbul dengan durasi ± 1
menit. Pasien merasa berputar putar, terutama saat mengubah posisi kepala,
dari posisi tidur ke posisi duduk atau berdiri atau menoleh ke arah kanan
ataupun kiri. Keluhan disertai dengan mual, muntah >5 kali berisi makanan.
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik :
 Mata : Nistagmus (+)
 Koordinasi : Tes Romberg (+)
Dengan demikian berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan pada pasien, serta merujuk pada teori yang ada, maka ditegakkan
diagnosis pasien ini adalah Vertigo perifer (BPPV).
 Plan :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ondansentron 1 amp/12 jam
 Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
 Betahistine 3 x 12 mg
 Flunarizin 2 x 5 mg
 Neurodex 3 x 1
Edukasi :
- Pasien di rawat inap
- Minum obat sesuai anjuran
- Manuver brandt- daroff di rumah untuk mengurangi kekambuhan
- Istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan
keluhan
Pengobatan vertigo berdasarkan Literatur :
Pada pasien ini telah diberikan penatalaksanaan Awal di IGD RSUD Rokan
Hulu pemasangan IVFD RL 20 tpm dan inj.ondansentron 1amp/12 jam untuk
menghindari terjadinya dehidrasi akibat muntah yang berat serta pemberian
betahistine 2 x12 mg untuk mengatasi vertigo. Sedangkan untuk penatalaksanaan
lanjutan diberikan betahistine maleat 3 x 12 mg dan flunarizin 2 x 5 mg. Selain itu
pasien juga dberikan penjelasan dan edukasi tentang vertigo bahwa vertigo bukan
sesuatu yang berbahaya dan prognosisnya baik sehingga pasien tidak cemas dan
khawatir akan adanya penyakit berat seperti stroke atau tumor otak, vertigo juga
dapat hilang spontan setelah beberapa waktu, walaupun kadang-kadang berlangsung
lama dan sewaktu-waktu bisa kambuh lagi. Pasien juga diajarkan untuk melakukan
manuver brandt-daroff untuk dilakukan di rumah agar meminimalkan kambuhnya
vertigo berulang. Pasien dianjurkan dirawat di ruang inap untuk observasi muntah
yang berat.

Daftar Pustaka :
1. Sura, DJ, Newell, S. 2010. Vertigo- Diagnosis and management in primary
care, BJMP 2010;3(4):a351
2. Lempert, T, Neuhauser, H. 2009. Epidemiology of vertigo, migraine and
vestibular migraine in Journal Nerology 2009:25:333-338
3. Labuguen, RH. 2006. Initial Evaluation of Vertigo ini Journal American
Family Physician January 15, 2006. Volume 73, Number 2
4. Baehr M dan Frotscher M. diagnosis topik neurologi DUUS. Edisi 4. Jakarta:
ECG; 2014.
5. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat; 2008

Anda mungkin juga menyukai